Sunday, May 25, 2008

Menumbuhkan Minat Baca

Menumbuhkan minat baca padamu anakku ternyata susah-susah gampang.


Pada saat kita berada di Indonesia, setiap Sabtu atau Minggu (yang penting seminggu sekali) kita JJS mengunjungi Gramedia Balikpapan Plaza, Kharisma Rapak Plaza atau Toko Buku Masjid Istiqomah dekat kantor bunda. Walau kelihatannya kita suka ke plaza tetapi kita memang jarang belanja baju atau pernak-perniknya tapi kita malah lebih suka belanja buku......he...he...he... sampai2 bunda sering diledek bude atau tantemu karena baju bunda yang sepertinya itu-itu saja setiap pulang kampung.......:-)). Harapan bunda cuma satu saat itu, Nadia bisa lebih mencintai buku.
Kalau saja di Balikpapan kita memiliki sebuah perpustakaan yang sebagus di Adelaide sini. Pasti rekreasi kita bisa berubah menjadi Kunjungan Rutin ke Perpustakaan.

Harga buku memang mahal. Nggak usah di Indonesia yang harga kebutuhan pokok saja tidak pernah lolos dari kenaikan harga, di Australia untuk ukuran rupiah kita, harga buku juga relatif mahal.

Fortunately, untuk ukuran ekonomi kita yang serba standar kita sangat terbantu oleh adanya Suburb Library. Di Australia setiap suburb pasti memiliki perpustakaan. Jadi tinggal di manapun kita nggak usah takut nggak bisa menyalurkan hobby memmbaca padahal kantong pas-pasan. Di setiap perpustakaan di sini tersedia melimpah buku fiksi, non fiksi. Buku untuk Adult maupun child. Ditambah lagi dengan VCD, DVD, majalah…… wah benar-benar asyik. Dengan begitu jadwal rutin kita berubah dari membeli buku menjadi meminjam buku.

Cara lain untuk menambah ilmu adalah berburu buku di "Book Sale" atau "Garage Sale" yang diselenggarakan oleh badan-badan amal ataupun pribadi. walau buku-buku yang dijual buku-buku terbitan lama tetapi isi dan kondisinya masih bagus dan yang terpenting harganya itu loh yang terjangkau yaitu cuma antara 50 cent sampai $ 5. Wah yang ini bisa digunakan untuk menambah koleksi Perpustakaan pribadi.

Kalau di atas Bunda cerita gimana cara bunda menyediakan sarana untukmu Nadia, maka sekarang bunda mau cerita gimana caranya bunda menprovokasi Nadia untuk gemar membaca.

Kalau dulu saat Nadia masih belum bisa membaca, yaitu sampai umur 4,5 tahun, maka setiap mau bobok bunda akan bacakan cerita-cerita anak-anak, atau bunda minta nadia untuk bercerita lewat gambar yang Nadia coretkan di atas kertas. Penuh imajinasi.....he....he....he....sampai ada gajah yang warnanya hitam semua (saat itu mungkin ada kondisi yang menggangumu ya nak?), atau bunda ajak Nadia untuk menyusun puzzle dan alhamdulillah sampai sekarang permainan itu masih menjadi permainan favoritemu. Kata orang permainan itu sangat bagus untuk mempertajam daya ingat. Bahkan bunda ketemu dengan beberapa orang tua di sini yang hobbynya main puzzle dan mereka cenderung belum masuk taraf pikun.

Nah setelah Nadia sudah mulai bisa membaca (bunda sendiri kaget saat itu kok anak bunda sudah bisa membaca......he....he...he...maklum saat itu bunda terlalu sibuk dengan pekerjaan bunda). Terima Kasih Bu Rita, Bu Ningsih, Miss Ade dan Bu Wilda (guru-guru TKIT Mardhatillah) untuk selalu mengasah kemampuan Nadia dalam olah kata dan bahasa. Malah Nadia yang demen banget untuk membaca sendiri cerita. Bahkan kalau di Toko Buku sudah bisa memilih sendiri buku mana yang mau di baca.

Dan saat kita di Adelaide. Nadia lebih terasah lagi hobby membacanya. Ditunjang oleh sistem pendidikan yang mengharuskan setiap murid NAP (New Arrival Program) untuk membawa pulang buku kelas setiap hari untuk di bawa pulang dan di akhir minggu mereka boleh meminjam buku dari perpustakaan sekolah untuk di baca. Buku kelas yang dipinjam memiliki nomor2 yang menunjukkan jenjang penguasaan bahasa yang memang sudah terkurikulum sedangkan buku yang bisa dengan bebas dipinjam dari perpustakaan sekolah adalah pilihan bebas.

So setiap malam, kita jadi bergantian membacakan buku dan Nadia malah jadi tutor bunda untuk membetulkan pronunciation bunda yang dialek Jawa Medok.....he....he....he....

Harapan bunda semoga kegemaranmu akan buku akan terus berlanjut sampai tua. Dan dari membaca buku dan membaca kondisi di sekitarmu. Nadia bisa menjadi manusia yang lebih baik dan lebih peka. Amien

Banyak hal yang bisa kita perjuangkan Nadia.....dan untuk menjadi pejuang kita harus punya ilmu tentang apa yang kita perjuangankan.

Saturday, May 24, 2008

Q Fever

Hari ini bunda ingin menulis sesuatu, tetapi apa ya? Oh ya....gimana kalau bunda cerita tentang Q Fever. Ceritanya karena bunda ingin banget punya baby lagi sehingga Nadia nggak sendiri lagi menjalani kehidupan nanti seandainya bunda dan bapak sudah dipanggil Allah SWT duluan.

3 minggu yang lalu tepatnya tanggal 9 May 2008, bunda mulai konsultasi ke dokter karena bunda takut kalau2 jenis dan lingkungan pekerjaan bunda dapat berakibat buruk terhadap "adik". Tapi kata dokter , sertifikasi Q Fever yang diberikan dokter memberi arti bahwa bunda telah kebal terhadap penyakit bawaan hewan ini.

Lalu apa sih Q Fever tersebut?

Q Fever adalah penyakit yang tinggi tingkat penularannya, yang dibawa oleh hewan dan ditularkan ke manusia. Orang2 yang bekerja dengan binatang mempunyai resiko tinggi untuk tertular penyakit ini dan penyakit ini sangat umum dijumpai di negara bagian Queensland. Tetapi saat ini telah ada vaksinasinya.

Q Fever sendiri adalah kependekan dari Query Fever. Pemberi namanya adalah Dr John Derrick yang menjelaskan mengenai awal kondisi penyakit yang muncul di kalangan pekerja tempat pemotongan hewan di tahun 1935. Beliau memberikan contoh darah dari beberapa pasiennya kepada 2 orang ahli microbiologi : Sir MacFarlane dan Dr R Freeman, yang kemudian menyuntikkan kepada binatang Guinea Pig dan mengisolasi virus tersebut, bakteria tersebut merupakan keluarga Ricketsial yang sekarang diberi nama "Coxiella Burnetti".

Lalu Gimana Cara Penyebarannya?

Coxiella Burnetti tersebut infeksi yang tinggi tingkat penularannya dan sangat kuat bertahan, dia dapat hidup di debu atau tanah untuk jangka waktu setahun atau lebih, dan dapat terbawa angin sampai tempat yang jauh. Binatang yang menghirup debu menjadi terinfeksi - seperti sapi, kambing ataupun anjing peliharaan , kucing serta kanguru.

Binatang2 tersebut akan membawa penyakit tersebut. Mereka sendiri tidak menunjukkan gejala terkena penyakit ini tetapi bakteria berkembang biak di plasenta, air ketuban, membran , dan kelenjar air susu. sehingga ketika mereka melahirkan mereka memproduksi bakteria ini. Mereka juga memproduksi melalui kotoran, air seni, susu, dan darah.

Manusia dapat tertular bakteria ini bila mereka menyetuh bahan2 tersebut (ataupun sesuatu yang telah terkontaminasi olehnya


Gejala-gejalanya ?

Q Fever memiliki masa inkubasi antara satu sampai empat minggu, dengan kata lain antara saat terjankit dan gejala pertamanya dapat memakan waktu sampai empat minggu. Biasanya diawali dengan tiba-tiba panas tinggi yang diiringi dengan sakit pada otot dan pusing yang sangat, hampir sama dengan gejala influenza. Jadi mungkin penderita akan mengalami kedinginan, keringatan, batuk, sakit otot, dan perasaan lelah yang sangat. Biasanya penderitaan ini akan berlangsung selama 7 sampai 10 hari dan orang tersebut akan sembuh kembali. Tetapi bagi orang yang lebih tua mungkin akan memakan waktu yang lebih lama.

Pada beberapa akan dapat terjadi komplikasi. antara 5% sampai 15% dari pasien mengalami sindrome Post-Q Fever yang kronis, yang dapat memakan waktu sampai beberapa bulan.

Terkadang Q Fever dapat menjadi penyebab gejala pneumonia atau hepatitis. Dan pada persentase kecil, sekitar 2%, dia muncul dalam bentuk penyakit kronis dan dapat menyebabkan pembengkakan jantung dan atau hepatitis. Dan penyakit kronis ini sangat sulit disembuhkan.

Setelah seseorang sembuh dari Q Fever, biasanya mereka akan kebal terhadap selama hidupnya dan tidak akan terjangkit lagi.

