This word makes me remember what my husband told me two days ago. The conversation started because my husband kept trying to persuade me to resign from my recent job. If it happens, my resignation would be the third resignation I have made in my life. It's hard to accept his advice for the first time. He said that in life it is not only earning money, but making yourself became more worthy by using not only your money but your knowledge and your capability to help the other people. That should have been my first plan when I decided to join my husband in Australia. With my condition now, I have to spent ten hours a day at work, I almost didn't have the opportunity to study, whereas that should be my first priority because I have promise my self, when I am to Indonesia I want to get involved in developing education matters. And now I only have one year to go. There are so many things that I must catch up. Yeah...life would be worthy if we can do something for other people.
Wednesday, July 30, 2008
Sunday, July 27, 2008
Banjir Lagi.....Banjir Lagi
Bangun tidur nggak terus mandi.....malah kepikiran kondisi di Balikpapan. 9 July 2008 kemarin merupakan peristiwa tragis dalam hidup kami. Banjir melanda Balikpapan. Rumah kami pun nggak luput juga dari bencanan ini. Terendam air setinggi 1 m. Sebuah peringatan menuju kebaikan dari Allah SWT. Sepupu kami Mas Hendro melaporkan bahwa barang-barang elektronik di rumah tidak bisa diselamatkan.
Kami masih beruntung bahwa kami saat kejadian tidak berada di tempat. Coba bayangkan kalau saat itu kami ada di sana. Pasti yang adalah kepanikan.....seperti yang biasa terjadi kalau kami tahu hujan lebat akan datang. Maklum rumah kami dekat aliran sungai kecil....walaupun kami hanya pernah mengalami satu kali banjir kecil sebelumnya....cuma trauma itu masih ada. Gimana nggak buku ensiklopedia Nadia yan baru saja di beli harus jadi korban.
Lucunya kejadian itu terjadi tepat di hari yang sama Bapak dan Ibu datang dari Surabaya untuk menenggok kami. Jadi begitu dijemput dari Airport....masuk rumah.....maka disambut dengan lumpur yang mengotori lantai rumah.....kasihan bapak-ibu harus ikut bersih-bersih rumah. Jadi acara ngepel dan bakar-bakar barang yang tergenang air menjadi sambutan kami untuk kedatangan ortu kami yang pertama di rumah Balikpapan.
Kejadian ini membuat-ku berpikir, apakah kita bisa mencegah hal itu terjadi. Aku belum bisa berpikir tentang hal yang besar yang merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menyelamatkan rakyatnya. Namun mungkin aku mulai dari diri kami sendiri sebagai individu yang merupakan bagian dari komunitas besar.
Belajar dari pengalaman tinggal di Aussie. Aku terkesan dengan cara mereka bersahabat dengan alam. Terutama dalam hal-hal yang aku yakin masuk dalam lingkaran penyebab bencana2. Seperti Penanggulangan Sampah, Penyelamatan Hutan, Penyediaan Air Bersih dan Perlindungannya, Drainage, Usaha Penyadaran Masyarakat.
Kami masih beruntung bahwa kami saat kejadian tidak berada di tempat. Coba bayangkan kalau saat itu kami ada di sana. Pasti yang adalah kepanikan.....seperti yang biasa terjadi kalau kami tahu hujan lebat akan datang. Maklum rumah kami dekat aliran sungai kecil....walaupun kami hanya pernah mengalami satu kali banjir kecil sebelumnya....cuma trauma itu masih ada. Gimana nggak buku ensiklopedia Nadia yan baru saja di beli harus jadi korban.
Lucunya kejadian itu terjadi tepat di hari yang sama Bapak dan Ibu datang dari Surabaya untuk menenggok kami. Jadi begitu dijemput dari Airport....masuk rumah.....maka disambut dengan lumpur yang mengotori lantai rumah.....kasihan bapak-ibu harus ikut bersih-bersih rumah. Jadi acara ngepel dan bakar-bakar barang yang tergenang air menjadi sambutan kami untuk kedatangan ortu kami yang pertama di rumah Balikpapan.
Kejadian ini membuat-ku berpikir, apakah kita bisa mencegah hal itu terjadi. Aku belum bisa berpikir tentang hal yang besar yang merupakan tanggung jawab pemerintah untuk menyelamatkan rakyatnya. Namun mungkin aku mulai dari diri kami sendiri sebagai individu yang merupakan bagian dari komunitas besar.
Belajar dari pengalaman tinggal di Aussie. Aku terkesan dengan cara mereka bersahabat dengan alam. Terutama dalam hal-hal yang aku yakin masuk dalam lingkaran penyebab bencana2. Seperti Penanggulangan Sampah, Penyelamatan Hutan, Penyediaan Air Bersih dan Perlindungannya, Drainage, Usaha Penyadaran Masyarakat.
Wednesday, July 23, 2008
Inner Beauty
All the time, I only believe in inner beauty and not the outer. Why? Because since I was young, I have been a little bit different from two of my sisters. They are pretty and I am not. I am just an ordinary person. That's why I always try to make my self confident by believing that becoming a good person is more important than to have a beautiful face. It seems like it is hopeless, but because of that I can always stand it if somebody is teasing me by making a joke of my appearance.
I grew up, and even now the inner beauty has become very famous. As a woman, of course I want to look pretty too, but I am not making it the most important thing in my life. So as long as somebody clean, have good attitude, have huge heart, they can look pretty. That what we call The Inner Beauty.
I grew up, and even now the inner beauty has become very famous. As a woman, of course I want to look pretty too, but I am not making it the most important thing in my life. So as long as somebody clean, have good attitude, have huge heart, they can look pretty. That what we call The Inner Beauty.
Sunday, July 20, 2008
Trojan
Pagi hari sudah dipanikkan dengan laptop mas yang Trojan. Katanya sih nih Trojan hebat bener....nggak ngasih peringatan. Tapi langsung aja menyusup.
Sabtu ini istirahat kita agak terganggu dengan jadwal pengajian MIIAS yang dimajukan karena menyesuaikan dengan jadwal acara besok di Flinders University. Jadilah kita sudah harus siap-siap ke Masjid City di mana Pengajian kali ini akan diadakan.
Sabtu ini istirahat kita agak terganggu dengan jadwal pengajian MIIAS yang dimajukan karena menyesuaikan dengan jadwal acara besok di Flinders University. Jadilah kita sudah harus siap-siap ke Masjid City di mana Pengajian kali ini akan diadakan.
Saturday, July 19, 2008
Tumpangan
Hari ini hari terakhir kerja dalam minggu ini, masih tinggal 2 minggu lagi sebelum pabrik shutdown selama satu bulan.
Pagi tadi, untung semangat hidupku balik lagi. Jadi 1/2 4 sudah beranjak dari tempat tidur. Bisa sempatin masak nasi kuning dengan konco2-nya, seperti telur dadar, kentang goreng, plus ayam (cuman ayamnya chiken nugget Baiada jadi bukan ayam goreng atau ayam bakar).
Dan masih kusempatkan untuk membuat Jelly Hello Kitti buat Nadia. Kasihan dia ditinggal terus ama emaknya. Setelah kelar semua, rasanya lebih ringan melangkah keluar.
So....Jemputan datang dengan penumpang full kali. Karena mobil Sueb masih di reparasi maka Sueb plus Mustafit ikut Chao juga. Dan karena Sani hari ini juga sakit maka Mbak Nina jadi ikut kita juga. Ya.....untung Chao baikan. Emang dia orangnya baik.
Nah, ada cerita juga siang ini. Karena Bang Frangkie harus pulang cepat karena istrinya sakit....jadilah para penumpangnya sedikit bingung cari tumpangan. Jadi kami berempat menanyain setiap orang yang kira2 kami tahu arah pulangnya ke kota. Nyoba si Rian kecil....tenyata setiap Jum'at malam dia nggak balik ke kota tapi ke rumah temannya. Nyoba si Costa ternyata dia harus pergi ke city buat ngurus pengembalian pajak, Nyoba si Ray, aku sendiri bingung alasan dia sebenarnya apa kok terkesan keberatan. Tapi alhamdulillah mbak Rini teringat Michael the wise man. Tanpa ba bi bu (walau belum diterangin rumah mereka dimana) langsung aja dia bersedia menolong mereka.
Kerjaan hari ini nggak terlalu berat. Sebelum smoko pertama aku kerja dengan komputer-ku sendiri. Seperti biasa nimbang kambing yang satu kambing di packing dalam satu box. Kadang aku juga heran kok ya bisa ya ..... kambing sebesar itu setelah di potong2 kok cuma membutuhkan kotak yang kecil untuk mengepaknya. Jadi terpikir sesuatu yang aneh di otakku. Gimana kalau kuburan juga dibikin seperti itu. Hingga lahan yang dipakai juga nggak luas2.
Setelah smoko kerja di komputer Jullie (karena hari ini dia sakit...sudah dari kemarin dia memang tanpak kurang sehat). Paginya komputer itu dioperasikan Tegan. Sorry Tegan....ini permintaan supv. Jadi sampai sore sedikit sibuk dengan kotak2 WW. Pekerjaan ini awalnya berat tapi lama-lama terbiasa juga sih.....hi...hi....
Pulang hari ini ngecek saldo Optus....ternyata bonusnya masih banyak. Ya dipakai untuk nelepon ke Indo aja. Lagi kangen sama teman2 lama dan keluarga. Telp pertama Bu Wilda-Kepala Sekolah Mardhatillah tempat Nadia dulu sekolah. Alhamdulillah bisa nyambung....kangen ngobrol sama beliau. InsyaAllah Bu. Kalau nanti ada waktu saya mau belajar lagi tentang pendidikan yang diterapkan di Aussie spesial yang sudah di dapat Nadia di sini. Trus nyoba telepon KPS....nggak nyambung mungkin karena hari Jum'at. Coba nelepon ke KPC Sangatta cari Mbak Wiwin juga kelihatannya sudah pada hilang. Telepon Bapak, teleponnya tut...tut...tut terus. Akhirnya telepon ke Mbak Evi...malah salah no ke Rumah Helmi.....hi...hi...jadi ngobrol lama sama adikku yang pelukis eksentrik ini. Sayang Nur ama Aliefnya lagi bobok.
Udah dulu ah....mau nyoba mesin vacum cleaning yang kemarin dibelikan my hubby. Rumah memang sudah benar-benar butuh dibersihkan.
Pagi tadi, untung semangat hidupku balik lagi. Jadi 1/2 4 sudah beranjak dari tempat tidur. Bisa sempatin masak nasi kuning dengan konco2-nya, seperti telur dadar, kentang goreng, plus ayam (cuman ayamnya chiken nugget Baiada jadi bukan ayam goreng atau ayam bakar).
Dan masih kusempatkan untuk membuat Jelly Hello Kitti buat Nadia. Kasihan dia ditinggal terus ama emaknya. Setelah kelar semua, rasanya lebih ringan melangkah keluar.
So....Jemputan datang dengan penumpang full kali. Karena mobil Sueb masih di reparasi maka Sueb plus Mustafit ikut Chao juga. Dan karena Sani hari ini juga sakit maka Mbak Nina jadi ikut kita juga. Ya.....untung Chao baikan. Emang dia orangnya baik.
Nah, ada cerita juga siang ini. Karena Bang Frangkie harus pulang cepat karena istrinya sakit....jadilah para penumpangnya sedikit bingung cari tumpangan. Jadi kami berempat menanyain setiap orang yang kira2 kami tahu arah pulangnya ke kota. Nyoba si Rian kecil....tenyata setiap Jum'at malam dia nggak balik ke kota tapi ke rumah temannya. Nyoba si Costa ternyata dia harus pergi ke city buat ngurus pengembalian pajak, Nyoba si Ray, aku sendiri bingung alasan dia sebenarnya apa kok terkesan keberatan. Tapi alhamdulillah mbak Rini teringat Michael the wise man. Tanpa ba bi bu (walau belum diterangin rumah mereka dimana) langsung aja dia bersedia menolong mereka.
Kerjaan hari ini nggak terlalu berat. Sebelum smoko pertama aku kerja dengan komputer-ku sendiri. Seperti biasa nimbang kambing yang satu kambing di packing dalam satu box. Kadang aku juga heran kok ya bisa ya ..... kambing sebesar itu setelah di potong2 kok cuma membutuhkan kotak yang kecil untuk mengepaknya. Jadi terpikir sesuatu yang aneh di otakku. Gimana kalau kuburan juga dibikin seperti itu. Hingga lahan yang dipakai juga nggak luas2.
Setelah smoko kerja di komputer Jullie (karena hari ini dia sakit...sudah dari kemarin dia memang tanpak kurang sehat). Paginya komputer itu dioperasikan Tegan. Sorry Tegan....ini permintaan supv. Jadi sampai sore sedikit sibuk dengan kotak2 WW. Pekerjaan ini awalnya berat tapi lama-lama terbiasa juga sih.....hi...hi....
Pulang hari ini ngecek saldo Optus....ternyata bonusnya masih banyak. Ya dipakai untuk nelepon ke Indo aja. Lagi kangen sama teman2 lama dan keluarga. Telp pertama Bu Wilda-Kepala Sekolah Mardhatillah tempat Nadia dulu sekolah. Alhamdulillah bisa nyambung....kangen ngobrol sama beliau. InsyaAllah Bu. Kalau nanti ada waktu saya mau belajar lagi tentang pendidikan yang diterapkan di Aussie spesial yang sudah di dapat Nadia di sini. Trus nyoba telepon KPS....nggak nyambung mungkin karena hari Jum'at. Coba nelepon ke KPC Sangatta cari Mbak Wiwin juga kelihatannya sudah pada hilang. Telepon Bapak, teleponnya tut...tut...tut terus. Akhirnya telepon ke Mbak Evi...malah salah no ke Rumah Helmi.....hi...hi...jadi ngobrol lama sama adikku yang pelukis eksentrik ini. Sayang Nur ama Aliefnya lagi bobok.
Udah dulu ah....mau nyoba mesin vacum cleaning yang kemarin dibelikan my hubby. Rumah memang sudah benar-benar butuh dibersihkan.
Wednesday, July 16, 2008
Setelah Mt Buller
Pagi ini lumayan cerah....Prakiraan cuaca kemarin berarti agak meleset ya. Bangun karena alarm alam. Maklum setelah bekerja hampir 8 bulan di Pabrik yang mengharuskan aku bangun pagi-pagi benar setiap harinya, jadi akhirnya tubuhku memang sudah memulai kebiasaan untuk bangun sekitar jam 3. Cuman karena masih malas jadi aku baru beranjak dari tempat tidur setalah jarum kecil jam dinding menunjuk angka 4.
Udara pagi ini nggak terlalu dingin amat, khan memang nggak diguyur hujan. Jadi aku nyiapin bekal dan masakin telur buat Nadia. Pagi ini aku tidur-tidur ayam di dalam mobil. Sampai di Pabrik, si Chao nyindir ..... baguslah bisa tidur....nambah istirahat....:-)). Ya mau gimana lagi, karena mobil gelap aku jadi malas juga membaca. Jadinya lama-lama ketiduran.
Hari ini komputer skala-ku dijalankan secara normal. Hanya istirahat setelah smoko pertama. Jadi aku malah pindah ke komputer Jullie. Wah kerjaan di sini mah....Cuapek.....karena kotak datang dari mana-mana. Belum lalgi harus sering ganti program-nya. Aneh juga kenapa mereka nggak bisa bikin Shortcut button aja ya biar waktuku nggak bantak terbuang hanya untuk pindah-pindah menu. Cuapek deh.......
Smoko ke 3 (after lunch), aku rencananya mau membaca terusan buku Harry Potter, tapi ternyata Sean malah mendatangi dan menanyakan kemana aja aku selama 5 hari minggu kemarin. Wah ternyata selama ini kalau kita ngobrol dia nggak dengerin kali ya.....he...he... Padahal aku seudah bilang ke dia bahkan tanya-tanya dia tentang Mt Buller. Payah deh temanku yang satu ini. Akhirnya ya nemenin dia ngobrol di Washing Room. Sean malah cerita banyak tentang isi buku ke 7 Harry Potter ini. Mati deh gua.....jadi nggak ada kejutan lagi deh mbacanya. Anak ini memang lugu banget.....padahal aku mau tahu ceritanya setelah aku baca sendiri. But anyway.,....dia khan nggak bermaksud apa2...he...he...he...
Pulang ke rumah. Nadia very happy karena dia bisa main Toboggan lagi pagi Sofa. Aku sendiri habis makan trus cari inpirasi mau masak apa hari ini.
Udara pagi ini nggak terlalu dingin amat, khan memang nggak diguyur hujan. Jadi aku nyiapin bekal dan masakin telur buat Nadia. Pagi ini aku tidur-tidur ayam di dalam mobil. Sampai di Pabrik, si Chao nyindir ..... baguslah bisa tidur....nambah istirahat....:-)). Ya mau gimana lagi, karena mobil gelap aku jadi malas juga membaca. Jadinya lama-lama ketiduran.
Hari ini komputer skala-ku dijalankan secara normal. Hanya istirahat setelah smoko pertama. Jadi aku malah pindah ke komputer Jullie. Wah kerjaan di sini mah....Cuapek.....karena kotak datang dari mana-mana. Belum lalgi harus sering ganti program-nya. Aneh juga kenapa mereka nggak bisa bikin Shortcut button aja ya biar waktuku nggak bantak terbuang hanya untuk pindah-pindah menu. Cuapek deh.......
Smoko ke 3 (after lunch), aku rencananya mau membaca terusan buku Harry Potter, tapi ternyata Sean malah mendatangi dan menanyakan kemana aja aku selama 5 hari minggu kemarin. Wah ternyata selama ini kalau kita ngobrol dia nggak dengerin kali ya.....he...he... Padahal aku seudah bilang ke dia bahkan tanya-tanya dia tentang Mt Buller. Payah deh temanku yang satu ini. Akhirnya ya nemenin dia ngobrol di Washing Room. Sean malah cerita banyak tentang isi buku ke 7 Harry Potter ini. Mati deh gua.....jadi nggak ada kejutan lagi deh mbacanya. Anak ini memang lugu banget.....padahal aku mau tahu ceritanya setelah aku baca sendiri. But anyway.,....dia khan nggak bermaksud apa2...he...he...he...
Pulang ke rumah. Nadia very happy karena dia bisa main Toboggan lagi pagi Sofa. Aku sendiri habis makan trus cari inpirasi mau masak apa hari ini.
Tuesday, July 15, 2008
Setiran-Mu Chao Bikin Muntah Aja
Tangan ini sangat-sangat malas untuk memulai mengetik. Banyak sekali hal yang ada di otak-ku ingin kutuangkan namun lagi-lagi berat-berat....
Hari ini hujan menguyur Adelaide sejak pagi hari. Dan berdasarkan Prakiraan Cuaca, maka selama 5 hari ke depan cucian hasil jalan-jalan ke Melbourne bakalan nggak kering-kering, alias shower terus deh....kalau begini maka jurus orang malas terpaksa dipasang. Pergi ke Laudry buat ngeringin baju doang.
Pekerjaan di Pabrik hari ini cukup melelahkan, gara-gara nggak ada yang bantu buat menyiapkan lid2 dari kotak yang mau kutimbang dan kupasangi stiker. Jadi terpaksa turun-naik tangga ke bagian box, mungkin 15 kali. Naik turunnya sih gampang....tapi kalau bawa tumpukan lid setinggi 1,5 m. Nah itu baru bikin perutku tiba-tiba mual dan nafasku jadi agak sesak. Ditambah lagi waktu pulang bukannya lewat Freeway yang lurus-lurus aja jalannya, Chao malah ngajak lewat Greenhill yang jalannya meliuk-liuk kayak ular. Sudah gitu ditambah hujan yang turun rintik-rintik menyebabkan udara dingin yang ekstrim perbedaan dengan suhu di dalam mobil, maka kaca mobil-pun agak terhalang alias buram. Wah driver-ku ini jadi makin nggak karuan aja nyetirnya. Walhasil perutku makin mual dan sampai di Gas Station-Coles, aku langsung lari ke toilet dan muntah-muntah di sana. Lumayan lega setelah itu.
Sampai di rumah, Nadia sudah menyambut dengan sofa-sofa yang dia jungkir balikkan untuk membentuk playground. Untung kami nggak tinggal dengan orang lain. Coba bayangkan betapa merananya kalau mereka harus berhadapan dengan si Imajinatif Nadia. Rumah tak pernah rapi....selalu berantakan dengan permainan dan hasil karyanya. Moga-moga aku diberi cukup kesabaran. Paling kalau sudah capek berat ya....tinggal tidur aja (itu pesan dari mertua loh supaya nggak gampang marah2). Baru malam-malam kalau si energizer sudah tidur aku beberes.
Hari ini dia benar-benar memaksa untuk ditemani main. Ya sambil bergulung dalam quilt yang hangat (maklum rumah kami nggak ada heater-nya). Aku nemenin dia main lucuran dengan sofa-sofa yang dia balikkan (seperti main toboggan katanya). Apun deh nih anak , ada aja caranya buat happy.
Udah gitu dia menemukan lagi sebuah buku dan dia ingin membuat jalinan kertas seperti tikar. Mulai deh gunting2 lagi........
Ups....sudah jam 8 malam. Belanjaan suami tadi belum diolah. Nadia juga sudah protes, "My tummy hurt mam, I think I'm hungry now". Bisa aja kalau nyuruh orang.....halus...tapi maksa deh. Iya deh kumasak dulu ya ayam dan brokoli.
Selesai makan, kita masih menemani Nadia sebentar. Trus ya ngantuk yang sudah nggak ketulungan lagi....akhirnya ya semua pada bobo.
Hari ini hujan menguyur Adelaide sejak pagi hari. Dan berdasarkan Prakiraan Cuaca, maka selama 5 hari ke depan cucian hasil jalan-jalan ke Melbourne bakalan nggak kering-kering, alias shower terus deh....kalau begini maka jurus orang malas terpaksa dipasang. Pergi ke Laudry buat ngeringin baju doang.
Pekerjaan di Pabrik hari ini cukup melelahkan, gara-gara nggak ada yang bantu buat menyiapkan lid2 dari kotak yang mau kutimbang dan kupasangi stiker. Jadi terpaksa turun-naik tangga ke bagian box, mungkin 15 kali. Naik turunnya sih gampang....tapi kalau bawa tumpukan lid setinggi 1,5 m. Nah itu baru bikin perutku tiba-tiba mual dan nafasku jadi agak sesak. Ditambah lagi waktu pulang bukannya lewat Freeway yang lurus-lurus aja jalannya, Chao malah ngajak lewat Greenhill yang jalannya meliuk-liuk kayak ular. Sudah gitu ditambah hujan yang turun rintik-rintik menyebabkan udara dingin yang ekstrim perbedaan dengan suhu di dalam mobil, maka kaca mobil-pun agak terhalang alias buram. Wah driver-ku ini jadi makin nggak karuan aja nyetirnya. Walhasil perutku makin mual dan sampai di Gas Station-Coles, aku langsung lari ke toilet dan muntah-muntah di sana. Lumayan lega setelah itu.
Sampai di rumah, Nadia sudah menyambut dengan sofa-sofa yang dia jungkir balikkan untuk membentuk playground. Untung kami nggak tinggal dengan orang lain. Coba bayangkan betapa merananya kalau mereka harus berhadapan dengan si Imajinatif Nadia. Rumah tak pernah rapi....selalu berantakan dengan permainan dan hasil karyanya. Moga-moga aku diberi cukup kesabaran. Paling kalau sudah capek berat ya....tinggal tidur aja (itu pesan dari mertua loh supaya nggak gampang marah2). Baru malam-malam kalau si energizer sudah tidur aku beberes.
Hari ini dia benar-benar memaksa untuk ditemani main. Ya sambil bergulung dalam quilt yang hangat (maklum rumah kami nggak ada heater-nya). Aku nemenin dia main lucuran dengan sofa-sofa yang dia balikkan (seperti main toboggan katanya). Apun deh nih anak , ada aja caranya buat happy.
Udah gitu dia menemukan lagi sebuah buku dan dia ingin membuat jalinan kertas seperti tikar. Mulai deh gunting2 lagi........
Ups....sudah jam 8 malam. Belanjaan suami tadi belum diolah. Nadia juga sudah protes, "My tummy hurt mam, I think I'm hungry now". Bisa aja kalau nyuruh orang.....halus...tapi maksa deh. Iya deh kumasak dulu ya ayam dan brokoli.
Selesai makan, kita masih menemani Nadia sebentar. Trus ya ngantuk yang sudah nggak ketulungan lagi....akhirnya ya semua pada bobo.
Sunday, July 13, 2008
Tidur Yang Cukup
Membaca sebuah artikel mengenai manfaat Tidur (Rider Digest Desember 2007), membuat aku bersyukur bahwa mudah tertidur menjadi salah satu hal yang menjadi kelebihanku....he....he....alias ngantukan. Bagaimana tidak, dimanapun aku berada aku bisa tertidur dengan mudah, di dalam mobil yang melaju kencang, di halte bis, di sofa saat menemani Nadia nonton film, selesai membaca beberapa lembar buku/majalah (ini susah kalau lagi ngejar target kursus).
Ternyata tidur bermanfaat untuk membuat kita lebih sehat. Menurut Dr Lawrence Epstein berkurangnya kuantitas jam tidur menjadi pemicu meningkatnya tekanan darah dan mengurangi fungsi ketahanan tubuh kita. Tidur ternyata juga bermanfaat untuk membuat kita awet muda. Dan tidur juga bermanfaat untuk membuat kita lebih bahagia dan mengurangi kadar stress karena kurang tidur ternyata meningkatkan kadar hormon stress. Tidur juga membantu membangun kondisi otak yang lebih baik karena kurang tidur mempengaruhi kemampuan konsentrasi, kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan daya ingat, dan mood. Dan yang terakhir yang paling di dambakan wanita dari efek tidur adalah tidur juga mampu mengurangi berat badan karena kurang tidur ternyata menurunkan daya metabolisme tubuh dan meningkatkan selera makan, karena kurang tidur ternyata menurunkan tingkat produksi leptin yaitu hormon yang membuat kita merasa kenyang, meningkatkan tingkat produksi ghrelin yaitu hormon yang membuat kita merasa lapar.
Jadi ternyata jadi orang ngantukan ada manfaatnya juga khan....he....he......
So Say goodnight sooner and it may help you stay active and vital to ripe old age.
The Cider House Rules & Legalitas Aborsi
Semalam nonton video pinjaman dari Library. Judulnya "The Cider House Rules". Dipublikasikan di tahun 1999 dan membawa kemenangan bagi Michael Caine (Dr Wilbur Larch) untuk menyabet Academy Award sebagai Pemeran Pembantu Terbaik. Film ini diambil dari sebuah buku karangan John Irving yang dipublikasikan di tahun 1985 dengan judul yang sama. Sedangkan isu yang diangkat dalam film ini adalah tentang Aborsi.
Setelah membaca sekilas alur cerita di buku aslinya (Wikipedia), terjadi perbedaan yang besar antara film dan bukunya beda plotnya. Ternyata hal ini memang disengaja oleh pembuat skenarionya yaitu John Irving sendiri dengan alasan keterbatasan durasi film.
Film ini berkisah tentang Homer si Yatim Piatu yang tinggal di Rumah Yatim Piatu St Cloud dimana Dr Wilbur Larch menjadi Direktur. Selain mengelola Rumah Yatim Piatu, Dr Wilbur juga membantu kelahiran bayi-bayi yang tidak diinginkan serta secara rahasia melakukan tindakan ilegal aborsi dengan dalih untuk membantu para wanita terlepas dari beban kelahiran bayi-bayi yang tidak mereka inginkan. Homer adalah salah satu dari bayi yang tidak diinginkan tersebut, walaupun sudah 2 kali dicoba diadopsi oleh 2 keluarga pada saat kecilnya, pada akhirnya dia kembali lagi ke panti tersebut. Mengetahui bahwa Homer akan bakal tumbuh dewasa dalam naungan panti tersebut maka Dr Larch memutuskan untuk mentraining dia menjadi asistennya.
