Tuesday, December 31, 2019
Keheningan Yang Mencurigakan........bener toh !!!! Air di botol plastik sudah membanjiri lantai dan tas serta kertas2 pada kuyub.....Bocah kok ono ae polah-e
# Jodoh? Akhlaknya Diprioritaskan daripada Ilmu Agamanya?
Ingat! “ilmu agamanya” lho, bukan “agamanya”. Karena agama sesoerang itu mencakup ilmu, akhlak dan amalnya.
Kenapa sih? Bukannya ilmu agama, kan mantap tuh, apalagi ustadz dan orang yang punya ilmu agama
Memang patokan utama memilih dan tidak ada tawar-menawar lagi adalah:
AGAMA dan AKHLAK
Tetapi kalau bicara memilih jodoh, cenderung dan prioritas melihat bagaimana akhlaknya sesama manusia dan makhluk lainnya, akhlak nan mulia, memudahkan orang lain, menjadi teman disaat susah, banyak orang yang senang dengan mulianya akhlaknya
Kenapa?
1. Karena akhlak adalah cerminan.keimanan seseorang. Jika akhlaknya baik itulah cerminan imannya dan keikhlasannya, insyaAllah baik. Walaupun mungkin ilmu agamanya tidak banyak sekali
Sebagaimana hadits:
أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا
“Mukmin yang paling sempurna Imannya adalah yang paling baik akhlaknya”
(HR At-Thirmidzi no 1162, As-Shahihah no 284)
2. Ilmu agama tinggi belum tentu imannya bagus.
(Tetapi harus husnudzan bahwa ilmu agama dengan niat yang ikhlas akan membawa kepada akhlak yang baik)
Misalnya ada ustadz, tapi akhlaknya kurang baik. Senior dalam ilmu agama tetapi sombong dan merasa tinggi (ingat, ini sangat sedikit)
3. Di zaman sekarang ini, ilmu sangat mudah didapat. Atau “terlihat/terkesan” berilmu cukup mudah (apalagi di medsos)
ada google, modal copas, telpon minta fatwa dengan cepat.
Sehingga sekedar testimoni tentang “ilmu agamanya” saja kurang cukup. Maksudnya jangan terbuai dan terlena dahulu dengan testimoni ilmu agamanya
“Ustadz”, “lulusan universitas Islam ternama”, “bahasa arab dan hapalan bagus”, “Ustadz dunia maya”
Tetapi carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang akhlaknya dan muamalah dengan sesama makhluk.
Ingat! dalam kehidupan rumah tangga nanti, kemuliaan akhlak sangat penting (silahkan tanya deh ke mereka yang sudah berumah tangga). Rumah tangga itu susah dan senang. Saat-saat senang dan aman, semua bisa jadi teman yang baik, tetapi belum tentu di saat susah
Bagaimama mencari info tentang akhlaknya?
1. Tanya kepada keluarga dan teman dekatnya yang sudah lama bergaul
Bukan dengan pacaran/ujicoba. Mohon maaf karena pacaran itu yang ditampilkan baik-baiknya aja,Setia dan romantis padahal ada maunua, ketemunya pas cantik dan gantengnya. Padahal…
2.Tanyakan kepada teman-teman di daerah asalnya.
Karena seseorang itu bisa jadi berubah sikapnya di lingkungan baru/perantauan. Di daerah orang gak berani macam-macam dan neko-neko. Tetapi di daerah (kekuasaan) sendiri bisa jadi.. (ini hati-hati dan cek-ricek, bukan su’udzan)
3.Tanyakan kepada teman yang mungkin satu rumah/kontrakan/kos dengannya
Karena “rumah adalah aurat” disitu kelemahan dan kekurangan terlihat.
Sedangkan dalam urusan jodoh. Nabi shallallaahu alaihi wa sallam memerintahkan harus memberikan informasi yang seimbang dan terbuka kelebihan dan kekurangannya.
4. Jika dia seorang aktifis atau ikut di organisasi tertentu (termasuk.kantor tempat bekerja), anda bisa.tanyakan beberapa teman kantor dan bosnya.
Karena organisasi terkadang komplek, rumit dan butuh “otak yang dingin” menyelesaikan dan menghadapi masalah. Itu bisa menjadi cerminan awal mengarungi bahtera rumah tangga
Sebaiknya jangan juga terpaku kaku dengan testimoni ustadz -gurunya- tentang ilmu agamanya. apalagi ustadz tersebut jarang bergaul dan hanya ketemu di majelis ilmu. Di majelis ilmu insyaAllah akhlaknya terlihat baik semua
Kami yakin, anda lebih tahu bagaimana cara mencari informasi yang tepat dan akurat tentang akhlaknya
Tetapi ingat, jangan sampai kita su’udzan dengan mereka yang berilmu agama. Dalam masalah jodoh (apalagi bagi wanita) perlu cek dan ricek.
