Saturday, July 19, 2008

Tumpangan

Hari ini hari terakhir kerja dalam minggu ini, masih tinggal 2 minggu lagi sebelum pabrik shutdown selama satu bulan.

Pagi tadi, untung semangat hidupku balik lagi. Jadi 1/2 4 sudah beranjak dari tempat tidur. Bisa sempatin masak nasi kuning dengan konco2-nya, seperti telur dadar, kentang goreng, plus ayam (cuman ayamnya chiken nugget Baiada jadi bukan ayam goreng atau ayam bakar).
Dan masih kusempatkan untuk membuat Jelly Hello Kitti buat Nadia. Kasihan dia ditinggal terus ama emaknya. Setelah kelar semua, rasanya lebih ringan melangkah keluar.

So....Jemputan datang dengan penumpang full kali. Karena mobil Sueb masih di reparasi maka Sueb plus Mustafit ikut Chao juga. Dan karena Sani hari ini juga sakit maka Mbak Nina jadi ikut kita juga. Ya.....untung Chao baikan. Emang dia orangnya baik.

Nah, ada cerita juga siang ini. Karena Bang Frangkie harus pulang cepat karena istrinya sakit....jadilah para penumpangnya sedikit bingung cari tumpangan. Jadi kami berempat menanyain setiap orang yang kira2 kami tahu arah pulangnya ke kota. Nyoba si Rian kecil....tenyata setiap Jum'at malam dia nggak balik ke kota tapi ke rumah temannya. Nyoba si Costa ternyata dia harus pergi ke city buat ngurus pengembalian pajak, Nyoba si Ray, aku sendiri bingung alasan dia sebenarnya apa kok terkesan keberatan. Tapi alhamdulillah mbak Rini teringat Michael the wise man. Tanpa ba bi bu (walau belum diterangin rumah mereka dimana) langsung aja dia bersedia menolong mereka.

Kerjaan hari ini nggak terlalu berat. Sebelum smoko pertama aku kerja dengan komputer-ku sendiri. Seperti biasa nimbang kambing yang satu kambing di packing dalam satu box. Kadang aku juga heran kok ya bisa ya ..... kambing sebesar itu setelah di potong2 kok cuma membutuhkan kotak yang kecil untuk mengepaknya. Jadi terpikir sesuatu yang aneh di otakku. Gimana kalau kuburan juga dibikin seperti itu. Hingga lahan yang dipakai juga nggak luas2.
Setelah smoko kerja di komputer Jullie (karena hari ini dia sakit...sudah dari kemarin dia memang tanpak kurang sehat). Paginya komputer itu dioperasikan Tegan. Sorry Tegan....ini permintaan supv. Jadi sampai sore sedikit sibuk dengan kotak2 WW. Pekerjaan ini awalnya berat tapi lama-lama terbiasa juga sih.....hi...hi....

Pulang hari ini ngecek saldo Optus....ternyata bonusnya masih banyak. Ya dipakai untuk nelepon ke Indo aja. Lagi kangen sama teman2 lama dan keluarga. Telp pertama Bu Wilda-Kepala Sekolah Mardhatillah tempat Nadia dulu sekolah. Alhamdulillah bisa nyambung....kangen ngobrol sama beliau. InsyaAllah Bu. Kalau nanti ada waktu saya mau belajar lagi tentang pendidikan yang diterapkan di Aussie spesial yang sudah di dapat Nadia di sini. Trus nyoba telepon KPS....nggak nyambung mungkin karena hari Jum'at. Coba nelepon ke KPC Sangatta cari Mbak Wiwin juga kelihatannya sudah pada hilang. Telepon Bapak, teleponnya tut...tut...tut terus. Akhirnya telepon ke Mbak Evi...malah salah no ke Rumah Helmi.....hi...hi...jadi ngobrol lama sama adikku yang pelukis eksentrik ini. Sayang Nur ama Aliefnya lagi bobok.

Udah dulu ah....mau nyoba mesin vacum cleaning yang kemarin dibelikan my hubby. Rumah memang sudah benar-benar butuh dibersihkan.

No comments: