Thursday, July 21, 2016

Tips Membuat Kremesan




Pagi hari ini pak sayur lagi komplit bawaannya. Dan jadi kepikiran untuk membuat bandeng kremesan buat sarapan. Nah karena di Salatiga terkenal juga dengan bandengnya yang sudah dipresto. Maka harinya ceritanya adalah menemukan cara membuat bandeng presto itu cantik sedap dipandang dengan balutan kremesan

Jadi ingat kemarin waktu Chef Marco bikin Arancini dari sisa Risotto.............. Episode Master Chef OZ  tgl 16 Juli 2016. Maka aku siapkan saja telur yang sudah dikocok lepas (tapi lupa mbumbuin). Dan perbandingan tepung beras dan tepung terigu 1:1 (ini juga lupa dibumbui). Masukkan ikan ke campuran tepung, terus ke telur, terus ke tepung lagi dan siap digoreng. Ternyata hasilnya malah kayak bikin Ayam Goreng Kentucky. Walah salah teknik. Kata suami tepungnya ketebalan dan hambar ma.....Tapi seperti biasa beliaunya selalu setia memompa semangat-ku. Coba lagi....dan coba lagi saja.



Jadi mangkel juga nih hati....nyadar diri aku nih sepertinya cuma kurang usaha aja kalau dalam masak memasak. Banyak ibu yang awalnya ndak bisa masak sekarang malah berjaya buka catering. Nah jadi harusnya memulai dengan Curiosity dulu. "Gimana sih bisa bikin tampilan makanan cantik2 itu"

Akhirnya googling dan ketemu dengan satu resep yang sangat membantu banget di www.diahdidi.com. Langsung ditulis dan dinget2 tips dan triknya. Dan hari ini juga aku akan eksekusi...toh semua bahannya lagi ada.

Maka da-da..... jadilah...

 Proses ini berbuah hasil  3

Yang pertama : hasilnya kegosongan, karena aku tidak segera mengecilkan apinya. (ternyata permainan api diperlukan juga, disamping harus rajin membersihkan minyaknya karena kuatir sisa gorengan sebelumnya bisa mengotori hasil berikutnya)

Yang kedua : alhamdulilah jadi menyarang dan warnanya cantik. Jadi membayangkan dan menghayal kayak kremesan Nyonya Suharti kesukaan bapakku dulu ....hehehe

Yang ketiga : karena kulihat adonan masih kemungkinan bisa dijadikan 2 batch lagi, cuman aku udah nggak sabar supaya segera selesai, maka aku menuangkan adonan ke minyaknya kebanyakan. Dan hasinya mengumpal.


Tapi jujur, hari ini hati terobati banget bisa bikin sesuatu yang bagiku saja kelihatan sesuatu yang mustahil kulakukan. Maklum aku bukan tukang masak banget.

Note :
Jam 10: 00
Naila langsung habis 2 piring sarapan kesiangannya. Entah karena kelaparan atau karena eman enak. Tapi anaknys sih bilang enak ma.....Alhamdulillah bisa nyenengkan hati anak. Tinggal nunggu Nadia dan bapaknya saja nih di makan malam nanti. Moga masih tetap crispy. 

Buat nginget-inget, bikin aja catatan seperti ini.

Bahan :
  • Adonan lebih banyak tepung sagu/tapiokanya dibandingkan dengan tepung berasnya. Perbandingannya 3:1
  • Air kaldu 350 ml
  • 1 kuning telur

Cara Membuat :

  • Aduk tepung sagu/tapioka, tepung beras, dengan air dan kuning telur, hingga rata dan adonan halus tidak bergerindil (adonan kremesan memang agak cair)
  • Panaskan minyak goreng agak banyak hingga benar-benar panas.
  • Tuang adonan kremesan, paling mudah pakai tangan saja. Tuang dari jaraj agak tinggi dari wajan agar kremesan bisa langsung menyarang.
  • Biarkan sampai kering baru diangkat
Tips Membuat Kremesan 
  • Gunakan wajan anti lengket agar kremesan tidak menempel di dasar wajan
  • Adonan kremesan memang agak cair. Jadi ketika dituang diatas minyak panas dia akan langsung membentuk serabut2 kecil. Biarkan sampai setengah kering. Jangan diaduk-aduk karena akan menyebabkan menempel satu demi satu. Dan malah nggak akan jadi kremesan
  • Ketika menuang adonan kremesan ke dalam minyak, Jangan terlalu banyak. Sesuaikan dengan besar-kecilnya wajan.Kalau pakai teflon kecil biasa standar, cukup satu sendok saja adonan yang dituang. Karena jika terlalu banyak yang dituang. Jadinya malah akan mengumpal dan ndak jadi kremesan.
  • Menuang adonan kremesan, usahan agak jauh di atas wajan. Biar kremesannya hasinya bagus.
  • Tambahkan kuning telur untuk kremesan yang lebih empuk dan gurih
  • Minyak harus sudah dalam keadaaan panas, sehingga ketika dituang bunyinya berisik. Dan langsung terbentuk serabut2 yang menyarang cantik. Jika minyaknya kurang panas, serabut2 itu tidak akan langsung terbentuk. Yang ada adonannya lembek dan jadi lama keringnya. 
  • Jika sudah terbentuk serabut2 kremesannya, api bisa dikecilin dikit, lalu goreng hingga kering kremesannya
  • Jika mau kremesannya menyelimuti bahan yang dikremes, pas udah setengah kering kremesannya, masukin bahannya misanya ayam,tempe dll yang mau dikremes. Lalu lipat kremesan dari semua sisinya hingga menyelimuti bahan, lalu goreng hingga kering. 
  • Jika tidak ada bahan yang diselimuti, biarkan saja kremesan sampai kering dan diaduk-aduk sebentar. Nanti kremesan akan terpisah-pisah sendiri ketika sudah kering.
  • Pakailah air rebusan ayam yang sudah berbumbu untuk membuat kremesan agar hasil kremesan sudah enak dan gurih (rasa dan bau ayam). 
  • Jangan terlalu banyak memaki gula, supaya kremesanya tidak cepat gosong 
  •  Karena kremesan ini dibuat untuk lauk, bukan cemilan, jadi bumbunya harus lebih gurih dari jika di makan langsung. Supaya jika dimakan sebagai lauk nasi putih. bisa tetap terasa gurihnya
Resource : www.diahdidi.com

