Thursday, December 23, 2010

Melo

Lelah aku berpikir...terlalu rumit skenarionya. Akhirnya setelah segala cara kupakai kini tinggal menyerahkan semuanya kepada kuasa Allah SWT.

Hampir 1 bulan 4 minggu bergelut dengan persiapan kepindahan kami untuk yang kesekian kalinya. Tiba-tiba hari ini aku merasa kosong saat memandangi rumahku yang hampir kosong. Rumah yang hampir 4 tahun menjadi tempat berlindung dari panas dan hujan.

Wednesday, November 17, 2010

Idul Adha

Sholat Idul Adha kali ini dijalani bertiga saja. Iiiiiih sepi. Untuk nyiapin anak-anak aku sudah 2 hari yang lalu mewanti-wanti Nadia kalau hari Rabu kita akan Sholat Ied pagi-pagi. Jadi bangunnya ya harus pagi meskipun libur. alhamdulillah dia mengerti.

Jadi pagi-pagi ketika dibangunin (walau dengan malas-malas karena masih mengantuk) Nadia akhirnya sudah siap sebelum jam 6. Naila juga demikian bisa dimandiin dan siap sebelum jam 6. Beberes sebentar akhirnya kami bisa pergi tepat setengah 7.

Awalnya Nadia minta sholat di Masjid yang biasa kami datangi untuk Sholat Ied. Tetapi karena aku pingin memberikan pengalaman buat Naila sholat di tanah lapang yang luas, akhirya mobil berbelok menuju lapangan merdeka. Alhamdulillah sampai di sana masih dapat tempat parkir walaupun agak jauh dari lapangan. Dan yang paling penting kita belum terlambat.

Selesai sholat, Nadia pinginnya cabut saja.....karena ceramahnya juga nggak terlalu kedengaran dari tempat kami. Akupun menyiasati dengan mengajak Naila jalan kaki....jadi sambil mendengarkan ceramah yang makin lama makin jelas karena kami berjalan mendekati speakernya. Aku juga tidak perlu mencari alasan buat Nadia agak berlama-lama dikit karena dia terpaksa nunggu adiknya jalan sambil sesekali konsentrasinya terpecah kalau melihat anak kecil lainnya....hehehe

Sudah sampai di tempat parkir yang butuh sedikit perjuangan karena jalannya menanjak. Nadia mengeluh lapar. Yah....aku baru masak nasi saja tadi. Jadi kita akhirnya muter-muter cari lauk dengan berharap ada warung buka hanya sekedar jualan soto atau nasi kuning. Tetapi harapan tertiup angin......sampai Pelabuhan Somber-pun kami tidak menemukan warung buka. Jadi yah akhirnya kita makan pagi berlauk Telur Ceplok dan Sosis Bunga saja yah.......hehehe. Toh si Kakak ternyata menyikat habis sekitar 4 atau 5 sosis yang kubentuk merekah plus Telur. Nih anak kalau liburan bawaannya lapar melulu.

Selesai makan....langsung niat buat istirahat untuk menebus istirahatku yang kurang karena Naila saat ini sedang hobi bergerak. Jadi aku akhirnya memutuskan untuk tidur2an ayam dgn harapan paling tidak Naila ada temannya bermain. Ternyata dia malah ikut tidur dan lumayan lama juga sedangkan kakaknya melepas kebosanan dengan memutar DVD terus......dari Barbie, Harry Potter, Mrs Doubtfire.....yah sudah daripada dia nonton yang aneh-aneh.

Disela-sela kebosanannya menonton, Nadia sempatkan untuk belajar PAI karena katanya entar ada semifinal di hari Sabtu. Alhamdulillah....semangat belajarnya sudah terasah lagi. Ini karena dia berhasil lolos 6 besar di kelasnya. Yah semoga dia bisa menjalaninya setelah sering banget di tahun ini dia gagal menjuarai satu perlombaan-pun.

Sore hari kami habiskan dengan nonton Ice Aged 3 di Global TV....Naila ikut teriak kalau karakternya teriak....trus tepuk tangan.....hahaha.....seperti sudah faham saja nih anak. Oh ya mandi sorenya kuajari dia mengucap kata bapak dan mama......horeeeeee berhasil.....dengan gaya mulutnya yang lucu dia mengucap kata bapak dan mama...entar kushooting ah biar dia teringat entar kalau besar.

Teringat kalau bahan makanan tambahan plus popok Naila hampir habis jadi ya harus keluar rumah. Sekalian buang sampah ah biar rumahnya nggak bau. Capek juga ngurus rumah sendirian. Jadi kuajak anak-anak naik sepeda motor ke Maxi sekalian beli lauk......malam ini Nadia pinginnya Nasi Goreng dan aku sudah rindu makanan bersayur-mayur jadi sekalian aku pesen Cap Cay untuk dibawa pulang.

Setelah kenyang dan sholat Isya....Nadia dan Naila pun tertidur lelap......

Thursday, November 11, 2010

Akhirnya harus ganti aki mobil juga.....mau gimana lagi. Daripada malam-malam mogok dan harus merepotkan orang untuk minta bantuan. Alhamdulillah Bengkel Daihatsu bisa datang, jadi aku nggak perlu ke sana. Lagian nggak mungkin juga karena pagi ini mati lagi seperti Kamis minggu lalu waktu ngantar Sahma pulang.

Naila si buah hati sekarang sudah bisa mulai mengoda bundanya. Waktu aku sedang asyik nonton Top Chef....eh dia malah asyik berdiri diantara aku dan TV lalu mengoyangkan badannya ke kanan dan kiri sehingga pandanganku agak terhalang jadinya. Kalau goyangnya menutupi maka aku bereaksi dengan mengeluarkan suara yang kelihatannya bagi dia funny sehingga dia yang kupikir nggak sadar melakukan gerakan itu ternyata begitu berbalik dia sudah menyerigai kegirangan karena berhasil mengoda mama......dan begitu kugelitik dia wah malah terpingkal-pingkal dia.

Jatuh dari mobil sudah kali ke dua baginya hari ini. Kalau dulu karena aku lalai dgntidak melihat posisi dia yang ternyata sudah bergerak dari kursi depan penumpang ke kursi supir dan bersandar pada pintu, maka kali ini karena aku lalai menutup pintu supir karena kupikir dia masih asyik bermain di kursi tengah penumpang. Ternyata dia sudah mencoba turun sendiri mencari aku yang lagi panik membetulkan Aki mobil yang hari ini bertingkah lagi. Akibatnya dia jatuh ke tanah dengan posisi sujud tapi alhamdulillah kelihatannya tidak terlalu keras jatuhnya. Ups baru kusadari saat aku menulis ini mestinya aku cek apakah lututnya tidak apa-apa. Kelihatannya normal karena setelah kejadian jatuh dia masih asyik saja berjalan ke sana sini. Semoga benar-benar tidak apa-apa.

Sudah hampir satu minggu ini, area jelajah Naila semakin luas. Kalau dulu dia belum mampu keluar dari pintu depan rumah yang memiliki tanggul kecil. Maka sejak dia mampu memanjat dan duduk tenang di atasnya....kelihatannya kepercayaan dirinya makin bertambah. Kini dia sudah bisa melompatinya sambil tetap berdiri [tidak terjatuh lagi] lalu berjalan mendaki tangga untuk naik dan turun ke halaman parkir mobil. Subhanallah....benar-benar nggak ada takutnya. Mungkin aku harus lebih membiarkan dia berekplorasi dengan rajin-rajin membersihkan area itu.

Hal yang paling menyebalkan adalah kini Naila semakin terlalu lengket, hingga kemanapun aku pergi dia pasti akan mengikuti. Hingga kadang membuat aku frustasi. What's wrong??? Dia kelihatannya hanya merasa aman kalau aku masih berada di dalam radius penglihatannya. Jadi kalau aku masak maka dia akan sibuk membuka tutup semua pintu-pintu meja dapur ataupun pemanggang listrik yang memang letaknya di bawah. Entar lagi kalau aku mau cuci piring maka dia akan sibuk dengan buka tutup dan mengeluarkan barang2 yang ada di lemari tempat cuci. Duh jadi nambahin kerjaan. Kalau mandipun sekarang aku tidak boleh lepas dari pandangannya....sehingga walaupun kutinggal sebentar dia di bak mandinya untuk mengambil handuk maka yang terdengar adalah teriakan-teriakan dan tangisan dia. Kenapa ya.....perasaan Nadia dulu nggak segitunya???

Hari Kamis berarti hari extrakulikuler mengambar bagi Nadia, yang berarti juga emaknya harus siap-siap untuk menjemput dia pulang selepas pukul 5 sore. Bener saja, walaupun sepanjang jalan dia sudah mengoceh kalau besok matematika akan disuruh mengerjakan tugas karena Pak Deni-Guru Mathnya akan mendampingi kakak kelas 5 Outbond dan dia sudah menyusun rencana apa yang akan dia lakukan di rumah nanti yaitu mandi, sholat, makan terus belajar. Math Tetapi rasa lelah akhirnya membuat niat terakhir tidak terlaksana. Jadi setelah mandi, sholat trus makan ayam goreng kentucky yang kubelikan di depan Patra Dharma tadi, dia baru teringat kalau dia baju putih hari jum'atnya belum disetrika. Jadi dia lalu mulai menyetrika [sejak adiknya lahir dimana waktu itu dia masih kelas 3, dia sudah tertib menyetrika baju-bajunya sendiri]. Setelah itu, malah ikut nonton Top Chef dan lansung tertidur. Yah mau apa lagi.....dia khan memang sudah tertib jam 8 tertidur, jadi ya nggak bisa dipaksa lagi buat melek belajar.

Sejak mengantarkan kakaknya mengikuti kegiatan "Gerakan Balikpapan Menabung" yang diselenggarakan di Dome hari minggu lalu.




Tuesday, November 9, 2010

Terbangun karena suara hp yang kuset mirip telepon. Kupikir Mas Nug yang nelepon.....Tertipu.......hehehe. Tapi aku malah lebih bisa bangun cepat untuk paling tidak bebenah rumah dan menyiapkan sarapan Nadia. Hari ini bikin Nasi Goreng aja deh....pumpung Nasi kemarinnya masih ada sedikit, sayang kalau dibuang.

Suara guruh masih terdengar beberapa kali. Duh jangan hujan deras ya Allah. Eh....hidup kok dibikin stress setiap hujan datang. Mestinya aku mulai cari cara bagaimana supaya aku mampu mengatasi setiap rutinitas yang aku tahu kelemahannya di mana dan mencoba mencari solusinya.

Pumpung cicit cuit masih bobok ngerajain dulu kerjaan rumah yang ngga mungkin dilakukan kalau dia terbangun. Yang pertama, Pastinya cuci piring yang sudah menumpuk.

Monday, November 8, 2010

Menikmati Proses Dari Hasil Yang Gagal

Naila pilek......beberapa kali aku harus menyeka ingus kental yang keluar dari hidungnya. Finnaly, apa yang kukhawatirkan terjadi....Pilek...Pilek...Pilek. Sebenarya pileknya sudah dimulai sejak hari Sabtu tetapi masih berupa air yang keluar untup-untup dari hidungnya. Menjadi lebih parah karena Minggu kamarin sejak pagi kami sudah bergerak ke luar rumah sampai jam 4 sore. Wuih pastinya kondisi ini melelahkan dia dan melelahkan sistim imun tubuhnya.

Minggu yang sangat sibuk, karena hari Sabtu Nadia mendapat undangan untuk mengikuti senam bersama dalam acara "Gerakan Balikpapan Menabung". Walau awalnya dia malas-malas-an bangun tapi karena kumotivasi dia untuk datang sambil berencana untuk main bola dan badminton selepas acara...akhirnya sebelum jam 6 pagi kami sudah bisa meluncur ke Dome Balipapan.



Friday, September 10, 2010

Idul Fitri 1431 H

i=\Kangen!!!....ihik....ihik.....aku masih tetap kangen pulang mudik yang menjadi tradisi keluarga kami.

Saat aku masih kecil, setiap semalam atau dua malam menjelang idul fitri, bapak dan ibu sudah mempersiapkan kami 7 bersaudara untuk melakukan perjalanan mudik. Tradisi ini menjadi hal yang sangat diwajibkan oleh bapak dan ibu, karena kesibukan dalam satu tahun tidak memungkinkan kami untuk datang menenggok embah kakung dan embah putri serta saudara-saudara yang ada di desa kelahiran bapak-ibu.

Saat kami belum memiliki mobil, maka jalan satu-satunya adalah menggunakan bis antar kota. Jadi Terminal Joyoboyo menjadi saksi sejarah perjuangan kami untuk sekedar mudik ke kampung halaman. Pernah suatu saat, karena begitu penuh sesaknya Terminal Joyoboyo, bapak berinisiatif memasukkan sebagian anak-anaknya yang masih kecil saat itu lewat jendela bis. Sedangkan ibu dan anak-anak yang lebih besar yang sudah berhasil masuk duluan menanti di dalam bis. Saat ini aku teringat betapa aku pernah begitu ketakutan salah satu dari kami ketinggalan bis. Karena bis-bis sepertinya tidak ingin menunggu lama untuk segera berangkat. Mungkin karena mereka juga harus mengejar setoran.

Perjuangan belum berakhir, di dalam bis yang berdesak-desakkan-pun belum tentu kami mendapat tempat duduk. Tapi bagi aku yang masih kecil saat itu, sekedar mendapat tempat duduk di samping pak supir [di atas mesin]-pun sudah menimbulkan sensasi rasa senang yang teramat sangat karena aku jadi bisa melihat jalanan dari jendela depan bis yang lebar.....hahaha. Walaupun kondisi tersebut harus dibayar dengan harus seringnya aku mengeser pantatku untu berpindah posisi karena panas mesin bis telah memanggangnya..... hahaha.

Saat kami kecil ada pengalaman-pengalaman di rumah mbah kung yang begitu berbekas. Seperti berenang di Sungai Gandongan [kalau tidak salah nih....aku kok jadi lupa namanya]. Air sungai yang masih bersih mengalir di sela-sela batu besar yang berserakan di sepanjang. Anak-anak lelaki dalam keluarga besar kami biasanya kalau menjelang siang yang terik sembunyi-sembuyi untuk pergi ke sana. Kadang aku sebel karena mereka hanya memperbolehkan anak lelaki saja sedangkan anak perempuan harus cukup puas cangkruk dan ngobrol di rumah mbak kung yang luas.

Tradisi mengirim rantang yang berisi makanan masih terbina subur saat kami masih kecil. Asyiknya kalau aku diajak sepupuku untuk mengirim makanan-makanan itu ke rumah tetangga-tetangga yang cukup dekat dengan bulek-ku. Selesai mereka menerima biasanya kami akan mendapatkan angpo. Duh lumayan bisa dibuat buat andok ketoprak, tepo atau bakso.....:)






Sunday, August 22, 2010

NgAbUbUrIt Oi....................

Pertama kalinya kami terlambat sahur.....huhuhu.....Walau sebenarnya aku terbangun saat mendengar alarm hp Mas berbunyi, namun rasa ngantuk dan malas yang menyerang membuai aku untuk berfikir dapat mencuri sedikit waktu untuk tidur lagi but akibatnya wuisssss......baru bangun 5 menit sebelum adzan subuh....tergopoh-gopoh dan.....hanya segelas air dingin membasahi kerongkongan sedangkan Mas masih sempat mengecap sebutir kurma.....:(. Nggak sempat juga buat mbangunin Nadia....pasti tambah ribut protes dan bikin emaknya tambah stress.

Berlanjut efek dari keterlambatan itu..........Nadia menolak berpuasa karena dia bilang perutnya sakit [memang sih sudah 3 hari ini dia puasa diganjal dengan promag trus pup-nya juga aneh....bisa keluar minyaknya....curiga gara-gara aku ganti merek minyak goreng-ku nih]. Jadi pagi ini dia sarapan masak sendiri karena dia nggak berani minta aku yang bikinin [mungkin karena dia lihat walau diam tapi muka emaknya kelihatan kucel karena jengkel...kok bisa terlambat bangun].

Sebenarnya sih yang bikin jengkel bukan karena aku nggak sempat sahur [karena sebenarnya aku sendiri beberapa bulan sebelum Ramadhan tiba sudah sedikit terbiasa sering nggak makan pagi dan siang gara-gara sibuk ngurusin Naila dan some stuff]. Yang kujengkelkan adalah karena keterlambatanku akhirnya anakku harus bolong puasanya.

Akhirnya untuk mengatasi rasa jengkelku, aku akhirnya beberes rumah aja. Kamar penyimpanan aku beresin sambil merapikan isi lemari pakaian. Memilih pakaian dan sprei serta selimut yang masih sering dipakai dan menyisihkan yang jarang dipakai ke dalam 6 box besar....walah.....sepertinya aku sudah harus mengikhlaskan baju2 yang jarang kupakai nih.....cuma menuh2in tempat aja.

Dilanjut dengan beresin cucian yang numpuk sampai keluar dari bak tampungnya.....wuih....bosan juga bergelut dengan hal-hal ini. Trus disambung dengan membersihkan selokan di belakang rumah yang kuyakini penuh dengan lumpur karena kok setiap hujan sebentar saja airnya sudah hampir meluap keluar. Dan ternyata benar.....tanah dari tanjakan yang dibuat suami kelihatannya selalu larut terbawa air ke selokan tersebut....sudah kuprotes suami buat segera menyemen-nya tetapi dia masih selalu beralasan nanti-nanti saja belum ada waktu......[jangan2 dia sendiri bingung gimana menutup-nya.....wkwkwk].

Nah setelah itu baru terasa badan ini capek banget terutama bagian pinggang. Istirahat sambil main-main dan nidurin Naila......eh....si kakak yang masih segar bugar karena nyamil berbagai macam stock di kulkas merenggek menagih janji jalan-jalan beli baju.....kubilang sih kalau aku malas keluar rumah saat ini....tapi bapaknya bersikeras menagih janji mau ditraktir di resto Koki Achang juga [korban iklan.... wkwkwk]. Akhirnya ya sambil ogah-ogahan [karena kalau pergi toh selalu aku juga yang disibukkan dengan beberes perbekalan Naila] kita cabut juga menuju Plaza Balikpapan.

Sebelumnya nyampe BP.....sempetin dulu mampir ke Pasar Ramadhan di daerah Pasar Baru....belum terlalu ramai. Dan yang jadi tujuan sih nyari lapis [buat Naila], dadar isi kelapa dan martabak buat takjil nanti. Semuanya adalah request dari Nadia.....walau sempat kuprotes "Loh yang puasa siapa yang nentuin menu takjil siapa?".....dia cuma mesem2 sambil ngomong....khan itu kesenenganku ma.....

Laju mobil kami sudah melaju lagi membawa kami memasuki parkiran BP.....tujuan pertama mau ngelewatin deck penghubung antara BP lama dengan BP baru. Ternyata deck yang dulunya masih lega melompong kini sudah dipenuhi dengan jajaran rak2 buku Gramedia.....walah memang nggak bisa lihat lahan kosong.....sumpek jadinya. Lalu lalang orang yang menggunakan deck itu untuk melintas-pun semakin menggurangi kenikmatan kita mencari buku atau sekedar membaca resensi di belakang buku-buku tersebut. Ribut....blas nggak nyaman.

Tapi walau begitu aku masih bisa menyempatkan diri untuk membaca kiat jitu jadi wirausaha [maklum hasrat sudah membuncah untuk bikin usaha sendiri setelah kini kondisi ekonomi sedang terpuruk....hehehe]. Duh semangat kembali menyala nih. Tapi tiba-tiba Nadia datang dan menginggatkanku untuk segera pergi ke Hypermart. Aku sih memang kepikiran kesana untuk beli busa cuci piring, sabun cuci, pengharum dan pemutih pakaian. Tapi apa ya mesti harus sesegera ini.......Buyar deh konsentrasi.

Kuminta mereka pergi dulu ke sana. Lalu aku mulai searching Buku "5 Menara" yang masih juga belum sempat terbeli. Berhasil....ternyata masih ada di jejeran buku-buku terkelompok bersama karangan Habiburahma....Udah pegang2 tapi kuurungkan lagi niatku untuk membelinya.....yah mikir lagi deh......masih 3 hari lagi baru hari gajian. Artinya harus sabar.....kelebihan uang bulanan bulan ini baru bisa terlihat kalau gaji bulan ini sudah keluar.....melas betul. Tapi itulah caraku memantain pengeluaran sejak aku sudah tidak bekerja lagi dan hanya bergantung pada gaji suami.

Saturday, August 21, 2010

Capek

Niat sih pingin nulis tentang perkembangan Naila....tetapi sejak ada 2 pekerjaan volunteer yang harus kuselesaikan...jadi rencana tinggal rencana.

Ternyata gagasan-ku untuk mulai melakukan volunteer di 2 sekolah tidak berjalan dengan mulus. Problem yang kuhadapi adalah jadwal Naila yang belum bisa terschedule dengan permanen. Yah salah aku sendiri mengira disela-sela waktu untuk merawat dia aku masih akan bisa mengerjakan pembenahan Sistem Keuangan 2 sekolah tersebut......teryata upssss......ribet. Apalagi aku nggak punya assiten di rumah, segala hal kukerjakan sendiri dari bebersih rumah yang otomatis double 2 X karena selalu berantakan kalau Nay dan Nad main atau makan, mencuci pakaian dan alat-alat dapur, masak.......trus masih harus menemanin Nay bermain dan jadi partner Nadia untuk belajar.....Hasilnya setiap malam aku sudah tepar kecapekan......:)

Al hasil pekerjaan volunteer-nya ya disempat-sempatin kalau mata ini masih bisa melek sampai jam 3 pagi. Padahal aku juga sudah harus bangun lagi buat nyiapin Sahur.....Duh salut deh buat ibu-ibu yang bisa melakuka hal itu. Super woman deh....soalnya aku udah merasa nggak sanggup......capek betul fisik ini. Sampai konsentrasi ngerawat Nay agak terganggu.....maaf-in bunda ya nduk.

Udah deh cerita aja tentang Nay....pumpung dia masih bobok siang....sementara file2 ini giliran antri dulu ya.

Naila sudah memasuki usia 10 bulan 8 hari. Perkembangan fisiknya tidak terlalu pesat....berat badannya hanya berkisar antara 7.7 sampai 8 kg saja. Maklum maunya gerak terus dan ndak bisa diam.....:)
Perkembangan motorik yang "Big Thing" adalah Alhamdulillah dia sudah bisa berjalan sekitar 7 sampai 10 langkah [persis dugaan orang-orang bahwa dia akan bisa berjalan pada usia 10 bulan karena sejak usia 7 bulan dia sudah hobby berdiri berpegangan pada benda di sekitarnya]. Lutu....Lutu....banget lihat gayanya yang tertatih mengejar kakak atau bapaknya.

Kalau dengar suara Adzan di TV pasti dia akan langsung mencari sumber suara terus duduk nongkrong di depannya sambil tangannya diangkat dengan jemarinya yang terbuka dan sesekali diacungkan ke depan TV tersebut dan mulai bersuara ah auh....seakan-akan dia sedang berusaha menirukan suara Adzan itu.

Kalau kami mulai berbuka puasa, Nay tentu tidak mau ketinggalan....semua yang ada di meja entah es buah, sirup atau makanan takjil-nya....semua dia pinging coba...... Lalu kalau dia dibiarkan makan sendiri maka berantakan semua makanan itu disekitarnya....jadi mungkin hanya 1/2 saja yang berhasil mencapai mulutnya....hihihi.

Kalau sahur-pun Nay tidak mau ketinggalan.....Kalau Kakaknya saja sahur sambil masih merem-merem karena ngantuk. Nih anak malah beda....dengan semangat empat-lima dia berusaha meraih semua makanan. Piring plasik-nya pun sering bergelontangan di pukul sama sendok yang kami berikan....Jadi ramai deh Sahur kita......entar selesai sahur ikut tidur lagi kayak kakaknya....hihihi....:0.

Hal yang lucu lagi....dia suka sekali memasukkan makanan yang menempel di luar bibirnya dengan punggung tangan mungilnya. Bahkan sering makanan yang sudah masuk ke dalam mulutnya sengaja dia keluarkan sedikit untuk nanti di dorong lagi dengan punggung tangannya....ada-ada saja tingkah nih anak.

Hobby lainnya adalah berjalan tertatih-tatih atau merangkak sekencang-kencangnya menuju pintu kamar mandi yang kelihatan terbuka. Dan entah belajar darimana setiap kali dia berhasil mencapai pinggiran pintu seakan dia tahu perbedaan level lantai maka dia akan membalik dan berjalan mundur untuk masuk ke kamar mandi......trus mulai meraba-raba lantai yang basah....ih jorok betul.

Ada lagi ritual dia yang lucu dan bikin kita mancari cara yang jitu dan akhirnya berhasil manemukan trik untuk mengakali dia. Nay kalau mau tidur malam......pasti sehabis nenen selalu bergerak ke sana-sini. Tubuhnya suka menimpa kita-kita yang lagi tidur....entah kenapa dia selalu melakukan sambil ketawa sendiri seakan-akan dia mau mengajak kita bercanda....Nah kakaknya punya cara buat bikin dia cepat tidur yaitu mematikan semua lampu dan membiarkan dia kelimpungan sendiri sampai dia bosan karena kita semua sudah pura-pura diam tertidur dan akhirnya dia jadi ikut tidur juga......hehehe.

Sunday, July 11, 2010

Mengenal Mie

Source : Menu Sehat 7/Th II/2006

Pingin masukin artikel yang ada di majalah Menu Sehat ini sebagai penginggat plus siapa tahu ada membutuhkan informasinya.

Mie dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa telur. Jadi teringat seorang chef yang bikin Mie homemade alias bikin sendiri. Ditarik...diulur trus diputer2 dan bim salabim bongkahan terigu lentur itu kemudian terurai menjadi sulur-sulur mie......wah jadi membayangkan seandainya aku juga bisa se-ahli itu. Soalnya aku adalah maniak mie, begitu juga Nadia dan bapaknya. Sedang si kecil sepertinya tinggal menunggu waktu saja kalau melihat semangat makannya yang begitu mengelora. Jadi kalau bisa bikin sendiri tentu jadi lebih sehat lagi khan karena pasti nggak pakai bahan pengawet.

Balik lagi ke Mie. Mie ini umumnya berwarna kuning, walaupun ada juga yang putih seperti kwietiau. Mie yang panjang itu dari bentuknya bisa dibedakan ada yang lurus dan keriting. Ada yang penampangnya bulat, pipih maupun persegi. Dari ukurannya ada yang tebal, tipis, halus maupun lebar. dan dari rasanya, ada yang garing, empuk bahkan alot [karena dicampur tepung kanji].

Mie sendiri ada yang dikeringkan disebut Mie Kering dan Mie Basah. Mie Basah ada dua macam ; ada yang dijual setelah direbus dulu dan diberi minyak supaya tidak lengket, ada pula yang dijual dalam keadaan belum direbus berlumuran tepung untuk mencegah saling melekat [yang ini disebut Mie Mentah]. Mie kering dan Mie Mentah harus direbus dulu sebelum diolah.

Caranya : Didihkan air di panci [boleh diberi sedikit minyak goreng]. Setelah mendidih, masukkan mie. Didihkan beberapa saat. Kalau Mie sudah mengapung artinya Mie sudah masak. Angkat dan tiriskan. Agar tidak saling melekat, segera siram mie dengan banyak air dingin lalu tiriskan. Mie pun siap diolah, baik untuk mie ayam, mie goreng dsb. Penyiraman dengan air dingin tidak perlu dilakukan apabila mie yang diserok itu langsung diolah. Umpamanya untuk mie ayam. dan supaya tidak saling melekat, mie yang baru diangkat segera dituang ke mangkuk berisi minyak. Lalu aduk.

Mie basah yang telah direbus dan diberi minyak suka dipakai penjual soto mie. Saat penggunaannya, mie itu dicemplungkan sebentar ke air mendidih untuk meluruhkan minyaknya. Tiriskan sebentar, segera disiram dengan kuah soto.

Thursday, July 8, 2010

Bubur Labu Kuning-Hati Ayam

Bahan :
100 gr labu kuning
50 gr wortel
75 gr hati ayam cincang
seledri

Cara Membuat :
01. Potong labu kuning dan wortel ukuran dadu
02. Kukus labu kuning, wortel, hati ayam dan seledri sampai lunak dan hati matang.
03. Blender dan segera hidangkan....yummy

Bubur Beras Merah-Hati Ayam

Punya hati ayam yang malam ini mau dibikin lauk. Jadi pingin bikinin Naila juga.

Bubur Beras Merah-Hati Ayam
Source : Makanan Sehat Lezat untuk Bayi & Balita Seri "Ayahbunda"

Bahan :
100 gr labu kuning
50 gr wortel
75 gr beras merah
600 ml air kaldu
1/8 [sepucuk] sdt garam halus
75 gr tempe cincang
75 gr hati ayam cincang


Cara Membuat :
01. Potong labu kuning dan wortel ukuran dadu.
02. Rebus beras merah dengan air dan bubuhi garam. Masak sambil diaduk hingga setengah matang.
03. Masukkan tempe dan hati ayam, masak sambil diaduk-aduk.
04. Tambahkan labu kuning, aduk rata.
05. Bubuhi wortel dan masak kembali sampai seluruh bahan matang dan bubur mengental. Sajikan hangat.

Note :
Untuk 2 porsi
1 porsi : 247 kalori

Hati Ayam
Pilih hati ayam yang masih utuh, tidak hancur, terutama empedunya. Bila empedu pecah, hati akan terasa pahit.

Bubur Pir dan Pepaya

Minggu kemarin kami mampir ke Pasar Klandasan untuk berburu buah yang katanya murah-murah. Dengan harapan bisa mendapatkan Buah Apukat yang denger-denger selalu ada di Pasar Buah Belakang Kladasan, aku-pun memantapkan diri untuk berburu sendiri [biar cepat] sedang anak-anak kuminta tunggu di mobil bersama bapaknya. Setelah ubek-ubek beberapa kios ternyata gagal total......cuma ada satu kios yang menjual apukat...itupun kecil-kecil dan sudah pada busuk....sudah gitu mahal lagi.....ya nggak jadi beli. Mending ke Makro saja yang biasanya apukatnya besar-besar dan fresh. Tapi aku berhasil mendapatkan Buah Pir yang besar-besar dan Manis-Manis walau harganya AUD $ 3.....sekilonya [lah kok sama dengan harga di Central Market-Adelaide]. Lumayan walau cuma dapat 4 butir, semoga bisa untuk menambah gizi Naila dan Nadia.

Kalau Nadia gaya makanya sukanya dipotong 4 dan di krenyus sama kulitnya [se-kulitnya ini aku yang minta]....sedangkan Naila biasanya makan dengan di sesep [kadang kesedak juga kalau dia berhasil mencabik daging buahnya]. Nah hari ini aku mau membuatkan dia menu dari buah Pir

Bubur Buah Manis
Source : Makanan Sehat untuk Bayi dan Balita "Seri Ayahbunda"
[dengan modifikasi]

Bahan :
100 gr buah pir matang, cuci, kupas dan potong kecil-kecil
15 ml air, untuk memasak buah
1 sdt gula kastor
1 sdt tepung custard
75 ml air
1 sendok takar susu formula
100 gr pepaya matang, cuci dan potong kecil-kecil


Cara Membuat
1. Masukkan potongan buah pir bersama air dan gula ke dalam panci. Tutup dan masak selama 10 menit sampai buah lunak. Angkat dan biarkan agak dingin
02. Campur tepung custard dengan air. Jerangkan di atas api kecil dan aduk sampai mengental [warnanya menjadi transparan]. Angkat dari api dan bubuhi susu formula.
03. Blender sebagian potongan buah pir dan pepaya. Campur dengan bubur tadi. Aduk rata
04. Tambahkan potongan buah pir serta pepaya yang dipotong kecil-kecil. Tuang ke dalam mangkuk dan hidangkan segera


Note :
untuk 2 porsi
1 porsi : 84 kalori

Tepung custard
Tepung siap pakai yang sudah mengadung rasa, warna, aroma dan bahan pengental [tepung maizena]

Friday, June 18, 2010

Light

"Light" yang menjadi bagian penting dari proses pengambilan sebuah foto, masih menjadi bagian yang tersulit bagi aku memahaminya. DPS minggu ini membahas mengenai si "Light" ini. Sedikit ngeh cuman nggak tahu gimana prakteknya nanti.

Aku baru menyadari akan pentingnya "Light" atau biasa kusebut "Pencahayaan" saat 3-4 tahun yang lalu kami mudik ke Magetan-Madiun dan berkumpul dengan seluruh anggota keluarga. Mas Anies yang memang sudah memiliki studio foto asyik bereksperimen dengan menggambil foto-foto keluarga....bahkan sampai foto anak di pagi hari di tengah sawah menjadi hasil kreasinya. Sangat terkesan dengan hasil fotonya, akupun berniat untuk belajar tapi ya gitu cuma angin-anginan saja. Jadi ya hasil fotonya masih flat dan belum bisa memaksimalkan efek light yang bisa menjadi sesuatu yang amazing.

Wednesday, June 16, 2010

Nasi Tim Ayam

Walau sering mendengar mengenai Nasi Tim, tapi selama ini jujur nggak pernah bikin. Soalnya nggak tahu caranya. Dulu jama Nadia semua yang ngerjain pengasuhnya. Tapi hari ini aku bener-bener mau bikin. Demi Naila....

Salah satu caranya adalah :

beras dicuci kemudian dimasukkan ke dalam panci kecil dan diberi air secukupnya. Kemudian panci kecil ini dimasukka lagi ke panci besar yang diisi air (inilah yang disebut ditim). Tutup panci dan masak sampai matang.

