Friday, September 19, 2008

School Library

Pengalaman baru menjadi volunteer di School Library kualami hari ini. Dasarnya aku emang suka kerjaan yang bersifat membereskan sesuatu (tapi nggak termasuk membereskan persoalan....-:)) jadi melakukan pekerjaan di Library yang ini lumayan asyik. Hingga tidak terasa aku waktu yang cuma 1.5 jam sudah lewat. Sayang juga padahal teman yang ada si sana sangat hobby untuk mengajak bicara.....jadi nambah waktu buat latihan bahasa khan....

Karena hari ini hari pertama-ku membantu jadi aku nggak sempat untuk mengikuti other Great Assembly yang diadakan di hall. Tapi untung bapaknya sempat merekam beberapa action di atas stage walau akhirnya videonya kehabisan baterai. Sudah lama aku memang berniat untuk membeli baterai baru buat kamera video ini. Biar pengalaman kehabisan baterai di Mount Buller saat bermain ski nggak terulang lagi. Khan moment nggak pernah bisa terulang lagi...

Selesai dari Library, aku diminta untuk ke office ketemu Assistent Principal. Buat apa lagi kalau bukan induction.... cepat dan efisien. Yang penting aku tahu prosedur kebakaran, di mana toilet, dapur dan beberapa hal lainnya. Mungkin induction-ku cukup cepat karena sebelumnya aku sudah di e-mail mengenai aturan-aturan dasar volunterring di sekolah. Di sini semua memang sudah terstandart.

Begitu balik ke mobil dimana suami dengan setia menunggu sambil belajar. Eh...malah dia tertarik untuk melakukan kerja volunteer di Library juga. Katanya "Daripada nganggur cuma nungguin mama dan sendiri di mobil....lebih baik ikut aja bantu-bantu." nih suami emang penuh pengertian dan baik banget.

Jadi kami balik lagi ke office untuk ketemu dengan koordinator volunteer dan cuma disuruh ngisi aja lagi formulir yang sudah dikirim ke aku. So next Friday aku bakal jadi sukarelawan bareng dengan suami tercinta.

Selesai urusan....cabutlah kami ke Hamilton. Mas ada kelas dan aku harus mengikuti session terakhir dari kelas Photography-ku. Huih rasanya hidup kok ya dikejar-kejar waktu benar. Hari ini kami membahas mengenai fasilitas Monochrome yang ada di Photoshop. Alhamdulillah foto-foto Nadia yang diambil saat peringatan Indonesian Independent Day bisa digunakan untuk latihan. I love hasilnya. Maklum masih amatiran. Tapi aku love it. Lebih menarik setelah dihitamkan latarnya.


Karena hari ini terakhir, maka sertifikat kelulusan-pun sudah dibagi hari ini. Lumayan nambah koleksi kertas. Tapi aku memang merasakan perubahan setelah mengikuti kursus ini. Rasa percaya diri untuk searching obyek, memanipulasi obyek, belajar dari rekan-rekan di kelas bagaimana memandang sudut artistik dari suatu obyek. Walau hasil foto masih sering error tapi rasanya menenteng-nenteng kamera.....sudah nggak malu lagi. Hidup Photography. Moga-moga tetap konsiten belajarnya.

Selesai kelas harus lari-lari lagi untuk mengejar Sholat Jum'at yang biasa digelar di Flinders University. Untung masih kebagian khutbah jum'atnya. Walau harus berdiri untuk mendengarkan. Maklum ruangan yang kecil kadang nggak mampu menampung jama'ah yang terdiri dari berbagai negara. Tapi yang terbesar pasti lah dari Indonesia. Uniknya di sini setiap hari ju'mat di luar bulan Ramadhan, ada saja ibu-ibu yang berjualan makanan khas Indonesia. Ada Bakso, Somay, Nasi Kuning, Ayam Bakar Khas Indo, Bubur dll. Jadi kalau rindu masakan kampung halaman (walau setiap hari juga masakan kampung halaman yang dimasak) jadi lebih tepatnya merasakan masakan kampung halaman versi lain maka tinggal titip suami yang pergi sholat Jum'at. Untung-untung masih kebagian karena biasanya kalau telat dikit maka dagangan sudah ludes bahkan sebelum sholat berlangsung. Ah....indahnya silaturahmi. Kok jadi ngelantur ya.....:-)

Pulang Jum'atan kita biasa sempatkan diri untuk menengok Uni Library. Hari ini kita cari info mengenai kampung halaman dari Majalah Tempo dan Koran Kompas. Ternyata isinya masih aja ribut masalah Kasus Project Mobil Timor, sekarang yang diributkan masalah pencairan depositonya yang dipaksakan oleh Menteri Keuangan. Lalu Subsidi Elpiji yang masih bermasalah. Kasus2 Korupsi. Duh kapan ya kita bisa belajar untuk mengekang hawa nafsu. Hidup bukan untuk diri sendiri....Bahwa dalam setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban. Semakin besar rezeki yang dititipkan Allah kepada kita makin besar pula tanggung jawab yang harus kita laksanakan.

Pusing dengan berita tanah air, kita lanjutkan perjalanan hari ini....jemput Nadia di sekolah. Dan seperti biasa dia masih menikmati bermain dengan teman-teman-nya terutama Niki. Dia bilang dia harus menemukan Tresure yang disembunyikan di beberapa tempat karena hari ini adalah Treasure Day.....Duh tuh anak....nggak pernah kehabisan ide untuk bermain dan tenaganya seperti-nya ngecharge terus. Bahkan sampai di rumah-pun dia masih bermain rumah-rumahan lagi padahal ibu-bapaknya lebih memilih istirahat sebelum tugas malam hari menunggu. Kasihan juga suami tercinta hanya tidur satu jam dan harus cabut lagi untuk mengantar pizza2 itu. Dan aku harus mulai membersihkan rumah, mencuci baju, cuci perlengkapan dapur, memasak. Dunia memang tidak pernah berhenti walau untuk sekejap. Bahkan untuk menulis blog ini aku lakukan di sela-sela bekerja dan menunggu plus kadang sambil nonton TV buat nambah kemampuan berbahasaku. Karena besok sudah ada lagi tugas yang menunggu........Semoga hidupku bermanfaat..........Amien.

1 comment:

pak dhe said...

dengan salam dan hormat, bisakah mbah diana ceritakan pengalaman di perpustakaan secara detail? is it fun or terrible? he he he