Tiba-tiba terlintas untuk mencatat mengenai Family Day Care yang pernah menjadi penyelamat kami dalam menjalani aktivitas kami sehari-hari.....:))
Kuliah di OZ sambil membawa anak balita atau anak usia sekolah ternyata susah-susah gampang urusannya. Lalu bagaimana kami menghadapi tantangan ini saat kami memutuskan untuk membawa Nadia yang saat itu berusia 6 tahun.
3 bulan pertama sejak kami menginjakkan kaki di bumi OZ ini, hal ini belum menjadi persoalan karena diriku masih setia stay di rumah menunggu suami dan anak beraktivitas di luar. Di OZ saat itu Usia 6 tahun sudah menjadi usia wajib masuk sekolah, maka beruntunglah kami segera mendapatkan sekolah yang mau menerima dia dan memberikan kesempatan dia untuk menjalani masa orientasi dengan mengikuti kelas New Arrival Program. New Arrival Program itu sendiri diperuntukkan bagi anak-anak yang berasal dari Luar Negeri agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan sistim pendidikan yang ada di OZ. Salah satu kendala yang harus dihadapi oleh anak-anak ini tentunya masalah "Bahasa". Lucky bagi Nadia, sekolah "East Torrens" memiliki guru bahasa Indonesia - Ibu Deetje, yang membantu dia untuk berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya walaupun Ibu Deetje hanya datang seminggu sekali tetapi hal itu sangat membantu perkembangan psikologis Nadia dan merasa bahwa dia tidak sendiri di dunia barunya.....:-D
Jam sekolah di Primary School dimulai jam 9 pagi hingga 3:30 sore. Jadi kami berdua bisa bergantian mengantar dan menjemput dia.
Persoalan menjadi timbul ketika aku sudah mendapat pekerjaan full time di luar kota, yang mengharuskan aku untuk cabut dari rumah sekitar jam 5 dan pulang ketika jarum jam sudah mendekat jam 5 juga.....he...he....maka tidak ada yang bisa stand by setiap saat. Apalagi ketika jadwal kuliah bapaknya bukan lagi cuma di pagi hari saat Nadia sekolah tetapi juga ada yang di sore bahkan malam hari.
Maka salah satu jalan yang ditempuh adalah menitipkan Nadia pada After School Day Care yang ada di kompleks Bellevue High Primary School juga. Tetapi persoalan kembali timbul karena ASDC hanya beraktivitas sampai jam 6 saja sedangkan kuliah Mas kadang berlangsung sampai jam 7 malam. Dan ASDC juga memberlakukan denda keterlambatan penjemputan yang lumayan juga. Akhirnya alternatif yang kita pilih adalah menitipkan Nadia pada Family Day Care yang dikelola oleh seorang PR asal Vietnam bernama Lan Trugh. Wuih akhirnya satu challenge bisa terselesaikan. Aku bisa bekerja dengan tenang....Mas bisa kuliah dengan tenang....dan Nadia aman berada dalam pengawasan pihak yang terpercaya.
Di Family Day Care, walaupun hanya sekitar 2-3 jam....Nadia banyak mendapatkan manfaat mengikutinya salah satunya adalah sharing dengan orang lain. Karena selain ada beberapa anak orang lain yang dititipkan juga di sana, Lan Trugh juga memiliki 2 anak usia SD yang akhirnya malah menjadi seperti kakak dan adik lelaki bagi Nadia. Nadia sering membawa pulang hasil kerajinan tangan....ataupun cerita mengenai kunjungan ke Library......Di rumah itu banyak sekali disediakan mainan yang bukan saja dimiliki oleh keluarga itu tetapi juga dari hasil meminjam di Toy Library. Selama aku membantu di Toy Library aku juga menjumpai beberapa pengelola FDC yang memanfaatkan fasilitas TL seperti itu. Good idea bukan.
No comments:
Post a Comment