Nadia bangun dengan penuh semangat. Sejak kemarin malam dia sudah minta tidur sebelum jam 7. Walaupun akhirnya dia baru bisa tidur setelah jam 8. Why? Karena dia akan tampil di panggung. Hari Jum'at ini, sekolah Nadia sedang "Open Day". Jadi setiap orang yang tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sini bisa bebas ikut Tur Keliling Sekolah untuk mengetahui sistem pengajaran serta fasilitas yang disediakan oleh Sekolah tersebut. Hal ini umum dilakukan semua sekolah di sini mendekati tahun ajaran baru. Jadi orang tua paling tidak bisa punya pilihan sekolah mana yang cocok dengan visi mereka.
Sekolah Nadia "Bellevue Heights Primary School" adalah sebuah sekolah multicultural di mana terdapat hampir 40-an jenis bangsa yang bersekolah di sana. Jadi saat recess time, di halaman sekolah seperti sedang diadakan pertemuan "Persatuan Bangsa-Bangsa" (United Nation).....he...he...Hal ini sangat membantu Nadia untuk terbiasa dengan perbedaan. Bahwa perbedaan itu indah dan kita harus belajar untuk bersikap menghargai orang lain dengan budayanya. Sekolah ini juga memberlakukan International Baccalaureate untuk siswa Year 6 dan Year 7.
Sekolah Nadia memiliki program Mainstream dan New Arrival Program dari kelas Reception sampai Year 7. Kelas New Arrival Program disediakan bagi mereka yang berumur 5 sampai 13 tahun (masa sekolah dasar) yang berasala dari negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa mereka. Jadi di program ini mereka dapat belajar Bahasa Inggris yang dibutuhkan mereka dalam study dan bersosialisasi.
Memasuki beberapa kelas kita akan disuguhi oleh suasana kelas yang full of hasil karya siswa yang digantung, di tempel dan dipajang di dalam ruangan kelas. Tidak ada satu spotpun yang tidak terisi. Mungkin kelihatan berantakan namun kelas terkesan lebih dinamis. Dan anak-anak tampak enjoy dan bangga bahwa karya mereka menjadi penghias kelas.
Di kelas yang lebih yang rendah (Reception - Year 3) biasanya bangku-bangku di susun dalam bentuk segi empat jadi seperti grup-grup. Untuk kelas yang lebih besar bangku di susun membentuk huruf U (karena suasana kelas biasanya terkesan lebih bersifat diskusi). Smart Board menjadi sarana yang mendukung kegiatan belajar mereka. Jadi mereka belajar bahasa, belajar math, belajar geography dll sudah mengunakan layar sentuh ini.
Ruang Perpustakaan tidak lupa juga kami kunjungi. Deretan layar datar komputer menjadi fasilitas yang bisa digunakan anak-anak di sini. Buku-buku berjejer rapi di sepanjang rak-rak. Sudut baca yang nyaman juga disediakan di sini. Jadi anak-anak bisa membaca sambil duduk atau tiduran dengan bantalan-bantalan besar di karpet. Nyaman...............
Untuk kelas Mainstream diajarkan bahasa Perancis sebagai Second Language. Jadi Nadia sedikit-sedikit mulai bisa ngomong "bonjour".........he.....he.......
Selesai jalan-jalan kita lalu langsung menuju ke Hall untuk mengikuti Assembly. Nah ini dia yang ditunggu-tunggu ibu dan bapaknya. Penampilan anak semata wayang...he...he...he...
Saat kami memasuki hall, Nadia melambai-lambaikan tangannya. Dia tampak bahagia sekali kedua ortunya bisa datang untuk melihat performanya. Dia tampil pertama bersama Claudia, untuk menyampaikan salam pembuakaan. Saking berkesannya dia sampai ingat naskah yanga harus dia dan Claudia baca. Claudia said "Hello, I am Claudia and this is Nadia. We are from Mrs Smith and Mrs K class. Welcome to our Assembly." Lalu giliran Nadia Said "Could you please stand for the National anthem." Jadi kami semua berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan.
So ketika kita pulang......nggak lupa say Congratulation ke dia. She did excellent performance. Well done my pumpkin......:-)).
Sekolah Nadia memiliki program Mainstream dan New Arrival Program dari kelas Reception sampai Year 7. Kelas New Arrival Program disediakan bagi mereka yang berumur 5 sampai 13 tahun (masa sekolah dasar) yang berasala dari negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa mereka. Jadi di program ini mereka dapat belajar Bahasa Inggris yang dibutuhkan mereka dalam study dan bersosialisasi.
Memasuki beberapa kelas kita akan disuguhi oleh suasana kelas yang full of hasil karya siswa yang digantung, di tempel dan dipajang di dalam ruangan kelas. Tidak ada satu spotpun yang tidak terisi. Mungkin kelihatan berantakan namun kelas terkesan lebih dinamis. Dan anak-anak tampak enjoy dan bangga bahwa karya mereka menjadi penghias kelas.
Di kelas yang lebih yang rendah (Reception - Year 3) biasanya bangku-bangku di susun dalam bentuk segi empat jadi seperti grup-grup. Untuk kelas yang lebih besar bangku di susun membentuk huruf U (karena suasana kelas biasanya terkesan lebih bersifat diskusi). Smart Board menjadi sarana yang mendukung kegiatan belajar mereka. Jadi mereka belajar bahasa, belajar math, belajar geography dll sudah mengunakan layar sentuh ini.
Ruang Perpustakaan tidak lupa juga kami kunjungi. Deretan layar datar komputer menjadi fasilitas yang bisa digunakan anak-anak di sini. Buku-buku berjejer rapi di sepanjang rak-rak. Sudut baca yang nyaman juga disediakan di sini. Jadi anak-anak bisa membaca sambil duduk atau tiduran dengan bantalan-bantalan besar di karpet. Nyaman...............
Untuk kelas Mainstream diajarkan bahasa Perancis sebagai Second Language. Jadi Nadia sedikit-sedikit mulai bisa ngomong "bonjour".........he.....he.......
Selesai jalan-jalan kita lalu langsung menuju ke Hall untuk mengikuti Assembly. Nah ini dia yang ditunggu-tunggu ibu dan bapaknya. Penampilan anak semata wayang...he...he...he...
Saat kami memasuki hall, Nadia melambai-lambaikan tangannya. Dia tampak bahagia sekali kedua ortunya bisa datang untuk melihat performanya. Dia tampil pertama bersama Claudia, untuk menyampaikan salam pembuakaan. Saking berkesannya dia sampai ingat naskah yanga harus dia dan Claudia baca. Claudia said "Hello, I am Claudia and this is Nadia. We are from Mrs Smith and Mrs K class. Welcome to our Assembly." Lalu giliran Nadia Said "Could you please stand for the National anthem." Jadi kami semua berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan.
Giliran lainnya dia menari bersama teman-temannya. Lalu dia menyanyi bersama teman-teman dan kepala sekolahnya yang ternyata jago nyanyi dan jago main gitar juga.
Jadi ibunya yang baru belajar jadi tukang foto amatir mencoba mengambil moment2 tersebut. 30% hasil jepretan fail (salah fokus dan shutter speed-maklum moto anak-anak). Tapi 70% lainnya lumayan berhasil buat mewakili salah satu moment penting Nadia. Jadi nggak rugi juga ikut kelas photography.So ketika kita pulang......nggak lupa say Congratulation ke dia. She did excellent performance. Well done my pumpkin......:-)).