Sunday, October 19, 2008

I love you Mom

Dulu, jaman aku masih kecil, ngomong ngini ke ibunda tercinta pasti sambil senyum akan dikomentari "kebanyakan nonton sinetron"....he...he...he... Tapi nggak salah juga, emang aku dulu adalah pecinta sinetron dan film. Bahkan pernah dulu banget (aku masih inget), waktu itu seperti biasa kami lagi asyik duduk-duduk di ruang tengah sambail nonton TV....(aku lupa waktu itu topik pembicaraannya apa) cuman yang membekas adalah celetukan ibu "Ibu mungkin memang bukan jenis ibu yang akan mengucapkan kata-kata cinta terus menerus kepada anaknya, ataupun mengelus-elus rambutmu setiap saat, ataupun memelukmu di manapun engkau berada. Seperti di sinetron--sinetron itu. Tapi ibu memang punya cara tersendiri untuk mendidik kalian." Saat itu mungkin kami sedikit heran, "Why Mom? Apa yang salah dengan mengucapkan "I love you", mencium ataupun memeluk anakmu sendiri?". Dasar emang telmi aku waktu itu.

Ya...bagaimana mengkin aku mengharapkan ibuku yang dilahirkan di jaman yang berbeda berbuat seperti itu. Di jaman beliau kedekatan antara orang tua kadang masih terkesan formal....kalau tidak salah Mbak Kung dulu adalah salah satu perangkat desa. Dan kalau menilik cerita dari para bulek, kadang aku membayangkan kehidupan mereka seperti di jaman Belanda. Dimana bahkan untuk menghadap Romo-nya saja seorang anak harus minta ijin....he....he....he...Mungkin ini hanya imajinasiku saja.

Tapi sebenarnya ibu kami sangat mencintai kami. Dibalik kesibukan beliau mengajar, beliau masih sempat mengurus ke tujuh anaknya yang bandel-bandel. Menyiapkan makan kami, mencucikan baju kami, pusing tujuh keliling mencarikan dana sekolah kami, menjaga semalaman kalau kami sakit (I remember this), mencarikan sekolah-sekolah kami. Di mataku saat itu Ibuku adalah wanita perkasa, walau kadang terselip kejengkelan karena begitu banyak aturan yang harus ditaati. Ya, sebagai perempuan yang dibesarkan dalam budaya Jawa dan Lingkungan Agama yang kuat maka wajarlah kalau ibuku mengharapkan diriku tumbuh selayaknya menjadi perempuan seutuhnya. What is that?....he...he..... Sayang, saat aku itu aku lebih memilih untuk menjadi anak perempuan tomboy....sekarang kadang aku terpikir apa yang dibicarakan bapak dan ibu tentangku saat itu ya? Punya anak perempuan yang lebih suka nongkrong di atas atap rumah, berburu mangga tetangga, berburu layang-layang yang jatuh ke atap, lari-lari di atap rumah tetangga, main air ketika hujan turun hingga kadang masuk ke rumah tetangga, berkelahi dengan anka lelaki. Saat itu bapak dan ibu mungkin di cap sebagai ortu yang nggak bisa mendidik anak-nya. Maafkan kami ya Pak-Bu.

Kadang kalau aku berpikir lagi. Seandainya waktu itu kuturuti nasehat ibu untuk belajar masak dari beliau (saat muda ibuku jago masak loh), tentu saat ini aku nggak perlu setiap hari buka internet hanya untuk berburu resep masakan sederhana.....he....he...Tapi masih ada sisi positif diriku karena mematuhi titah ibuku yaitu aku jadi anak yang rajin kalau di suruh berbenah. Ini masih membekas sampai sekarang. Kalau pulang ke Sby maka Bapak selalu comment "Pasti ini Kerjaannya Dian", kalau beliau susah mencari file yang biasa dibiarkan berserakan di mana2....he...he....Cleaning Service-nya datang Pak. Suami juga suka bingung karena aku kok hobinya mindah-mindah tatanan barang-barang, nggak pernah minta bantuan, tiba-tiba lemari atau sofa bisa pindah letak....he...he...(kata bapak Dian itu kalau malam dibantu sama kurcaci). Jadi sim salabim tiba-tiba rumah yang berantakan hari ini....besok pagi sudah cling.