Diambil dari "ABC Health & Wellbeing"

Saturday, May 17, 2008

Laskar Pelangi

Hari ini bunda off lagi dari kerja. Karena bunda memang harus ke dokter lagi tapi bukan karena sakit, namun bunda ingin mempersiapkan kelahiran adikmu dengan baik.

Alhamdulillah, Kamis kemarin Tante Rima meminjamkan buku "Laskar Pelangi". Dan dijatah 3 hari harus selesai. Jadi Senin harus sudah dikembalikan kalau ketemu di Kantin nanti. Tapi ternyata meleset dari target. Saking kepincutnya sama isi buku ini, sudah sejak pulang di hari Kamis (di dalam mobil antaran), bunda sudah mulai membaca. Entah lagi sentimentil, ternyata Bunda bisa nangis plus kemudian tertawa membacanya. (Wah jadi nggak enak sama teman semobil). Tapi benar deh setelah itu langsung babat habis aja, sambil nyiapin makanan, sambil nyuci baju, sambil nunggu antrian dokter, sambil bersihin rumah. Jadinya ya cuma 1 hari udah kelar.

Buku itu ternyata di tanah air lagi booming bahkan disebutkan di Wikipedia Ensiklopedia buku tersebut diketahui sebagai Buku Sastra Indonesia Terlaris Sepanjang Sejarah Indonesia ....pengarang sendiri adalah seorang lelaki berambut ikal bernama "Andrea Hirata". Konon katanya buku ini adalah buku karangan pertamanya dan langsung meledak. Seperti biasa setiap peristiwa pasti mendatangkan pro dan kontra, begitu juga dengan buku ini.

Bagi bunda sendiri buku ini sangat menyentuh dan menginggatkan bunda juga akan Sangatta.....kota kecil dimana Nadia menghabiskan masa balita bersama bunda. Kota kecil itu 11 tahun yang lalu mungkin tidak banyak bedanya dengan kondisi Belitong saat cerita ini terjadi.
Satu hari nanti bunda akan bercerita mengenai kota itu.

Balik lagi ya nak ke cerita Laskar Pelangi. Cerita ini merupakan kisah dari 10 orang sahabat yang menjalani hari-hari sekolah di Sekolah Muhamaddiyah di Belitong. Ada Ikal yang merupakan tokoh Andrea sendiri, ada Lintang yang luar biasa jenius khususnya dalam bidang eksakta atau sains, ada Sahara yang digambarkan sebagai satu-satunya perempuan dalam kelompok ini tapi sangat berpendirian kuat dan sangat patuh pada agama, Lalu ada Mahar yang sangat cerdas di bidang seni, A Kiong yang baik hati serta suka menolong, Syahdan yang ceria dan tidak terlalu menonjol, Kucai si Rabun Jauh yang tidak terlalu pintar tapi pandai membual, Trapani yang sangat tergantung pada ibunya, dan Harun yang terbelakang mental.

Bab pertama udah bikin Bunda nangis karena menceritakan mengenai saat-saat genting penerimaan mereka sebagai murid baru. Karena sekolah harapan mereka satu-satunya terancam akan ditutup kalau murid barunya kurang dari 10 orang dan Harun yang terbelakang mentalnya malah menjadi penyelamat.

Buku ini bercerita tentang kondisi kemiskinan, sistim pendidikan, harapan, kuatnya cita-cita, semangat yang menyala dan persahabatan. Menyentuh dan lugas.

Bunda terinsipirasi oleh buku ini dan buku ini menginggatkan Bunda pada para pendidik yang bunda kenal selama ini, para pejuang. Lingkaran kemiskinan di negara kita serta sistim pendidikan yang belum juga tertata membuat kondisi pendidikan kita masih jauh dari yang kita harapkan. Untuk memperoleh pendidikan yang dianggap bermutu maka orang harus mengeluarkan biaya besar.

Di Austalia, bantuan pemerintah dalam pendidikan dasar 12 tahun SD sampai SMA sangat besar. Buktinya Nadia nggak usah bayar mahal-mahal untuk sekolah. Semua ada subsidi dari negara dan subsidi itu di biayai oleh pajak negara. Pajak di sini memang tinggi tapi memang terbukti untuk kepentingan publik. Semua sekolah publik sudah terstandarisasi, jadi sekolah di area manapun tidak terlalu berbeda jauh. Bahkan di daerah terpencilpun pemerintah tetap menyelenggarakan sekolah dengan fasilitas yang baik juga walaupun jumlah muridnya sedikit . Bukankah pendidikan memang merupakan Hak Dasar setiap orang. Dan dengan pendidikan kita mampu membuat manusia lebih berkualitas. Negara-pun insyaAllah bisa maju dengan putra-putra bangsa yang berkualitas dalam iman, kepribadian dan ilmu. Bunda kira dasar inilah yang harus segera diperbaiki.

PR kita masih banyak...........