Trus pingin sekalian bikin untuk Nadia yang hari ini nggak masuk karena badannya belum juga kembali normal.....dapat resep dari Gallery Kitchen-nya Mbak Herti

NASI TIM AYAM

Bahan :

Nasi Tim

400 gram beras
1/2 sdt garam
Air Kaldu Secukupnya

Cara Membuat :

Aron beras dengan kaldu dan garam, atau proses dalam dalam rice cooker sampai bunyi click. Angkat

Taburan Ayam
1 ekor ayam [kurang lebih 1 kg], ambil dagingnya, potong dadu
200 gram jamur kaleng, iris
3 siung bawang putih haluskan
2 cm jahe, geprek
2 sdm saus tiram
2 sdm kecap manis
2 sdm kecap ikan
1 sdt minyak wijen
1 sdt garam
1/2 sdt merica
1 sdt maizena, larutkan dengan sedikit air

Kuah
4 siung bawang putih, geprek
1 cm jahe, geprek
bawang daun, iris halus
garam

Sambal
12 cabe rawit merah, kukus
3 siung bawang putih, kukus
1/2 sdt garam
1 sdt cuka
air, secukupnya

Cara Membuat :



Taburan Ayam
Tumis bawang putih hingga harum, masukkan jahe. Tambahkan potongan ayam, aduk hingga berubah warna. Tambahkan jamur kaleng. Tuang saus tiram, kecap manis, kecap asin, garam dan merica. Tambahkan minyak wijen dan kaldu secukupnya (sampai ayam cukup terendam). Masak dengan api kecil hingga ayam matang. Setelah airnya tinggal sedikit, kentalkan dengan larutan maizena. Angkat, sisihkan.

Kuah
Dengan api kecil, rebus tulang ayam untuk mendapatkan kaldu. Tumis bawang putih hingga harum, masukkan jahe. Masukkan tumisan ke dalam kaldu, masak kembali hingga mendidih. Ambil kaldu secukupnya untuk memasak ayam dan nasi tim. Kemudian masukkan garam dan merica ke dalam sisa kaldu. Cicipi rasanya, taburi bawang daun.

Penyelesain
Siapkan mangkuk tahan panas. Taruh ayam di dasar mangkuk, tambahkan nasi. Kemudian tuang air kaldu secukupnya (kurleb 1/2 - 3/4 ruas jari di atas nasi). Kukus sampai matang.

Penyajian:
Hidangkan Nasi dalam keadaan hangat bersama kuah dan sambal. Taburi bawang goreng


Sup Krim Ayam

Kemarin habis ditanya Bu Yati "setiap berapa jam anaknya di kasih makan".....beliaunya bilang kalau dia ngasih setiap 1 jam. Terperangah juga pada awalnya. Soalnya biasanya aku ngasih setiap 4 jam sekali disela-sela ASI-nya. Jadi merasa bersalah....mungkin itu yang nyebabin dia nggak gendut2 ya.

Nah, pagi tadi mengaplikasikan hasil baca-baca semalam tentang variasi makanan. Jadi selain kuberi dia potongan buah pisang sambil aku bikin sandwich buat sarapan bapak dan kakaknya. Aku juga menyuapi dia dengan roti-susu buat sarapan pagi ini.

Untuk siangnya dari hasil ngeblog aku mau bikin "Sup Krim Ayam"

SUP KRIM AYAM

Bahan :

1 dada ayam tanpa tulang dan kulit
1 cangkir ASI/susu formula
1/2 sdt tepung maizena


Cara Membuat :

01. Hilangkan kulit, lemak dan sisa-sisa tulang pada ayam. Cuci sampai bersih, potong dadu.

02. Rebus ayam dengan air secukupnya selama 10 menit atau sampai ayam matang. Angkat dan tiriskan. Simpan kaldu.

03. Masukkan ayam, tepung dan kaldu ke dalam blender, haluskan

04. Gunakan kaldu untuk mengencerkan atau mengentalkan adonan hingga kekentalan yang diinginkan.

05. Tim adonan sampai matang. Saat ingin menyajikan tambahkan ASI/Susu Formula.

Sumber http://winzoya.multiply.com/reviews/item

Thursday, June 10, 2010

Digital Photography Exposure

Pingin banget mulai benar-benar bisa meninggalkan mode "Auto" dan mulai bereksplorasi dengan manual setting. Tapi dasarnya masih gaptek ya sampai sekarang masih belum full berani mencoba...alasannya dari hasil coba-coba separuh masih banyak errornya. Alias gambar tampak nggak focus dan sering blur.

Dan setelah membaca artikel DPS aku jadi pingin menuangkan isi artikel itu di sini, untuk menginggatkan-ku lagi jika aku lupa. Maklum jeprat-jepret masih belum menjadi pekerjaanku hanya sekedar hobby disela sela waktu mengurus the baby yang belum bisa ditinggal.

Artikel kali ini membahas mengenai "The Exposure Triangle" yaitu 3 elemen yang patut diperhitungkan saat bermain-main dengan "Exposure". Ketiga elemen tersebut berhubungan dengan "Cahaya" dan bagaimana "Cahaya" tersebut masuk dan berinteraksi dengan kamera.

Ketiga elemen tersebut adalah :

01. ISO - sebagai pengukur sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya

02. Aperture - ukuran bukaan lensa saat pengambilan gambar

03. Shutter Speed - lamanya waktu saat shutter terbuka

Perubahan dari salah satu elemen tersebut akan berpengaruh terhadap elemen yang lain.

Salah satu ilustrasi yang digunakan untuk menjelaskan hubungan dari ketiga elemen tersebut adalah memetamorfosekan "KAMERA" sebagai sebuah "JENDELA"

Ilustrasi ini mengajak kita membayangkan "Kamera" sebagai sebuah "Jendela" dengan "Shutter" -nya yang dapat terbuka dan tertutup.

Aperture adalah ukuran dari jendela tersebut, jadi jika ia besar maka semakin banyak cahaya yang bisa masuk ke ruangan tersebut dan ruangan menjadi terang.

Shutter Speed adalah lamanya shutter jendela tersebut terbuka. Semakin lama dibiarkan terbuka maka semakin banyak cahaya yang masuk.

Sedangkan mengambarkan ISO sebagai kondisi dimana anda berada pada ruangan tersebut dan menggunakan kacamata hitam. Mata anda akan semakin kurang sensitif terhadap cahaya yang masuk [ini seperti ISO yang rendah]

Sehingga ada beberapa cara untuk meningkatkan cahaya yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Anda dapat meningkatkan lamanya shutter terbuka [decrease shutter speed], atau dengan meningkatkan ukuran dari jendela tersebut [increase aperture] atau anda dapat melepaskan kacamata hitam anda [make the ISO larger].

_____________________________________________________________________
Note :
Shutter [photography] is the part of a camera which open temporarily to allow light to reach the film when a photograph is being taken.

Shutter [window cover] is a wodden cover on the outside of window which prevents light or heat from going into a room or heat from leaving it.
_____________________________________________________________________

Wednesday, June 9, 2010

Focal Point

Awalnya nggak ngeh juga apa yang dimaksud dengan Focal Point....ngaptek ya....xixixi. Pingin belajar fotografi tapi istilah-istilah-nya aja masih bingung. Begitu lihat salah satu artikel di DPS yang membahas materi ini baru deh sedikit ngeh.

Kalau nggak salah memahami yang diistilahkan sebagai Focal Point itu bisa juga diistilahkan sebagai Central Point of Interest atau bisa juga diistilahkan sebagai Point of interest [POI] yaitu obyek utama dari gambar/foto yang kita buat. Artinya mata setiap orang akan tertuju ke obyek tersebut saat dia melihat sebuah gambar/foto.

Kenapa FP ini menjadi penting karena pada dasarnya pada saat melihat sebuah image setiap mata pada umumnya menginginkan "resting place" atau sesuatu yang benar-benar menarik untuk dilihat karena kalau tidak mata itu lebih cenderung untuk mengacuhkan dengan cuma melihat sekilas aja hasil sebuah jepretan dan berpindah ke yang lain.

Di artikel DPS ini disebutkan tentang :

6 Teknik untuk meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan Focal Point :

01. Position

02. Focus


03. Blur

04. Size

05. Color

06. Shape





Tuesday, June 8, 2010

Doa Sholat Dhuha

Allohumma innadh dhuha'a dhuhaa'uka, wal bahaa'a bahaa'uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudhrota qudhrotuka, wal ismata ismatuka.

Allohumma in kaana rizqii fii samaa'i fa'anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu'syiron fa yassirhu, wa in kaana harooman fathohirhu, wa in kaana ba'iidan fa qorrib'hu.

Bi haqqi dhuhaa'ika, wa bahaa'ikaa, wa jamaalika, wa quwwatika, wa qudhrotika

Aatini maa'ataiyta 'ibaadakash shoolihin.

Artinya :

Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu.

Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah. Jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah Jika masih sukar, maka mudahkanlah. Jika (ternyata) haram, maka sucikanlah. Jika masih jauh, maka dekatkanlah.

Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu.

Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh.

Saturday, June 5, 2010

Gaussian Blur

Menu "Filter" di photoshop sangat jarang kupakai. Ternyata dari DPS yang kubuka hari ini membuka mataku akan fungsi-nya yang bisa kuexplore.

Spesial hari ini aku belajar tentang efek dari penggunaan filter "Gaussian Blur". Dari hasil coba-coba pada sebuah foto aku melihat hasil permak foto yang memang kelihatan lebih cantik dan dramatis daripada aslinya.

Kucoba praktekkan pada foto Naila yang siang ini kuambil :

01. Duplikasi gambar dengan melakukan drag layer ke "new" icon [di deretan menu bawah layer palette], atau "klik kiri mouse > duplicate layer....> as" , atau bisa juga dengan shortcut "ctrl + j"







02. Pilih Menu Gaussian Blur [Filter > Blur > Gaussian Blur....] . Cukup samarkan sampai bagian detailnya hilang tetapi masih tampak lekukan bentuk-bentuknya.







03. Di layers palette, ubah blending mode dari "Normal" ke "Overlay"








Kalau diperhatikan terdapat perubahan pada gambar sebelum dan sesudahnya. Cara ini ternyata dapat diguakan untuk membuat area yang cerah menjadi lebih bersinar sedangkan area yang gelap menjadi lebih pekat. Jadi pada intinya, ini adalah salah satu cara untuk mengkontraskan gambar secara lembut.

Jika mau yang lebih dramatis lagi hasilnya bisa digunakan mode "Vivid Light" seperti contoh.

Friday, June 4, 2010

Berburu Soal-Soal

Ulangan Umum Bersama alias UUB Nadia tinggal menghitung hari. Harusnya aku tidak perlu kuatir karena nilai Lapen semester 2-nya kemarin khan sudah lumayan [sudah tidak ada lagi angka tujuh bertengker di sana]. Keragu-raguanku bahwa dia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk beradaptasi dengan bahasa awalnya terpatahkan sudah. Bagaimana aku tidak cemas karena saat itu sampai detik terakhir kepulangan kami-pun dia masih juga belum mau menggunakannya. Alhamdulillah, dilihat dari hasil ulangan-ulangan dan mendengar cerita-cerita dia tentang teman dan sekolahnya, berarti dia sudah menorehkan kemajuan yang cukup pesat menginggat aku sudah melonggarkan pengawasanku tidak seperti dulu saat dia baru masuk untuk pertama kalinya.

UUB Semester 2 ini akan mengambil soal dari Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Balikpapan. Nadia sih cuek saja, dia merasa sudah cukup belajar selama ini dan merasa yakin bahwa dia pasti bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan nanti. Sementara aku jelas masih diliputi kecemasan dan karena sifat prefectionis yang masih melekat. Maka aku cenderung ingin men-drill Nadia di saat-saat menjelang ujiannya yang tgl 7 nanti.