Kami menulis hal ini karena memang ada kejadiannya (ingat, sedikit). Ternyata ilmu agama tidak sesuai dengan amalnya, akhlaknya tidak “segarang” dan “setenar” di medsos.
Bagi comblang (pahala mencomblang yang sesuai syariat besar lho) yang memperantarai, sebaiknya jangan menjadi comblang atau merekomendasikan/menawarkan hanya karena tahu ilmu agamanya saja.
misalnya ustadz lulusan universitas ternama, langsung ditawarkan.ke sana ke sini, padahal dia kurang tahu tentang akhlaknya atau bahkan tidak kenal.
jika iya ingin menawarkan, maka bantulah dengan mencarikan info tentang akhlak dan agamanya
Prinsip comblang: sebaiknya jangan jika tidak kenal (anjuran lho)
Mohon maaf, kami share ini berdasarkan beberapa pengalaman (bukan pengalaman pribadi hehe) semoga bisa menjadi informasi bagi kita semua.
Semoga Allah membaguskan akhlak kita dan kaum muslimin. Semoga Allah memudahkan jodoh bagi mereka yang tengah harap-menanti
@Pesawat Sriwijaya Air Jogja-Makasar
Penyusun: Raehanul Bahraen
(KABID Kemuslimahan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari -YPIA- Yogyakarta masa 2013-2015)
__
Telegram (klik): bit.ly/muslimafiyah
LINE (klik): bit.ly/LINE-Raehanul
Broadcast WA muslimafiyah: +62895384942337
(Simpan nomornya, Kirim Pesan via WA ا
[Nama Lengkap-Kota]
(Direkap tiap hari Ahad)
Ingat! “ilmu agamanya” lho, bukan “agamanya”. Karena agama sesoerang itu mencakup ilmu, akhlak dan amalnya.
Kenapa sih? Bukannya ilmu agama, kan mantap tuh, apalagi ustadz dan orang yang punya ilmu agama
Memang patokan utama memilih dan tidak ada tawar-menawar lagi adalah:
AGAMA dan AKHLAK
Tetapi kalau bicara memilih jodoh, cenderung dan prioritas melihat bagaimana akhlaknya sesama manusia dan makhluk lainnya, akhlak nan mulia, memudahkan orang lain, menjadi teman disaat susah, banyak orang yang senang dengan mulianya akhlaknya
Kenapa?
1. Karena akhlak adalah cerminan.keimanan seseorang. Jika akhlaknya baik itulah cerminan imannya dan keikhlasannya, insyaAllah baik. Walaupun mungkin ilmu agamanya tidak banyak sekali
Sebagaimana hadits:
أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا
“Mukmin yang paling sempurna Imannya adalah yang paling baik akhlaknya”
(HR At-Thirmidzi no 1162, As-Shahihah no 284)
2. Ilmu agama tinggi belum tentu imannya bagus.
(Tetapi harus husnudzan bahwa ilmu agama dengan niat yang ikhlas akan membawa kepada akhlak yang baik)
Misalnya ada ustadz, tapi akhlaknya kurang baik. Senior dalam ilmu agama tetapi sombong dan merasa tinggi (ingat, ini sangat sedikit)
3. Di zaman sekarang ini, ilmu sangat mudah didapat. Atau “terlihat/terkesan” berilmu cukup mudah (apalagi di medsos)
ada google, modal copas, telpon minta fatwa dengan cepat.
Sehingga sekedar testimoni tentang “ilmu agamanya” saja kurang cukup. Maksudnya jangan terbuai dan terlena dahulu dengan testimoni ilmu agamanya
“Ustadz”, “lulusan universitas Islam ternama”, “bahasa arab dan hapalan bagus”, “Ustadz dunia maya”
Tetapi carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang akhlaknya dan muamalah dengan sesama makhluk.
Ingat! dalam kehidupan rumah tangga nanti, kemuliaan akhlak sangat penting (silahkan tanya deh ke mereka yang sudah berumah tangga). Rumah tangga itu susah dan senang. Saat-saat senang dan aman, semua bisa jadi teman yang baik, tetapi belum tentu di saat susah
Bagaimama mencari info tentang akhlaknya?
1. Tanya kepada keluarga dan teman dekatnya yang sudah lama bergaul
Bukan dengan pacaran/ujicoba. Mohon maaf karena pacaran itu yang ditampilkan baik-baiknya aja,Setia dan romantis padahal ada maunua, ketemunya pas cantik dan gantengnya. Padahal…
2.Tanyakan kepada teman-teman di daerah asalnya.
Karena seseorang itu bisa jadi berubah sikapnya di lingkungan baru/perantauan. Di daerah orang gak berani macam-macam dan neko-neko. Tetapi di daerah (kekuasaan) sendiri bisa jadi.. (ini hati-hati dan cek-ricek, bukan su’udzan)
3.Tanyakan kepada teman yang mungkin satu rumah/kontrakan/kos dengannya
Karena “rumah adalah aurat” disitu kelemahan dan kekurangan terlihat.
Sedangkan dalam urusan jodoh. Nabi shallallaahu alaihi wa sallam memerintahkan harus memberikan informasi yang seimbang dan terbuka kelebihan dan kekurangannya.
4. Jika dia seorang aktifis atau ikut di organisasi tertentu (termasuk.kantor tempat bekerja), anda bisa.tanyakan beberapa teman kantor dan bosnya.
Karena organisasi terkadang komplek, rumit dan butuh “otak yang dingin” menyelesaikan dan menghadapi masalah. Itu bisa menjadi cerminan awal mengarungi bahtera rumah tangga
Sebaiknya jangan juga terpaku kaku dengan testimoni ustadz -gurunya- tentang ilmu agamanya. apalagi ustadz tersebut jarang bergaul dan hanya ketemu di majelis ilmu. Di majelis ilmu insyaAllah akhlaknya terlihat baik semua
Kami yakin, anda lebih tahu bagaimana cara mencari informasi yang tepat dan akurat tentang akhlaknya
Tetapi ingat, jangan sampai kita su’udzan dengan mereka yang berilmu agama. Dalam masalah jodoh (apalagi bagi wanita) perlu cek dan ricek.
Kami menulis hal ini karena memang ada kejadiannya (ingat, sedikit). Ternyata ilmu agama tidak sesuai dengan amalnya, akhlaknya tidak “segarang” dan “setenar” di medsos.
Bagi comblang (pahala mencomblang yang sesuai syariat besar lho) yang memperantarai, sebaiknya jangan menjadi comblang atau merekomendasikan/menawarkan hanya karena tahu ilmu agamanya saja.
misalnya ustadz lulusan universitas ternama, langsung ditawarkan.ke sana ke sini, padahal dia kurang tahu tentang akhlaknya atau bahkan tidak kenal.
jika iya ingin menawarkan, maka bantulah dengan mencarikan info tentang akhlak dan agamanya
Prinsip comblang: sebaiknya jangan jika tidak kenal (anjuran lho)
Mohon maaf, kami share ini berdasarkan beberapa pengalaman (bukan pengalaman pribadi hehe) semoga bisa menjadi informasi bagi kita semua.
Semoga Allah membaguskan akhlak kita dan kaum muslimin. Semoga Allah memudahkan jodoh bagi mereka yang tengah harap-menanti
@Pesawat Sriwijaya Air Jogja-Makasar
Penyusun: Raehanul Bahraen
(KABID Kemuslimahan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari -YPIA- Yogyakarta masa 2013-2015)
__
Telegram (klik): bit.ly/muslimafiyah
LINE (klik): bit.ly/LINE-Raehanul
Broadcast WA muslimafiyah: +62895384942337
(Simpan nomornya, Kirim Pesan via WA ا
[Nama Lengkap-Kota]
(Direkap tiap hari Ahad)
Kompor atau TV
(Episode - bertahun lalu saat sedang bikin dapur rumah baru)
Emak sejak dulu bercita-cita punya kompor seperti punya mbah uti. Yang stove sama oven nyambung jadi satu. Sudah lihat-lihat ke beberapa toko elektronik. Ternyata yang diinginkan harganya masih bikin senyum-senyum sendiri.
Demi menentamkan hati, maka kubilang ke Kangmas suami. "Ah beli kompor tanam saja, lebih terjangkau. Lagian aku khan bukan orang yang hobi masak-memasak. Belum tentu juga kalau ada oven aku bakal sering masak makanan jenis gitu. Yang ada malah aku harus rajin membersihkannya saja karena ketumpahan minyak". ini jelas alasan highly effective moms.....wkwkwk
Dan apa jawaban Kangmas saat itu. "Kayaknya mendingan mama tak belikan TV baru saja ya. Khan mama lebih hobi nonton Master Chef daripada masak. Biar lebih nyaman nontonnya.....hehehe"
Iku nyindir opo nyemoni yo....hahaha
Dan beberapa hari lalu ucapan selamat meluncur dari Kangmas.
"Selamat ya ma, bisa jadi juara 1. Nggak sia-sia hobi nonton Master Chef.....hahaha"
Dan aku cuma bisa tergelak juga.
Lumayan juga pernah juara di kompetisi lomba potong dadu buah. Sangat perlu digaris bawahi tebal-tebal. Lomba potong dadu buah ya....bukan masak-memasak. Jadi jangan bayangkan ada keterlibatan meracik bumbu di dalamnya.
Tapi Kangmas masih juga membesarkan hati dengan mengatakan "memotong dengan kecepatan tinggi dan rapi juga butuh keahlian loh ma."
Tambah ngakak aku. Ra popo disemoni maneh....hahaha
Mungkin ada hikmahnya juga bahwa setiap di suruh bantu-bantu di dapur, dimanapun dan acara apapun, maka pekerjaan yang diamanahkan padaku pastilah cuma seputar kupas dan rajang.....hahaha.
Tapi untunglah anak dan suami bisa berthan selama ini. Malah Naila kecilku adalah pengagum berat masakanku. Selepas aku masak. Dia sering sekali bilang...."ehmmm harum baunya ma, ini pasti enak.".
Indikator sukses memasakku adalah piring Naila licin tandas atau nambah. Tapi kalau gagal maka tanpa komen dia akan tinggalkan lauk yang hanya dicuil-cuil di piringnya. Begitu menjaga perasaannya dia pada mamanya yang fakir ilmu memasaknya ini.......hahaha
Photo : by Kangmas
Transmart Solo
31 Desember 2018
(Episode - bertahun lalu saat sedang bikin dapur rumah baru)
Emak sejak dulu bercita-cita punya kompor seperti punya mbah uti. Yang stove sama oven nyambung jadi satu. Sudah lihat-lihat ke beberapa toko elektronik. Ternyata yang diinginkan harganya masih bikin senyum-senyum sendiri.
Demi menentamkan hati, maka kubilang ke Kangmas suami. "Ah beli kompor tanam saja, lebih terjangkau. Lagian aku khan bukan orang yang hobi masak-memasak. Belum tentu juga kalau ada oven aku bakal sering masak makanan jenis gitu. Yang ada malah aku harus rajin membersihkannya saja karena ketumpahan minyak". ini jelas alasan highly effective moms.....wkwkwk
Dan apa jawaban Kangmas saat itu. "Kayaknya mendingan mama tak belikan TV baru saja ya. Khan mama lebih hobi nonton Master Chef daripada masak. Biar lebih nyaman nontonnya.....hehehe"
Iku nyindir opo nyemoni yo....hahaha
Dan beberapa hari lalu ucapan selamat meluncur dari Kangmas.
"Selamat ya ma, bisa jadi juara 1. Nggak sia-sia hobi nonton Master Chef.....hahaha"
Dan aku cuma bisa tergelak juga.
Lumayan juga pernah juara di kompetisi lomba potong dadu buah. Sangat perlu digaris bawahi tebal-tebal. Lomba potong dadu buah ya....bukan masak-memasak. Jadi jangan bayangkan ada keterlibatan meracik bumbu di dalamnya.
Tapi Kangmas masih juga membesarkan hati dengan mengatakan "memotong dengan kecepatan tinggi dan rapi juga butuh keahlian loh ma."
Tambah ngakak aku. Ra popo disemoni maneh....hahaha
Mungkin ada hikmahnya juga bahwa setiap di suruh bantu-bantu di dapur, dimanapun dan acara apapun, maka pekerjaan yang diamanahkan padaku pastilah cuma seputar kupas dan rajang.....hahaha.
Tapi untunglah anak dan suami bisa berthan selama ini. Malah Naila kecilku adalah pengagum berat masakanku. Selepas aku masak. Dia sering sekali bilang...."ehmmm harum baunya ma, ini pasti enak.".
Indikator sukses memasakku adalah piring Naila licin tandas atau nambah. Tapi kalau gagal maka tanpa komen dia akan tinggalkan lauk yang hanya dicuil-cuil di piringnya. Begitu menjaga perasaannya dia pada mamanya yang fakir ilmu memasaknya ini.......hahaha
Photo : by Kangmas
Transmart Solo
31 Desember 2018
Finally selama 1 bulan ini saya akhirnya menemukan cara tidur Deep Sleep.
Dan ini sangat membantu saya tetep sholat malam walau saya tidur jam 12 malam.
Apa itu?
Pernah gag temen2 tidur selama 6-8 jam tapi bangun malah badan terasa capek?
Tidur adalah aktivitas sepele, tapi sesungguhnya aktivitas ini sangat penting sekali.
Tidur itu bukan soal kuantitas, tapi pada kualitasnya.
Selama 1 bulan ini setiap malam saya hanya tidur 2-3 jam sehari. Bangun sebelum shubuh dan tidur tidur lagi. Kebayang gimana capeknya?
Tapi ternyata enggak capek. Malah badan jadi enakeun. Karena saya bener2 tidur deep sleep.
Saya tau tidur deep sleep ini dari coach Armala. Tadinya heran, masak sih?
Setelah browsing2 ternyata bener. Ada 3 tahapan ketika kita tidur.
Light sleep. Tahapan kita baru aja tertidur.
Deep sleep. Tahapan kita bener2 tidur. Nyenyak pules. Dan itu berlangsung selama 2 jam.
Rem sleep. Tahapan dimana kita tidur tapi bermimpi. Nah rata2 orang biasanya mengalami rem sleep. Akhirnya membuat badan cepat capek walaupun tidur selama 8 jam.
Kok bisa saya menemukan cara tidur Deep Sleep?
Nahh inilah tahapan yang saya siapkan sebelum tidur
1. Berwudhu sebelum tidur.
2. Sholat witir 3 rakaat sebelum tidur.
3. Tidak bermain HP lagi. Bener2 diletakkan
4. Sebelum baca doa tidur. Baca Alfatihah, Al ikhlas, Al Falaq, Annas, Ayat kursi. Lalu doa mau tidur.
5. Berdoa minta ampun sama Allah karena seharian banyak khilaf dan salah. Cara ini dipraktekan Bilal bin Rabbah.
6. Minum air putih 1 gelas
Alhamdulillah setelah membiasakan aktivitas sebelum tidur. Saya tidak bermimpi lagi. Bener2 tidurnya pulas. Tidur 2-3 jam cukup.
Dan alarm tubuh saya otomatis mensetting tubuh saya bangun sebelum shubuh. Alhamdulillah ala kulli hal.
Semua ini terjadi atas izin Allah. Tapi tetep manusia harus ikhtiar dlu. Mohon bener2 sama Allah agar Allah mau bertemu di sepertiga malam terakhir kita.
Tips nya cukup sederhana. Tapi jika dibiasakan InshaAllah jadi tidur yang berkualitas.
Semangat sholat malam mak. Sholat malam itu kebiasaan orang orang sholeh.
Dan seorang ibu sebaiknya sholat malam. Agar setelah sholat malam kita bisa memegang dada anak kita, lalu berdoa untuknya.
Doa seorang ibu ma'bul.
Pegang dada anak kita. Baca Alfatihah, Ayat Kursi, Qs Al Insyiroh dan Al Qadr.
Kata ustadz saya, ini adalah cara agar anak kita tidak diganggu makhluk ghoib. Dan agar di masa depan anak anak kita terhindar dari dosa zina.
Bismillah kita bisa 💪
Mari terus berdoa yang baik baik. Gunakan keistimewaan doa seorang ibu untuk mendoakan anak anaknya 😇
Semoga bermanfaat
Tri Widayanti
Dan ini sangat membantu saya tetep sholat malam walau saya tidur jam 12 malam.
Apa itu?
Pernah gag temen2 tidur selama 6-8 jam tapi bangun malah badan terasa capek?
Tidur adalah aktivitas sepele, tapi sesungguhnya aktivitas ini sangat penting sekali.
Tidur itu bukan soal kuantitas, tapi pada kualitasnya.
Selama 1 bulan ini setiap malam saya hanya tidur 2-3 jam sehari. Bangun sebelum shubuh dan tidur tidur lagi. Kebayang gimana capeknya?
Tapi ternyata enggak capek. Malah badan jadi enakeun. Karena saya bener2 tidur deep sleep.
Saya tau tidur deep sleep ini dari coach Armala. Tadinya heran, masak sih?
Setelah browsing2 ternyata bener. Ada 3 tahapan ketika kita tidur.
Light sleep. Tahapan kita baru aja tertidur.
Deep sleep. Tahapan kita bener2 tidur. Nyenyak pules. Dan itu berlangsung selama 2 jam.
Rem sleep. Tahapan dimana kita tidur tapi bermimpi. Nah rata2 orang biasanya mengalami rem sleep. Akhirnya membuat badan cepat capek walaupun tidur selama 8 jam.
Kok bisa saya menemukan cara tidur Deep Sleep?
Nahh inilah tahapan yang saya siapkan sebelum tidur
1. Berwudhu sebelum tidur.
2. Sholat witir 3 rakaat sebelum tidur.
3. Tidak bermain HP lagi. Bener2 diletakkan
4. Sebelum baca doa tidur. Baca Alfatihah, Al ikhlas, Al Falaq, Annas, Ayat kursi. Lalu doa mau tidur.
5. Berdoa minta ampun sama Allah karena seharian banyak khilaf dan salah. Cara ini dipraktekan Bilal bin Rabbah.
6. Minum air putih 1 gelas
Alhamdulillah setelah membiasakan aktivitas sebelum tidur. Saya tidak bermimpi lagi. Bener2 tidurnya pulas. Tidur 2-3 jam cukup.
Dan alarm tubuh saya otomatis mensetting tubuh saya bangun sebelum shubuh. Alhamdulillah ala kulli hal.
Semua ini terjadi atas izin Allah. Tapi tetep manusia harus ikhtiar dlu. Mohon bener2 sama Allah agar Allah mau bertemu di sepertiga malam terakhir kita.
Tips nya cukup sederhana. Tapi jika dibiasakan InshaAllah jadi tidur yang berkualitas.
Semangat sholat malam mak. Sholat malam itu kebiasaan orang orang sholeh.
Dan seorang ibu sebaiknya sholat malam. Agar setelah sholat malam kita bisa memegang dada anak kita, lalu berdoa untuknya.
Doa seorang ibu ma'bul.
Pegang dada anak kita. Baca Alfatihah, Ayat Kursi, Qs Al Insyiroh dan Al Qadr.
Kata ustadz saya, ini adalah cara agar anak kita tidak diganggu makhluk ghoib. Dan agar di masa depan anak anak kita terhindar dari dosa zina.
Bismillah kita bisa 💪
Mari terus berdoa yang baik baik. Gunakan keistimewaan doa seorang ibu untuk mendoakan anak anaknya 😇
Semoga bermanfaat
Tri Widayanti
Bapak
https://m.facebook.com/groups/276508415791710?view=permalink&id=566023593506856
"SUDAH SELESAI DENGAN DIRI SENDIRI"
Pernahkah kita melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah?
Dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan?
Tetap terkendali dan sabar saat difitnah, diejek dan dicaci, sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung?
Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan.
Bersikap biasa saja ketika makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di warung sederhana di pinggir jalan.
Tidak bangga saat naik mobil mewah dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.
Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak mengeluh saat jatuh miskin.
Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan mereknya.
Mata mereka sudah tidak silau, dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris.
MEREKA LEBIH MEMILIH ARTI HIDUP
Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi.
Orang-orang seperti ini, adalah orang-orang yang sudah "SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI"
Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi JIWANYA sudah berada di 'Langit'.
Ego atau ke 'aku' annya sudah ditaklukkannya. Buat mereka, kehidupan di atas bumi yang mereka jalani hanyalah sekedar peran-peran fana dari Sang Khalik yang Maha Agung.
Tampilan orang-orang seperti ini mungkin kurang seru atau kurang asik, dan tidak banyak orang-orang seperti ini.
Tapi carilah mereka...
DAN JADIKAN MEREKA SAHABAT SEJATI.
Bila tak kau temukan, maka jadilah mereka.
Sumber: MT Ashabul Jannah
Pernahkah kita melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah?
Dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan?
Tetap terkendali dan sabar saat difitnah, diejek dan dicaci, sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung?
Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan.
Bersikap biasa saja ketika makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di warung sederhana di pinggir jalan.
Tidak bangga saat naik mobil mewah dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.
Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak mengeluh saat jatuh miskin.
Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan mereknya.
Mata mereka sudah tidak silau, dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris.
MEREKA LEBIH MEMILIH ARTI HIDUP
Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi.
Orang-orang seperti ini, adalah orang-orang yang sudah "SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI"
Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi JIWANYA sudah berada di 'Langit'.
Ego atau ke 'aku' annya sudah ditaklukkannya. Buat mereka, kehidupan di atas bumi yang mereka jalani hanyalah sekedar peran-peran fana dari Sang Khalik yang Maha Agung.
Tampilan orang-orang seperti ini mungkin kurang seru atau kurang asik, dan tidak banyak orang-orang seperti ini.
Tapi carilah mereka...
DAN JADIKAN MEREKA SAHABAT SEJATI.
Bila tak kau temukan, maka jadilah mereka.
Sumber: MT Ashabul Jannah
Monday, December 30, 2019
Dentuman musik di samping rumah kakak, sama sekali tak menganggu kenyenyakan tidurku. Seperti pergantian bulan lainnya tak juga kami buat malam ini istimewa karenanya.
Yang sedikit membedakan adalah bahwa malam ini kami bersilaturahmi ke rumah kakak tertua kangmas di Klaten. Bertemu dengan ponakan dan cucu Salwa yang lucu.
Asyik berdiskusi tentang rencana keluarga, tentang rencana pernikahan ponakan dan masih banyak topik lainnya. Sampai akhirnya ngantuk menyerang dan kami-pun terlelap di alam mimpi masing-masing.
Bangun pagi ini udah dikasih surprise, mau dimasakin Ikan Bandeng bakar by Bu Pat. Asyik.....iso ajar masak lagi. Aku paling seneng lihat bu Pat masak. Sepiring tempe-tahu dengan sambel bikinannya saja bikin aku bisa nambah berkali-kali. Entah kenapa masakan nya selalu terasa enak di lidahku Bu Pat ini orang Sulawesi...darinya aku jadi tahu cara masak palumara, pisang ijo, sambel ikan bakar....dan yang paling top adalah Coto bikinannya. Ngangeni dan selalu jadi menu andalan lebaran keluarga besar suami selama beberapa tahun terakhir.
Lihat Bu Pat dengan lihainya membakar bandeng-bandeng tambak dan air laut juga. Ilmu nya tunggu sampai ikan tidak mengeluarkan air lagi utk memastikan tingkat kematangannya.
Bumbu Ikan Bakarnya cuma garam ditambah minyak jelantah saja.....ini baru bagiku.
Sedangkan sambel kecapnya rasanya begitu segar.
Pertama : Cabe, garam, trasi diulek dulu. Trus ditambah kacang goreng. Setelah halus ditambah tomat dikit aja. Trus tambah kemangi diulek juga. Trus kasih jeruk sambel. Baru diguyur sama kecap. Wis tah. Makyus tenan.
Klaten
1 Januari 2019
Yang sedikit membedakan adalah bahwa malam ini kami bersilaturahmi ke rumah kakak tertua kangmas di Klaten. Bertemu dengan ponakan dan cucu Salwa yang lucu.
Asyik berdiskusi tentang rencana keluarga, tentang rencana pernikahan ponakan dan masih banyak topik lainnya. Sampai akhirnya ngantuk menyerang dan kami-pun terlelap di alam mimpi masing-masing.
Bangun pagi ini udah dikasih surprise, mau dimasakin Ikan Bandeng bakar by Bu Pat. Asyik.....iso ajar masak lagi. Aku paling seneng lihat bu Pat masak. Sepiring tempe-tahu dengan sambel bikinannya saja bikin aku bisa nambah berkali-kali. Entah kenapa masakan nya selalu terasa enak di lidahku Bu Pat ini orang Sulawesi...darinya aku jadi tahu cara masak palumara, pisang ijo, sambel ikan bakar....dan yang paling top adalah Coto bikinannya. Ngangeni dan selalu jadi menu andalan lebaran keluarga besar suami selama beberapa tahun terakhir.
Lihat Bu Pat dengan lihainya membakar bandeng-bandeng tambak dan air laut juga. Ilmu nya tunggu sampai ikan tidak mengeluarkan air lagi utk memastikan tingkat kematangannya.
Bumbu Ikan Bakarnya cuma garam ditambah minyak jelantah saja.....ini baru bagiku.
Sedangkan sambel kecapnya rasanya begitu segar.
Pertama : Cabe, garam, trasi diulek dulu. Trus ditambah kacang goreng. Setelah halus ditambah tomat dikit aja. Trus tambah kemangi diulek juga. Trus kasih jeruk sambel. Baru diguyur sama kecap. Wis tah. Makyus tenan.
Klaten
1 Januari 2019
Saturday, December 28, 2019
Begitu indahnya Islam membentuk akhlak
Agar kita selalu belajar tentang yang Hak
Iringi ibadah sehari-hari
Dengan doa kepada Sang Pembolak Balik hati
Agar jauh sifat riya' dalam diri
karena sifat itu mampu meracuni
Sehalus langkah kaki semut
Yang membuat amal kita terengut
#tausiyahustadzhananattaki
Agar kita selalu belajar tentang yang Hak
Iringi ibadah sehari-hari
Dengan doa kepada Sang Pembolak Balik hati
Agar jauh sifat riya' dalam diri
karena sifat itu mampu meracuni
Sehalus langkah kaki semut
Yang membuat amal kita terengut
#tausiyahustadzhananattaki
Sunday, September 8, 2019
Tafsir Doa Al Ahqof ayat 15
Ucapan : “ قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي”
(Ya Rabb tunjukilah aku)
Perkataan ‘auzi’niy’ maknanya adalah ‘alhimny’ (berilah aku ilham) yakni suatu petujuk agar aku bisa,
“ أَنْ أَشكُرَ نِعْمَتَكَ التي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ ”
(untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku).
Nikmat terbesar seorang hamba adalah keimanan, sebagaimana dalam firman-Nya :
بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar ”
(QS. Al Hujuraat : 17).
Imamul Mufasirin Ibnu Abbas rodhiyallahu anhu mengartikan nikmat tersebut adalah tauhid.
Dan tidak bertentangan juga jika nikmat tersebut adalah umum mencakup seluruh nikmat yang Allah berikan kepada kita semua, karena nikmat Allah sangatlah banyak dan besar, yang seorang hamba tidak akan mampu menghitungnya. Allah berfirman :
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya”
(QS. Ibrohim : 34 & An-Nahl : 18).
