Thursday, June 5, 2008

Tahu Campur & Kursus Komputer

Dingin-dingin gini enak-nya bikin makanan berkuah.....karena rindu makanan kampung maka pilihan jatuh pada resep "Tahu Campur". Tapi membuatnya butuh waktu, sementara Nadia yang udah pulang dari sekolah sudah menghiba-hiba minta digorengkan Burger Baiada.....Ya akhirnya sambil goreng Burger sekalian aja bunda beresin fridge dan bikin dinner buat bapak yang masih keliling ngantarin Pizza.

Resep Tahu Campur sendiri bunda ambil dari sebuah Blog....Dengan sedikit modifikasi karena nggak semua bahan bunda punya, akhirnya jadilah "Tahu Campur ala Oz"......Tapi jangan ditanya rasanya.....dijamin jauh dari aslinya....maklum dari sononya tangan bunda ini nggak pernah dingin kalau masak sesuatu. Kalau diledek orang .... ngelesnya... "Yah keahlian khan memang bukan di bidang yang satu ini"....:))

Buat ngingetin bunda, resep ini bunda tulis ya : (bunda sengaja nggak taruh ukurannya karena masaknya emang pakai feeling aja....he...he....)

Bahan :
*Lontong
*Tahu
*Kentang
*Tauge
*Selada
*Mie
*Krupuk Bawang
*Sambal Petis

Kuah :
*Daging Sapi
*Daun Bawang
*Bawang Merah
*Bawang Putih
*Ketumbar
*Laos
*Jahe
*Sere
*Daun Salam
*Daun Jeruk
*Gula Merah
*Garam
*Tentu saja Water.........:-))

****Cara Membuat :
1. Daging sapi di rebus dulu sampai airnya tinggal setengahnya dan daging terasa empuk. Airnya jangan dibuang ya. Dan daging sapinya di potong-potong dadu atau diiris-iris tipis .
2. Haluskan semua bumbu lalu tumis sampai wanginya muncul. Masukkan ke dalam air kaldu. Rebus sampai matang lagi.
3. Goreng Tahu, Rebus Kentang, Rendam Tauge dengan air panas, Cuci dan iris-iris
Selada.

***** Penyajian :
Sambal Petis ditaruh di mangkok ditambah dengan kuah sedikit trus beri potongan lontong, tahu, Kentang Rebus, Tauge dan Selada. Siram dengan Kuah agak banyak. Dan taburi dengan bawang goreng dan tentu saja jangan lupa krupuk bawangnya

Sambil menunggu bapak pulang, bunda kembali meneruskan isi blog dan ngobrak-abrik soal komputer. Kembali bergelut dengan soal-soal komputer beberapa hari ini membuat hidup jadi lebih hidup (kayak iklan aja). Dan menariknya, di dalam kelas bunda setiap siswa boleh memiliki jawaban yang berbeda asalkan dia mampu memberikan argumentasi atas jawaban tersebut. Jadi hasil yang kita peroleh nggak perlu plek seratus persen dengan jawaban Tutor. Tutor benar-benar menjadi fasilitator saja, sehingga membuat setiap siswa berlomba-lomba untuk menemukan pemecahan masalahnya sendiri-sendiri. Di Kelas bunda, kebanyakan siswanya terdiri dari mereka yang sudah berada di atas 30-an, malah ada yang nenek2 yang kalau jalan sepertinya sudah harus dibantu tongkat (jadi ingat kalau bunda sudah setua itu....ihik....ihik....makin bau tanah aja nih). Semangat menuntut ilmu mereka memang perlu diajungin jempol. Tapi di sisi lain, mereka yang masih sibuk mencari ilmu dilandasi alasan karena memang sudah tidak ada lagi yang mereka kerjakan. Dengan belajar maka mereka mengurangi resiko pikun sekaligus mengembangkan pergaulan sosial.....


No comments: