Showing posts with label 30 event. Show all posts
Showing posts with label 30 event. Show all posts

Wednesday, December 19, 2012

Akhirnya......JEJAK JAKARTA

Gini nih kalau Tim Ibu Profesional Salatiga punya gawe "Ngebis-in" ibu-ibu dan keluarganya buat menuntut ilmu sampai ke Ibu Kota Jakarta................Bismillah semoga perjalanan kami selalu dalam lindungan Allah SWT.

Dan semoga Buku Antologi ini bisa menjadi langkah awal dan penyemangat untuk selalu semangat menulis dan menulis terus hal-hal yang berguna.....amien.
Dan semoga selama perjalanan yang akan kami isi dengan pemutaran Video Kuliah Umum "Sharing Knowledge by Ibu Septi Peni Wulandani" plus games-games yang telah disupport oleh para sponsor/donatur dengan hadiah merchandise mereka, akan membuat para peserta merasa nyaman - bertambah ilmu - dan menikmati perjalanan tak terlupakan bersama teman-teman dalam komunitas Institut Ibu Profesional. Amien.


Jejak Jakarta 2012

by panitia-salatiga

Berlikunya jalan dan tantangan yang harus dihadapi
Buat bikin event begini untuk pertama kali
Menguras pikiran dan emosi
Karena peserta silih berganti daftar dan mengundurkan diri

Dan kini SPANDUK-pun sudah mulai bisa digelar
Menandakan acara yang bakal digebyar
Semoga acara dan perjalanan kami sukses dan lancar
Doa kami pada Allah Yang Maha Mendengar
Amien.


Wednesday, July 18, 2012

Tarhib Ramadhan Poster

Sore sudah menjelang ketika Nadia baru bilang kalau besok acara di sekolah adalah "Pawai Ramadhan" dan diharapkan para siswa membuat poster untuk dibawa saat arak-arakan pawai bergerak mengelilingi jalan-jalan di sekitaran sekolah. "Gimana ya ma? Bikin atau tidak? Ndak usah aja ya....khan poster satunya aja belum jadi." rengek Nadia.

Aku langsung berfikir sesaat. Langsung melihat peluang bahwa moment ini bisa digunakan untuk membuat dia merasakan moment ramadhan adalah moment spesial. Ramadhan is Special. Harus disambut dengan sesuatu yang spesial. Salah satunya bisa dengan membuat poster-poster yang menginggatkan kita akan kedatangan "The Holly Month" ini.

Langsung aku bilang. "Kita harus bikin !!!".....This is an order (putusku dalam hati). Tapi kupakai kalimat yang pasti dia tidak akan menolaknya "Kalau Bu Guru minta kita bikin, ya kita bikin. Khan tujuannya untuk syiar nduk. Jadi entar pawainya bisa tambah ramai dan menarik". Dan Nadia-pun tak bisa menolak lagi walau sambil melirik poster gede yang masih setegah jadi di mejanya....hehehe

"Trus bahannya dari apa, khan sudah sore, nggak ada sepeda motor lagi," katanya. Tapi lalu dia segera melanjutkan. "Oh gini aja ma, setengah dari kertas karton kemarin khan masih ada. Kita bagi 2 lagi aja. Nggak usah besar-besar posternya. Biar nggak capai mewarnai....hihihi". 

Oklah pikirku, dia sudah mau bikin di waktu yang mepet gini aja sudah bagus. Dan akhirnya searching lagi deh ke mbah google. Lihat-lihat contoh poster-poster ramadhan karena sudah mati ide nih emaknya.......awalnya pilihan jatuh ke kata-kata seperti "Marhaban Yaa Ramadhan".....atau "Bikin saja kata-kata Asyiknya Ramadhan" kata Nadia. Tapi trus dianyulir....."bosan juga ya kalau tulisan-tulisan gitu terus". Nah akhirnya pilihan jatuh pada poster "Ramadhan Highway Code"....menurut kami lucu dan lebih komplet menceritakan harapan apa yang harusnya kita lakukan selama Ramadhan.

Jadilah kertas karton yang sudah separuh terpotong kemarin, masih dipotong separuh lagi. Trus karena Nadia masih bingung gimana cara ngambarnya akhirnya aku menawarkan diri untuk membantu mengambarnya......saat lagi asyik-asyiknya ngambar....tiba-tiba Nadia berkomentar (entar sadar atau tidak), "Mama ini kok pintar ngambar ya, dan aku kok nggak". Wah sedikit tersandung juga eh tersanjung juga dipuji nih anak yang sudah terkenal paling pelit muji mamanya. Dan untuk mengatasi kekikukan emaknya plus sebenarnya emaknya juga ragu karena gambar emaknya juga nggak bagus-bagus banget (menurut emaknya sendiri) cuma berucap "khan mama belajar".....hehehe.

Begitu gambar selesai, Nadia pun bergantian yang mewarnai. Iya ini memang karya kolaborasi antara ibu dan anak...hehehe. Sah-sah saja khan. Toh ini juga bukan untuk dipertandingkan. 

Paginya baru deh kita cari tongkat untuk pegangan poster, untung masih ada sisa pasak-pasak bambu yang dulu memang sengaja kuminta dari panitia acara Dick Doang di Lebah Putih (khan daripada kebuang sia-sia....pasak-pasak itu kini bisa didaur ulang jadi tongkat-tongkat poster pawai).....hehehe.  

Dan Nadia-pun siap untuk ikut tarhib. Cerita Nadia sepulang sekolah hari ini :
"Aku harus lari-lari ngejar pawainya ma. Soalnya aku disuruh tampil dulu Puitisasi Terjemahan Al Qur'an. Nggak ada micnya....untung kita bisa kencang suaranya. Dan perasaanku sih yang paling kencang suaranya jadinya aku sama Nada..... Trus selesai tampil kita (aku, Nada, Luluk, Zidny dan Asma)  harus ngejar-ngejar tarhibnya. Dan waktu ngejar tarhibnya eh...malah keblablasen.....tarhibnya belum nyampe tempat itu kita malah sudah nyampe jalan yang akan mereka lewati. Soalnya kita lewat jalan pintas.....hehehe.".  Selalu ada petualangan dan hal baru khan dalam hidup-mu nduk. Sesuatu yang sederhana namun mama selalu ingin mendengar-nya darimu.  

