Sunday, October 9, 2016

On Time





“Maaf, Aku nggak bisa datang, ada hal yang harus aku lakukan,”…..Excuse me !!! Kalau satu dua kali sih nggak papa ya ngirim message so simple kayak gitu. Tapi kalau berulang kali. Rasanya kok kayak nggak ada penghargaan terhadap waktu orang lain ya.
Pernahkah anda mengalami hal tersebut. Moga-moga aja tidak. Dan kalau-pun pernah…. ya himpun saja kesabaran plus perlu kreatif mikir cara kalau Plan A gagal maka Plan B, C dan seterusnya gara-gara si dia lagi-lagi nggak bisa datang…..hehehe. Atau malah sebenarnya kitalah orang yang selalu membatalkan atau terlambat saat janjian…..wah ya harus mulai memperbaiki diri nih. Katanya kalau kita nunjuk orang pakai 1 jari telunjuk maka 4 jari lainnya sebenarnya nunjuk diri kita sendiri-khan…..Astaghfirullah.
Pengalaman selama ini mengajarkan kalau kita on-time tuh sebenarnya enak banget loh. Enak buat diri kita dan enak juga buat orang lain yang sudah bikin janji sama kita. Yah untuk ukuran on time di Indonesia….paling tidak jangan sampai telat lebih dari 30 menit deh. Itu masih dimaklumi. Tapi kalau mau hidup bener-bener on time memang pengalaman hidup di OZ bisa bikin kita lebih menghargai yang namanya waktu.
Saat kami belum punya mobil di beberapa bulan pertama tinggal di OZ maka tentu saja transportasi umum jadi andalan. Buat suami berangkat kuliah, antar-jemput anak sekolah, jadwal course dan tentu saja belanja dan jalan-jalan.
Suami adalah orang yang paling rajin mengingatkan kalau jadwal bus ke area sini dan sana adalah jam segini dan segini, karena beliaunya kemana-mana selalu punya lembaran schedule. Maklum jaman itu belum ada android. Jadi kita sudah terbiasa memperhitungkan jadwal kita di pagi hari harus sudah selesai dan siap cantik jali nunggu bis di halte dekat apartemen kami.
Begitu juga dengan jadwal ketemuan dengan dokter. Udah bikin appointment dulu dengan dokter, Hari, tanggal dan dapat jatah jam berapa ketemuan. Jadinya kita nggak harus menghabiskan waktu lama-lama nunggu antrian sampai bosan tanpa kejelasan. Datang aja mendekati jam jatah kita. Ketemu dokter langsung konsultasi dan diperiksa and done. Everybody happy. Karena semua merasa waktunya efektif terpakai.
Apa setelah hidup tertib begitu, aku sekarang juga sudah on time banget. Ya nggak sih…..sudah mulai terdistorsi. Sulit kha? ….ya iyalah cukup sulit karena budaya kita masih menganut pemakluman yang besar terhadap telat berjam-jam. Ups kok malah nyalain keadaan ya. Tapi bener sih keadaan yang dialami berulang-ulang sering bikin aku berpikir beberapa kali kalau mau datang on time…..karena dulu sering harus menunggu lama yang lain walaupun sudah bawa buku buat mengisi waktu yang terbuang tapi aku jadi mulai juga terbiasa ngikut-ngikut telat…..bad habit. Nyalain keadaan, orang lain…………..Astagfirullah.
Napa sih ribut amat….khan dirimu sendiri aja belum tentu bisa melakukan. Iya memang dalam perjalanan bersosialisasi aku percaya aku juga masih sering teledor masalah waktu. Nggak papa kalau ada yang comment begitu. Tapi semoga saja catatan “7 Reason Why it’s important to be on Time”. (Tapi aku ambil 6 alasan saja ya).   ini akan jadi pengingatku dan kalau ada yang tergerak untuk lebih menghargai waktu dan janji dengan orang lain semoga bisa jadi ladang pahala bagiku……panen….panen…..ehmmm.

 6 Reasons Why It’s Important to Be on Time
By Rashelle. Posted in Time Management
Resource : http://www.theorderexpert.com/7-reasons-why-its-important-to-be-on-time/
1.      You’ll respect your schedule
Coba pikiran sebentar tentang jadwal yang telah dengan hati-hati kita susun untuk diri kita sendiri. Tentu saja kita sudah berusaha keras untuk membuat jadwal itu berjalan sesuai dengan rencana, lalu kenapa kita masih sempat terpikir untuk membuangnya begitu saja hanya karena kita tidak bisa on time.
Jika kita on time, tentunya kita bisa mengikuti semua jadwal yang telah kita set up. Dan kita tidak perlu kuatir untuk mengejar, membatalkan janji hanya karena kita terlambat.

2.      You’ll respect the time of others
Sering datang terlambat ke pertemuan, janji atau acara, berarti seakan-akan kita membuat  sebuah pernyataan “I don’t care about you or your schedule”…nih makjleb khan. Nah coba bayangkan kalau orang lain melakukan hal tersebut padaku.
Setiap keterlambatan memiliki pengaruh yang besar pada yang lain. Keterlambatan satu orang berarti mengacaukan dan merubah rencanan orang lain, mereka harus membuat penyesuaian, berasa nggak nyaman, merasa diacuhan, frustasi, sebel…..bisa digambarkan khan.
Tapi jika kita “on time” maka kita memperlihatkan bahwa kita menghargai orang lain dan waktu mereka.

3.       You’ll save money
Gimana kita bisa “menghemat uang” dengan menjadi orang yang on time? Sederhana sih, kalau kita tepat waktu dengan membayar semua tagihan2 maka kita khan nggak perlu harus bayar penalty khan? Udah banyak pengalaman khan……ketika listrik tidak segera dibayar. Pulsa habis dan listrik mati terpaksa deh keluar rumah dulu buat beli pulsa. Kalau cicilan sepeda motor molor aja sehari langsung deh kena denda……hehehe.

4.      You’ll show others you are a reliable and trustworthy person
Mau bikin kesan yang baik pada seseorang? Itu semudah kita datang tepat waktu saat bikin janji dengannya. Mereka akan tahu bahwa kita adalah orang yang menghormati, menghargai dan memperlakukan mereka dengan baik.
Walaupun  budaya “on time” sudah mulai luntur saat ini, bukan berarti kita tidak bisa menunjukan bahwa diri kita adalah orang yang mampu dan dipercaya untuk melakukannya.  

5.      You’ll miss the boat/train/plane
Nih udah banyak pengalaman. Udah pernah ketinggalan pesawat gara-gara estimasi waktu yang salah…. Hampir ketinggalan kereta karena salah memprediksi jalanan yang macet. Intinya kalau nggak “On Time” sama masalah transportasi yang ini. Tidak ada kata ampun…..They will leave without you.

6.      You’ll respect yourself  
Kita hanya hidup sekali. Pertanyaannya : Apakah kamu cukup memiliki penghargaan untuk memperlakukan dirimu sepenting kamu ingin diperlakukan?

Thursday, July 21, 2016

Tips Membuat Kremesan




Pagi hari ini pak sayur lagi komplit bawaannya. Dan jadi kepikiran untuk membuat bandeng kremesan buat sarapan. Nah karena di Salatiga terkenal juga dengan bandengnya yang sudah dipresto. Maka harinya ceritanya adalah menemukan cara membuat bandeng presto itu cantik sedap dipandang dengan balutan kremesan

Jadi ingat kemarin waktu Chef Marco bikin Arancini dari sisa Risotto.............. Episode Master Chef OZ  tgl 16 Juli 2016. Maka aku siapkan saja telur yang sudah dikocok lepas (tapi lupa mbumbuin). Dan perbandingan tepung beras dan tepung terigu 1:1 (ini juga lupa dibumbui). Masukkan ikan ke campuran tepung, terus ke telur, terus ke tepung lagi dan siap digoreng. Ternyata hasilnya malah kayak bikin Ayam Goreng Kentucky. Walah salah teknik. Kata suami tepungnya ketebalan dan hambar ma.....Tapi seperti biasa beliaunya selalu setia memompa semangat-ku. Coba lagi....dan coba lagi saja.



Jadi mangkel juga nih hati....nyadar diri aku nih sepertinya cuma kurang usaha aja kalau dalam masak memasak. Banyak ibu yang awalnya ndak bisa masak sekarang malah berjaya buka catering. Nah jadi harusnya memulai dengan Curiosity dulu. "Gimana sih bisa bikin tampilan makanan cantik2 itu"

Akhirnya googling dan ketemu dengan satu resep yang sangat membantu banget di www.diahdidi.com. Langsung ditulis dan dinget2 tips dan triknya. Dan hari ini juga aku akan eksekusi...toh semua bahannya lagi ada.

Maka da-da..... jadilah...

 Proses ini berbuah hasil  3

Yang pertama : hasilnya kegosongan, karena aku tidak segera mengecilkan apinya. (ternyata permainan api diperlukan juga, disamping harus rajin membersihkan minyaknya karena kuatir sisa gorengan sebelumnya bisa mengotori hasil berikutnya)

Yang kedua : alhamdulilah jadi menyarang dan warnanya cantik. Jadi membayangkan dan menghayal kayak kremesan Nyonya Suharti kesukaan bapakku dulu ....hehehe

Yang ketiga : karena kulihat adonan masih kemungkinan bisa dijadikan 2 batch lagi, cuman aku udah nggak sabar supaya segera selesai, maka aku menuangkan adonan ke minyaknya kebanyakan. Dan hasinya mengumpal.


Tapi jujur, hari ini hati terobati banget bisa bikin sesuatu yang bagiku saja kelihatan sesuatu yang mustahil kulakukan. Maklum aku bukan tukang masak banget.

Note :
Jam 10: 00
Naila langsung habis 2 piring sarapan kesiangannya. Entah karena kelaparan atau karena eman enak. Tapi anaknys sih bilang enak ma.....Alhamdulillah bisa nyenengkan hati anak. Tinggal nunggu Nadia dan bapaknya saja nih di makan malam nanti. Moga masih tetap crispy. 

Buat nginget-inget, bikin aja catatan seperti ini.

Bahan :
  • Adonan lebih banyak tepung sagu/tapiokanya dibandingkan dengan tepung berasnya. Perbandingannya 3:1
  • Air kaldu 350 ml
  • 1 kuning telur

Cara Membuat :

  • Aduk tepung sagu/tapioka, tepung beras, dengan air dan kuning telur, hingga rata dan adonan halus tidak bergerindil (adonan kremesan memang agak cair)
  • Panaskan minyak goreng agak banyak hingga benar-benar panas.
  • Tuang adonan kremesan, paling mudah pakai tangan saja. Tuang dari jaraj agak tinggi dari wajan agar kremesan bisa langsung menyarang.
  • Biarkan sampai kering baru diangkat
Tips Membuat Kremesan 
  • Gunakan wajan anti lengket agar kremesan tidak menempel di dasar wajan
  • Adonan kremesan memang agak cair. Jadi ketika dituang diatas minyak panas dia akan langsung membentuk serabut2 kecil. Biarkan sampai setengah kering. Jangan diaduk-aduk karena akan menyebabkan menempel satu demi satu. Dan malah nggak akan jadi kremesan
  • Ketika menuang adonan kremesan ke dalam minyak, Jangan terlalu banyak. Sesuaikan dengan besar-kecilnya wajan.Kalau pakai teflon kecil biasa standar, cukup satu sendok saja adonan yang dituang. Karena jika terlalu banyak yang dituang. Jadinya malah akan mengumpal dan ndak jadi kremesan.
  • Menuang adonan kremesan, usahan agak jauh di atas wajan. Biar kremesannya hasinya bagus.
  • Tambahkan kuning telur untuk kremesan yang lebih empuk dan gurih
  • Minyak harus sudah dalam keadaaan panas, sehingga ketika dituang bunyinya berisik. Dan langsung terbentuk serabut2 yang menyarang cantik. Jika minyaknya kurang panas, serabut2 itu tidak akan langsung terbentuk. Yang ada adonannya lembek dan jadi lama keringnya. 
  • Jika sudah terbentuk serabut2 kremesannya, api bisa dikecilin dikit, lalu goreng hingga kering kremesannya
  • Jika mau kremesannya menyelimuti bahan yang dikremes, pas udah setengah kering kremesannya, masukin bahannya misanya ayam,tempe dll yang mau dikremes. Lalu lipat kremesan dari semua sisinya hingga menyelimuti bahan, lalu goreng hingga kering. 
  • Jika tidak ada bahan yang diselimuti, biarkan saja kremesan sampai kering dan diaduk-aduk sebentar. Nanti kremesan akan terpisah-pisah sendiri ketika sudah kering.
  • Pakailah air rebusan ayam yang sudah berbumbu untuk membuat kremesan agar hasil kremesan sudah enak dan gurih (rasa dan bau ayam). 
  • Jangan terlalu banyak memaki gula, supaya kremesanya tidak cepat gosong 
  •  Karena kremesan ini dibuat untuk lauk, bukan cemilan, jadi bumbunya harus lebih gurih dari jika di makan langsung. Supaya jika dimakan sebagai lauk nasi putih. bisa tetap terasa gurihnya
Resource : www.diahdidi.com

Wednesday, July 20, 2016

Menghafal Al Qur'an - Cerita 001


Alhamdulillah, dapat pengingat di pagi hari ini. Menghafal bukan cuma menghafal namun mulai lakukan dengan langkah-langkah yang benar.  
http://www.inspirasicoffee.com/2013/07/Cara-Menghafal-Al-Quran-Metode-Ust-Yusuf-Mansur.html

Agar menghafal Al Qur'an jadi sebuah keasyikan & bukan jadi beban
1. Doa
     Pahami dulu Al Qur'an itu milik siapa? Kenapa dia diturunkan di dunia?
     Hanya Allah-lah pemilik segala yang ada di bumi. Allah-lah yang mampu memberikan
     kemudahan dan kelancaran dalam membaca Al Qur'an. Maka jangan lupa meminta
     kepada-Nya dalam doa-doa kita.
 
2. Niat
    Untuk apa kita menghafal Al Qur'an? Apakah hanya supaya ingin dianggap sebagai
    penghafal AL Qur'an? Ataukah murni karena Allah semata? Luruskan niat agar Allah
    limpahkan berkahnya.

3. Mengetahui Fadhiah-Nya
    Ketahui fadhilah2-nya agar proses menghafal kita tidak menjadi kering dan kurang
    semangat

4. Punya Target
    Sebaiknya dalam menghafal kita memiliki target untuk dicapai. Misalnya dalam jangka satu
    tahun kita insyaAllah akan dapat menyelesaikan 1 juz
 
5. Ditemani Dengan Amal Unggulan
    Untuk mendapatkan keberkahan dan cintanya Allah, dalam proses menghafal kita perlu
    menambahkan amal-amal unggulan (puasa, tahajud, sedekah, cintai orang tua) sehingga
    dimudahkan untuk menghafal Al Qur'an.

Friday, July 15, 2016

Antara Keinginan Dan Takdir Allah -- Australia Awards Scholarship 2016 Result



Sebuah miscall tercatat dalam hp-ku. Dari suami tercinta. Ehmmmm ada apa ya? Bukan jadi kebiasaan dia untuk menelepon kecuali untuk hal-hal yang mendesak. Istilahnya kalau ada telepon dari mas maka hati harus mulai berdebar-debar karena something urgent came up……hehehe.

Dan seperti biasa kalau telepon nggak keangkat pasti mas akan mengirim messagenya ke WA. Nah benar khan…..di WA tertulis. 13 July 2016. “Sudah dapat email dr ausaid blm? Temanku sdh dpt tapi unsuccessful….moga2 mama successful. Pasti deg2 an gak berani buka e-mail….Moga2 lolos ya Allah”…[icon tepalak tangan tertangkup].

Langsung aja gantian ku call si bapak. Dia Cuma ketawa-tawa mengoda sambil ngomong “Pasti deg2an ya. Ya udah kalau ndak berani buka tunggu aku saja. Padahal sebenarnya ya nggak ngaruh juga ma ada aku atau tidak toh hasilnya juga akan sama.” Ya iya sih…..
Akhirnya kubuka juga e-mailku dan di situ tertera



Wah berani buka nggak ya….yah kuputuskan menunggu kepulangan Mas Nug saja. Ndak jadi tertarik untuk membukanya. Alasan sesungguhnya adalah aku ingin menata hati untuk menyikapi kekecewaaan. Entah feelingku mengatakan aku ndak akan lolos kali ini…karena kondisi saat ini kok kayaknya kurang mendukung kalau seandainya aku diterima. Mas akan segera move ke Bali Agustus ini. Nadia dan Naila baru saja mendaftarkan diri ke SMA dan SD. Allah sepertinya bakal menempatkan aku pada takdir yang sebenarnya akan lebih meringankan daku….jadi sok tahu aja.
  
Sepulang mas nug, kami masih menyempatkan diri untuk keluar mengajak ibu makan di The Prak. Yah nyeneng-nyenengkan hati ibu yang paling senang kalau diajak makan di luar. Maklum sudah sepuh dan mungkin bosan saja seharian di rumah hanya tidur-tiduran saja. Oh ya ibu sudah seminggu ini istirahat di Salatiga.
Sepulang dari makan, dengan kondisi yang sudah siap menerima kabar terburuk akhirnya aku juga buka e-mail tersebut. Alhmadulilah, hasinya “NOT SUCCESSFUL” 



Loh kok Alhamdulillah….yah walau tetap ada rasa kecewa sih. Tetapi bahkan akal sehatku pun kali ini mantap mengatakan bahwa aku harus menyakini bahwa ini ada jalan terbaik yang diberikan oleh Allah. Coba aja bayangkan seandainya aku diterima dan harus menjalani proses seleksi selanjutnya tanpa ada suami yang bisa mendampingi. Minimal harus ke Semarang sebagai ibukota provinsi.  Trus kalau aku terus lolos dan harus menjalani program training selama entah berapa bulan sebelum berangkat ke sana…..anak-anak mau ditaruh bagaimana??? Wong selama ini juga kami sibuk pontang-panting mengurus mereka ditengah jadwal kerja kami karena kami tidak punya saudara di sini. Ya Allah terima kasih atas Takdir-Mu.

Kalau diingat apakah aku tidak berkemaunan keras saat menjalani proses untuk lolos….hehehe. Nggak juga sih semua proses sudah kujalankan dengan niat kuat juga. Beli buku2 IELTS  dan TOEFL ataupun rajin pinjam buku perpustakaan. Terus mencari-cari tes TOEFL yang akhirnya malah dapat yang kemahalan  karena tes-tes di beberapa universitas sudah tutup. Belajar dan belajar lagi….hehehe. 

Jadi tertarik untuk menuliskan lagi sebuah artikel yang insyaallah bisa jadi pengingat diriku dalam menghadapi kondisi ini. Sebagian catatan diambil dari http://www.majeliswalisongo.com/2015/11/al-hikam-cara-menyikapi-antara-keinginan-dengan-takdir-Allah.html

--------------------

Aku harus meyakini bahwa kemauan keras termasuk kekuatan dan pendorong  yang dimiliki manusia atas izin Allah untuk memperoleh seuatu yang dicari dalam kehidupan duniawi. Namun demikian, semangat dan cita-cita hamba Allah tetap memiliki koridor yang telah ditentukan, dan tetap berkaitan erat dengan iradah dan izin Allah ta’ala (takdir Allah). Apabila manusia menerima qadha dan qadar Allah setelah berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, maka itulah iman yang sesungguhnya.

Yah peristiwa hidup ini berjalan di atas rencana dan program Allah, tidak akan terjadi apapun di bumi, kecuali atas kehendak Allah ta’ala belaka.

“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun-pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)”

(Al An’aam : 59)


Takdir sendiri adalah ketentuan akhir dari Allah untuk manusia. Apabila Allah telah menetapkan takdir itu, maka tak seorang pun yang mampu menolaknya, ataupun menundanya. Manusia tidak dapat mengandalkan angan-angannya untuk menjangkau kehendak dan cita-citanya. Sebab setelah ikhtiar manusia akan dihadapkan kepada kenyataan yang sebenarnya. Itulah takdir Allah.

“Tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabia dikehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha BIjaksana.”

(Q.S Al-Insan : 30)

Dan Kemulian ibadah seorang hamba adalah pada keadaan akhir, ketika ia dengan ikhlas menerima ketentuan Allah.

Rasulullah bersabda :


“Sesungguhnya hamba-hamba Allah itu dihimpun pembentukannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa nutfah, kemudian berubah menjadi segumpal darah selama waktu itu juga, kemudian Allah mengutus Malaikat kepadanya. Malaikat itu meniupkan ruh kepadanya, lalu ditetapkan pada dirinya 4 kalimat. 1. Ditetapkan rizkinya. 2. Ditetapkan ajalnya. 3. Ditetapkan pekerjaannya/amanya dan 4. Ditetapkan nasib bahagia atau susahnya

(HR Bukhari)

Di atas empat perkara tersebut Allah telah menciptakan rahmat sebagai anugerah baginya atas semesta alam,terbagi untuk semua makhluk. Rahmat dan kasih sayang Allah itu tidak pandang siapa dan apapun melihat beraneka ragam pemberian dan karunia. Rahmat Allah itu tidak terbatas, berjalan sepanjang hidup manusia dan selama berkembangnya dunia ini.  

---------------------

Note : 
Terima kasih untuk doa dan harapan dari saudara-saudaraku dan sahabat serta teman-temanku saat aku menjalani proses Qadha dan Qadar -ku.