Maka usahaku adalah mencari contoh soal-soal tahun-tahun sebelumnya sehingga aku bisa mentrack ke arah mana soal-soalnya. Variasi bentuk soal sangat diperlukan Nadia karena kemampuan bahasa indo-nya baru berkembang di kelas 3 ini. Jadi ada 2 tingkatan materi yang dia lompati. Yaitu materi kelas 1 & 2. Jadi nggak heran kalau Lagu Kebangsaan aja dia kenalnya cuma "Australia Fair" bukan "Indonesia Raya". Bahkan kemarin aja dia masih nggak ngerti sila-sila Pancasila.....Pusing deh....hehehe.

Alhamdulillah dari chatting dengan Mbak Retno Indarti [teman fb] aku mendapatkan bantuan berupa soal-soal tahun sebelumnya karena Tama - putranya berada di grade yang sama dengan Nadia [kelas 3 SD]. Jadi begitu confirm soal-soal tahun sebelumnya ada....meluncurlah aku ke rumah Mbak Retno [sekalian jemput Nadia di sekolahnya]. Oh ya kemarin Pak Djum [suami Mbak Retno, atasan Mas Nug] sakit. Tapi sudah enakan katanya ketika kami datang sore itu.

Yah soal-soal itu akhirnya kuberikan kepada Nadia....ternyata benar dari soal PAI [Pendidikan Agama Islam] saja ada beberapa hal yang kelihatan "lebih materi" seperti soal-soal tentang sifat wajib dan Mustahil Allah SWT. Sedangkan untuk soal-soal PKn [Pendidikan Kewarganegaraan] ternyata yaitu dia belum tahu Sila-Sila Pancasila



Thursday, June 3, 2010

Masih Meler

Hari ke 4 sejak Naila mulai terserang pilek hebat hingga ingusnya harus kusedot bolak-balik. Menurut salah satu tulisan yang kubaca di multiplynya mbak elly [http://ellyka08.multiply.com], memang tidak ada obat yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi virus flu ini karena daya tahan tubuh anak akan meningkat sendiri sejalan dengan waktu.

Tapi bener deh menjelang hari ke 4, kekuatiranku belum berkurang juga. Panasnya sih sudah menghilang dan batuknya juga mulai jarang terdengar kecuali kalau dia kesedak dahaknya sendiri yang nggak bisa dia keluarkan. Jadi sebenarnya masalah utamanya adalah pileknya yang nggak habis-habis. Ih....kasihan betul deh melihat nih anak makin kuyu aja raut wajahnya. Bayangkan aja kalau kita flu dan ndak bisa mengeluarkan dahak kita rasanya pusing semua khan. Apalagi ini anak kecil yang nggak tahu lagi harus gimana ngeluarin ingus dan dahak2 itu.

Beberapa cara kulakukan untuk mengurangi penderitaannya. Antara lain :

01. Memijat dan melumuri dada dan punggungnya dengan minyak kayu putih/minyak tawon dengan tujuan untuk menghangatkan tubuhnya.

02. Kalau panas badannya meninggi lagi kami memberinya paracetamol seperti kejadian kemarin malam [> 38.5]

03. Aku tidak lagi menggunakan AC di siang hari dan kuganti dengan kipas angin agar udara di dalam kamar tidak terlalu kering.

04. Setiap dia bangun aku nenenin dia atau kusodorkan air putih [untungnya dia mau], karena dalam kondisi seperti ini dia sangat membutuhkan cairan.

05. Kuajak juga dia untuk bersauna ria dengan menghirup uap air panas supaya ingusnya bisa mencair dan banyak keluar.

Alhamdulillah sampai jam 9 dia sudah bisa tertidur nyenyak walau masih sedikit terdengar ngoroknya. Semoga besok makin baik kondisimu ya nduk.....:(

Wednesday, June 2, 2010

Belum Sembuh Juga Nduk.....

Obat traditionalku belum mempan buat dedek.....Kalau kakaknya sudah lumayan sehat dan bisa beraktivitas normal lagi karena kugempur dengan madu...Nah si kecil Naila masih engrok-engrok terus karena dahak yang bisa dia keluarkan. Efeknya dia jadi malas makan dan nggak mau minum susu soyanya lagi. Maunya cuma nenen terus.....

Panas yang sampai 38 C pada hari senin kemarin hari ini sudah turun jadi 37 C. Alhamdulillah. Cuma telingaku masih sering ngeres kalau mendengar suara membran dahaknya saat dia tidur.....pingin banget aku sedot semuanya biar anakku bisa bernafas lega kembali. Kini kalau bobok dia harus membuka mulutnya karena tidak bisa bernafas mudah lewat hidung mungilnya.

Obat dari dokter yang sudah diminum sejak senin malam [31 Mei '10]....memang sudah berhasil menetralkan suhu tubuhnya. Tetapi belum sepenuhnya membuat pilek dan batuknya reda.
Dokter memberi obat berupa :
@ Sanmol [Paracetamol] ---> untuk menurunkan demamnya
@ Erysanbe Sirup [Erythromycin Ethylsuccinate] ---> antibiotik untuk infeksi pernafasan
@ Sedangkan yang satunya lagi merupakan obat racikan....:(

Malam hari sejak aku beri obat itu, naila bisa tidur lumayan lama, walau dgn suara membran yang masih terdengar. Kemarin seharian pun demikian. Pagi lembur tidur, siang juga, malam-pun lembur juga....kasihan betul setiap bangun dia kelihatan lemes banget nggak seperti biasanya yang sangat sulit untuk dibuat tenang.

Pagi tadi-pun, ketika kami beri obatnya dia sudah meronta-ronta bahkan akhirnya sampai muntah. Yah sudah mau apa lagi..... siang ini sudah bisa tidur nyenyak tapi dengan ngorok juga. Walau sejak kemarin malam aku juga menggunakan pipet untuk menyedot ingus-nya.

Dan malam ini panas-nya datang lagi...Jam 3 aku sudah dibangunkan oleh suhu tubuh Naila yang meningkat. Tapi karena belum waktunya minum obat lagi ya aku hanya memberinya Sanmol, lalu kuneneni dan kukompres dengan air hangat. Ya Allah lihat wajahnya yang kuyu aku jadi tidak sampai hati.

Panen Kangkung Pertama-ku

Sudah lama aku ingin membuktikan bahwa Kangkung pasti bisa di tanam di halaman depan rumahku. Dan Alhamduillah sore ini hasil panen kangkung pertamaku telah terhidang dalam semangkok tumis kangkung untuk membuktikannya.

Cerita dibalik tanam menanam kangkung itu sendiri adalah begini : Sudah lama banget aku pingin menambah koleksi tanaman di halaman rumah supaya rumah lebih terkesan rimbun, sejuk dan nyaman. Tetapi karena budget yang tight akhirnya ya semua harus dilakukan secara berlahan-lahan. Artinya aku nggak bisa hanya langsung merombak tamanku dengan menggunakan jasa ahli landscape dan bim salabim dalam 3 hari tamanku sudah jadi cantik.....hehehe.

Jadi sadar akan keterbatasan itu, akhirnya aku mikir bagaimana cara supaya tamanku bisa kelihatan hijau royo-royo tetapi dengan biaya minim. Sebuah ide timbul ketika suatu hari aku membeli kankung darat yang masih ada akarnya di Lek Sayur yang biasa lewat di depan rumah. Daripada akar dan batangnya kubuang dan hanya menuh-menuhin bak sampah akhirnya kuambil sekop dan pergi ke kebun untuk menanamnya.....hehehe.

Biar ketahuan kalau tuh tanaman sengaja kupelihara dan bukan termasuk gulma, aku membuat pembatas dari batu bata merah bekas membangun rumah dulu. Kugali lubang di dalam kotak itu dan kutambahkan tanah hitam. Lalu kutancap-tancap saja batang kangkungnya sambil berdoa semoga bisa dipanen nantinya [lumayankan menggurangi biaya belanja....heheh].

Dan alhamdulillah, ternyata hari ini aku sudah bisa memanennya. Sengaja nggak kupanen banyak-banyak paling entar aku juga yang menghabiskan [biar nggak cepat busuk di kulkas, khan tinggal petik kalau butuh]. Dan Tumis Kangkung Pertama-ku terhidang mengepul di meja makan menemani Tempe Mendoan dan Ikan Goreng Kembung. Terima Kasih ya Allah atas rezekimu.

Tumis Kangkung

Bahan :
200 gr Kangkung

Bumbu :
5 Bawang Merah, haluskan
2 Bawang Putih, haluskan
2 - 3 Cabe Merah, haluskan
Terasi
1/4 bh tomat, cincang kasar
1 sdt garam
1/2 sdt gula pasir

Cara Membuat :
01. Tumis bawang merah, bawang putih, cabe merah dan terasi yang telah dihaluskan tadi hingga harum

02. Masukkan tomat yang sudah dicincang kasar, dan masak hingga matang.

03. Tuang sedikit air, garam dan gula. Didihkan

04. Masukkan kangkung, masak sebentar saja. Angkat.


Monday, May 31, 2010

Obat Traditional Penurun Panas-Batuk-Pilek

Pulang nginep dua malam di Sagita Hotel berbonus demam. Ya....setelah 2 hari 2 malam bermain di kamar hotel, pulang-pulang dua gadisku terkapar karena demam yang tinggi. Panik? tentu saja!!! Karena hari ini adalah Minggu maka nggak mungkin kalau mereka kubawa ke dokter. Dan yang terlintas pertama kali langsung "Bawang Merah".

Obat traditional akhirnya menjadi alternatif di saat otakku benar-benar blong menghadapi hal ini. Apalagi si kecil yang memang nggak di-imunisasi. Aku takut saja terjadi sesuatu dengan-nya karena begitu banyak info tentang efek demam pada usia-usia 7 bulanan yang bisa merakibat pada perkembangan anak.

Aku langsung aja mengambil beberapa butir Bawang Merah lalu kuparut dan kutambahkan dengan Minyak Kayu Putih. Lalu segera kubalurkan ke tubuh mereka....dari punggung, perut, dada, leher, tangan dan kaki sampai ke ubun-ubun. Dan Alhamdulillah mulai turun panasnya. Kakaknya bisa tidur hanya dengan berbalut kaos dalam dan celana dalam. Begitu juga si dedek bayi yang lebih sering kudekap.

Saturday, May 29, 2010

Baca Sebuah Foto Layaknya Sebuah Buku

Melihat hasil foto para fotografer yang sudah malang melintang di dunia fotografi membuatku jadi pingin banget bisa punya hasil njepretan kayak mereka. Tapi sayangnya syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seseorang yang "desperately want to gain knowledge" masih belum benar-benar merasuk ke dalam diriku. Padahal salah satu syarat keberhasilan untuk menjadi seorang better photograher adalah mau menyempatkan diri untuk belajar baik dari apa yang photographer lain hasilkan disamping aspek-aspek dari fotografi itu sendiri. Bahkan lebih ekstrim lagi mungkin harus seperti apa yang dikatakan Penny De Los "Look at the photographs like it's your job"

Kali ini aku coba mencari referensi dari internet dan bisa nyasar ke http://www.learnfoodphotography.com artikel Neel tentang "How to Read Any Photograph Like a Book"....coba mengikuti langkah-langkahnya deh!!!

01. Understand What is Great
Yang paling pertama dari membaca sebuah foto adalah mengerti apa yang membuat sebuah foto tampak berkesan stunning.

02. Identify The Main Subject
Mengenali apa yang menjadi Main Subject di dalam suatu frame foto akan membawa kita satu langkah lebih maju dalam memahami jalan fikiran sang fotografer.

03. Locate The Camera
Dapatkah kamu menentukan dimana lokasi kamera pada saat pengambilan gambar? Bagaimana sudut pengambilan gambarnya? Hingga membayangkan dimana sebenarnya posisi sang fotografet pada saat pengambilan gambar?