Friday, June 29, 2012

Gladi Bersih.....Opo Bersih-Bersih ?

















Waktu baru menunjukkan pukul 9 pagi, tapi Nadia sudah berdandan seperti hendak pergi. Hmmmm.....langsung kutanya padanya. "Emang jam berapa kak latihan hari ini?". "Jam 1," jawabnya singkat. "Loh kok sudah dandan seperti siap akan berangkat sekarang, jam 1 khan masih lama," kataku lagi. " Yah biar siap aja, jadi nanti jam setengah satu kita bisa langsung pergi." Walah.....................mau pergi latihan jam 1 persiapannya sudah dimulai sejak jam 9.....hehehe. 

Sekitar jam 11 an. Dia menghampiri aku yang lagi menasukkan data penjualan ke komputer. "Ma, Gladi Bersih itu apa sih," tanyanya sambil kedua siku tangannya diletakkan di meja kerjaku. "Loh emangnya kakak belum tahu apa itu Gladi Bersih?" tanyaku heran, karena selama ini kupikir setiap kali dia menjelaskan ke Bapaknya jadwal latihan dengan menyebut kalau H-1 akan ada Gladi Bersih di Kampus STAIN, dianya sudah tahu arti istilah itu.

"Ehhhh, bener nggak sih ma, kalau Gladi Bersih itu artinya kita akan bersih-bersih tempat acaranya?". katanya kalem. Wkwkwkw.....sorry....sorry .....jadi kelepasan tertawa. Langsung dengan sigap dia menjelaskan, " Iya kok ma, kata temanku kita akan bersih-bersih jadi nggak ada latihan lagi. Temanku malah tanya entar Gladi Bersih mau bawa alat kebersihan apa Fir, kamu?". Wkwkwk....bener nih aku ndak bisa menahan tawa sampai dia bilang "Mama ini, ditanyain malah ketawa ngekek". Habis lucu banget sih nduk !!!. Trus malah kutanya "Lah kamu mau bawa alat kebersihan apa?". "Apa ya?".....katanya. "Tapi memang bener kalau Gladi Bersih itu artinya suruh bersih-bersih?" tanyanya terus penasaran." Yah endak lah nduk, khan ada bagiannya sendiri-sendiri. Buat yang tugasnya mengatur ruangan, ya pasti dia akan menata ruangan plus bersih-bersih. Lah Kakak khan mau tampil drama dan tari. Jadi Gladi Bersih itu berarti Kakak diminta untuk latihan di tempat acara akan diselenggarakan. Jadi tahu kondisi panggungnya, trus cara masuknya gimana, jadwal kakak tampil itu setelah siapa. Jadi dibuat persis seperti penampilan besok di acaranya. Biar yang tampil nggak pada bingung saat acaranya.".................."oh.............." itu saja jawabnya sambil tersenyum tersipu malu.


Tepat jam duabelas, kita sudah pada berkemas. Naila pun sudah sibuk digantiin baju sama kakaknya. Begitu selesai sholat dhuhur, jam setengah satu kita sudah melaju ke STAIN. Sempat nggak konsentrasi ambil belokan dan kesasar ke salah satu gang buntu. Walah padahal sudah mantap tuh belok. Sok yakin bakal bisa ambil jalan tikus yang bisa mempercepat jarak tempuh.....hehehe. Sampai Nadia cuma bisa bilang, "Mama ini ada-ada saja".

Nyampe STAIN ternyata Naila sudah terlelap. Lah iya sudah jadwal waktu tidurnya. Tapi kalau di rumah ada kakaknya bakal ndak mau dia tidur walau sudah ngantuk. Tapi karena spoi-spoi angin yang menerpa dia di sepeda motor pasti deh nggak lama dia akan terlelap. Begitu sampai di Aula. Ndak berapa lama dia sudah terbangun lagi karena kelelapannya terganggu suara bising Drum yang dimainkan oleh anak-anak. Awalnya dia kelihatan bingung "aku ini ada dimana"....trus mencoba menutup mata.....tapi bolak balik terbangun saat si Drummer memukul simbal-nya.....wkwkwk. Adengan lucu.....hampir lelap...trus kaget......mau lelap lagi....trus melek. Dan akhirnya dia bangun dan langsung melihat sekitarnya yang teryata sudah ramai oleh suara anak-anak....Yups Naila mulai beraksi !!!!

Dibawah arahan Bu Wiwik-Wali Kelas dan Mentor Drama-nya, Nadia berlatih sementara aku asyik belajar motret sana sini (maklum hasil moto dalam ruangan masih kebanyakan error karena nggak pinter-pinter ngeset lightingnya) sambil mengawasi Naila yang sudah asyik dengan dunianya, apalagi kalau bukan berlari - melompat - memanjat dan main kucing-kucingan. Untuk episode memanjat, saking pinginnya dia ikut bergabung di panggung tapi dia belum tahu kalau ada tangga untuk ke sana, maka dia tidak kehabisan akal. Diambilnya salah satu kursi penonton dan ditariknya mendekati panggung bahkan saat kursi itu harus dinaikkan ke panggung kecil, diapun berjuang sekuat tenaga untuk mengangkatnya. Dan alhamdulillah...............berhasil juga dia mencapai tujuannya. Bisa nongkrong lihat kakak-kakak di atas kursi mepet-pet panggung. Bahkan dia bisa dengan mudah naik ke panggung besar......well done Nai.....hehehe. Semoga saraf-saraf di otaknya merekam keberhasilan upayanya....Aku sang Juara !!!. 


Sempat juga nemuin Sapu dan serasa di rumah, langsung deh osrek...osrek....nyapu di depan panggung. Anggap aja sekalian gladi bersih drama dengan judul  "Si Upik Abu"....hehehe


Gladi Bersih berjalan dengan baik. Namun ketika kami hendak pulang, kami bertemu Tante Nunuk yang kehilangan si Kemal (putra sulungnya).....Udah ditanyain ke guru-guru dan teman-temannya tetapi ndak ada yang merasa dipamiti. Kasihan deh bunda Nunuk harus menyusuri jalan mencari si anak hilang yang emang terkenal demen banget jalan kaki. Dan alhamdulillah akhirnya si Kemal bisa sampai rumah dengan selamat. Duh nggak kebayang deh kalau tuh anak tinggal di kota besar...............bapaknya sih cerita :  Jadi buat mengatasi 3 anak lelakinya yang emang nggak bisa diam kalau diajak kemanapun.....alias suka menghilang tiba-tiba, maka si Ibu akan menyelipkan kertas bertuliskan nama, alamat serta no telepon yang bisa dihubungi di saku belakang celana mereka. Si Anaknya sendiri tidak tahu hal itu. Just a precaution.....

Sunday, October 30, 2011

Homeschooler @ Padepokan Lebah Putih

             Hari ini alhamdulillah mendapat kesempatan untuk bertemu dengan para pelaku dan pemerhati homeschooling. [Terima Kasih Bu Septi dan Pak Dodik]. Berkesempatan untuk mendengar kisah-kisah awal mereka tercebur memasuki dunia homeschooling plus suka duka dalam menjalankannya. Saat mendapatkan info ini dari facebook Bu Septi [founder Jarimatika], langsung kutawarkan kepada Bapak anak-anak apakah beliaunya berminat untuk ikut, dan ternyata sambutannya melebihi expectation. Sampai-sampai dianya berencana untuk ikut memasak makanan yang akan dibawa ke sana….biar kompak katanya….hihihi….sampai segitunya!!!.

Sampai di lokasi yaitu di Padepokan Lebah Putih, sayangnya kami agak terlambat sehingga tidak sempat mengikuti ceremonial “warming up” or “ice breaker” yang biasanya selalu ada pada acara2 made in Padepokan tersebut, sebuah tools yang ampuh untuk mencairkan suasana menjadi nyaman bagi seluruh peserta.

Begitu selesai maka para bapak-ibu bisa memasuki balairung ruang kelas di lantai 2 yang didisain terbuka dan nyaman karena berdinding separuh ketinggian dinding normal sehingga hembusan angin semilir menyejukkan ruangan. Dan anak-anak pun mendapatkan tempat yang nyaman berupa zona-zona kegiatan seperti zona origami, zona kolase  dan zona handycraft. Sarana seperti ini tentu saja sangat berarti sekali terutama bagiku yang kemana-mana masih harus membawa 2 krucil-ku. Jadi disamping aku masih bisa menambah ilmu, anak-anak juga senang bisa bebas beraktifitas.

Berhubung toodler-ku masih berumur 2 tahun dan kakaknya sedang tidak fit selepas ikut perkemahan pramuka sehari sebelumnya, jadilah bapaknya mengalah untuk menjaga mereka berdua bermain. Jadilah aku single fighter untuk menangkap intisari dari sharing pengalaman yang dilakukan oleh para pelaku dan pemerhati homeschooling. Walaupun di akhir-akhir session, mereka bertiga akhirnya bergabung denganku di balairung.

Session pertama yang diisi oleh Ibu Lilis, Ibu Ani dan Ibu Ellen-Semarang menambah pemahamanku tentang “how to love your children” dengan menjadi orang tua yang mampu membimbing dengan patut [mengambil istilah Pak Irwan Rinaldi, saat Lauching Rumah Keluarga Indonesia-Kota Salatiga]. Ibu Lilis berbagi pengalaman dalam menghandle putra sulungnya yang termasuk anak hiperaktif, yang akhirnya malah mencerahkan beliau untuk membuat sekolah dengan kurikulum untuk anak-anak berkebutuhan khusus, Bu Ani berbagi pengalaman tentang putranya yang memilih untuk berhenti sekolah seminggu sebelum ujian nasional SMP-nya yang akhirnya malah membawa beliau untuk membantu para pelaku homeschooler dalam mendapatkan selembar ijazah sebagai perwujudan pengakuan pemerintah terhadap sistem pendidikan ini, dan ibu Ellen dan suami yang mulai menerapkan homeschooling bagi putra-putri mereka dengan menekankan pemikiran bahwa pilihan kita adalah wujud rasa cinta kita kepada anak-anak kita, dimana kita ingin memberikan hal yang terbaik bagi mereka dalam wujud memberikan mereka kebebasan untuk berekspresi dan berimajinasi.

Berlanjut ke session kedua yang  memanggil bapak Seno-Jogja, Bapak Lukman-Tanggerang dan Ibu Amelia dan kemudian Ibu Ariko-Solo. Bapak Seno bercerita tentang pengalaman pengasuhan yang lebih menekankan kepada bagaimana semestinya kita  menekan ego kita sebagai orang tua untuk lebih mendengar anak-anak kita plus mendidik anak dengan melihat kebutuhan anak dimana kita diupayaka lebih banyak memberi kesempatan anak untuk mampu menyelesaikan persolanannya sendiri.  Bapak Lukman dengan metode homeschooling yang membuka lebar-lebar rumahnya di hari Sabtu dan Minggu bagi anak-anak tetangga sekitar mereka. Metode mendidik kepekaan sosial plus kemampuan untuk bersosialisasi bagi putri tunggal mereka yang bisa jadi referensi. Lalu sharing pengalaman dari Ibu Amelia pelaku homeschooling yang fleksibel dalam menerapkan sistem ini bagi putra-putrinya. Dimana ketika putranya memutuskan mogok sekolah dan minta homeschooling beliau setuju untuk memfasilitasinya, begitu juga ketika si anak minta untuk sekolah lagi barang 2 hari hanya karena kangen teman-temannya….J. Ibu Ariko sebagai nara sumber terakhir berbagi pengalaman tentang liku-liku kenapa beliau sampai bisa nyemplung ke area ini, dimana anugrah dari yang kuasa yaitu bahwa salah satu putra beliau termasuk anak berkebutuhan khusus sehingga beliau merasa perlu mencarikan sistim pendidikan alternatif bagi buah hatinya. Perjuangan beliau untuk meyakinkan orang-orang disekitarnya bahwa apa yang beliau lakukan juga diakui oleh negara juga mencari cerita tersendiri. Dan bukti pengakuan tersebut adalah selembar ijazah SD bagi putra tercinta.

Sayang waktu-pun berlalu begitu cepat, padahal masih pingin banget dengar cerita-cerita dari para homeschooler lainnya. Sedangkan disaat jeda masih terasa malu untuk bertanya kepada mereka berhubung ilmu yang masih minim tentang dunia ini. Sepulang dari sana ucapan suami yang melegakan “Terima Kasih Banyak Ma Membawaku ke Acara Yang Menyenangkan dan Menambah Ilmu” membuatku merasa yakin ada satu visi yang InsyaAllah mampu menjadi modal melangkah untuk berbuat lebih baik lagi paling tidak bagi pendidikan putra-putri kami. Dan seadainya memungkinkan bisa plus mewujudkan keinginan untuk menjadi agent perubahan untuk menjadikan lingkungan yang lebih baik. Amien

Wednesday, May 12, 2010

Pecel Ndoro Guru

Dari dulu aku memang sangat suka melihat foto-foto makanan dan juga acara masak-memasak. Namun walau sangat suka, aku sendiri belum menjadi tipe orang yang senang menghabiskan waktu ublek di dapur. Jadi ya sampai saat ini-pun belum juga pinter memasak. Tips-Tips memasak pun melintas begitu saja karena tidak pernah dicoba. Sayang.....

Tapi karena saat ini aku sudah tidak pernah dikejar deadline kerjaan lagi, jadi disela-sela waktu mengasuh Naila aku mulai senang berekperimen dengan kamera Nikon D60-ku. Nah hari ini aku mencoba memberanikan diri untuk ikut food photography kompetisi. Walau Jam terbang yang belum tinggi, tidak menyurutkan aku untuk mencoba ikutan ajang kompetisi tanpa hadiah yang diselenggarakan oleh "Natural Cooking Food Photography Club" ini. Ini adalah event ke dua mereka setelah berhasil menyelenggarakan event pertama dengan tema "In Love With Food". Duh lihat foto-foto yang menang cantik-cantik jadi pingin banget buat ikutan.

Jadi pagi ini aku jadi ngebet pingin motret sarapan kami. Padahal sarapan kami cuma Nasi Pecel yang ditambahkan dengan tempe dan telur mata sapi. Nah Nasi Pecelnya aku pincuk di daun pisang yang memang lagi tersedia di kulkas hasil belanja di Pasar Rapak. Dengan tambahan tempe dan telur jadi terkesan makanan ndeso banget ya....beda dengan kebanyakan foto2 yang sarapannya roti, cereal atau buah.....hihihi....tapi ndak pa-pa wong sarapan begitu itu sehat. Komplit ada makanan nabati dan hewani plus seger.

Nah Property yang digunakan khan disyaratkan seminimal mungkin..hanya boleh 3 macam diluar piring/mangkok tempat makanannya plus taplak. Jadi aku pakai cangkir putih [ini adalah Mbak Ani] yang kesannya old plus jadi ingat juga buku karangan Umar Kayam "Para Priyayi" yang tokoh utamannya [biasa dipanggil ndoro guru] punya kebiasaan makan nasi pecel sampai tuannya. Jadi judul fotonya ya "Pecel Ndoro Guru".....hihihi.

Pengambilan gambar kuusahan menggunakan sinar matahari pagi yang diyakini sangat bagus buat lighting natural. Jadi jeprat-jepret kulakukan di ruang depan dengan jendela yang terbuka. Hasilnya bisa dilihat di atas. Kucrop sedikit untuk membuang pinggirnya biar proporsional komposisinya lalu kukirim ke http://www.flickr.com/photos/breakfastncfpc. Berharap ada comment yang masuk dan memberi tambahan ilmu.

Oh ya saat jeprat-jepret ini, aku ditemani Naila yang menangis termehek-mehek gara-gara dicuekin...kacian. Jadi pengambilan gambar-nya sampai beberapa kali karena diselingi menenangkan si buah hati ....hehehe

Wednesday, June 17, 2009

Ikut IT Kids Fiesta 2006

Medio 31 May 2006


Ini untungnya punya bapak kerja dengan hal-hal yang berhubungan dengan dunia IT. Begitu dapat info mengenai adanya lomba IT Kids Fiesta 2006, langsung deh bapaknya mendaftarkan anak semata wayang-nya yang saat itu kelihatannya demen banget main berbagai game di komputer....sekalian kita juga pingin tahu sampai seberapa mental kompetisi yang tumbuh pada diri si kecil. Maklum kami memang jarang mengikutkan dia dalam kompetisi-kompetisi. Lomba ini sendiri merupakan kegiatan lanjutan yang diselenggarakan oleh PT Bangun Satya Wacana Gramedia yang dilakukan guna ikut meningkatkan kualitas SDM di bidang ICT bagi dunia pendidikan di Indonesia. Kalau sejak diadakan untuk pertama kalinya pada tahun 2004 kegiatan ini diberi nama "Smartschool Fiesta" maka sejak tahun 2006 nama kegiatan diubah menjadi "IT Kids Fiesta" dengan "IT Camp" sebagai puncaknya. Lomba ini sendiri babak penyisihannya digelar di 10 kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bogor, Medan, Lampung Palembang dan Balikpapan.

Nah siang itu, kami terpaksa meminta ijin kepada guru kelas Nadia untuk mengikuti acar lomba tersebut. Alhamdulillah guru-guru Nadia malah mendukung. Nadi berangkat ke tempat lomba tanpa berganti pakaian seragam maklum takut telat....untung sudah di daftar ulangkan dulu sama bapaknya sehingga dia langsung bisa mendapat kaos peserta. Alhamdulillah selama menunggu giliran lomba dia sama sekali tidak rewel dan kelihatannya siap tempur...he...he...menambah keyakinan ortunya bahwa anaknya paling tidak masih punya mental kompetisi. Ketika tiba giliran dia masuk ruangan [ortu nggak boleh ikut nih] ternyata dia cuek aja dan gampang banget diarahkan oleh panitia untuk menempati tempatnya. Malah kami yang ortu harap-harap cemas dia ngerti nggak ya maksud instruksi yang diberikan oleh panitiannya. Sambil sesekali kami mengambil foto dia yang sudah berada di dalam ruangan. Deng.....begitu lomba dimulai di grupnya....ternyata dia sudah asyik mencet-mencet tuts-nya dan tampil sebagi yang pertama selesai di grupnya. Duh senengnya diriku sebagai ortu dan berharap bahwa dia bisa menboyong piala pulang ke rumah.




