Sebel....Sebel.....Sebel......Hari ini terlalu banyak hal menyebalkan yang terjadi.
Dari kesehatan yang memburuk, gara-gara penyakit bulanan kambuh lagi......tubuh rasanya lemas. Tapi karena sudah terlanjur punya janji sama Manager HR tempat kerja yang dulu, pagi setelah mengantarkan Nadia sekolah, kami akhirnya harus menempuh jarak yang demikian jauh hanya untuk menanda-tangani surat pengunduran diri plus ngembaliin boots dan earplug yang bulan kemarin harus dibawa pulang karena loker mau di bersihkan. Sebel juga sih....karena katanya cukup telepon saja dan bisa nitipin peralatan-nya ke teman untuk dikembalikan, kenyataan harus balik lagi juga ke Lobethal.
Sebel lainnya terjadi karena kamera lupa dipersiapkan baterainya. OK-lah kalau memang harus travelling jauh ke Lobethal, paling tidak aku bisa ngambil gambar-gambar pemandangan di sana tapi ternyata waktu mau shoot gambar2 pemandangan cantik di perjalanan, baterainya sudah low......Hiiiiii dongkol bener.....padahal hari lagi cerah benar dan sapi, kuda, kambing pada merumput........khan bisa jadi objek untuk direhab di kelas photography besok....sebel....sebel.....
Kegagalan bikin chiken nugget yang harus mengorbankan satu kotak plastik makan siang lumer karena kepanasan. Bikin dongkolnya hati masih mewarnai hariku hari ini. Untungnya Chicken Nugetnya nggak ikut lumer. Karena lapisan atasnya masih kuat menahan.....Sebel lagi.......Sebel lagi.....(disenandungkan dangdut deh kali ini).
Kedongkolan lain...........Bikin Perkedel Ayam yang terlalu lembek jadi suami dan anak yang selera untuk memakanannya, lupa nyiapain bekal makan siang Nadia (untung mas bawa cadangan roti lapis selai kacang (sayangnya Nad nggak suka selai kacang), siang-siang mau mbikinin suami tercinta mie kuah tapi ternyata hasilnya terlalu pedas (sampai dia harus menyumpal hidungnya yang berair terus.....enak sih katanya tapi pedesnya itu yang super gila).
lalu Nadia yang harusnya dapat potongan harga separuh waktu beli mainan, ternyata waktu bayar bapaknya lupa buat mengkonfirmasikan. Udah deh nggak ada yang bener hari ini......
Luruskan hati.....luruskan hati.....manusia hanya berencana tapi Allah jua penentunya. So happy aja lagi kata suami.....berat sih tapi iya ya ngapain juga harus dipikirkan terus kegagalan demi kegagalan. Dia toh baiknya cuma jadi palajaran bukan nasib yang harus diratapi terus. Iya deh tetap semangat....tetap semangat. Setiap detik terlalu berharga untuk diratapi.
Dari kesehatan yang memburuk, gara-gara penyakit bulanan kambuh lagi......tubuh rasanya lemas. Tapi karena sudah terlanjur punya janji sama Manager HR tempat kerja yang dulu, pagi setelah mengantarkan Nadia sekolah, kami akhirnya harus menempuh jarak yang demikian jauh hanya untuk menanda-tangani surat pengunduran diri plus ngembaliin boots dan earplug yang bulan kemarin harus dibawa pulang karena loker mau di bersihkan. Sebel juga sih....karena katanya cukup telepon saja dan bisa nitipin peralatan-nya ke teman untuk dikembalikan, kenyataan harus balik lagi juga ke Lobethal.
Sebel lainnya terjadi karena kamera lupa dipersiapkan baterainya. OK-lah kalau memang harus travelling jauh ke Lobethal, paling tidak aku bisa ngambil gambar-gambar pemandangan di sana tapi ternyata waktu mau shoot gambar2 pemandangan cantik di perjalanan, baterainya sudah low......Hiiiiii dongkol bener.....padahal hari lagi cerah benar dan sapi, kuda, kambing pada merumput........khan bisa jadi objek untuk direhab di kelas photography besok....sebel....sebel.....
Kegagalan bikin chiken nugget yang harus mengorbankan satu kotak plastik makan siang lumer karena kepanasan. Bikin dongkolnya hati masih mewarnai hariku hari ini. Untungnya Chicken Nugetnya nggak ikut lumer. Karena lapisan atasnya masih kuat menahan.....Sebel lagi.......Sebel lagi.....(disenandungkan dangdut deh kali ini).
Kedongkolan lain...........Bikin Perkedel Ayam yang terlalu lembek jadi suami dan anak yang selera untuk memakanannya, lupa nyiapain bekal makan siang Nadia (untung mas bawa cadangan roti lapis selai kacang (sayangnya Nad nggak suka selai kacang), siang-siang mau mbikinin suami tercinta mie kuah tapi ternyata hasilnya terlalu pedas (sampai dia harus menyumpal hidungnya yang berair terus.....enak sih katanya tapi pedesnya itu yang super gila).
lalu Nadia yang harusnya dapat potongan harga separuh waktu beli mainan, ternyata waktu bayar bapaknya lupa buat mengkonfirmasikan. Udah deh nggak ada yang bener hari ini......
Luruskan hati.....luruskan hati.....manusia hanya berencana tapi Allah jua penentunya. So happy aja lagi kata suami.....berat sih tapi iya ya ngapain juga harus dipikirkan terus kegagalan demi kegagalan. Dia toh baiknya cuma jadi palajaran bukan nasib yang harus diratapi terus. Iya deh tetap semangat....tetap semangat. Setiap detik terlalu berharga untuk diratapi.
No comments:
Post a Comment