04. Light Source
Perhatikan dari mana sumber cahaya berasal. Apakah dari belakang kamera? Bersebrangan dengan kamera? Di kanan atau di kiri kamera? Apakah Multiple light? Dapatkah kamu melihat bayang2?

05. Elements of Arts
Bagian satunya kita berbicara tentang lines, shapes dan forms. Lalu di bagian duanya kita berbicara tentang color, space dan texture. Observasi element apa saja yang digunakan dan bagaimana dia digunakan bahkan lebih jauh lagi observasi bagaimana lagi sebuah elemen2 tersebut bisa dikomposisikan untuk menghasilkan foto yang lebih bagus .

06. Observe The Composition
Fikirkan dan observasi bagaimana penataan elemen2 di dalam foto tersebut . Apa yang menjadi pendukung dari obyek utama. Adakah obyek pendukungnya menguatkan atau malah mengaburkan keberadaan obyek utama yang seharusnya menjadi pusat perhatian.
Jika terdapat lebih dari dua obyek utama, harus diputuskan yang mana yang benar-benar akan menjadi obyek utama dan mengaburkan yang lainnya.

07. Within The Frame
Perhatikan posisi sebuah obyek di dalam frame. Bayangkan kira-kira perubahan2 memungkinkan yang bisa dilakukan untuk membuat foto tersebut kelihatan lebih stunning lagi.

08. Background Screening
Perhatikan background dari sebuah foto. Pelajari. Apakah background terkesan datar atau bertektur? Apakah backgroundnya memiliki beberapa obyek, lalu perhatikan jernih atau blur kah penampakan mereka? Apakah warna background putih membuat sebuah foto tampak lebih baik?Efek apa yang ditimbulkan oleh beberapa warna terang sebagai background?

- salam jepret -

Thursday, May 27, 2010

Gigi Pertama-mu akhirnya muncul juga......:)

Gigi pertamamu akhirnya muncul juga nduk....tepat di usiamu yang ke 7 bulan. Aku menyadarinya juga tanpa sengaja saat aku memberi mengamati mulutmu yang asyik mengulum sesuatu. Dari arah bawah aku melihat ada putih-putih di gusi atas sebelah kananmu. wah jadi penasaran mama. Akhirnya dengan sedikit memaksa [karena Naila meronta-ronta selalu meronta-ronta kalau mulutnya diobok-obok] akhirnya aku bisa juga melihat mutiara mungil yang mulai muncul di gusinya. Wuih....senengnya. Alhamdulillah. Itu toh yang membuat tetesan iler-mu makin deras dan gairahmmu mengigiti benda-benda makin meningkat......hehehe.

Empat hari ini memang banyak surprise. Dari mulai muncul-nya gigi pertamamu. Lalu kemampuanmu untuk turun dari sofa sendiri. Memanjat rak mainan-mu [lewat boks2 yang beterbaran di atasnya]. Dan satu lagi pengalaman lucu di suatu siang di minggu ini. Waktu itu aku masih sibuk menyiapkan makan siang di dapur.....dan Naila [sudah seminggu ini anteng main sendiri di sekitar ruang tengah kalau aku lagi sibuk] masih asyik merayap kian kemari. Dari TV di kamar yang belum sempat kumatikan tiba-tiba terdengar lagu "We are The Champion"-nya Queen. Nah tiba-tiba Naila merangkak dengan cepat ke arah kamar [aku masih bisa melihatnya]....lalu menengadahkan wajahnya ke arah TV....Woh mungkinkah dia ingat kalau lagu itu sering banget dinyanyikan kakaknya sejak dipopulerkan lagi oleh TV Show "Idola Cilik"-di RCTI.....lucu...lucu banget lihat ekspresi wajahnya yang seperti heran memandangi layar besar di atasnya. ....hehehe

Disiplin Buat Nulis....Sulit Amat Sih!!!!

Bingung........................mana dulu yang mau dikerjakan. Jadi Full Time Mother selama hampir satu tahun ini [aku berhenti kerja terakhir Mei 2009 karena hamil] masih juga belum bisa membagi waktu dengan smooth. Perasaan lebih sistematis ketika aku kerja dengan angka dan data-data karena aku bisa memprediksikan berapa waktu yang akan habis untuk menyelesaikannya. Sedangkan ini....rasanya imposibble. Bayi Naila khan nggak pernah bisa diprediksi mood-nya. Kadang pagi ini jadwalnya gampang diikuti lain hari sedikit gambek dan buyarlah apa yang sudah terjadwal di otak malam sebelumnya.

Seperti saat ini sambil nulis aku masih nenenin dia. Yah kesempatan untuk berlatih menulis nggak sebanyak dulu waktunya. Hanya bisa nyaman dilakukan kalau Naila sudah bobok, yang artinya sedikit waktu di siang hari [Naila boboknya cepet bangun kalau nggak ditemanin] atau sebenarnya bisa puas di malam hari tapi terganjal mood yang biasanya sudah turun karena ngantuk. Di malam hari waktu nulis barus bisa dilakukan lewat dari jam 8 malam jam Naila tidur di malam hari.Sedikit kebebasan yang bisa kumanfaatkan itu biasanya kugunakan untuk ngecek pekerjaan rumah yang belum terselesaikan hari ini, bantu Nadia kakaknya untuk mengerjakan PR dan jadi tutor dia untuk membahas soal-soal mata pelajarannya sambil menemani nonton TV suami yang biasanya berunjung pada ngobrol ngalor ngidul. Jadi menjelang jam 11 malam, aku sendiri biasanya sudah kelelahan dan pinginnya langsung ikut bobok juga dengan mereka. Akibatnya ya jadi kurang continue nulisnya.....

Tapi aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menjadikan apapun sebagai alasan untuk mengurungkan niat-niat yang kuanggap baik. Nah salah satunya adalah menulis....menulis dan menulis. Karena aku tahu sebilah pisau tidak akan tajam kalau jarang diasah. Begitu juga dengan menulis.

Tantangan lain dalam menulis tentu saja mencari waktu untuk membaca. Karena menulis tanpa rajin membaca katanya sama aja bo'ong. Sudah hampir 1 tahunan ini aku belum lagi membeli sebiji buku-pun....xixixi. Padahal dulu tidak ada satu bulan-pun yang terlewat tanpa pergi ke Toko Buku dan membeli paling tidak sebuah buku. Kini......disamping internet juga menyediakan begitu banyak informasi yang dapat dibaca setiap hari [gampang lagi access-nya nggak perlu melototin deretan buku2 di raknya], juga karena budget yang makin very tight [karena gue udah nggak kerja lagi bro....harus pinter2 ngatur duit]. Jadi inget OZ dengan Free Library-nya. Tapi kondisi seperti ini membuat aku makin bisa mengekporasi apa yang sudah kami miliki. Sayang juga khan langganan internet tapi malah dianggurin. Ya surfing sana sini buat nambah ilmu. Jadi keep in mind...............


"TIDAK BOLEH ADA KATA MENYERAH DALAM HIDUP, SETIAP MASALAH PASTI ADA SOLUSINYA"



Wednesday, May 26, 2010

Tumis Jagung Putren


Lek Sayur lagi nggak bawa jagung hari ini. Padahal aku mau nyetok buat bubur Naila besok. Nggak ada jagung malah nawarin jagung putren. Pumpung murah seiketnya cuma Rp 1,500. Jadi beli aja buat nyayur hari ini.

Bahan :
- Jagung Putren
- Wortel

Bumbu :
- Bawang Putih
- Bawang Bombay
- Daun Bawang
- Jahe
- Tomat
- Saus Tiram
- Garam
- Gula Pasir

Pembuatan :
01. Tumis bawang putih, bawang bombay, jahe.
02. Tambahkan wortel dulu baru jagung putren.
03. Masukkan saus tiram, garam dan gula Pasir
04. Tambahkan tomat. Masak sampai bumbu meresap.

Ikan Goreng-Ku Renyah & Garing

Mas Nug paling suka masakan yang digoreng gurih dan garing. Setelah berhasil membuat ikan kecil renyah dua hari lalu. Maka persediaan seafood lainnya sudah siap untuk diolah hari ini. Kali ini Ikan Kembung tetapi yang masih kecil-kecil. Nah kata yang jual [waktu itu aku belanja di Pasar Klandasan], Ikan ini cocok banget kalau dibuat pepes. Wuih pingin banget mepes....lagian si embah pepes langgananku sudah seminggu ini nggak jualan. Kenapa ya?

Tapi setelah kupikir-pikir lagi, walau kecil nih ikan tentunya masih menyimpan banyak duri. Entar malah sibuk misahin durinya daripada menikmati dagingnya. Lagian durinya pastilah kecil-kecil wong ikannya juga seukuran jari orang dewasa....weh repot. Jadi akhirnya kuputuskan untuk digoreng garing aja. Cuma sayang persediaan secret ingredient yang berupa kemiri sudah habis. Duh....gimana ya. Akhirnya setelah tanya mas google dapat info dari detik food [ http://www/detikfood.com ] gimana cara mengoreng ikan yang renyah dan kering walau tanpa kemiri.

Tips-Tipsnya gini nih [Odilie Winneke]

01. ikan
Ikan harus bener-bener seger soalnya kalau nggak seger waktu digoreng bisa mudah hancur atau sobek. Sedang ciri ikan seger yaitu tuh ikan badannya agak lembut saat ditekan, trus matanya sebening kaca, insangnya kemerahan plus aromanya masih segar. Ikan juga harus segera dibersihkan begitu nyampe rumah [biasanya aku buang isi perut dan insangnya trus kupisah-pisah sesuai denga porsi makan baru kumasukin ke frezer bila belum sempat dimasak].

02. Bumbu
Supaya ikan lebih enak dan bau anyirnya berkurang ikan bisa dilumuri dengan bumbu sebelum digoreng. Bumbu biasanya berupa bawang putih, jahe, kunyit, garam, merica dan air jeruk nipis. Diamkan sesaat agar bumbu meresap Untuk tips yang ini, biasanya sebelum kulumuri bumbu dia sudah kukucuri jeruk dulu, kudiamkan sesaat baru kurendam bumbu seperti bawang putih, garam, merica, ketumbar dan kemiri nah sekarang baru kutambahi jahe dan kunyit.

03. Lapisan
Untuk menambah gurihnya [kalau menurutku pingin nambah kriuknya] ikan bisa dilapisi dengan tepung. Bisa adonan tepung, tepung panir atau tepung terigu dan tepung beras kering. Setelah dilapii, sebaiknya biarkan beerapa saat agar lapisan menjadi kering sehingga saat digoreng hasil ikannya bisa renyah dan mudah kering.

04. Minyak Goreng
Jangan pelit menggunakan minyak goreng. Gunakan minyak banyak dan api sedang hingga ikan terendam sehingga ikan tidak perlu dibalik-balik supaya tidak mudah hancur. Setelah kecoklatan dan kering kemudian tiriskan hingga minyak kering dan habis.

05. Penyajian
Sajikan ikan dalam keadaan panas agar masih terasa renyah dan enak. Ditambah sambal terasi, sambal tomat atau sambal dabu-dabu.....wah serasa meja makan milik sendiri...xixixi.

Note :
Ikan ludes tak bersisa walau cuma kepala dan duri-nya. Renyah dan gurih........:)

Tuesday, May 25, 2010

Adaptasi-mu Nduk......Big Thumbs!!!!