Wednesday, July 20, 2016

Menghafal Al Qur'an - Cerita 001


Alhamdulillah, dapat pengingat di pagi hari ini. Menghafal bukan cuma menghafal namun mulai lakukan dengan langkah-langkah yang benar.  
http://www.inspirasicoffee.com/2013/07/Cara-Menghafal-Al-Quran-Metode-Ust-Yusuf-Mansur.html

Agar menghafal Al Qur'an jadi sebuah keasyikan & bukan jadi beban
1. Doa
     Pahami dulu Al Qur'an itu milik siapa? Kenapa dia diturunkan di dunia?
     Hanya Allah-lah pemilik segala yang ada di bumi. Allah-lah yang mampu memberikan
     kemudahan dan kelancaran dalam membaca Al Qur'an. Maka jangan lupa meminta
     kepada-Nya dalam doa-doa kita.
 
2. Niat
    Untuk apa kita menghafal Al Qur'an? Apakah hanya supaya ingin dianggap sebagai
    penghafal AL Qur'an? Ataukah murni karena Allah semata? Luruskan niat agar Allah
    limpahkan berkahnya.

3. Mengetahui Fadhiah-Nya
    Ketahui fadhilah2-nya agar proses menghafal kita tidak menjadi kering dan kurang
    semangat

4. Punya Target
    Sebaiknya dalam menghafal kita memiliki target untuk dicapai. Misalnya dalam jangka satu
    tahun kita insyaAllah akan dapat menyelesaikan 1 juz
 
5. Ditemani Dengan Amal Unggulan
    Untuk mendapatkan keberkahan dan cintanya Allah, dalam proses menghafal kita perlu
    menambahkan amal-amal unggulan (puasa, tahajud, sedekah, cintai orang tua) sehingga
    dimudahkan untuk menghafal Al Qur'an.

Friday, July 15, 2016

Antara Keinginan Dan Takdir Allah -- Australia Awards Scholarship 2016 Result



Sebuah miscall tercatat dalam hp-ku. Dari suami tercinta. Ehmmmm ada apa ya? Bukan jadi kebiasaan dia untuk menelepon kecuali untuk hal-hal yang mendesak. Istilahnya kalau ada telepon dari mas maka hati harus mulai berdebar-debar karena something urgent came up……hehehe.

Dan seperti biasa kalau telepon nggak keangkat pasti mas akan mengirim messagenya ke WA. Nah benar khan…..di WA tertulis. 13 July 2016. “Sudah dapat email dr ausaid blm? Temanku sdh dpt tapi unsuccessful….moga2 mama successful. Pasti deg2 an gak berani buka e-mail….Moga2 lolos ya Allah”…[icon tepalak tangan tertangkup].

Langsung aja gantian ku call si bapak. Dia Cuma ketawa-tawa mengoda sambil ngomong “Pasti deg2an ya. Ya udah kalau ndak berani buka tunggu aku saja. Padahal sebenarnya ya nggak ngaruh juga ma ada aku atau tidak toh hasilnya juga akan sama.” Ya iya sih…..
Akhirnya kubuka juga e-mailku dan di situ tertera



Wah berani buka nggak ya….yah kuputuskan menunggu kepulangan Mas Nug saja. Ndak jadi tertarik untuk membukanya. Alasan sesungguhnya adalah aku ingin menata hati untuk menyikapi kekecewaaan. Entah feelingku mengatakan aku ndak akan lolos kali ini…karena kondisi saat ini kok kayaknya kurang mendukung kalau seandainya aku diterima. Mas akan segera move ke Bali Agustus ini. Nadia dan Naila baru saja mendaftarkan diri ke SMA dan SD. Allah sepertinya bakal menempatkan aku pada takdir yang sebenarnya akan lebih meringankan daku….jadi sok tahu aja.
  
Sepulang mas nug, kami masih menyempatkan diri untuk keluar mengajak ibu makan di The Prak. Yah nyeneng-nyenengkan hati ibu yang paling senang kalau diajak makan di luar. Maklum sudah sepuh dan mungkin bosan saja seharian di rumah hanya tidur-tiduran saja. Oh ya ibu sudah seminggu ini istirahat di Salatiga.
Sepulang dari makan, dengan kondisi yang sudah siap menerima kabar terburuk akhirnya aku juga buka e-mail tersebut. Alhmadulilah, hasinya “NOT SUCCESSFUL” 



Loh kok Alhamdulillah….yah walau tetap ada rasa kecewa sih. Tetapi bahkan akal sehatku pun kali ini mantap mengatakan bahwa aku harus menyakini bahwa ini ada jalan terbaik yang diberikan oleh Allah. Coba aja bayangkan seandainya aku diterima dan harus menjalani proses seleksi selanjutnya tanpa ada suami yang bisa mendampingi. Minimal harus ke Semarang sebagai ibukota provinsi.  Trus kalau aku terus lolos dan harus menjalani program training selama entah berapa bulan sebelum berangkat ke sana…..anak-anak mau ditaruh bagaimana??? Wong selama ini juga kami sibuk pontang-panting mengurus mereka ditengah jadwal kerja kami karena kami tidak punya saudara di sini. Ya Allah terima kasih atas Takdir-Mu.

Kalau diingat apakah aku tidak berkemaunan keras saat menjalani proses untuk lolos….hehehe. Nggak juga sih semua proses sudah kujalankan dengan niat kuat juga. Beli buku2 IELTS  dan TOEFL ataupun rajin pinjam buku perpustakaan. Terus mencari-cari tes TOEFL yang akhirnya malah dapat yang kemahalan  karena tes-tes di beberapa universitas sudah tutup. Belajar dan belajar lagi….hehehe. 

Jadi tertarik untuk menuliskan lagi sebuah artikel yang insyaallah bisa jadi pengingat diriku dalam menghadapi kondisi ini. Sebagian catatan diambil dari http://www.majeliswalisongo.com/2015/11/al-hikam-cara-menyikapi-antara-keinginan-dengan-takdir-Allah.html

--------------------

Aku harus meyakini bahwa kemauan keras termasuk kekuatan dan pendorong  yang dimiliki manusia atas izin Allah untuk memperoleh seuatu yang dicari dalam kehidupan duniawi. Namun demikian, semangat dan cita-cita hamba Allah tetap memiliki koridor yang telah ditentukan, dan tetap berkaitan erat dengan iradah dan izin Allah ta’ala (takdir Allah). Apabila manusia menerima qadha dan qadar Allah setelah berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, maka itulah iman yang sesungguhnya.

Yah peristiwa hidup ini berjalan di atas rencana dan program Allah, tidak akan terjadi apapun di bumi, kecuali atas kehendak Allah ta’ala belaka.

“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun-pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)”

(Al An’aam : 59)


Takdir sendiri adalah ketentuan akhir dari Allah untuk manusia. Apabila Allah telah menetapkan takdir itu, maka tak seorang pun yang mampu menolaknya, ataupun menundanya. Manusia tidak dapat mengandalkan angan-angannya untuk menjangkau kehendak dan cita-citanya. Sebab setelah ikhtiar manusia akan dihadapkan kepada kenyataan yang sebenarnya. Itulah takdir Allah.

“Tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabia dikehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha BIjaksana.”

(Q.S Al-Insan : 30)

Dan Kemulian ibadah seorang hamba adalah pada keadaan akhir, ketika ia dengan ikhlas menerima ketentuan Allah.

Rasulullah bersabda :


“Sesungguhnya hamba-hamba Allah itu dihimpun pembentukannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa nutfah, kemudian berubah menjadi segumpal darah selama waktu itu juga, kemudian Allah mengutus Malaikat kepadanya. Malaikat itu meniupkan ruh kepadanya, lalu ditetapkan pada dirinya 4 kalimat. 1. Ditetapkan rizkinya. 2. Ditetapkan ajalnya. 3. Ditetapkan pekerjaannya/amanya dan 4. Ditetapkan nasib bahagia atau susahnya

(HR Bukhari)

Di atas empat perkara tersebut Allah telah menciptakan rahmat sebagai anugerah baginya atas semesta alam,terbagi untuk semua makhluk. Rahmat dan kasih sayang Allah itu tidak pandang siapa dan apapun melihat beraneka ragam pemberian dan karunia. Rahmat Allah itu tidak terbatas, berjalan sepanjang hidup manusia dan selama berkembangnya dunia ini.  

---------------------

Note : 
Terima kasih untuk doa dan harapan dari saudara-saudaraku dan sahabat serta teman-temanku saat aku menjalani proses Qadha dan Qadar -ku.