Kembali lagi ke pokok bahasan, aku kini harus menghadapi seorang anak yang dilahirkan dalam jaman yang berbeda denganku. Nggak cuma berbeda jaman, dia juga berkembang dalam budaya yang berbeda dengan budaya aslinya. Kata I love you Mom, Cium mama, Peluk Mama, Mengkritik Mama sudah menjadi bagian sehari-hari kehidupannya. Dan aku mulai terbiasa. Kubiarkan dia menjadi dekat dengan-ku karena aku ingin selalu menjadi ibu, teman, dan sahabatnya. Aku ingin dia selalu terbuka kepadaku. Aku ingin berkembang bersamanya. Aku menanamkan dalam hatiku (walau kadang ke-akuan sebagai orang yang lebih tua menguasaiku) bahwa orang tua-pun bisa salah.

Hingga hari ini aku masih yakin, dia mencintai-ku.......walau kadang dia jengkel karena permintaannya tidak selalu kami penuhi.....walau kadang dia marah meluap karena aku menyebabkan dia terlambat sekolah.....walau kadang dia protes ketika aku tidak segera masak karena badanku remuk redam habis bekerja.....walau kadang dia mengomel karena aku tidak mendengar apa yang dia bicarakan ketika aku asyik nonton film favoriteku.....walau kadang dia merenggut kalau kuminta dia untuk berhenti bermain dan mulai belajar. Dia tetap mencintaiku, dan aku yakin itu. Kenapa?

Karena dia masih bercerita tentang dunia-nya padaku....karena dia masih selalu mengucapkan terima kasih dan memuji masakanku....karena dia selalu memujiku sebagai Mama Genius-nya kalau aku bisa menebak dan membantu memcahkan masalahnya (he....he....he.....berlebihan betul tuh anak).....karena dia masih suka membantu pekerjaan rumah.......karena dia selalu memberikan surprise2 hadiah kecilnya untukku....Untuk Mama Tercinta-nya.

Dan Hari ini dia memberiku Setangkai Bunga yang di iringi dengan kata-kata

"LOVE FROM NADIA AND DAD"

Saturday, October 18, 2008

Rundle Mall

Target : Rundle Mall

Sudah lama banget rasanya nggak jalan-jalan di pusat kota. Maka siang hari ini selepas volunteering di Toy Library, kami putuskan buat JJS di Rundle Mall. Rundle Mall yang merupakan jantungnya Adelaide memiliki 3 departement store utama, 15 arcades dan 800 toko dimana 160 merupakan toko fashion.

Karena dipastikan kita bakal lama jalan-jalannya dan biar nggak kepikiran biaya parkir yang bisa membuat ikat pinggang nggak cuma melilit tapi menusuk perut, maka mobil di parkir di South Terrace dekat dengan Tram Station. Alhamdulillah masih ada tempat dan nggak perlu tunggu lama-lama kita bisa langsung naik Tram yang baru datang dari Gleneg.

Rundle Mall ramai banget siang ini. Dari anak-anak kecil yang berlari-lari atau pada menungangi petung-patung babi yang berserakan di sana; para gadis-gadis yang sudah makin mini pakaiannya karena udara panas, para orang tua yang sibuk menjinjing belanjaan, plus para manula yang lebih memilih menikmati duduk di bangku-bangku yang tersedia di sepanjang jalanan Rundle Mall. Para pemusik jalanan beraksi dengan berbagai aliran musiknya. Enak juga menikmati kegiatan seperti itu di bawah pepohonan yang sebenarnya nggak banyak tertanam di tengah Rundle Mall, dan di udara yang mulai hangat kalau nggak bisa dikatakan panas. (tapi jangan lupa untuk selalu bawa persediaan air putih untuk membasahi kerongkongan yang gampang banget mengering).

Target, Toys R Us, Harris Scarfe, sampai Allans Music Shop kita datangi, gara-gara si pumpkin minta dibelikan Lighting Keyboard. Obsesi yang satu itu belum kesampaian sampai sekarang. padahal jari-jari tangannya sudah gatal pingin banget memainkan lagu "Happy Birthday To Me"...he....he....he....Dari jalan-jalan selama itu, dapatnya cuma "Canvas Closet Organizer". Lumayan akhirnya niat beresin dalamnya lemari pakaian mendapat fasilitas tambahan.

Setelah lelah JJS dan perut sudah keroncongan minta di-isi maka pilihan jatuh pada Depot Halal "Roshans". Perut kita kegirangan diisi dengan Ayam Goreng Kentucky Wijen, Ayam Bakar, Tumis Ayam, Beef Curry dan Mexican Beef. Rasa masakan enak juga....apalagi untuk perut yang memang benar-benar kosong. So setelah kenyang, pulang ke rumah rasanya bersyukur banget. Home Sweet Home.

Buka e-mail dan mendapatkan beberapa e-mail yang terlambat di baca. Ternyata bikin Friendster kemarin berhasil menemukan beberapa teman lama. Ada Gatot, Erwin, Niko, Lukie. Moga-moga bisa ketemu teman-teman yang lain.

Nadia sore ini masih aja ngomel-ngomel....yang nuntut janji dibelikan "Fire Fighter Costume", minta di hug (katanya mama nggak cinta kalau nggak meng-hug), yang minta ditemanin main mainan dari Toy Library.....Duh nih anak paling nggak bisa kalau lihat emaknya istirahat sebentar.

Sunday, October 12, 2008

Opor Lebaran Yang Terlambat

Lebaran sudah lewat, cuman masih ada yang menganjal di hati. Ya....janji pada diri sendiri untuk membawakan teman-teman Opor Ayam buat mengenang kembali suasana Lebaran di Indo. Karena nggak pinter-pinter banget masak...maka pilihan jatuh pada bumbu instan. Yang penting niat hati sudah tertunaikan...he....he....

Jadi Sabtu kemarin, selesai bekerja volunter di Toy Library, aku minta suami dan anak menemani belanja ke Central Market buat beli bahan-bahannya. Serasa dikejar-kejar waktu aja, belanjanya ngebut...maklum jam 4 - nya kami sudah berniat untuk menghadiri acara Halal Bi Halal MIIAS di rumah Ibu Aida Sullivan.

Dan hari ini tinggal beli container-nya yang kelupaan dibeli kemari. Jadi setelah kelelahan keliling Carrick Hill. Jam 4 : 30 kami langsung cabut ke "Wollies" untung masih buka dan terbelilah container buat Sang Opor. Makasih berat buat suami yang sabar banget nemenin dalam kepanikan-ku.

Jadi malam ini masak deh opor ayam, rendang plus ketupat mini. Moga-moga nggak malu-maluin rasanya.

Monday, October 6, 2008

Teori Menajamkan Pisau

Mengasah Pisau ternyata memerlukan ilmu. Michael yang ahli dalam hal perpisauan, hari ini mengajarkan kepadaku gimana caranya mengasah pisau yang benar. Selama ini sih asal di gosok-gosok ke batu asah.....srok o srok....srok o srok.....udah deh perasaan pisaunya udah jadi tajam. Tapi hari ini aku mendapat pelajaran tambahan. Dalam hal per-asahan kali ini, batu asah yang dipakai adalah yang punya dua permukaan...yang halus berwarna coklat dan yang kasar berwarna abu-abu. Yang halus digunakan untuk menajamkan sisi tajam pisau dan ngosok-nya pun nggak perlu kencang-kencang. Halus saja tapi terarah dari ujung pangkal pisau ditekan sampai ujung atas pisau semua menyentuh batu asah. Nah kalau sisi kasar batu asah digunakan untuk mengasah lempengan pisaunya. Nah yang ini juga nggak perlu keras-keras. Boleh arah atas-bawah atau berputar-putar. Nggak perlu ditekan keras-keras. Padahal kupikir selama ini tuh orang-orang kalau ngasah pisau kok kayak para samurai jepang aja....halus plus konsentrasi.....ternyata memang ilmunya begitu....he....he...he...

Pulang ke rumah di sambut suara ceria Nadia bercerita tentang betapa senangnya dia hari ini bermain di Pantai Gleneg. Main di Play-Yard di Pantai yang permainan-nya berbeda.....fasilitas-nya seperti fitness centre di lapangan terbuka...Lucu-lucu fotonya....dan dia selalu ngakak kalau cerita....Sayang ya nak mam nggak bisa menemanin hari ini....Walau mestinya hari ini jadi hari libur nasional "Labour Day" tapi mam harus masuk kerja.

Bikin mie trus chatting ama helma....lucu-lucu ceritanya.....wah kangen juga ngobrol sama para sisters di Surabaya.....pasti yang diobrolin aneh2 he....he....he....

Morialta Conservation Park

Target : Morialta Consevation Park

Minggu kemarin waktu silaturahmi dengan Payneham's, kami mendapat info dari Pak Agung tentang adanya air terjun yang jaraknya nggak jauh-jauh amat dari pusat kota. Hanya membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit saja dari Payneham. Wah langsung deh terinpirasi buat pergi ke sana.

Kata Morialta sendiri sumbernya dari kata Moriatta (bahasa Kaum Kaurna) yang berarti "Ever Flowing Creek" yang dalam imajinasiku berarti "Aliran Air yang tak pernah berhenti ". Di Park ini kita bisa melakukan aktivitas outdoors yang dijamin bisa bikin kita tertidur nyenyak di malam hari.....he....he....alias saking bikin capeknya. Ada "Bush Walking" bagi pengemar jalan sehat atau lokasi "Bird Waching" bagi pencinta burung-burungan . Plus taman ini merupakan surganya pengemar "Rock Climbing". Bagi pengemar picnik, area picnik di sana menjanjikan suasana yang berbeda. Di teduhnya pohon2 besar dan aliran air di sungai kecil kita bisa merasa "Back to Nature" deh.

Hari itu kami memang agak terlalu siang perginya....maklum Sabtu dan Minggu memang merupakan kesempatan buat nambah jam tidur lebih lama or kami bisa sakit karena keletihan beraktivitas selama 5 hari sebelumnya. Setelah sedikit kesasar, karena kami baru pertama kami mencoba ke sana. Akhirnya sampailah kami di Morialta Consevation Park. Dan terbukti kalau letaknya memang nggak terlalu jauh dari city. Begitu sampai tempat, yang pertama dituju apa lagi kalau bukan TOILET....maklum kebiasaan buruk mam sering kumat. Jadi sambil menunggu Mam, Nadia asyik main di Playground.

Selesai urusan domestik, petualangan-pun dimulai. Awalnya kami memarkir mobil di area parkir di atas area piknik. Tetapi setelah lihat peta lokasi kok kayaknya kita bakal wasting time bener kalau mulai jalannya dari situ, maka kami pindah parkir ke lokasi yang lebih mendekati lokasi Waterfall pertama. Oh ya, Morialta memang memiliki 3 lokasi Waterfall. Dan kami hanya sempat mengunjungi yang pertama. Itu-pun besok paginya kaki-ku rasanya lumayan capek.....he...he...dasar pemalas. Ini dia foto-foto petualang alam gaduangan....he....he...."Dora The Explorer dan Diego".

Menyebrangi sungai-sungai kecil yang dingin banget airnya....wah Nadia jadi bisa merasakan pengalaman seperti masa kecil emak dan bapak-nya yang dulu hobbynya njebur ke sungai-sungai kecil yang banyak batu-batunya.Mengunjungi Giant Cave yang perlu ditempuh dengan mendaki beberapa anak tangga.

Plus nggak lupa uji nyali dengan memanjat pohon yang berbatang besar (tapi jangan tertipu...karena sebenarnya pohonnya nggak tinggi-tinggi amat. Dan emaknya asyik mengambil photo dia dalam jarak yang lumayan dekat....he....he....)

Thursday, October 2, 2008

Idul Fitri - Flinders University

Idul Fitri kedua kami di Adelaide jatuh pada tanggal 1 Oct 2008. Untungnya bertepatan dengan hari off kerjaku. Jadi aku bisa menikmati hari saling meminta maaf dan bersilatuhrahmi.

Kali ini MIIAS membuat event dengan menyelengarakan sholat Idul Fitri sekaligus BBQ. Intinya supaya para warga Indo di Adelaide bisa saling bersilatuhrahmi di satu tempat (minimal satu kali deh dalam satu tahun). Kalau biasanya warga Indo terpecah di beberapa mesjid, maka kali ini Alhamdulilah semua bisa pada ngumpul plus foto2 bersama. Terharu rasanya.....jadi ingat kampung halaman deh.

Sholat dimulai sekitar jam 8. menginggat perijinan yang diberikan oleh pihak Kampus Flinders cuma sampai pulul 12. Warga Indo yang bercampur dengan warga International sholat dengan rapi (salut buat panitia yang sudah mengantisipasi dengan memberikan aturan pelaksanaan sholat di mailing list jauh hari sebelumnya). Selesai sholat maka kami-pun saling meminta maaf dan acara lainnya yang ditunggu adalah Menyerbu hidangan Indo yang dibawa oleh para ibu-ibu. Ada Opor...Coto....Telur Pindang....Sambal Goreng.....Duh makanan Indo memang masih yang tertop deh menurutku....he....he...maklum lidahnya sudah terlanjur terset-up.

Ketika siang menjelang masih tersedia hidangan Ayam dan Sosis BBQ. Cuman sayang karena kesalahan tekhnis jadi nggak banyak orang yang mau nunggu. Tapi secara keseluruhan acara berjalan lancar....dan anak-anak-pun pada senang dengan acara bagi-bagi Lebaran Bag dari Bapak-Bapak Arab....Isinya apalagi kalau nggal Lolly, Bubble Gum dan Sweet Thing lainnya. Selamat deh buat Panitia....Sayang tahun depan kami sudah harus pulang.....semoga tahun depan acaranya bisa tetap sesemarak itu.