Saturday, April 7, 2018

Hukum Tarik Menarik Dalam Mengapai Mimpi



           
           Kalau anda percaya bisa berhasil anda akan betul-betul berhasil. Karena jika anda percaya “saya bisa melakukan itu” maka akan berkembanglah cara untuk melaksanakannya. Syarat utamanya : jangan campur adukkan pengertian “PERCAYA” dengan “WISHFUL THINKING”. [Dr DJ Schwartz]

Dalam acara “Berbagi Mimpi” yang dilakukan di MA Persis 20. Teh Nida Syauqiah Amjad Dzihni selaku Young Leader indscrippt Digital berbagi ilmu kepada para remaja setingkat SMA agar mereka tahu bagaimana caranya agar mimpi mereka dapat terealisasi dan tidak hanya tersimpan dalam bentuk tulisan.


Saya sendiri mengenal tentang Ilmu Mewujudkan Mimpi  beberapa tahun yang lalu melalui workshop “The Law of Attraction” di sebuah komunitas parenting. Sangat menarik sekali ilmu tersebut. Hukum Ketertarikan ini sendiri memiliki definisi “Segala sesuatu yang saya pikirkan dengan segenap perhatian, energy dan konsentrasi pikiran, baik hal yang positif maupun negative, akan datang ke dalam kehidupan saya.”

The Law of Attraction sendiri memiliki formula sederhana yang terdiri dari 3 tahap, yaitu 
      1. Kenali Hasrat Keinginan Anda. Pastikan bahwa anda benar-benar tahu apa yang anda inginkan. Karena    yang sering menyulitkan, ternyata tak semua orang tahu apa yang sesuangguhnya mereka inginkan dan lebih pandai mengenali hal-hal yang tidak mereka inginkan.

      2.  Berikan perhatian pada hasrat itu. Jadi kenali hasrat anda dan terus memberikan perhatian padanya. Karena hukum ketertarikan akan melipat gandakan apa saja yang menjadi perhatian atau fikirkan dengan segenap energi dan fokus pikiran.
     3. Biarkan hasrat itu menjelma menjadi nyata. Maksudnya adalah dengan meniadakan getaran negative atau mengusir rasa ragu.


Ada satu kisah tentang mimpi yang dengan ijin Allah SWT tentunya, dapat kami wujudkan di satu tahun setelah kami mengenal Teori ini, yaitu mimpi kami untuk mengunjungi Tanah Suci.


Praktek tahap pertama adalah, kami mengenali hasrat kami untuk bersegera menunaikan umroh. Dengan sering berdiskusi masalah ini bersama suami. Hingga kami memantapkan cita-cita akan bersegera pergi karena kami merasa diri kami seharusnya sudah waktunya kalau diihat dari kondisi fisik dan mental. Kami begitu yakin bahwa keinginan kuat yang kami panjatkan dalam doa-doa kami akan bisa terwujud walaupun pada saat itu kami sama sekali belum memiliki dana.


Praktek tahap kedua kami lakukan dengan jalan menvisualkan mimpi kami ini dengan memasang gambar di dekat tempat kami biasa melakukan sholat. Setiap selesai sholat bahkan dalam doa-doa kami di sepertiga malam kami selipkan harapan-harapan kami ini. Buku-buku mengenai umrohpun kami mulai pelajari. Kami juga aktif untuk mengantar saudara atau teman yang akan berangkat umroh sambil menitip doa kepada mereka agar kami bisa segera mengikuti jejak mereka.


Tahap ketiga adalah kami melepaskan semua keraguan dengan tetap berdoa dan berharap pasti akan ada jalan untuk mencapai cita-cita ini.


Dan Alhamduillah tepat di tanggal terakhir yang sudah kami targetkan, dengan ijin Allah SWT kami berhasil menginjak tanah Madinah untuk pertama kali. Dengan biaya yang tidak kami sangka-sangka bisa terpenuhi di detik-detik terakhir. MasyaAllah. Sungguh besar nikmat Allah kami rasakan pada saat itu.
 
Kisah lain tentang penerapan teori ini beberapa kali terbukti dalam perjalanan hidup kami. Karena itulah kami mulai tidak ragu-ragu lagi untuk berani bermimpi, berani menvisualkan dan berani untuk mulai melawan energi negatif dalam upaya mencapai mimpi-mimpi ini.


Seperti kata sebuah pantun nasehat dari Bapak Rakib Jamari dan Gen22.net


Berkilau bagai berlian

Tampak indah berseri-seri

Jika kamu punya impian

Jangan hanya berdiam diri



Pisang ditebang, pulut ditampi

Dibuat lepat, oleh nelayan

Terbanglah bersama mimpi-mimpi

Suatu saat jadi kenyataan


#indscriptcreative
#indscriptwriting
#indblack

2 comments:

Rindah said...

Subhanallah..sangat menginspirasi Bunda

Bety Kristianto said...

Luar biasa pengalamannya mba... salut!