Thursday, June 5, 2008

Don't Hate The Media, Be The Media.......

Bunda perlu mengucapkan terima kasih pada Pak Tomy Ismail (maaf Pak saya mengambil dari e-mail anda di Milis MIIAS, akan kalimat yang memberikan pencerahan di hari ini). Kalimat beliau selanjutnya adalah:
"Jadi marilah kita menulis dan terus menulis, ngeblog, belajar mengemukakan pandapat, reportase dan lainnya. Dukung sobat kita yang menggalakkan budaya menulis seperti para ulama-ulama kita dahulu yang rajin menulis kitab. Jika SDM penulisan sudah banyak dan handal, saya yakin Media Islam yang profesional akan tinggal berdiri satu persatu"

Saat ini memang tidak terpungkiri, bahwa Media Massa merupakan senjata yang paling ampuh untuk membentuk opini publik. Hingga seorang Keith Rupert Murdoch lebih memilih untuk menjadi Australian -American Global Media Mogul. Dan dengan News Corp yang bermarkas di New York dia yang mengawali bisnisnya dengan Surat Kabar, Majalah dan Stasiun Televisi di Australia sekarang sudah merambah ke Bisnis Satelit, Industri Film, Internet dan Media.

Sebuah opini tentang sebuah kejadian mampu terbentuk dengan adanya sebuah pemberitaan. Dan apabila pemberitaan itu berasal hanya dari sebuah sisi maka dapat dibayangkan bagaimana masyarakat dapat diarahkan untuk menyukai sesuatu atau membenci sesuatu.

Hal yang sepele : saat ini kebanyakan masyarakat (di negara kita) menggangap bahwa wanita cantik adalah wanita yang tinggi, langsing, berkulit putih, berhidung mancung, kalau bisa blasteran lagi. Kecantikan di nilai dengan "outer beauty". Opini ini terbentuk dengan gencarnya media masa menggunakan model-model yang seperti itu. Menawarkan produk-produk pelangsing tubuh, pemutih kulit dan kosmetik untuk membuat wanita menurut pandangan masyarakat adalah cantik. Yang diuntungkan ya mutual simbiosis lagi. Media massa dan produsen alat kecantikan. Jadi produsen kecantikan mampu menggunakan Media Massa untuk menjadi senjata menyampaikan pesannya.
Sedangkan pemberitaan yang berat sebelah diberikan kepada para wanita yang lebih memilih untuk menutup sekujur tubuhnya. Mengunakan jilbab dan baju kurungnya. Di mata Media mereka dikesankan tradisional, kumuh dan tentu tidak modis. Maka para pemudi lebih memilih untuk menghindari kesan tersebut daripada di pandang tidak cantik...:-))

Pemberitaan mengenai "Inner Beauty" sendiri tidak terlalu banyak. Mungkin bagi Media sangat sulit untuk dianalisa keberhasilan Pembawaan pesan mereka. Media yang membahas masalah ini sangat sedikit. Padahal menurut Bunda justru "Inner Beauty" ini lah yang menjadikan manusia tampak lebih sempurna.....Bagaimana tidak sempurna. Karena Inner Beauty lebih mencerminkan ajaran-ajaran Allah SWT daripada sekedar polesan kosmetik di wajah kita. Kesolehan, akhlak yang baik, ketaatan akan perintah agama, menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat, mengabdikan diri bagi kemajuan masyarakatnya akan menjadikan seorang manusia menjadi manusia yang bercahaya. Bunda sering bertemu dengan orang-orang yang seperti ini dan mereka bukanlah orang-orang yang ribut memikirkan penampilan, tidak suka berbicara terlalu banyak tentang jasanya.....tapi lebih suka bekerja dan membuat perubahan yang lebih baik bagi lingkungan. Dan bunda bahagia bahwa bunda punya sahabat-sahabat seperti itu. Walau sampai saat ini Bunda sendiri masih terus belajar untuk menjadi Manusia-Manusia sepeti itu.

"Ilmu....sangatlah penting Anakku. Jikalau dikau punya ilmu anakku, maka dirimu dapat menjadi manusia yang mampu memilih. Dengan ilmu bisa dikau sebarkan pemikiran-pemikiran kepada masyarakatmu. Bunda percaya bahwa pemikiran satu orang mampu membuat perubahan jika dia ditularkan dengan cara yang tepat."

So memang benar "Don't Hate The Media.....But Be The Media"

No comments: