Saturday, September 27, 2008

Sup Jagung

Buat nemenin makan Pizza Denny....enaknya bikin Sup Jagung. Udah bayangin makannya pakai sambal kecap asin.....Duh nikmatnya.

Bahan :
Daging ayam tanpa tulang
Jagung manis, sebagian diparut/diblender , sebagian di pipil (atau pakai jagung kaleng)
1 sdm minyak wijen
1 sdm kecap asin
garam
merica
2 sdm gula pasir
1/2 l air kaldu
2 batang daun bawang
1 sdm tepung maizena, dilarutkan dengan air secukupnya
2 telur, kocok lepas

Cara Membuat :
Rebus ayam. Jangan buang kaldunya.

Suwir-suwir ayam. Campur potongan ayam dengan minyak wijen, diamkan selama kurang lebih 10 menit supaya bumbu meresap.

Didihkan air kaldu, masukkan jagung blender dan jagung pipilan. Masak sampai jagung empuk. Kemudian masukkan daging ayam yang sudah direndam dalam minyak wijen, kecap asin, gula, garam, merica dan daun bawang.

Masukkan tepung maizena yang sudah dilarukan dengan air, aduk rata. Terakhir masukkan kocokan telur (supaya telur tidak mengumpal dalam sup, caranya aduk sup saat telur yang sudah dikocokdi tuang ke dalam panci. Tuang kocokan telur sedikit demi sedikit.

Buat sambal kecap asin. Potong kecil-kecil cabe rawit, tambahkan kecap asin, minyak wijen sedikit.

Tidur Melulu

Tidur melulu se-siangan. Bangun saat sahur buat ngecek apa Mas sudah makan. Maklum lagi off puasa. Ternyata Mas sudah sahur pakai rendang yang dimasak kemarin. Kasihan betul suamiku ini.....sudah semalam tertidur di sofa buat ngetik paper-nya. Sahur juga pakai nasi dingin. Ini istri malas bener......maaf ya mas.

Selesai sahur, akhirnya kami terusin lagi bobok.....mas kelihatan kusut banget raut wajahnya. Kasihan....stress berat. Otak lagi mampet katanya. Dan bangun setelah jam menunjukkan pukul 8 pagi. Bikin breakfast plus sahur siang buat Nadia....(Nadia kadang sahurnya ikut jadwal dia bisa bangun....untuk urusan ini emaknya harus tarik ulur).

Jemur pakaian hasil cucian kemarin (sayang satu jilbabku harus hilang karena tetangga mungkin mengira aku hendak membuangnya). Yah....kemarin malam ngebut nyuci semua yang masih bisa di cuci. Di cuaca yang makin memanas ini....rasanya lega lihat cucian cepat banget kering. Nggak cuman cucian aja yang cepat kering....tapi tenggorokan pun cepat juga mengering. Cobaan puasa cuman tinggal 3 hari lagi. Moga-moga masih kuat.

Selesai urusan bikin makan pagi dan jemur plus beres-beres dikit. Lalu cabut ke Toy Library. Meski aku sudah pamit nggak masuk hari ini karena pabrik mau ngebut produksi di hari Sabtu, tapi karena kemarin malam dapat telepon Mbak Nina yang dapat pesenan dari Shane buat nyampain kalau lembur dibatalin. Ya akhirnya aku masuk aja. Commitment harus di jaga, karena aku nggak tahu mungkin Saturday yang mana aku bakal harus Lembur di pabrik....ihik....ihik... Library hari ini sangat busy , maklum lagi liburan sekolah. Jadi lumayan juga nggak terasa waktu berlalu. Aku sempatin juga buat pinjem mainan dari sana "Honey Bee", "Roller Skate" dan "Rummikub".

Pulang dari Library, aku lapar berat. Jadi segera menyantap nasi plus rendang dan sayur tauge. Duh nikmatnya di udara panas. Selesai itu aku lalu ngelembur tidur setelah menaruh lagi 1 stage cucian di laundry room. Aku biasa menggunakan week-end buat nambah jam tidur karena kalau nggak gitu aku gampang sekali jatuh sakit. Dan untuk saat-saat ini aku nggak mau jatuh sakit. Urusan masih banyak......

Bangun tidur.....cucian sudah kering dan mulai mencicil setrikaan. Nadia juga udah mulai minta makan karena maghrib sudah menjelang. Aku pesenin bapaknya yang lagi tugas ke luar buat beli aja Pizza Denny's hari ini. Kelihatannya mereka berdua (nadia dan bapaknya) udah kangen banget ama "Meat Lover". Buat nemenin makan Pizza kayaknya bikin Sup Jagung enak juga.

Sebelum masak....setrika sambil nememanin Nadia bermain "Rummikub" yaitu semacam permainan Scrabble . Sedikit berbeda aturannya. Tapi kalau untuk Nadia lebih berbeda lagi cara mainannya. Berbekal Kamus dia....aku memberikan pertanyaan gimana cara menulis beberapa kata dalam bahasa Inggris. Alhamdulillah dia sangat menyukainya. Dan nggak nyangka ternyata berbendaharaan word dia banyak juga. Belajar sambil bermain itu memang maunya....dan tanpa terasa ternyata dia mengambil pelajaraan dari hal itu.


Friday, September 19, 2008

Monochrome

Hari ini kelas Photography membahas mengenai fasilitas photoshop. Jaman sekarang digital photo nggak ngerti photoshop kayaknya nggak mungkin deh. Jadi program ini termasuk dalam pelajaran kelas dasar.

Maka fasilitas yang dibahas hari ini adalah mengenai "Monochrome". Bob sih ngasih pesan...nggak usah mainin pilihan monocrome di kamera. Foto berwarna aja sebagai dasar....soalnya nanti cacat ataupun kurang menariknya foto bisa dipermak di photoshop....he....he....he....asal nggak parah-parah benar bisa lah photo biasa disulap jadi lebih spekta.

Caranya :
  • Jangan lupa buka dulu image yang mau dipermak ==> File > Open
  • Biar foto asli-nya nggak ketimpa sama hasil rekayasa genetika kita maka di duplicate dulu aslinya ==> Image > Duplicate
  • Untuk bikin monochrome effect kita pergi ke ==> Image > Adjustment > Desaturate atau Image > Adjustment > Hue/Saturate
  • Lalu kalau mau salah satu obyek dikembalikan warnanya tinggal pilih tombol "History Brush Tool" dan sapukan aja kuasnya ke obyek yang ingin ditampilkan gambarnya.
Sebenarnya Bob juga ngasih beberapa fungsi yang lain untuk menghasilkan effek monochrome seperti menggunakan :
  • Grayscale mode
  • Channel Mixer Methode
  • LAB Mode

cuman belum pernah di coba. Jadi aku harus sabar untuk latihan dulu.

School Library

Pengalaman baru menjadi volunteer di School Library kualami hari ini. Dasarnya aku emang suka kerjaan yang bersifat membereskan sesuatu (tapi nggak termasuk membereskan persoalan....-:)) jadi melakukan pekerjaan di Library yang ini lumayan asyik. Hingga tidak terasa aku waktu yang cuma 1.5 jam sudah lewat. Sayang juga padahal teman yang ada si sana sangat hobby untuk mengajak bicara.....jadi nambah waktu buat latihan bahasa khan....

Karena hari ini hari pertama-ku membantu jadi aku nggak sempat untuk mengikuti other Great Assembly yang diadakan di hall. Tapi untung bapaknya sempat merekam beberapa action di atas stage walau akhirnya videonya kehabisan baterai. Sudah lama aku memang berniat untuk membeli baterai baru buat kamera video ini. Biar pengalaman kehabisan baterai di Mount Buller saat bermain ski nggak terulang lagi. Khan moment nggak pernah bisa terulang lagi...

