"Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat mempercayakan rahasia" [Alessandro Manzoni]
Sebuah keberuntungan apabila dalam hidup kita, kita dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang selalu mensupport kita dalam suka dan duka. Let me thingking again about that............
Bayangan masa SD-ku kabur saat ini....puzzle yang kucoba untuk susun masih terserak tak beraturan. Jumping aja ke masa-masa SMP.....
SMP....saat usiaku menginjak ABG. Aku, Yuni dan Kunti...hanyalah anak-anak yang lebih fokus untuk mencapai hasil tertinggi pada pelajaran daripada memikirkan seorang cowok idaman. Kami jelas tidak pernah terlibat dalam pembicaraan mengenai cowok. Yang ada di otak kami hanyalah pelajaran...pelajaran dan pelajaran. Saat SMP pulalah aku menjadi dekat dengan 2 sahabat cowok-ku. Indra dan Tony. Mereka berdua banyak membantu-ku terutama dalam menghadapi pelajaran yang paling tidak kumengerti yaitu Matematika dan Fisika. Padahal awalnya aku sangat sebel banget terutama sama Tony yang selalu iseng cari perkara dengan-ku dan Yuni....:)).
Memasuki usia SMA...aku memiliki teman-teman dekat yaitu Dina dan Nora.....dua gadis yang akhirnya berbalik membenci-ku karena aku dianggap menodai persahabatan kami dengan membuka rahasia kami yang waktu itu kuanggap sebagai upayaku untuk menolong mereka....:)). Salah satu pelajaran yang tertancap di benak-ku adalah bahwa setiap orang dapat memiliki sudut padang yang berbeda terhadap suatu masalah.....aku terlalu lugu untuk berperang melawan hal-hal yang bersifat psikologis.......dan aku kalah saat itu. I am the loser.
Masa kuliah-pun kujalani dengan memiliki dua sahabat yang berbeda karakter....Ari dan Peni. Kalau Ari meledak-ledak maka Peni menjadi Penenang diantara kita. Beruntunglah aku bahwa kami sampai saat ini masih sering melakukan kontak karena Peni aktif di dunia maya sedangkan Ari malah menjadi tetangga kakakku sendiri.....:))
Memasuki masa-masa bekerja, kembali aku memiliki sahabat-sahabat yang jujur mengatakan kebenaran padaku.....Mbak Wiwin dan Mbak Petris (teman-teman sebarak)....dua-duanya terpaut jauh usia denganku, namun entah mengapa aku merasa cocok saja dengan mereka. Hingga akhirnya kami mulai disibukan oleh urusan rumah tangga masing-masing dan aku mulai memiliki sahabat yang lain lagi yaitu Mbak Yulia dan Mbak Dewi.....kami menjadi semakin dekat karena kegiatan kami yang sama yaitu mencoba mendalami agama lebih dalam....
Selepas itu aku mulai mengembara sendiri bersahabat dengan satu-satunya orang yang palig dekat denganku yaitu suami-ku. Dia menjadi penginggat-ku kalau aku melakukan kesalahan.....dan kalau aku mengeluh mengenai rasa kehilangan yang sangat akan sahabat-sahabatku. Dia selalu mejawab...."Tidak cukupkah aku menjadi pengganti sahabat-sahabat-mu?".....Duh kalau udah gini susah njelasinnya.....tetap ada yang berbeda my dear.....walaupun aku selalu berusaha terbuka padamu.....tetapi selalu mengertikah dirimu akan persoalan-persoalan hati wanita.......:)). Aku masih tetap membutuhkan sahabat-sahabat wanitaku tanpa berusaha mengecilkan arti dirimu......:-D
Sebuah kata-kata yang menghiburku dikala aku belum lagi menemukan seorang Sahabat Wanita-ku.
Bayangan masa SD-ku kabur saat ini....puzzle yang kucoba untuk susun masih terserak tak beraturan. Jumping aja ke masa-masa SMP.....
SMP....saat usiaku menginjak ABG. Aku, Yuni dan Kunti...hanyalah anak-anak yang lebih fokus untuk mencapai hasil tertinggi pada pelajaran daripada memikirkan seorang cowok idaman. Kami jelas tidak pernah terlibat dalam pembicaraan mengenai cowok. Yang ada di otak kami hanyalah pelajaran...pelajaran dan pelajaran. Saat SMP pulalah aku menjadi dekat dengan 2 sahabat cowok-ku. Indra dan Tony. Mereka berdua banyak membantu-ku terutama dalam menghadapi pelajaran yang paling tidak kumengerti yaitu Matematika dan Fisika. Padahal awalnya aku sangat sebel banget terutama sama Tony yang selalu iseng cari perkara dengan-ku dan Yuni....:)).
Memasuki usia SMA...aku memiliki teman-teman dekat yaitu Dina dan Nora.....dua gadis yang akhirnya berbalik membenci-ku karena aku dianggap menodai persahabatan kami dengan membuka rahasia kami yang waktu itu kuanggap sebagai upayaku untuk menolong mereka....:)). Salah satu pelajaran yang tertancap di benak-ku adalah bahwa setiap orang dapat memiliki sudut padang yang berbeda terhadap suatu masalah.....aku terlalu lugu untuk berperang melawan hal-hal yang bersifat psikologis.......dan aku kalah saat itu. I am the loser.
Masa kuliah-pun kujalani dengan memiliki dua sahabat yang berbeda karakter....Ari dan Peni. Kalau Ari meledak-ledak maka Peni menjadi Penenang diantara kita. Beruntunglah aku bahwa kami sampai saat ini masih sering melakukan kontak karena Peni aktif di dunia maya sedangkan Ari malah menjadi tetangga kakakku sendiri.....:))
Memasuki masa-masa bekerja, kembali aku memiliki sahabat-sahabat yang jujur mengatakan kebenaran padaku.....Mbak Wiwin dan Mbak Petris (teman-teman sebarak)....dua-duanya terpaut jauh usia denganku, namun entah mengapa aku merasa cocok saja dengan mereka. Hingga akhirnya kami mulai disibukan oleh urusan rumah tangga masing-masing dan aku mulai memiliki sahabat yang lain lagi yaitu Mbak Yulia dan Mbak Dewi.....kami menjadi semakin dekat karena kegiatan kami yang sama yaitu mencoba mendalami agama lebih dalam....
Selepas itu aku mulai mengembara sendiri bersahabat dengan satu-satunya orang yang palig dekat denganku yaitu suami-ku. Dia menjadi penginggat-ku kalau aku melakukan kesalahan.....dan kalau aku mengeluh mengenai rasa kehilangan yang sangat akan sahabat-sahabatku. Dia selalu mejawab...."Tidak cukupkah aku menjadi pengganti sahabat-sahabat-mu?".....Duh kalau udah gini susah njelasinnya.....tetap ada yang berbeda my dear.....walaupun aku selalu berusaha terbuka padamu.....tetapi selalu mengertikah dirimu akan persoalan-persoalan hati wanita.......:)). Aku masih tetap membutuhkan sahabat-sahabat wanitaku tanpa berusaha mengecilkan arti dirimu......:-D
Sebuah kata-kata yang menghiburku dikala aku belum lagi menemukan seorang Sahabat Wanita-ku.
"Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan, mungkin saja itu keberuntunganmu"
No comments:
Post a Comment