Sunday, August 5, 2007

Welcome to Aussie

Nyampe' juga deh di Adelaide. Makasih buat semua yang pada ngantar. Ngantarnya nggak tanggung-tanggung lagi kayak orang mau berangkat haji . Sorry ya Mas Anies & Mbak Yerri karena mobilnya mogok selepas ngantar kita.

Petualangan kita dimulai dari Bandara Juanda Surabaya (udah ngedon 2 bulan di Kampung Halaman). Say bey....bey....to everyone and please forgive us if we have any mistake. Penerbangan dengan Pesawat Garuda ke Bali alhamdulillah nyampek dengan selamat. Makasih Mbak Mamiek-Qantas yang udah bookingin connection flight kita.


Di Bali karena sudah Magrib jadilah kita shalat dan ngelesot dulu deh di Mushola. Karena Tante Tyas, Om Ferry dan Rafa masih di jalanan untuk janjian ketemu sama kita. Akhirnya ketemu juga dan sambil nunggu jam check in kita ngobrol dulu deh di McD.

Nggak terasa waktu berlalu dan kita harus berpisah. Nadia sih sebenarnya sudah ngantuk tapi makasih banget deh Nad kamu mau bertahan untuk menjalani pemeriksaan dan angkat-angkat bagasi kita yang bajibun. 3 Koper + Box Mainan Nadia.

Di setiap pemeriksaan Nadia very...very helpfull. Ikut berpartisipasi deh karena mungkin lihat mamanya yang sibuk. Masuk ruang check in antri panjang, maklum barengan sama turis-turis pulang mudik....hi....hi...tapi di Counter Qantas kita malah cepat banget pemerikasaannya. Di tanya mau kemana. Diperiksa bagasinya dengan alat. Trus dipanggilin deh petugas yang akan bantu kita ke Counter Bayar Fiskal. trus ke Counter Imigrasi nggak pakai nuggu lama dan antri. Jadilah kita sudah masuk koridor ke ruang tunggu. Nih dia nunggunya lama banget sampai bolak-balik kutanyain petugasnya kita sudah boleh masuk nggak. Jadilah iseng-iseng nukerin uang ke money changer.

Setelah lebih dari 1 jam nunggu baru deh kita bisa masuk ke ruang tunggu. Diperiksa badan dan jinjingan kita oleh petugas cewe' dan kita bisa langsung nunggu. Ternyata banyak juga tuh penumpang yang pada kena rasia bawaanya. Entah kerana berbahaya ataupun karena ukuranya melebihi yang diperbolehkan. Nggak lama kita sudah bisa naik Qantas. Petugasnya cukup ramah. Di pesawat Nadia udah nggak kuat lagi deh......tidur terus sampai nyampek di Perth. Dia nggak nyentuh makanan sama sekali. Aku sendiri setelah makan malam dengan menu ikan (cari yang halal) . Langsung juga pergi ke alam mimpi.

Nggak terasa kita sudah nyampek ke Perth. Keluar dari pesawat kita masuk ruang imigrasi. Ditanya ini dan itu tentang isi tas. Wah aku jawab saja sesuai dengan apa yang sudah kudeclare di daftar isian. Abon Al-Falah ternyata cukup menarik perhatian Petugas Imigrasi hingga harus manggil petugas lain untuk ngecek. Ya.....di obrak-abrik deh tuh tas. Untung saja waktu berangkat aku sudah cukup rapi dan terorganisir menatanya. Jadi ketika dia minta bukti aku bisa tunjukin. Selepas itu di scan dulu deh bawaan kita. Petugasnya sih sama sekali nggak mau bantu-bantu angkat. Mereka kelihatan sangat tegas. Lepas itu kita nunggu pasport kita di stamp. Ya....bebas deh.

Bingung harus ke mana. Aku mencoba intruksi mas nug untuk menelepon dia ke telepon umum. Sayang nggak nyambung. Jadi aku coba cari cara untuk cari informasi kita nih harus ke mana lagi. Untung kelihatan Counter Qantas dan dikasih tiket naik bis dan infonya kita harus nunggu bis yang bakal mengantarkan kita ke ke gedung yang ngurusin domestic travel di luar gedung.....ber.....dingin bok. Si Sopir nggak mau disalahkan karena terlambat datang. Jadilah di pagi buta ada sedikit insiden antara sopir dan penumpang yang nggak terima atas coment2 sopirnya. Sampek-sampek di Sopir agak banting-banting koper kita.

Aku sih nggak ambil urusan. Yang penting cepat nyampek. Jarak tempuhnya sih cukup jauh seperti Rumah ke Bandara Juanda. Aku juga diminta sopirnya untuk menghitung jumlah orang berdasarkan tiketnya. Ketemu dengan seorang warga Indonesia yang mau seminar ke sana. Trus kita lari-lari buat segera check in di counter Qantas. Untuk dibantu petugas Qantas bawain barang-barang kita. Udah gitu kami harus lari-lari lagi ke gate Qantas. Sialnya aku kena pilih jadi sampel anti teroris. Mungkin karena aku berjilbab kali.......Yah setelah membaca apa yang dia inginkan jadi deh badan di cek dengan alat untuk mengetahui apa aku menyimpan bahan yang berbahaya......sorry mas petugas aku harus berucap "See You Again but "I don't want to see you again".......(siapa sih yang mau di cek2 melulu).

Lari-lari ke koridor sampai salah jalan (untung di kasih tahu orang). jadilah kita nyampek pesawat dengan terengah-tengah, tapi Nadia sudah nggak peduli lagi. Karena masih ngatuk dia habiskan lagi perjalanan di pesawat dengan tidur.....zzzzzzzzzzzzzz......zzzzzzzzzzzzzz.

Matahari sudah bersinar, dan kita sudah sampai deh di Bandara Adelaide. Bangunin Nadia. Dan di tangga kita ketemu sama Bapak. We miss you deh Pak.........Setelah ambil bagasi, kita melangkah ke luar dan Brrrrrrrrrrrrrrrrrrrr. Angin Winter masih terasa banget.....Aku dan Nadia masih mengigil waktu kita menunggu taxi.

Naik Taxi ke Payneham. Si Sopir ternyata seorang Muslim. Kita ngobrol-ngobrol dan ternyata dia sudah pernah ke Indonesia bahkan ke Balikpapan katanya. Sampai di Payneham kita disambut deh sama Pak Agung, Bu Ika, Rara, Tante Diah dan Om Ferry. Wah masih terasa di Indonesia saja. Untuk sementara kita tinggal dulu di Gedung Utama Akomodasi Kamar No 33. Perhaps minggu depan kita akan pindah ke Unit di belakang. Lebih lebar dan lega.