Sambil berharap-harap cemas kita menunggu pengumuman. Dan hasilnya sedikit kecewa karena waktu selesai Nadia mengerjakan puzzle ternyata masih kalah dari pemenang grup lainnya. Yah belum rejekinya nduk....tapi emak bangga kok bahwa Nadia sudah berani tampil berkompetisi.....:-D. Dan emaknya harus dengan sabar memberi pengertian ke dia kalau kalah bukan berarti dia nggak bagus, tapi ada anak lain yang lebih cepat lagi mengerjakan puzzle tersebut....dan mereka bisa lebih cepat mungkin karena mereka lebih rajin lagi latihan menyelesaikan soal-soal puzzle tersebut.



Informasi hasil final "IT Camp" di Jakarta ternyata mengukuhkan Balikpapan sebagai salah satu kota yang patut diperhitungkan. Alhamdulillah untuk tingkat SD...SD Patra Darma meraih juara pertama. Sedangkan untuk tingkat SMP.....SMP Nasional KPS [di bawah Yayasan KPS -tempat emak bekerja saat itu] berhasil meraih juara ke 3 di bawah bimbingan Pak Suradi Masikki. Selamat ya Pak...


We Came in as Caterpillars and are leaving as Butterflies

Medio 24 Juni 2006


Pagi itu Nadia sudah siap didadani dengan tempelan ikan-ikanan hasil kreasi emaknya setelah seminggu sebelumnya emaknya pusing tujuh keliling...bingung mau bikin apa ketika surat dari sekolah nyampe di tangannya. Surat itu berisi permohonan untuk mensupport acara wisuda pertama TKIT Mardhatillah dengan membuatkan Nadia hiasan untuk tampil di panggung dengan tema Ikan....Jadi lah beberapa hari sebelum hari H emaknya sudah mikir- mikir mau bikin hiasan ikan....Tapi seperti apa ya? Kalau Om Helmi-mu yang seniman itu pasti langsung dapat ide nduk tapi emak-mu yang gambar ayam aja nggak bisa harus super mikir nih mau bikin apa. Ya udah hal yang penting pertama adalah cari kardus bekas-nya dulu. Alhamdulillah ketika berbelanja di sebuah toko....ternyata pemiliknya baikan mau nagsih kardus bekas packing. Aman deh. Pekerjaan selanjutnya cari referensi gambar ikan di buku-buku Nadia.....dapatlah gambar ikan yang cukup gendut....Jenis ikan apa ya ini? Sepertinya mirip-mirip "Ikan Dorang"...he...he..he...Lalu dimulailah acara "Gunting dan Jahit jadilah Gaun......hi..hi...hi..." emang tikusnya Cinderalla. Beli kertas hias yang ada gradasi warnanya aja biar lebih meriah dan sekali tempel bisa banyak warnanya....jadi nggak perlu nempelin satu-persatu sisiknya, maklum emaknya sok sibuk urusan kantor saat itu. Dan biar tambah meriah lagi.... emak bikinkan mahkota dan gelang-nya sekalian. Untuk talinya....ublek-ublek lagi benang-benang di laci jahitan (berhubung nggak pernah njahit jadi benangnya masih punya stock banyak....:-D). Wolalah....jadilah "Fish Princess" yang siap manggung di acara perpisahan kakak kelasnya.

Dan Berangkatnya kita pagi-pagi [padahal biasanya kita sering terlambat]....alhamdulillah ternyata sampai di sekolah masih sepi, jadi kita bisa foto2 dulu di atas panggung. Hitung-hitung buat menginggatkan dia akan masa-masa TK-nya dulu.


Perpisahan siswa TKIT Mardhatillah angkatan pertama ini mengambil tema "We came in as Caterpillars and are leaving as Butterflies". Panggungnya ditata cantik dari tangan-tangan penuh kasih para bapak-ibu guru dan staf sekolah. Sebagian menggunakan bahan daur ulang alias bahan bekas. seperti koran-koran bekas yang digunakan untuk merenda panggung plus bendera yang digantung di langit-langit.

Anak-anak TK-pun masuk ke dalam Gedung Serba Guna dengan tertib lalu duduk dengan rapi menghadap panggung. Tak berapa lama acarapun dimulai, dari mulai pembukaan, sambutan sampai akhirnya acara yang pastinya ditunggu-tunggu yaitu penampilan anak-anak. Penampilan pertama dibawakan oleh kelas PG yang tentu saja tidak mau ketinggalan ikut nyumbang suara di acara tersebut.






Lalu dilanjutkan kelas TK-Kecil Nadia pun yang ampil dengan ikan-ikan yang bergelantungan di depan dada mereka....it's cool....Lalu kelas lainnya pun menyumbangkan performance dengan tema Kupu-Kupu. Duh cantik2-nya hasil karya para ortu...ortupun bisa berkarya demi sang buah hati.....:-D. Tiba giliran kelas selanjutnya dengan sebuah sandiwara tentang "Caterpillars become Butterflies"-nya.






Setelah selesai semua penampilan anak-anak acara-pun dilanjutkan dengan Graduation yang hanya boleh dihadiri oleh peserta dan orang tuanya. Nah karena Nadia belum termasuk anggota yang diwisuda jadi kita harus juga terusir dari arena.....:-D. Aku hanya sempat nonton para sarjana kecil berbaris rapi memakai pakaian wisuda-nya lalu kita harus segera keluar ruangan karena takut nanti menggangu kekhikdmatan acara tersebut.




Anyway....Nadia kelihatan sangat menikmati acara tersebut, apalagi ketika dia boleh mencoba-coba dandanan teman-temannya plus bisa nandanin emaknya.

Tuesday, June 16, 2009

Nadia's English Day

17 December 2005

Diantara tumpukan kaset-kaset video yang belum tergarap, aku menemukan sebuah kaset kenangan saat Nadia masih bersekolah di TKIT-Mardhatillah. Event yang aku rekam saat itu adalah "Event English Day" yang mengambil tema "Fun With English - 17 December 2005". Wah berarti sudah 4 tahun yang lalu. Kok ya cepat banget waktu berlalu.

Event ini menarik kurasa, karena berusaha mengapresiasikan kemampuan anak-anak dalam berbahasa Inggris. Acara tersebut digelar dengan mengundang Bapak Imdaad-Walikota Balikpapan selaku tamu kehormatan yang akan membuka acara. Alhamdulillah....sekitar tahun 2005 - 2007, saat di mana aku masih berkecimpung di kegiatan beberapa sekolah...terlihat perhatian Bapak Imdaad terhadap dunia pendidikan cukup tinggi. Hal ini terlihat dari sering bersedianya beliau datang selaku undangan kehormatan di beberapa event sekolah baik di Mardhatilah-Lukman Al Hakim, Sekolah Nasional KPS maupun TK/SD/SMP-IT Istiqomah.

Dalam rekaman tersebut tampak anak-anak yang maju ke panggung untuk mempresentasikan kemampuan bahasa Inggris mereka baik sebagai MC, Song Performance dan mereka semua tampak PD habis dalam versi anak-anak....:-D. Lagu-lagu yang bernuasa Islam yang dibawakan dalam Bahasa Inggris mengalir dari satu penampilan ke penampilan yang lain......:-D

Kelas Nadia hari itu kompak mengenakan baju bernuansa merah, lalu wajah mereka ditutup dengan kacamata kertas besar kreasi sendiri plus ditambah dengan topi hasil karya mereka sendiri juga.....Lucu....Lalu Lagu yang mereka bawakan adalah "Kepala Pundak Lutut Kaki" yang di Inggriskan.....sayang pas adegan dia nyanyi eh malah aku salah pencet tombol record-nya......jadi kepotong deh lagu komplitnya....ini-lah kalau emaknya sibuk mengabadikan dan bukannya menikmati penampilan anak......:-D

Selesai Stage Performance maka acara pindah dari Gedung Serba Guna ke Lapangan rumput yang luas. Dimana beberapa stand bazar makanan sudah tersedia. Ada stand Ice Cream, Stand buah-buahan, Stand Jajanan....wah pokoknya seru. Yang jual siapa lagi kalau bukan anak-anak [dibantu guru-gurunya]. Dan aturan yang berlaku dalam transaksi jual belinya adalah kewajiban untuk berbahasa Inggris....Nah bagi ortu yang belum bisa berbahasa Inggris jangan kuatir karena ada training singkat dari Bu Wilda.......he...he...he...Jadi nggak ada alasan nggak bisa pakai bahasa Inggris lagi.

Nadia hari itu kebagian jatah jualan coklat di stand Smart Chocolate. Dia jelas menikmati jualan dan nerima duit dari customer....wah jangan-jangan karena udah terlatih hitung menghitung uang sejak duni itu ya.... jadinya sampai saat ini dia paling jago kalau membahas Matematika dengan topik uang di Grade 3 kelas Mr Mallee.... ya mudah-mudahan bisa jadi calon wirausaha beneran ya nduk ... jangan kayak ibunya yang jualan aja nggak pernah bisa.

Dalam sehari itu tak terasa Nadia sedang belajar banyak hal sambil having fun. Dari mulai belajar tampil di panggung buat melatih PD-nya biar nggak ngampang demam panggung, belajar musik, belajar menjadi bagian dari sebuah tim, belajar matematika saat berjualan plus belajar untuk melatih mental berdagang......Alhamdulillah.

Thursday, May 28, 2009

Sports Day - 02

9 May 2008

Hari ini bunda off dari kerja Nadia. Selain pergi ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan, hal yang paling bunda inginkan adalah ikut memberikan support dirimu di acara "Sport Day" di sekolahmu.

"Bunda sadar bahwa bunda hampir tidak punya waktu lagi untuk mengikuti perkembanganmu. Sejak Bunda bekerja full time maka praktis bunda hanya sempat memikirkan kebutuhan utamamu saja sayang. Seperti Memasakan makanmu tapi bunda nggak sempat menunggui makan pagi. Mencuci bajumu tapi tidak sempat melihatmu berdandan di waktu pagi. Merapikan mainanmu tapi nggak pernah sempat menemanimu bermain sampai puas.........kadang bunda sendiri berpikir "What kind of Bunda am I? Maafkan bunda sayang.......
Melihatmu menjerit riang ketika melihat bunda datang (walau terlambat). Membuat bunda berpikir betapa mungkin kamu rindu dan ingin sekali berbagi pengalaman dengan bunda. Dan betapa senangnya dirimu ketika melihat bunda memotret dirimu bersama kedua sahabat karibmu .....Nabila dan Putri."


Aussie people memang sangat mengilai olahraga. Dan sangat beruntung bahwa kegilaan olah raga mereka di dukung oleh pemerintah dengan memberikan fasilitas olah raga yang berlimpah di mana-mana. Lapangan-lapangan luas dengan pepohonan rindang di sekitarnya banyak berserakan di berbagai pelosok. Hampir semua sekolah memiliki lapangan olah raga rumput yang sangat luas. Coba bayangkan dengan sekolah-sekolah di Indonesia yang mungkin hanya memiliki lapangan seluas lapangan tennis dan sudah ditutupi oleh semen karena memudahkan perawatan --- karena bisa-bisa becek di musim hujan), dan tembok-tembok atau pagar yang tinggi yang memisahkan sekolah dengan dunia luar ---- yah kalau tidak suara bising kendaraan pasti menggangu anak-anak belajar -:).

Ini adalah The Second Sport Day-mu ya Nak. Dan kali ini dirimu sudah tidak lagi bersekolah di East Torrens namun sudah hijrah ke Belleveu High Primary School. Seperti biasa Team dibagi menjadi 4 warna : Red - Blue - Green dan Yellow. Dan Nadia kali ini berada di Yellow Team. Sudah sejak seminggu yang lalu dia minta dibelikan kaos berwarna kuning....maklum setelah diubek-ubek isi lemari ternyata baru tersadar bahwa dia hampir tidak punya sama sekali kaos kuning yang masih layak pakai......^_^. Kali ini-pun dia harus berpisah Team dengan Nabila di Red Team dan Putri di Blue Team dua orang sahabat dekatnya.

Kalau bicara mengenai outdoor activity seperti ini tentu saja pesan-pesan sponsor sudah jauh-jauh hari diberikan kepada ortu :


1. Hats.
Sebagai salah satu negara dengan prosentase penderita skin cancer yang cukup besar, maka alat yag satu ini seperti-nya hukumnya selalu wajib dipakai kalau beraktivitas di luar, walaupun mereka diijinkan untuk melepaskan sejenak ketika berkompetisi-lah iyalah kalau enggak bisa-bisa pelarinya sibuk ngejar topinya yang ketinggalan dan nggak masuk-masuk garis finis. Karena waktu di East Torrens Nadia sudah punya topi lebar maka ketika dia pindah ke BHPS dia minta bapaknya buat belikan dia topi kompetai [ini istilahku sendiri soalnya menginggatkan aku pada film-film perjuangan di jaman jepang berkuasa......:D]

2. Sunscreen
Ini pasti selalu terpakai selama Musim Panas. Nadia sering banget komentar begini kalau lagi makai SunScreennya, "I have dark skin Mom, so I don't have to use it much as the one who have a light skin"..... kali ini dia merasa bangga dengan kecoklatannya, padahal biasanya ribut banget dengan warna kulitnya yang sebenarnya membuat dia lebih exotic.


3. Hair Colour and Face Painting.
Murid-murid punya kesempatan emas buat mengecat wajah dan rambutnya di hari ini, tetapi harus dengan ijin ortu-nya dan dilakukan di rumah dan nggak boleh dibawa-bawa ke sekolah karena takutnya mereka pada iseng coret-coret temannya tanpa menyadari mungkin saja ada temannya yang alergi terhadap bahan-bahan tersebut.

4. Shoes
Harus pakai sepatu dan nggak boleh nyeker waktu lomba.....wah padahal ada anak-anak yang hobbynya nyeker karena terasa lebih ringan.


5. Drinks.
Walau disediakan beberapa drinking-tap di seputaran sekolah tetapi nggak ada yang dekat dengan lapangan olah raganya. Jadi ya...harus bawa....lucu dong kalau atlet nggak bawa minum paling enggak sebotol air.....


Acara-acara seperti ini pasti membutuhkan volunteer untuk jadi Marshall, jualan di Kantin Sekolah ataupun yang menyiapkan stall BBQ dan cake. Plus mereka sangat mengharapkan ortu untuk menyumbang makanan kecil yang dapat dijual untuk menambah dana sekolah.....good idea bukan....cuma karena sudah beberapa hari ini aku nggak enak badan aku jadi agak nggak semangat untuk jadi volunteer. Nah kalau nyumbang makanan sebenarnya sih bisa aja kita beli biskuit atau snack dari Wollies atau Coles untuk dijual....cuma nggak kepikiran karena kukira harus hasil masakan sendiri...Nah kalau ini mana sempat.


Karena aku harus ke dokter dulu di pagi hari jadi kami sudah telat banget ketika datang ke acara Sport Day Nadia kali ini. Datang-datang sudah acara Championship Sprints...dimana Nadia belum berkesempatan untuk mewakili Teamnya.....sedangkan acara sebelumnya karena baru masuk kelas 2 dan masih dalam program NAP maka cuma bisa ikut "Long Run" aja.....awalnya karena dia nggak dapat Pita Juara dia agak sedikit merajuk....kebiasaan buruk....maka tugas ortu nih buat nerangin ke dia....dan alhamdulillah dia bisa normal kembali dan menikmati sisa lomba yang dimainkan oleh anak-anak yang lebih besar serta bergabung dengan tim kebesarannya yaitu "Yellow Team" sambil sesekali ngikuti yel-yel yang sudah diapalin selama semingguan ini di rumah.....^_^.





Yellow is the best
We will beat the rest
Go Yellow [clap-clap]....Go Yellow [clap-clap]

Yellow is so cold
We will rule the school
Go Yellow [clap-clap]....Go Yellow [clap-clap]

If you can't hear us We'll shout louder
Make a scene so You'll be prouder
Go Yellow [clap-clap]....Go Yellow [clap-clap]

Yellow win win Sports Day
We'll make you shout hip hip Hooray
Go...............Yellow




Lomba-lomba lain yang masih digelar untuk kakak kelasnya adalah Tunnelball Spoke Relay, Corner Spry Spoke Relay, Over Under Relay, Zig Zag Relay, Side Pass Realy, Bob Spry Relay. Yang kemudian ditutup dengan Tug of War.....untuk yang ini nggak cuma student aja yang bertanding...pada akhir acara para teacher/staff menantang para parents buat bertanding....dan karena jumlah yang tidak seimbang [banyakan di parents-nya] ya tentu aja menang parents......^-^.



Untuk menentukan siapa Tim pemenang di setiap Sport Day enggak cuma ditentukan oleh anggota Tim siapa saja yang telah menjadi juara di setiap lomba, namun kekompakan, yel-yel dukungan tim plus manner dari anggota tim juga dinilai dan mendapat poin.

Nah dari semua poin dini akan dikalkulasi untuk menentukan siapa pemenangnya. Dan Jawara tahun ini adalah "Red Team".


Lah nih anak sudah males aja nonton dan teriak-teriak....trus malah klesotan di rumput sambil ngobrol sama Putri.....:D




Go Yellow....biar kalah yang penting sehat ya Nak.....dan beda Team bukan berarti harus bermusuhan khan...indahnya persahabatan.


Monday, May 11, 2009

I win...mommy

"I told you, I am going to win mom.....", kata Nadia setelah berlari-lari sambil menjinjing boneka kemenangannya. Awalnya aku nggak langsung percaya, tapi begitu melihat senyuman di wajah Mas dan anggukan kepalanya. Aku langsung mengucapkan selamat kepadanya "Woh.. you did a great job, didn't you?"...."Congratualition".

"Come with me, mommy. I want to show you that the put my picture with others winners", katanya sambil menarik tanganku. Yah deh....kuturuti ajakannya untuk kembali ke stall "Operasi Possum" untuk melihat gambar-gambar anak-anak yang dipajang di sana. Dan emang benar gambar dia diletakkan paling atas dari 3 gambar yang terpilih sebagai pemenang kali ini. Langsung aja sekalian aku minta dia berfoto sama salah satu panitia-nya. Smile................

Sejak dia membawa pulang selembar gambar possum dari salah satu supermarket, dia sudah begitu yakinnya bahwa kali ini dia bakal menang. Tanpa sedikitpun meminta bantuan kami dia mewarnai sendiri. Begitu tiba hari H...sejak pagi dia sudah ribut untuk segera berangkat. Aku sebenarnya malas banget buat keluar tapi yah demi anak akhirnya jadi juga kami cabut ke Acara itu. Kami membawa gambar tersebut sekalian pingin tahu seperti apa sih acara yang akan digelar. Dengan mantap dia minta kami untuk mengantarkan dia ke stall dimana gambar dia akan dikompetisikan. Ternyata pengumuman pemenangnya akan diselengarakan jam 12. Jadi sambil menunggu kami keliling melihat stall-stall lain.

Entah mengapa hari ini kulihat disikapnya sebuah keyakinan bahwa dia akan menjadi salah satu pemenang kompetisi. Dalam hatiku sebenarnya aku khawatir juga bahwa dia akan kecewa lagi seperti saat-saat yang lain, karena sepanjang usianya yang hampir mendekati 8 tahun dia belum pernah memenangkan satu-pun kompetisi yang diikutinya......:-)). Pesimistis orang tua. Kadang aku merenung dan berpikir kenapa dia berbeda dengan sepupu-sepupunya yang sering berprestasi di berbagai lomba mewarnai dan menggambar sampai ada salah satu sepupunya yang memiliki piala berjejer-jejer di almari kacanya. Atau kenapa dia tidak pernah menjadi yang tercemerlang di kelasnya hingga menjadi juara kelas dan hanya menjadi murid yang biasa-biasa saja prestasinya....:)). Namun kesadaran sering kembali datang....dan membuatku bersyukur bahwa dia selalu kelihatan bahagia walau tanpa prestasi cemerlang....bahwa dia selalu dekat dengan kami dan bercerita tentang keindahan pengalaman-pengalaman-nya setiap hari walau tanpa goresan prestasi yang diakui manusia lainnya. Senandungnya selalu membuat kami tersenyum......Duh anak-ku maaf-kan ibu yang kadang lupa melihat prestasi lain dalam dirimu yang mungkin tidak akan pernah diakui oleh orang lain namun selalu membuat hidup kami bertambah indah setiap hari.

Dan kami-pun pulang dengan menjinjing sebuah boneka possum sebagai bukti tertorehnya prestasi dia yang pertama kali diakui oleh orang lain......:-)). Tetap semangat anak-ku. Hidup manusia bukan ditentukan oleh prestasi yang hanya berguna untuk diri-nya sendiri melainkan prestasi yang mampu digunakan untuk membantu manusia lainnya dalam jalan agama.

Tuesday, April 28, 2009

Sport Day 2009

Ini dia yel-yel Sport Day 2009-Nadia. Sekali lagi dia memperkuat Yellow Team.....dan kali ini jatahnya Yellow Team be a winner. Goooooooooooooooo Yellow.

We're fast and we're lean
We're gonna be the best team
Who are we just guess
We're gonna be the best
RED, GREEN and BLUE
We're gonna beat you
Gooooooooooo Yellow

Friday, February 27, 2009

Swimming Lesson-Summer 2009

Udah seminggu ini Nadia memberikan argumentasi supaya emaknya mau nonton "Swimming Lesson"-nya. "Why can't you see me, Mom? Caellan Mom always come to see and to swim with Olivia (Caellan's sister)". Pusing deh.....sejak Selasa sudah kubilang "let's see if mom has a time.....". Tapi dalam hatiku sebenarnya aku sudah bertekad Jum'at aku aka datang cuma aku nggak mau ngasih dia harapan dulu...takutnya tiba harinya ternyata aku nggak bisa datang.....bisa super kecewa dia.

Nah Jum'at ini selesai kursus aku minta Mas ngantarkan aku ke Marion Swimming Center....ternyata aku nyampe' lebih dulu dari gerombolan Nadia (karena Year 3 ternyata renangnya jam 1:45). Nggak pa-pa deh setelah ngecek sana-sini yakin tuh anak belum datang (masak aku nggak bisa ngenalin anakku sendiri...:))....akhirnya aku putuskan untuk duduk-duduk aja lihat kelas anak-anak yang lebih kecil.....asyik benar mereka main air.

Agak siangan rombongan Nadia datang dengan bus berikutnya...awalnya aku nggak lihat dia sampai ada yang teriak...Mom...Mom.....yap my sweatheart ternyata sudah siap dengan pakaian renang dan goggle-nya.....:-D. Dia emang selalu tampak paling mungil dibandingkan teman-temannya yang lain. Dia kegirangan sekali ketika lihat emaknya bisa datang.

Sebelum pengarahan dari pelatihnya dia iseng ngecek kedalaman air ama teman-temannya.



Trus absensi dan pengarahan dilakukan ama pelatihnya.

Trus mulai pemanasan di dalam air, suruh renang pakai gaya bebas dulu....masih kelihatan gerakan tangan Nadia yang belum benar ayunannya...jadi nggak bisa tahan lama renangnya. Trus latihan dilanjutkan dengan teknik menggambang tertelungkup dan tertelentang....dan Nadia mulai kelelep-lelep....:-D. Kalau untuk tertelungkup dia kelihatannya sudah percaya diri tapi kalau tertelentang udah deh kemasukan air terus....ampe' pelatihnya harus ngasih pengarahan bolak-balik...."You have trust yourself"....dan anakku cuma mengeleng-ngeleng pasrah merasa tak mampu....ihik...ihiks.





Pelajaran berikutnya pakai pelampung....dipakai untuk berenang gaya bebas finding-hearing Nemo, trus bermain kejar-kejaran dolphin and shark, gaya punggung dengan menggunakan pelampung di belakang kepala mereka trus di dada mereka dan di paha mereka (tapi untuk yang terakhir ini Nadia udah nyerah....malah cekikikan karena nggak bisa.....:-D.



Acara lainnya....main-main dengan pelampung donut.....wah tambah girang anak-anak.






Lalu acara main dengan lingkaran holahop.....torpedooooooooooo.......luncurrrrrrrrrr.............



Dan acara yang ditunggu-tunggu....water slide.......duh is so awesome kata anak-anak...kalau nggak dibatasi cuman boleh nyoba 2 kali....pasti semua pingin nambah terus.....:-D



Saking perhatiannya kepala sekolahnya-nya aja sampai nyempetin datang nengok murid-muridnya....


Nih dua anak yang pelatihnya kudu extra perhatian karena mereka lebih sering mojok sendiri...