Walau Dr Larch mencintai para Yatim Piatu ini dia selalu berusaha tetap menjaga hubungan mereka supaya keterikatan batin antara dia dan mereka tidak terlalu besar sehingga bisa menyusahkan anak-anak itu ketika mereka akan diadopsi. Homer tumbuh dewasa dan menjadi asisten yang handal. Namun dia menghadapi konflik batin mengenai prilaku aborsi yang dilakukan Dr Larch. Homer memutuskan untuk menjalani kehidupan di luar panti. Hal ini menyedihkan Dr Larch yang sudah teramat sangat menyayanginya. Ketika datang dua orang kekasih Candy Kendall dan Wally Worthington (anak pemilik perkebunan apel) yang melakukan aborsi terhadap hubungan gelap mereka, Homer tidak menunggu waktu lagi untuk keluar dari panti dan mengikuti Candy-Wally kembali ke perkebunan. Di perkebunan Homer bekerja sebagai pemetik buah apel musiman. Dia tinggal di Barak perkebunan bersama para pekerja musiman yang dipimpin oleh Mr Rose. Berbagai kisah mewarnai kehidupannya selama di perkebunan. Affair yang dia lakukan bersama Candy, karena di tinggal kekasihnya ke medan perang yang akhirnya harus terhenti karena Candy lebih memilih membaktikan hidupnya pada kekasihnya yang pulang dari medan perang dalam keadaan cacat. Kisah tragis Mr Rose yang menghamili anak gadisnya dan akhirnya terbunuh di tangan anak gadisnya sendiri dimana Homer berusaha menolong aborsinya. Khabar buruk Dr Larch yang ternyata meninggal akibat kecelakaan over dosis obat yang selalu dia gunakan untuk menenangkan dirinya. Dan demi cintanya pada Homer dia berjuang untuk memalsukan ijasah-ijasah Homer agar dia mendapatkan pengakuan sebagai dokter. Dia juga memalsukan data kondisi kesehatan Homer sebelumnya agar Homer tidak dikirim ke Medan Perang. Kejadian-kejadian itu akhirnya membulatkan tekad Homer untuk kembali ke Rumah Yatim Piatu St Cloud dan menjalani nasibnya sebagai Direktur di sana. Film dan buku The Cider House Rules mendatangkan Pro dan Kontra masalah Aborsi.
Lalu bagaimana pandangan Islam tentang Hukum Aborsi?
Fatwa MUI No 4 tahun 2005 Tentang Aborsi,
Ketentuan Umum :
1. Aborsi diharamkan hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu (nidasi).
2. Aborsi dilakukan karena adanya uzur baik yang bersifat darurat ataupun hajat.
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.
Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.
Dan orang-orang yang berkata : " Ya, Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".
Sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.
Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diangi oleh Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya
(QS Al Furqan - 25 : Ayat 63-71)
Setelah membaca sekilas alur cerita di buku aslinya (Wikipedia), terjadi perbedaan yang besar antara film dan bukunya beda plotnya. Ternyata hal ini memang disengaja oleh pembuat skenarionya yaitu John Irving sendiri dengan alasan keterbatasan durasi film.
Film ini berkisah tentang Homer si Yatim Piatu yang tinggal di Rumah Yatim Piatu St Cloud dimana Dr Wilbur Larch menjadi Direktur. Selain mengelola Rumah Yatim Piatu, Dr Wilbur juga membantu kelahiran bayi-bayi yang tidak diinginkan serta secara rahasia melakukan tindakan ilegal aborsi dengan dalih untuk membantu para wanita terlepas dari beban kelahiran bayi-bayi yang tidak mereka inginkan. Homer adalah salah satu dari bayi yang tidak diinginkan tersebut, walaupun sudah 2 kali dicoba diadopsi oleh 2 keluarga pada saat kecilnya, pada akhirnya dia kembali lagi ke panti tersebut. Mengetahui bahwa Homer akan bakal tumbuh dewasa dalam naungan panti tersebut maka Dr Larch memutuskan untuk mentraining dia menjadi asistennya.
Walau Dr Larch mencintai para Yatim Piatu ini dia selalu berusaha tetap menjaga hubungan mereka supaya keterikatan batin antara dia dan mereka tidak terlalu besar sehingga bisa menyusahkan anak-anak itu ketika mereka akan diadopsi. Homer tumbuh dewasa dan menjadi asisten yang handal. Namun dia menghadapi konflik batin mengenai prilaku aborsi yang dilakukan Dr Larch. Homer memutuskan untuk menjalani kehidupan di luar panti. Hal ini menyedihkan Dr Larch yang sudah teramat sangat menyayanginya. Ketika datang dua orang kekasih Candy Kendall dan Wally Worthington (anak pemilik perkebunan apel) yang melakukan aborsi terhadap hubungan gelap mereka, Homer tidak menunggu waktu lagi untuk keluar dari panti dan mengikuti Candy-Wally kembali ke perkebunan. Di perkebunan Homer bekerja sebagai pemetik buah apel musiman. Dia tinggal di Barak perkebunan bersama para pekerja musiman yang dipimpin oleh Mr Rose. Berbagai kisah mewarnai kehidupannya selama di perkebunan. Affair yang dia lakukan bersama Candy, karena di tinggal kekasihnya ke medan perang yang akhirnya harus terhenti karena Candy lebih memilih membaktikan hidupnya pada kekasihnya yang pulang dari medan perang dalam keadaan cacat. Kisah tragis Mr Rose yang menghamili anak gadisnya dan akhirnya terbunuh di tangan anak gadisnya sendiri dimana Homer berusaha menolong aborsinya. Khabar buruk Dr Larch yang ternyata meninggal akibat kecelakaan over dosis obat yang selalu dia gunakan untuk menenangkan dirinya. Dan demi cintanya pada Homer dia berjuang untuk memalsukan ijasah-ijasah Homer agar dia mendapatkan pengakuan sebagai dokter. Dia juga memalsukan data kondisi kesehatan Homer sebelumnya agar Homer tidak dikirim ke Medan Perang. Kejadian-kejadian itu akhirnya membulatkan tekad Homer untuk kembali ke Rumah Yatim Piatu St Cloud dan menjalani nasibnya sebagai Direktur di sana. Film dan buku The Cider House Rules mendatangkan Pro dan Kontra masalah Aborsi.
Lalu bagaimana pandangan Islam tentang Hukum Aborsi?
Fatwa MUI No 4 tahun 2005 Tentang Aborsi,
Ketentuan Umum :
- Darurat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati.
- Hajat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar.
1. Aborsi diharamkan hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada dinding rahim ibu (nidasi).
2. Aborsi dilakukan karena adanya uzur baik yang bersifat darurat ataupun hajat.
- a. Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilan yang membolehkan aborsi adalah :
- Perempuan hamil menderita sakit fisik berat seperti kanker stadium lanjut, TBC dengan caverna dan penyakit-penyakit fisik berat lainnya yang harus ditetapkan oleh Tim Dokter.
- Dalam keadaan kehamilan mengancam nyawa si ibu.
- b.Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilan yang dapat membolehkan aborsi adalah
- Janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetic yang kalau lahir kelak sulit disembuhkan.
- Kehamilan akibat perkosaan yang ditetapkan oleh Tim yang Berwenang yang didalamnya terdapat antara lain keluarga korban, dokter dan ulama.
- c. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud dalam huruf b harus dilakukan sebelum janin berusiaa 40 hari.
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.
Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.
Dan orang-orang yang berkata : " Ya, Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".
Sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.
Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diangi oleh Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya
(QS Al Furqan - 25 : Ayat 63-71)
Saturday, July 5, 2008
No Central Market for today
Menyambung acara kita tadi malam, nonton bareng-bareng film "Five Children & IT" (tapi kita satu-satu tertidur...he...he..), kita isi pagi hari ini dengan nonton video tentang perjuangan para student memasuki dunia kampus di Aussie "Downunder Grads. Cukup menarik ceritanya......di dalamnya ada jga kisah tentang student Indo juga yang harus terpisah dengan keluarga untuk menempuh beasiswa.
Nggak puas dengan kisah2 itu. My hubby masih lagi nonton film tentang "Immigration", yang bercerita tentang usaha para immigran untuk memasuki Aussie.
Hari ini kita memang menjadwalkan diri nggak kemana-mana. Mau total istirahat. Stock makanan lain kecuali beras masih banyak. So tinggal mengolah aja. Jadi jadwal ke Central Market di tiadakan hari ini. Rasa capek setelah bekerja 5 hari cukup terobati dengan menambah jam tidur.
Nggak terasa sarapan baru siap jam 11 (itu mah bukan sarapan lagi tapi sudah lunch...he...he...). Bikin mie goreng karena kita sudah kehabisan stock beras (maklum pelupa). Lumayan kenyang juga. Trus disambung kerjaan rutin nyuci baju. My hubby baik banget nerusin dengan jemurin semua baju-baju. Moga-moga nggak turun hujan deh siang dan malam hari ini. Sehingga nggak perlu extend jemur lagi. Kalau nggak ya terpaksa harus ke laundry.
Sesiangan kita berdua asyik untuk menjelajah internet dan update blog. Maklum karena kesibukan (kecapekan) selama seminggu maka blog juga nggak sempat ke update. Sedangkan my little pumpkin asyik main boneka dan menggambar serta mengobrak-abrik rumah. Biar deh asal dia merasa nyaman di rumah sendiri. Terlalu pingin rapi malah mematikan kreatifitasnya.
Nggak terasa sore sudah menjelang....dan perut sudah mulai keroncongan lagi. Maka jurus bikin makanan cepat saji mulai dipasang. Ayam dibuat pakai bumbu kalasan Kobe. Wortel, Bayam, Tauge, Gabbage tinggal di rebus dan disandingkan dengan sambal pecel. Maka siaplah makan sore dengan lauk Pecel dan Ayam Goreng. Yap nggak lupa goreng krupuk udang nya.
Selesai makan sore, my hubby harus cabut untuk mengantarkan Pizza. Yah lumayan buat nambah ongkos jalan-jalan ke Melbourne....mau menyentuh salju (wah jadi mimpi gimana rasanya ya menyentuh salju). Sean dan Guido sudah menasehatiku jangan lupa bawa Kaca Mata Hitam soalnya pasti kamu bakal kesilauan...he...he...bener juga ya. Mereka perhatian juga.
Emang bekerja dengan komputer membuat kita nggak kerasa kalau waktu sudha berjalan dengan sangat cepat. Dan malam sudah menjelang, plus perut sudah mulai keroncongan lagi.
Nggak puas dengan kisah2 itu. My hubby masih lagi nonton film tentang "Immigration", yang bercerita tentang usaha para immigran untuk memasuki Aussie.
Hari ini kita memang menjadwalkan diri nggak kemana-mana. Mau total istirahat. Stock makanan lain kecuali beras masih banyak. So tinggal mengolah aja. Jadi jadwal ke Central Market di tiadakan hari ini. Rasa capek setelah bekerja 5 hari cukup terobati dengan menambah jam tidur.
Nggak terasa sarapan baru siap jam 11 (itu mah bukan sarapan lagi tapi sudah lunch...he...he...). Bikin mie goreng karena kita sudah kehabisan stock beras (maklum pelupa). Lumayan kenyang juga. Trus disambung kerjaan rutin nyuci baju. My hubby baik banget nerusin dengan jemurin semua baju-baju. Moga-moga nggak turun hujan deh siang dan malam hari ini. Sehingga nggak perlu extend jemur lagi. Kalau nggak ya terpaksa harus ke laundry.
Sesiangan kita berdua asyik untuk menjelajah internet dan update blog. Maklum karena kesibukan (kecapekan) selama seminggu maka blog juga nggak sempat ke update. Sedangkan my little pumpkin asyik main boneka dan menggambar serta mengobrak-abrik rumah. Biar deh asal dia merasa nyaman di rumah sendiri. Terlalu pingin rapi malah mematikan kreatifitasnya.
Nggak terasa sore sudah menjelang....dan perut sudah mulai keroncongan lagi. Maka jurus bikin makanan cepat saji mulai dipasang. Ayam dibuat pakai bumbu kalasan Kobe. Wortel, Bayam, Tauge, Gabbage tinggal di rebus dan disandingkan dengan sambal pecel. Maka siaplah makan sore dengan lauk Pecel dan Ayam Goreng. Yap nggak lupa goreng krupuk udang nya.
Selesai makan sore, my hubby harus cabut untuk mengantarkan Pizza. Yah lumayan buat nambah ongkos jalan-jalan ke Melbourne....mau menyentuh salju (wah jadi mimpi gimana rasanya ya menyentuh salju). Sean dan Guido sudah menasehatiku jangan lupa bawa Kaca Mata Hitam soalnya pasti kamu bakal kesilauan...he...he...bener juga ya. Mereka perhatian juga.
Emang bekerja dengan komputer membuat kita nggak kerasa kalau waktu sudha berjalan dengan sangat cepat. Dan malam sudah menjelang, plus perut sudah mulai keroncongan lagi.
Friday, July 4, 2008
Digital Fortress
Digital Fortress, buku Dan Brown yang lain ini adalah sebuah buku Science Fiction dalam klasifikasi Techno Thriller Novel. Sebenarnya terbit lebih dulu daripada buku Angels dan Demons. Tetapi karena waktu itu yang meledak dulu di Indo adalah Da Vinci Code, baru deh jadi makin pingin tahu buku-buku karangannya yang lain. Ditelusuri ke belakang eh....malah harusnya kita baca lebih dulu buku ini karena terbitan tahun 1996, baru Angel and Demons terbitan 2000, terus Deceptions Point terbitan 2001, baru The Da Vinci Code terbitan March 2003. Tetapi yang masih belum kesampaian malah Deception Points. Setelah The Da Vinci Code ada lagi novel yang masih menunggu tanggal terbitnya The Solomon Key yang katanya bakal terbit di tahun 2008 ini.
Balik lagi ke Digital Fortress. Buku ini bercerita tentang petualangan seorang ahli matematika Susan Fletcher, Kepala Divisi Criptography (Dan Brown paling suka ilmu ini) di Badan Keamanan Nasional - National Security Agency (NSA's) dalam memecahkan kode rahasia yang membuat kewalahan TRANSLTR (processor supercomputer NSA yang memiliki kemampuan memecahkan encrypted data dalam waktu singkat). Dibuka dengan kematian Ensei Tankado, seorang cryptographer brillian NSA yang dipecat karena tidak menyetujui keterlibatan Badan Keamanan Nasional ke dalam area privacy individu. Dengan kecerdasannya dia membuat Kode "Digital Fortress" yang menjadi unbreakable code bagi TRANSLTR .
Dibalik buku ini diangkat issue mengenai hak rahasia pribadi individu. Dimana demi keamanan nasional maka sebuah negara boleh mengobrak-abrik dan mengakses data pribadi.
Hal yang menariklainnya dari buku ini adalah permainan kode yang muncul di akhir buku ini
128 - 10 - 93 - 85 - 10 - 128 - 98 - 112 - 6 - 6 - 25 - 126 - 39 -1 -68 -78
Dibalik buku ini diangkat issue mengenai hak rahasia pribadi individu. Dimana demi keamanan nasional maka sebuah negara boleh mengobrak-abrik dan mengakses data pribadi.
Hal yang menariklainnya dari buku ini adalah permainan kode yang muncul di akhir buku ini
128 - 10 - 93 - 85 - 10 - 128 - 98 - 112 - 6 - 6 - 25 - 126 - 39 -1 -68 -78
merupakan simbol dari nomor Bab. Kemudian ambil huruf pertama dari kata di awal bab tersebut, misal Bab 128 yang dimulai dengan "When Susan awoke" ambil huruf W -nya saja
maka akan terangkai W E C G E W H Y A A I O R T N U. Kemudian susun menjadi menggunakan metode a Columnar Transporsition Cipher menjadi kotak
W E C G
E W H Y
A A I O
R T N U
dan di baca seperti kita membaca huruf cina dari atas ke bawah
WE ARE WATCHING YOU.....he....he...he...
Baru tahu setelah baca Wikipedia.
maka akan terangkai W E C G E W H Y A A I O R T N U. Kemudian susun menjadi menggunakan metode a Columnar Transporsition Cipher menjadi kotak
W E C G
E W H Y
A A I O
R T N U
dan di baca seperti kita membaca huruf cina dari atas ke bawah
WE ARE WATCHING YOU.....he....he...he...
Baru tahu setelah baca Wikipedia.
Tuesday, July 1, 2008
Angels & Demons
Waktu di Indo sudah pernah baca versi Indo-nya. Tapi karena ingin tahu versi Bahasa Inggrisnya jadi pinjam lagi dari Mitcham Library. Orang seperti aku ini lumayan dimanjakan dengan Edisi Large Print he...he....he.....Walau edisi seperti ini biasanya diperuntukkan bagi orang-orang tua yang penglihatannya sudah mulai kabur, tapi bagiku edisi ini merupakan anugrah karena kemampuan bahasa Inggris yang masih terbatas.
Buku ini sendiri bercerita tentang kisah petualangan Ahli Simbol (Symbologist) Robert Langdon yang mencoba menghentikan usaha kelompok "Illuminati" yang pada awalnya diduga menjadi dalang dari usaha penghancuran kota Vatican dengan senjata temuan terbaru CERN "Antimatter" (senjata anti materi) yang kekuatan penghacurannya melebihi Senjata Nuklir.
Buku ini cukup menarik dengan ditampilkankanya hal-hal seperti :
-- Illuminati (sebuah kelompok persaudaraan dari para ilmuwan yang dikenal menjadi musuh gereja) yang dianggap sudah punah sejak lama.
-- CERN -- Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire yaitu sebuah fasilitas penelitian terbesar di dunia yang terletak sebagian di Switzerland dan sebagian di Perancis. CERN juga menjadi tempat kelahiran The Worldwibe Web (by Tim Berners Lee di tahun 1989) . Sampai sekarang CERN juga masih meneliti mengenai "Antimatter", dimana CERN menjawab bahwa diskripsi "Antimatter" di dalam cerita Dan Brown murni fiksi.
-- Ambigrams yaitu cara penulisan sebuah kata yang apabila kita lihat dari atas atau bawah akan terbaca yang sama.
Subscribe to:
Posts (Atom)