Selesai dari Library, aku diminta untuk ke office ketemu Assistent Principal. Buat apa lagi kalau bukan induction.... cepat dan efisien. Yang penting aku tahu prosedur kebakaran, di mana toilet, dapur dan beberapa hal lainnya. Mungkin induction-ku cukup cepat karena sebelumnya aku sudah di e-mail mengenai aturan-aturan dasar volunterring di sekolah. Di sini semua memang sudah terstandart.

Begitu balik ke mobil dimana suami dengan setia menunggu sambil belajar. Eh...malah dia tertarik untuk melakukan kerja volunteer di Library juga. Katanya "Daripada nganggur cuma nungguin mama dan sendiri di mobil....lebih baik ikut aja bantu-bantu." nih suami emang penuh pengertian dan baik banget.

Jadi kami balik lagi ke office untuk ketemu dengan koordinator volunteer dan cuma disuruh ngisi aja lagi formulir yang sudah dikirim ke aku. So next Friday aku bakal jadi sukarelawan bareng dengan suami tercinta.

Selesai urusan....cabutlah kami ke Hamilton. Mas ada kelas dan aku harus mengikuti session terakhir dari kelas Photography-ku. Huih rasanya hidup kok ya dikejar-kejar waktu benar. Hari ini kami membahas mengenai fasilitas Monochrome yang ada di Photoshop. Alhamdulillah foto-foto Nadia yang diambil saat peringatan Indonesian Independent Day bisa digunakan untuk latihan. I love hasilnya. Maklum masih amatiran. Tapi aku love it. Lebih menarik setelah dihitamkan latarnya.


Karena hari ini terakhir, maka sertifikat kelulusan-pun sudah dibagi hari ini. Lumayan nambah koleksi kertas. Tapi aku memang merasakan perubahan setelah mengikuti kursus ini. Rasa percaya diri untuk searching obyek, memanipulasi obyek, belajar dari rekan-rekan di kelas bagaimana memandang sudut artistik dari suatu obyek. Walau hasil foto masih sering error tapi rasanya menenteng-nenteng kamera.....sudah nggak malu lagi. Hidup Photography. Moga-moga tetap konsiten belajarnya.

Selesai kelas harus lari-lari lagi untuk mengejar Sholat Jum'at yang biasa digelar di Flinders University. Untung masih kebagian khutbah jum'atnya. Walau harus berdiri untuk mendengarkan. Maklum ruangan yang kecil kadang nggak mampu menampung jama'ah yang terdiri dari berbagai negara. Tapi yang terbesar pasti lah dari Indonesia. Uniknya di sini setiap hari ju'mat di luar bulan Ramadhan, ada saja ibu-ibu yang berjualan makanan khas Indonesia. Ada Bakso, Somay, Nasi Kuning, Ayam Bakar Khas Indo, Bubur dll. Jadi kalau rindu masakan kampung halaman (walau setiap hari juga masakan kampung halaman yang dimasak) jadi lebih tepatnya merasakan masakan kampung halaman versi lain maka tinggal titip suami yang pergi sholat Jum'at. Untung-untung masih kebagian karena biasanya kalau telat dikit maka dagangan sudah ludes bahkan sebelum sholat berlangsung. Ah....indahnya silaturahmi. Kok jadi ngelantur ya.....:-)

Pulang Jum'atan kita biasa sempatkan diri untuk menengok Uni Library. Hari ini kita cari info mengenai kampung halaman dari Majalah Tempo dan Koran Kompas. Ternyata isinya masih aja ribut masalah Kasus Project Mobil Timor, sekarang yang diributkan masalah pencairan depositonya yang dipaksakan oleh Menteri Keuangan. Lalu Subsidi Elpiji yang masih bermasalah. Kasus2 Korupsi. Duh kapan ya kita bisa belajar untuk mengekang hawa nafsu. Hidup bukan untuk diri sendiri....Bahwa dalam setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban. Semakin besar rezeki yang dititipkan Allah kepada kita makin besar pula tanggung jawab yang harus kita laksanakan.

Pusing dengan berita tanah air, kita lanjutkan perjalanan hari ini....jemput Nadia di sekolah. Dan seperti biasa dia masih menikmati bermain dengan teman-teman-nya terutama Niki. Dia bilang dia harus menemukan Tresure yang disembunyikan di beberapa tempat karena hari ini adalah Treasure Day.....Duh tuh anak....nggak pernah kehabisan ide untuk bermain dan tenaganya seperti-nya ngecharge terus. Bahkan sampai di rumah-pun dia masih bermain rumah-rumahan lagi padahal ibu-bapaknya lebih memilih istirahat sebelum tugas malam hari menunggu. Kasihan juga suami tercinta hanya tidur satu jam dan harus cabut lagi untuk mengantar pizza2 itu. Dan aku harus mulai membersihkan rumah, mencuci baju, cuci perlengkapan dapur, memasak. Dunia memang tidak pernah berhenti walau untuk sekejap. Bahkan untuk menulis blog ini aku lakukan di sela-sela bekerja dan menunggu plus kadang sambil nonton TV buat nambah kemampuan berbahasaku. Karena besok sudah ada lagi tugas yang menunggu........Semoga hidupku bermanfaat..........Amien.

Friday, September 12, 2008

Night Shots

Kelas Photography hari ini membahas mengenai "Night Shots". Sebenarnya hari ini Bob ingin menjelaskan mengenai beberapa fasilitas yang ada di Adobe Photoshop. Tetapi karena hari ini beliaunya juga hendak membantu kelas advance untuk memproses pembuatan klise film di dark room, sekalian aja kita habiskan waktu untuk membahas mengenai Night Shots di ruangan yang ternyata suasananya mendukung.

Kenapa aku pingin banget Bob membahas mengenai Night Shots. Pertama karena keberhasilan mengambil gambar di acara Royal Adelaide Show cuma mendekati angka 50:50. Kondisi ini disebabkan aku memang tidak mengantisipasi masalah yang bakal muncul. Ketika aku mengambil gambar di malam hari kondisi2 yang kuhadapi adalah penerangan yang sangat kurang untuk yang satu ini aku sudah pakai ISO dengan angka tertinggi saat itu 1600, jarak antara objek yang diambil dengan posisiku yang tidak memungkin untuk mendekati objek (harusnya aku bermain dengan tele lensa saat itu cuma kelupaan di bawa), karena setiap objek yang terekam adalah bergerak seperti pacuan kuda, balap mobil, balap sepeda motor, maching, firework (harusnya saat itu aku membawa tripod-ku), bahkan aku nggak tahu sama sekali gimana cara mensetting timer (yang ini penting untuk mendapatkan sebanyak mungkin pencahayaan yang bisa masuk ke lensa. Benarkah?). Jadi aku nggak mau lagi mengalami kegagalan mengabadikan momen-momen yang menarik di hari Minggu. Alasan keduaku adalah Latern Festival di Elder Park di hari Minggu nanti.

So hari ini dengan sarana studio yang ada di ruangan dark room. kami mencoba mengambil gambar-gambar dengan penerangan yang terbatas. Masih kurang berhasil juga tapi Bob memberikan beberapa saran yang dia tulis untukku untuk mengatasi hal ini.
1. Apenture Priority kalau bisa dibuat angka sekecil mungkin
2. Gunakan Manual Focus (jangan automatic focus)
3. Gunakan Tripod (jangan lupa lock up tight biar nggak gampang berubah-ubah).
4. Gunakan ISO 1600 kalau terlalu windy(tetapi kalau calm weather bisa gunakan ISO 800 atau 400)
5. Keep widest lens opening at all focal lenght (3.5 untuk 18 mm atau 5.6 untuk 55 mm)
6. Kalau bisa sih pakai lensa panjang menginggat bakal susah mendekati sungai karena suasana yang bakal sangat ramai.
7. Dan terakhir pakai self timer.
Nih hasil uji coba di Lab.....beginner....beginner.....beginner.....gagal maneng.....gagal maneng

Amalan-Amalan Yang Terbalik

Membaca sebuah postingan di Milis MIIAS (Masyarakat Islam Indonesia Australia Selatan). Mengelitik ingatan-ingatanku. Disebutkan di sana bahwa salah satu amalan yang terbalik dilakukan adalah
"Amalan Selamatan beberapa malam setelah saudara/keluarga/tetangga kita meninggal". Rasulullah mengajurkan tetangga yang tertimpa kesusahan untuk memasak makanan/minuman untuk keluarga yang berduka guna meringankan kesedihan dan kesusahan mereka. Bukannya malah keluarga yang meninggal yang harus menyediakan makanan/minuman bagi para pelayat. Tidakkah kita harusnya khawatir bakal termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh yang meninggal atau harta peninggalan si mati yang belum dibagikan kepada yang berhak menurut Islam?
Aku jadi ingat ketika aku masih kecil. Bapak kadang pulang dari suatu acara selamatan membawa "berkatan" yang biasanya berisi nasi serta lauk pauk ditambah dengan makanan kecil dalam wadah "Ceting" atau "Besek", dan dengan perkembangan jaman bentuknya jadi box-box cantik. Dan Bapak tidak pernah kulihat sekalipun ikut memakan makanan itu. Sedangkan kita anak-anaknya senang banget mendapatkan camilan.....sampai pernah suatu kali aku bertanya kepada Bapak mengapa beliau tidak pernah mau makan nasi berkatan. Jawaban beliau persis sama "Bapak takut termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh almarhum". Dan saat itu aku cuma menjawab oh.....oh.......tanpa tahu artinya.

Royal Adelaide Show

Royal Adelaide Show kali ini akan berakhir di hari Sabtu 13 Sept 2008. Tahun kemarin kami belum sempat untuk mengunjungi (maklum baru nyampek dan masih penyesuaian lingkungan) maka kali ini merupakan keharusan bagi untuk mengunjungi sekedar memuaskan rasa pingin tahu yang terpendam. Begitu masuk isinya ternyata macam-macam, dari pameran, penampilan hasil lomba, pertunjukan sampai pasar malam. Semua tumplek blek. Wah ramai benar kondisi di hari Malam Sabtu ini.

Mengantisipasi kesulitan mencari tempat parkir mobil, maka Mas menurunkan dulu kami di gerbang Adelaide Showground dan dia sendiri sibuk searching daerah yang bisa dijadikan tempat parkir. Hingga dia nyampai ke arena 15 menit lebih telat dari kami naik bus. Tapi enaknya karena fasilitas bus yang disediakan khusus ke sana ada. Jadi nggak terlalu lama buat meyampai arena. Begitu juga pulangnya, karena bapak Nadia harus pulang dulu buat mengemban tugas sebagai Pizza Deliverer, jadi beliau meninggalkan kami berdua di Arena untuk menyaksikan berbagai pertunjukan spektakular yang diadakan di Lapangan Utama. Dan menjemput kami setelah acara selesai. Duh setianya nih suami....nggak membiarkan kami kesulitan mencari transport di malam hari. Untungnya udara malam ini nggak terlalu dingin jadi kami menikmati aktivitas outdoor di malam itu.


Sunday, September 7, 2008

Bekerja adalah Rekreasi

Baru saja membaca kiriman artikel dari seorang teman, tentang pengunduran Pak Andy F. Noya (terkenal sebagai presenter Kick Andi) sebagai pemimpin redaksi Metro TV. Plus diimbuhi statement dari Pak Abe MEng99 "Sebuah refleksi tentang pencarian jati diri dan perjalanan hidup seorang pribadi manusia untuk menemukan lentera jiwa. Bahwa Perubahan memang memerlukan satu langkah pertama dan kesuksesan berawal dari mencintai"

Keinginan pengunduran Pak Andy terilhami salah satunya oleh buku "Who move my Cheese?" (I read that book.....tapi kok belum terilhami juga ya.....), terilhami juga oleh orang-orang yang bahagia dan tidak bahagia dengan pekerjaan yang ditekuninya selama ini, terilhami oleh lagu Nuggie tentang "Lentera Hati".

Beliau mengatakan : "Berbahagialah mereka yang menikmati pekerjaannya. Berbahagialah mereka yang sudah mencapai taraf bekerja adalah rekreasi. Sebab mereka sudah menemukan lentera jiwa mereka."

Wah...Bekerja adalah Rekreasi sih memang menjadi cita-cita, siapa sih yang nggak kepingin. 7 tahun mendalami akunting di sebuah perusahaan asing, 1 tahun bekerja sebagai akuntan di sebuah sekolah nasional milik perusahaan asing, dan yang terakhir bekerja sambilan di perusahaan exportir daging di Australia. Apakah aku sudah sampai titik itu.........he.....he....he....kayaknya sih jauh...masih jauh. Mimpiku adalah punya office di rumah aja de. That's my big step later. Jadi aku masih bisa ngurus anak plus ilmuku masih bisa berguna bagi masyarakat.

Hal itu belum mampu kulakukan bahkan sampai sekarang. Saat kerja di Perusahaan pertama, eight to five.....jelas waktuku lebih banyak tersita di kantor. Belum lagi urusan pengembangan diri yang sangat menyita waktuku saat itu. Kerja di perusahaan ke 2 juga begitu lagi, cuma untungnya Nadia sesekali masih bisa bermain d kantorku (karena berupa sekolah jadi bisa lebih fleksibel). Lalu setahun pertama di Aussie, aku harus sudah cabut dari rumah dari jam 5 dan sampai rumah dijamin letih benar (maklum kerja fisik). Tapi kini aku mencoba mengambil "satu langkah" itu. Aku minta pekerjaan kasual yang cuma 3 hari seminggu (cuma buat ngongkosin kursus2), kerja volunteering buat masyarakat, study di Adult Campus buat pengembangan diri, volunteering di Sekolah Nadia agar aku juga bisa terlibat dalam pengembangannya. Yah kurasa aku mulai menemukan apa yang kuinginkan. Aku menikmati setiap kegiatan yang kulakuan.

Pesan dari suami "Uang memang bisa membeli apa yang kita inginkan, tetapi kebahagiaan bukanlah bersumber kepada banyaknya harta yang kita miliki. Kebahagiaan bersumber dari keikhlasan hati untuk menerima setiap apa yang diberikan Allah untuk kita dan memberikan potensi diri kita bagi kemajuan orang lain."

Jadi nikmati setiap detik dalam hidup ini, kegagalan ataupun segala hal yang bagi kita tidak cocok dengan keinginan kita hanyalah merupakan sebuah tantangan untuk dilewati. Berhasil kah kita? Let's just do it.

Saturday, September 6, 2008

Firework

Mencoba men-shot firework ternyata masih juga menimbulkan problem. Hanya mengharapkan keberuntungan aku meng-setting




  • Exposure Program di "Shutter Priority"
  • ISO Speed di ISO-1600
  • Exposure Time 1/5 detik kadang 1/15
  • F-Number Apeture F/3.5
  • Focal Lenght (Lensa) 18 mm
  • Flash Mode adalah No Flash
Hasilnya sebagian nggak terfokus.....so masih mengandalkan keberuntungan....:-))

Tuesday, September 2, 2008

Penjelasan

Hari ke 2 puasa dan hari pertama bertemu lagi dengan teman-teman lama di LBR. Seperti yang ku duga. "I am come back" menjadi pertanyaan teman-teman. Yah sabar...sabar menjelaskan ke satu-satu orang. Salahku sendiri sih, yang 90% yakin bakal nggak balik lagi ke sini. Wong meman kemungkinannya tipis karena aku lebih memilih cari ilmu lagi dan volunteriing.
Michael sampai tanya "What are you doing here?" sambil raut wajahnya menunjukkan keheranan. Yah harus jelasin deh kalau aku balik tapi nggak sebagai full time employee. Dia manggut2 dan kasih nasihat yan penting study-mu dan jangan kau korbankan hal itu. Insyaallah. Kalau nanti di rasa semua nggak berjalan dengan mulus ya mungkin meman sudah waktunya menundurkan diri lagi.
Sean juga begitu, sampai-sampai saat smoko ke 3. Dia mendatangiku waktu aku masih asyik membersihkan areal kerjaku. Dia tanya juga."Oh ternyata kamu balik lagi?"....he....he....he....anak ini kayaknya nggak perhatian tapi baik sekali masih menanyakan khabarku. Ya penjelasaan-pun mengalir dengan deras dari mulutku. Dia juga cerita mengenai kegiatannya waktu Shut Down. Dia berlatih Tai Chi. Heran deh nih anak....kegemarannya Martial Art melulu. Pantesan kuat betul kalau disuruh kerja2. Sampai ku tanyai "Apa nggak ada hobby lain?" dan dia bilang ada yaitu "Gaming". Kupikir apa dia suka main judi?. Ternyata yang dia maksud ada Main Video Games. Waduh.... teman yang satu ini memang unik.
Annete juga kaget aku kembali. Tetapi dia kasih aku support juga. "Kalau untuk ibu-ibu seperti aku yang bisa casual untuk mengurus anak di pagi dan sore hari. Kenapa kamu nggak bisa juga dian, kalau meman untuk study?" Thanks deh Annete. Dia memang penuh pengertian.

Monday, September 1, 2008

Back to Lobethal

Hari pertama puasa, kelewatan waktu sahur karena semalamam Mas nglembur menyelesaikan tugas-tugas dari kampus. Aku sendiri berniat menemani sampai tengah malam, tapi nggak kuat dan ketiduran. Bangun2 sudah hampir jam 5. Cuman sempat makan roti selai rasberry dan air putih...lumayan. Mas dan Nadia sendiri nggak mau sahur karena ngantuk dan waktunya udah mepet.

Selesai sahur dan sholat, nggak bobok lagi. Melainkan harus siap-siap berangkat ke Lobethal. Hari ini janjian ama Manager HR buat membicarakan mengenai Casual Job yang aku apply. Ya....akhirnya aku balik lagi deh ke Lobethal....Berat sih....cuman paymentnya lumayan buat bayar uang kursus2 ...duh melas banget.

Ceritanya sih begini. Senin minggu kemarin tepatnya tanggal 25 Agustus, secara resmi aku mengundurkan diri dari Lobethal. Surat pengunduran dirinya sudah tertanda-tangani. Nah entah kenapa setelah menyerahkan formulir pengunduran diri, dan menjelaskan alasan pengunduran diri bahwa aku mengambil beberapa kursus di siang hari. Lalu aku tanya ada nggak posisi casual untukku karena aku cuman punya waktu luang 3 hari kerja dalam seminggu. Ternyata permintaanku mendapat perhatian, dan ditanyakan kepada Shane dan Ashley. Alhamdulillah permintaanku dikabulkan. Jadi inilah aku menjadi pegawai Lobethal lagi tapi dengan kontrak yang berbeda, sebagai Casual Employee yang kerja cuma 3 hari seminggu. Dari pegawai permanent turun jadi pegawai casual. Opo tumon....he...he...he.... Yang penting masih bisa cari ilmu di sela-sela menjala rezeki Allah. Dan masih punya waktu juga untuk terus menjadi volunteer di Toy Library di Saturday.

Karena Lamb Boning Room hari ini masih libur, aku tanpa di duga bukannya tanda tangan kontrak baru malah disuruh langsung kerja di Oval. Ya....bergulat dengan jeroan kambing.....bau-nya sih sudah ngak ada lagi karena sudah mati rasa nih hidung. Pekerjaannya sih nggak berat-berat amat. Cuman cukup membosankan. Untung hari ini nggak langsung melakukan pekerjaan nguli yang berat jadi puasanya masih bisa kuat. Moga-moga bisa kuat terus sampai akhir bulan. Harus semangat. Jadi hari ini adalah hari pertama-ku bekerja lagi.