Sepertinya perhatianku terhadap Nadia sudah agak berkurang akhir-akhir ini. Walah padahal baru dikasih 2 titipan aja kok sepertinya sudah kelabakan. LAPEN Smt 2 - nya [Laporan Pendahuluan]yang terbuka di hadapanku, sedikit banyak mencerminkan kegigih dan keberhasilannya beradaptasi dengan lingkungan barunya. Aku menyadarinya tetapi aku mulai jarang mengapresiasi. Gadisku ini memang mandiri dan selalu berusaha untuk menyenangkan hatiku.

Lapen itu kutrima hari Sabtu kemarin bersamaan dengan kegiatan Persami Nadia. Jadi saat pengambilannya dia tidak bisa menemaniku dan tidak bisa segera mengetahui hasilnya. Alhamdulillah nilai-nilainya di atas KKM semua tidak ada lagi angka tujuh bertengker di situ seperti hasil Lapen pada semester 1-nya yang dihiasi dengan banyak angka tujuh.....Yah mendapat nilai tujuh saja sudah menyenangkan hatiku saat itu karena aku menyadari proses dia untuk belajar kembali memahami "Bahasa Ibu"-nya. Aku masih ingat betapa sulitnya dia memahami soal-soal yang diajukan pada saat dia mendaftar di SD Istiqomah tersebut.......xixixi. Pertanyaan sederhana saja dia tidak bisa menjawab karena dia sama sekali nggak ngerti maksud pertanyaan tersebut. Wong konsep Bahasa Inggrisnya masih melekat kuat.

Sepulang dari OZ. Hal pertama yang menjadi perhatian kami adalah kelangsungan pendidikan Nadia. Setelah survey dan mencari beberapa sekolah dan mempertimbangkan beberapa hal akhirnya kami memutuskan Nadia harus bersekolah di Sekolah Islam Terpadu. Dan pilihan jatuh ke SDIT Istiqomah Balikpapan yang alhamdulillah masih menerima murid baru pindahan. Proses wawancara orang tua dan test kemampuan kami harus lalui. Nah saat test kemampuan akademik inilah nilai Nadia benar-benar ko....lah iya dia cuma bisa memahami bahasa Indonesia sehari-hari yang biasa dia dengar kalau ibunya bicara dengan bapaknya. Sedangkan Bahasa Indonesia yang baku seperti soal-soal ya belum.......Tetapi untunglah karena sekolah tersebut sudah terbiasa dengan anak-anak pindahan dari luar negeri yang kondisinya kayak Nadia gini jadi hal ini bukan menjadi penilaian satu-satunya.

Begitu masuk

Turun dari Sofa.....Siapa Takut !!!!

Kemarin sore, si dedek Naila memberikan lagi surprise terhadap kemampuannya belajar dari pengalaman-pengalaman yang kurang mengenakan.Ceritanya gini nih.

Pilihanku untuk menempatkan sebuah sofa kotak [semacam ottoman] di pojok kamar kami ternyata mendatangkan manfaat yang tidak terbayangkan sebelumnya. Niat awal sih cuma sekedar unutk menumpuk bantal-guling dan selimut2 di pagi hari supaya ruang untuk berekplorasi Naila menjadi luas lagi di siang harinya. Niat lainnya sih supaya tuh sofa nggak nganggur nunggu tamu aja tetapi juga bisa menjadi tempat yang nyaman buatku saat menyusui Naila di kamar [karena aku gampang capek kalau duduk di lantai terus]. Manfaat lainnya tentu saja aku harapkan tuh sofa bisa menjadi sarana Naila untuk beraktivitas.....dari belajar berdiri trus belajar memanjat saat kami menempatkan kotak-kotak plastik di sekitarnya [dan memang itu sudah terbukti] ..... dan kemarin adalah moment pertama kalinya aku menyaksikan bagaiman Naila bisa turun sendiri dari atas The Green-si Ottoman tanpa perantaraan kotak2 dan amazing bagaimana ternyata dia sudah memahami trick turun dengan menggunakan kakinya lebih dulu dan bukan tangannya seperti yang biasa dia lakukan sebelumnya [yang biasanya berakhir dengan nyungsep dan nangis.....xixixi - tapi jangan kuatir karena di bawahnya sudah disebar segala selimut dan bedcover]. Hasilnya dia berhasil turun dengan badan yang berhasil tetap tegak berdiri.............dan senyum cerah mengembang seperti biasanya !!! Congratulation Nduk

Thursday, May 20, 2010

Rasa Syukur

Benarkah rasa syukur lebih mudah terlontar dalam bentuk ucapan daripada termanifestasi dalam bentuk sikap dan perbuatan?

Sayang-nya diri ini ternyata masih sering termasuk dalam daftar manusia yang masih menganggap sebuah kelaziman untuk menggangap kesulitan dan kesedihan sebagai sesuatu hal yang negatif dan meresponnya dengan segala keluh kesah, depresi dan keputusaan. Jadi malu sendiri.........malu.....malu.

Dan yang lebih mengherankan lagi jika Allah memberi kebahagian dan kemudahan maka masih sering kurasakan seakan-akan aku memang berhak mendapatkannya karena usaha kebaikan yang telah kulakukan.....waoh PD habis. Dan jarang terlintas bahwa kemudahan dan kebahagian itupun, juga merupakan bagian dari training untuk menuju keempurnaan sebagai manusia.

Padahal jelas-jelas Allah SWT sudah mengajarkan kepada kita bagaimana harusnya kita menyikapi apapun yang menimpa diri kita dengan sikap meneguhkan keyakinan bahwa Allah SWT lah yang paling tahu apa yang terbaik bagi hambanya.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

[Q.S Al Baqarah 2 : 216].




Wednesday, May 19, 2010

Yihui Dapat Hibah Tanaman

Dan pagi ini dibuka dengan Naila yang sudah merenggek sejak jam 4. Yah sudah dua hari ini setiap pagi celana Naila pasti sudah basah [sepertinya nappy-nya sudah nggak muat lagi menampung kucuran air seni semalaman....berarti ASI lancar dong].

Lagi asyik OL ada undangan Ultah mendadak....ya siang-siang makan gratis nih....lumayan!!!. Entar cerita hari ini tak sambung lagi. Duh padahal sudah mood mau nulis.

Undangan Ultah mendadak tadi siang adalah Undangan Ulang Tahun Mas Trisno suami Mbak Indah. Jadi janjian deh sama Mas Nug jam 1 - 2 siangan ke sana. Jadi setelah mencek semua rumah dari nutup saluran kamar mandi, cek kabel-kabel TV dan listrik, kompor, kunci pintu2 rumah akupun berganti pakaian tetapi teryata aku lupa pakai jilbab padahal aku sudah membangunkan Naila untuk kuganti pakaiannya......wah bingung juga pada awalnya....nih anak pasti menangis kalau kutinggal dandan. Jadi jalan keluarnya aku letakkan dia di kursi makannya sambil menemani aku berdandan di kamar. Lucu....dia senyum-senyum dan tidak berontak. Apalagi ketika aku sudah masukkan dia ke dalam mobil. Sebelum kami melaju dia bergerak terus untuk meraih benda-benda yang ada di sekitarnya.....bahaya nih. Tapi ketika melaju dan kusodori susu botolnya yang belum habis langsung dia encot dan pegang sendiri. Duh surprise dia bisa menghabiskan susunya sendiri dalam perjalanan.....:).

Sekalian sudah dekat dengan sekolah Nadia dan jam juga sudah menunjukann pukul 2 lewat jadi langsung meluncur sekalian buat menjemput gadis-ku. Janjian sama bapaknya ketemu di Masjid tapi jam-nya berbeda alias kita datang lebih awal. Dan benar dia belum ada di emperan masjid alias pasti lagi bersliweran main dengan teman-temannya. Akhirnya kita berinisiatif untuk mencari di sekolahnya....dan ternyata masih gagal juga ditemukan. Jadi kami balik lagi ke masjid. Eh ketemu gerombolannya yaitu Shahma, Via dan Hani......Shahma langsung kasih info kalau tadi Nadia sudah dia bilangin dan dia menuju ke sekolah....uh...uh....kami balik lagi ke sana.....Dan aku yang kali ini turun dgn Naila....dan terbukti dia sudah lari lagi ke Masjid karena dia mungkin lihat mobil bapaknya nggak ada....jadi akhirnya mengejarnya dengan aku jalan ke masjid sementara baaknya meluncur ke masjid juga lewat jalan lainnya. Akhirnya ketangkap juga tuh anak. Heran deh....nih anak sering banget susah dicari!!!. Sempat juga aku mampir ke English Village yang ada di Masjid....tanya sana-sini dan Nadia sudah membawa Naila untuk bermain di emperan masjid bersama teman-temannya dan Naila memang paling senang kalau diajak main bersama anak-anak. Alhamdulillah si Nadia tampak bangga akan adiknya demikian juga adiknya....ihik....ihik.....dulu aku bangga kepada dua orang saudara perempuanku tetapi aku tidak tahu apakah mereka juga....yang kuingat kakak perempuanku jarang mau mengajak aku bermain bersama karena usia kami yang terpaut 4 tahun dan aku selalu dianggap anak kecil pada saat dia memasuki masa remaja dulu....Penggangu saja.....xixixi. Apakah Naila juga akan mengalami hal itu nantinya? Let's see.

Saat di rumah Mbak Indah dan ketemu dengan keluarga besar pupuk termasuk Mamak Hasjim....mamak menginggatkan aku kapan aku mau minta bunganya [hihihi....dulu titip pesan Bu Harma kalau mau nyempil tanaman mamak buat ngisi kebunku yang masih gersang]. Dan ternyata malah dapat tawaran Mbak Surya buat nyempil tanamannya yang banyak. Akhirnya aku minta ijin suami buat cabut ke pupuk berburu tanaman. Bener saja nyampai di sana...Mbak Surya memang menawarkan tanaman2 yang ada di pot-pot besar yang sepertinya harus nyewa pick up deh buat mengankutnya....yah hampir nggak jadi. Tapi kemudian aku diberi tanaman-tanaman yang sudah beranak pinak dan tidak perlu kubawa potnya. Jadi ya sekop sana-sini dibantu penjaga malamnya. Alhamdulillah sudah terkumpul berbagai tanaman yang cantik-cantik daunnya.......Duh senengnya. Siap buat mempermak kebun....dum bidum.....sederhana ya keinginanku.....tapi ini bisa buat aku bahagia!!!!

Sore ini aku dibuat takjub lagi dengan kemajuan kemampuan Naila....Alhamdulillah di usianya yang ke 7 bulan 6 hari dia sudah bisa mulai menaiki sofa hijau yang memang sengaja aku letakkan di kamar tidur sebagai sarana dia untuk berlatih berdiri. Dan kelihatannya pancingan itu membawa hasil....Saat itu aku sedang asyik menonton acara "Buka Mata"-TVRI....kupikir awalnya Naila hanya bermain dengan box-box plastik tempat CD & segala tetek bengek kabel....Eh dari sudut mata yang sesekali mengawasi aku melihat dia memang sudah mulai ingin menaiki salah satu box itu.....cuma aku sebentar meleng karena keasyikan lihat kreasi2 orang di TV....kok Subhanallah Naila sudah ngedon di atas sofa dan berusaha meraih remote TV yang memang terletak di situ....kaget juga aku....tapi seneng bener. Langsung saja kuletakkan bantal2 dan selimut di sekitar sofa untuk mengantisipasi kalau2 dia mau turun [sengaja aku biarkan karena ingin tahu gimana caranya dia turun]....dan ternyata dia sepertinya sudah tahu bahwa dengan membalikkan badan dan turun dengan menggunakan kakinya dulu akan lebih aman [kemarin jelas dia masih menggunakan kepalanya dulu untuk nungging turun] dan dia berhasil mendarat dengan aman di bantal walau kemudian karena keseimbangannya hilang terus kepalanya membentur tembok sedikit .... jadi dia nggak nangis ... malah ketawa. Duh senengnya hatiku.

Nah malamnya walau dia sudah nenen cukup lama [karena sesiangan dia belum nenen] tapi kelihatannya dia belum kenyang jadi kubuatkan susu 120 cc. Dengan gaya mandiri-nya alias dia sudah bisa memegang botolnya sendiri seperti yang dia lakukan di mobil siang ini saat menemaniku melaju ke rumah Mbak Indah. Alhamdulillah. Dia masih agak susah juga lansung terlelap tapi nggak rewel juga malah ikut-ikut tertawa walau dengan mata yang sudah ngantuk saat kami bertiga tertawa geli melihat adegan di Sketsa-Trans...duh bikin gemes aja ketawanya yang lebar itu. Dan finally dia tertidur tetapi tidak sepeti biasanya yang selalu menempel ke diriku.....boboknya kali ini tengkurap jauh dariku dan ditepuk-tepuk pantatnya sama kakak Nadia....Nih kakak memang super sayang banget sama adiknya.

Pak Agus Martowardojo - Direktur Bank Mandiri akhirnya hari ini terpilih sebagai Menteri Keuangan menggantikan Ibu Sri Mulyani yang akan melaju ke Washington buat bergabung dengan World Bank .... dan seperti biasanya mulai deh TV-One membahas mengenainya ... yah denger-denger aja tapi sudah mulai males deh ngikutin perkembangan politik di tanah air. Terlalu banyak yang nggak connect di otakku ... kelihatan kebenaran begitu clear tetapi ternyata segalanya bisa dipolitisir ... kecewa ... kecewa.

Tuesday, May 18, 2010

Sugeng Enjing

Kenapa pagi selalu berarti sibuk....sibuk dan sibuk. Dari menyiapkan sarapan buat yang mau berangkat sekolah dan berangkat kerja, membereskan cucian piring semalam, menyiapkan baju-baju yang mau dicuci. Puih......untungnya disaat sibuk-sibuk gitu, Naila selalu setia untuk menemani tanpa rewel. Hanya diletakkan di ruang tengah maka dia sudah akan bereksploitasi sendiri dengan berdiri diantara kursi-kursi makan atau merangkak dan memunguti benda-benda yang ada di lantai....Still need perhatian. Apalagi kalau dia sudah mulai merangkak mencari sumber bunyi dari senandung kakaknya di kamar mandi.....Nah kalau sudah begini maka Baby Walker [hasil pinjaman dari Bu Tatik] akan melaksanakan fungsinya dengan sempurna. At least akan mencegah dia langsung masuk ke kamar mandi dan stuck di depan pintunya saja......xixixi

Kalau yang dua sudah pergi maka konsentrasi dan kesibukan akan beralih ke si dedek Naila. Dari menemani dia bermain dulu sebelum sarapan [aku sedang mencoba untuk membiasakan dia bereksperimen dengan mainan2 yang berupa alat olah raga seperti basket, sepak bola, golf, bowling. Oh ya sayangnya selama ini aku belum benar-benar membiarkan dia bermain di luar pagar rumah kami....padahal ada bagusnya juga dia menghabiskan sore atau pagi harinya belajar berjalan di jalanan depan rumah yang sebenarnya adalah jalan buntu jadi InsyaAllah relatif aman dari lalu lintas kendaraan]. Lalu menyiapkan makan paginya [ yang masih berupa puree2-an seperti puree apukat, puree pisang dll]. Memandikan dia trus mulai dengan mengajak dia bermain....bermain dan bermain......yang diselingi dengan makan siang, makan sore, tidur pagi dan tidur siang. Menyenangkan tetapi juga melelahkan. Jadi ingat para pembantu2ku dulu yang begitu telaten ngopeni Nadia.....jadi kebosanan yang mereka rasakan kini benar-benar bisa ku pahami, lagian yang mereka jaga bukan anak mereka sendiri. Segala kemajuan si anak kadang hanya menjadi kebanggaan si orang tua tanpa menyadari peran si penjaga yang sudah telaten merawat dan tanpa mereka sadari tentunya menanamkan pendidikan kepada si anak.

Kalau selama ini Naila lebih sering berada di kolong meja makan saat kakak dan bapaknya sarapan. Nah pagi ini untuk pertaman kalinya dia sudah bisa sedikit tenang berada di kursi-nya sendiri. Dengan sepotong semangka yang dia kencot dia asyik menemani mereka. Makasih berat buat Bu Wilda yang sudah menghibahkan kursi makan Khadijah yang sudah nggak muat lagi dipakai Khadijah.

Kenapa pagi ini masih sempat nulis.....xixixi...karena baby Naila sedang tidur...mungkin kekenyangan. Jadi sambil menikmati lagu2 "Cawan-Trans 7" lumayan keinginan menulis-pun bisa tersalurkan. Gimana dengan pekerjaan rumah yang lain......hihihi.....dicicil. Baju-baju sudah masuk mesin cuci buat digilas sama Mas LG.....cucian piring sudah selesai dikebut waktu anggota masih komplit [yang penting blender, saringan dan alat makan Naila yang lain sudah beres]. Sedangkan nyapu, ngepel dan lap-lap yah sesempetnya aja..............pokoknya nggak bakalan habis deh pekerjaan rumah.....selalu saja ada yang harus diberesin.....xixixi. Dan waktunya harus bisa dinego dengan kegiatan Naila.......:)

Wah jam sudah hampir menunjukkan pukul 10. Lek Sayur langgananku kok belum datang ya....ngambek kali soalnya aku memang makin jarang aja belanja. Habis persediaan bahan makanan masih banyak karena aku sudah nyetok beli dari pasar....karena kupikir masak aku masak cuma makanan yang bergantung pada apa yang tersedia di keranjang sayur dia. Paling akhirnya aku cuma akan beli cabe, empon2 atau sesekali sayuran yang memang gampang busuk. Weh mari dirasani....kok wis teko karo mbengok. Bener khan pingin beli wortel...sudah habis....pingin beli tahu ternyata habis lagi. Nah muter otak sambil muterin tuh dagangan. Akhirnya keputusannya....hari masak ayam goreng tepung aja [nih nggak pernah berhasil nyontoh KFC....apa ya rahasiannya.....tanya Colonel Sanders atau Mbah Google ya.....:). Karena persediaan ayam masih ada di frezer. Sedangkan niat bikin Sup terpaksa dibatalkan menginggat wortel nggak berhasil di dapat. Jadi ganti dengan sayur bayam aja. Dan buat pedes-pedes penambah selera makan entar bikin sambel korek dan tumis tempe-cabe hijau deh. Sebenarnya tadi pagi si genduk udah minta dibuatkan sambel korek buat menemani makan tempe dan telur mata sapinya tapi berhubung cabe-nya habis jadi diganti sambal ABC aja. Siiiiip semua sudah siap olah......duh kondisi kayak gini agak jarang menginggat mood-ku yang turun naik, trus juga kondisi Naila yang kadang bisa ditinggal kadang manja-nya kumat.....:)

Wednesday, May 12, 2010

Nulis Lagi Yuk !!!!!

Setelah beberapa kali mencoba connect untuk masuk ke Blog-ku yang sudah mati suri selama lebih dari satu tahun ini. Alhamdulillah tepat jam 4:45 WITA [lokasi kami saat ini di Balikpapan] aku berhasil menuliskan beberapa kata ini. Artinya dengan gairah menulis yang sepenuhnya belum bangkit karena otak yang belum berfungsi normal gara-gara masih bingung membagi peran antara menjadi ibu, teman, kekasih, sopir, pembantu, tukang kebon plus bendahara negara.....wkwkwkw.....aku mulai mencoba berkonsentrasi di depan kompi-ku lagi. But tidak berapa lama bapaknya anak-anak dan anak sulungku sudah pulang dan langsung suara celoteh Nadia yang melaporkan bahwa hasil UKD 3 Bahasa Inggrisnya menjadikan dia satu2nya anak di kelasnya yang mendapat nilai 100 membangunkan adiknya yang sebenarnya memang sudah lama banget tidur siangnya [mungkin karena dia kecapekan habis nangis karena tak cuekin selama aku jeprat-jepret obyek foto yang mau kuikutkan dalam salah satu kompetisi Food Photography]. Emaknya keterlaluan nih........cuma terlanjur mood dan ada inspirasi sih.


to be continued

Pecel Ndoro Guru

Dari dulu aku memang sangat suka melihat foto-foto makanan dan juga acara masak-memasak. Namun walau sangat suka, aku sendiri belum menjadi tipe orang yang senang menghabiskan waktu ublek di dapur. Jadi ya sampai saat ini-pun belum juga pinter memasak. Tips-Tips memasak pun melintas begitu saja karena tidak pernah dicoba. Sayang.....

Tapi karena saat ini aku sudah tidak pernah dikejar deadline kerjaan lagi, jadi disela-sela waktu mengasuh Naila aku mulai senang berekperimen dengan kamera Nikon D60-ku. Nah hari ini aku mencoba memberanikan diri untuk ikut food photography kompetisi. Walau Jam terbang yang belum tinggi, tidak menyurutkan aku untuk mencoba ikutan ajang kompetisi tanpa hadiah yang diselenggarakan oleh "Natural Cooking Food Photography Club" ini. Ini adalah event ke dua mereka setelah berhasil menyelenggarakan event pertama dengan tema "In Love With Food". Duh lihat foto-foto yang menang cantik-cantik jadi pingin banget buat ikutan.

Jadi pagi ini aku jadi ngebet pingin motret sarapan kami. Padahal sarapan kami cuma Nasi Pecel yang ditambahkan dengan tempe dan telur mata sapi. Nah Nasi Pecelnya aku pincuk di daun pisang yang memang lagi tersedia di kulkas hasil belanja di Pasar Rapak. Dengan tambahan tempe dan telur jadi terkesan makanan ndeso banget ya....beda dengan kebanyakan foto2 yang sarapannya roti, cereal atau buah.....hihihi....tapi ndak pa-pa wong sarapan begitu itu sehat. Komplit ada makanan nabati dan hewani plus seger.

Nah Property yang digunakan khan disyaratkan seminimal mungkin..hanya boleh 3 macam diluar piring/mangkok tempat makanannya plus taplak. Jadi aku pakai cangkir putih [ini adalah Mbak Ani] yang kesannya old plus jadi ingat juga buku karangan Umar Kayam "Para Priyayi" yang tokoh utamannya [biasa dipanggil ndoro guru] punya kebiasaan makan nasi pecel sampai tuannya. Jadi judul fotonya ya "Pecel Ndoro Guru".....hihihi.

Pengambilan gambar kuusahan menggunakan sinar matahari pagi yang diyakini sangat bagus buat lighting natural. Jadi jeprat-jepret kulakukan di ruang depan dengan jendela yang terbuka. Hasilnya bisa dilihat di atas. Kucrop sedikit untuk membuang pinggirnya biar proporsional komposisinya lalu kukirim ke http://www.flickr.com/photos/breakfastncfpc. Berharap ada comment yang masuk dan memberi tambahan ilmu.

Oh ya saat jeprat-jepret ini, aku ditemani Naila yang menangis termehek-mehek gara-gara dicuekin...kacian. Jadi pengambilan gambar-nya sampai beberapa kali karena diselingi menenangkan si buah hati ....hehehe