Lalu doanya “ وعلى وَالِدَيَّ”
(dan kepada ibu bapakku) yakni nikmat yang sama berupa keimanan dan nikmat-nikmat dari Allah yang diberikan kepada kedua orang tuaku, sehingga mereka memeluk agama Islam ini dan menjadikan aku sebagai keturunannya beragama Islam.
Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda :
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap anak dilahirkan diatas fitrah, kedua orang tuanya-lah yang menjadikan anaknya menjadi Yahudi atau Nashroni atau Majusi” (Muttafaqun alaih).
Diantara nikmat yang diberikan kepada orang tuaku juga adalah rezeki berupa mata pencaharian yang dengannya orang tuaku dapat memelihara dan merawatku.
Allah berfirman :
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوف
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.”
(QS. Al Baqoroh : 233).
Dan yang menakjubkan sekalipun nafkah seorang bapak kepada keluarganya adalah suatu kewajiban yang dituntut agama dan kebiasaan urf suatu masyarakat, namun Allah tetap memberikan pahala kepada bapak kita dan ini tentunya nikmat yang lain juga.
Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda :
إِذَا أنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً يَحْتَسِبُهَا فَهِيَ لَهُ صَدَقَةٌ
“Jika seorang Bapak memberikan nafkah kepada keluarganya dengan suatu nafkah, maka itu adalah shodaqoh baginya” (Muttafaqun alaih).
Dan tentunya masih banyak nikmat-nikmat lain yang tak terhingga.
Lalu doanya “وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً”
(dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh)
yakni amalan yang ditujukan kepada wajah Allah dan mengikuti petunjuk Nabi-Nya sholallahu alaihi wa salam.
Firman-Nya :
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”
(QS. Al Kahfi : 110).
Dan barangsiapa yang berbuat amal sholih, maka ia mendapatkan pahala yang tidak terputus-putus dan surga-Nya Allah Subhanaahu wa Ta’aalaa. Firman-Nya :
إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”
(QS. At Tiin : 6).
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun ”
(QS. An Nisaa : 124).
Lalu doanya “تَرْضَاهُ”
(yang Engkau ridhai)
yakni amal-amal sholeh yang diridhoi dan dicintai oleh Allah, ini adalah seluruh jenis ibadah,
sebagaimana firman-Nya :
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu”
(QS. Az Zumar : 7).
Lalu doanya “وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ”
(berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku) yakni agar keturunanku semuanya masuk Islam dan mentauhidkan-Mu. Mendapatkan karunia anak-anak dan cucu-cucu yang sholih dan sholihah adalah dambaan setiap insan yang bertakwa.
Lihatlah bagaimana Nabi Ibrohim alaihi salam berdoa :
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آَمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ (35) رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala
(QS. Ibrohim : 35).
Dalam doa berikutnya, Nabi Ibrohim alaihi salam memanjatkan agar anak keturunannya senantiasa beribadah kepada Allah Subhanaahu wa Ta’aalaa.
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur ”
(QS. Ibrohim : 37).
Dan salah satu doa yang disyariatkan kepada kita juga, agar memohon keluarga dan anak keturunan, yang dapat menjadi penyejuk pandangan dengan keimanan dan amal shaleh mereka.
Firman-Nya :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”
(QS. Al Furqon : 74).
Lalu doanya “ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ ”
(Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau),
yakni aku benar-benar bertaubat dengan memohon ampun kepada Engkau wahai Dzat yang Maha Pengampun dan Menerima Taubat. Kesalahan-kesalahanku sangat banyak dan aku belum dapat menunaikan rasa syukur kepada Engkau atas nikmat-nikmat yang telah engkau berikan.
Nabi sholallahu alaihi wa salam mengajari kita untuk berdoa setiap pagi dan petang dengan doa yang disebut sebagai “Sayyidul Istighfar” :
سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Sayyidul Istighfar engkau berdoa : Ya Allah Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilaah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku, aku adalah hamba-Mu, aku diatas perjanjian dengan-Mu dan Janji dengan-Mu semampuku, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang telah aku perbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa, selain Engkau” (HR. Bukhori).
Lalu doanya “ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ ”
(dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri)
yakni aku adalah termasuk kaum Muslimin. Islam jika disebutkan secara umum, maka ini mencekup juga seluruh agama yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul dari Adam alaihi salam sampai kepada Nabi kita Muhammad sholallahu alaihi wa salam.
Adapun jika Islam dimaksud secara khusus, maka itulah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad sholallahu alaihi wa salam kepada seluruh umat manusia dan jin.
Para Nabi alaihi salam senantiasa berdoa agar diwafatkan dalam keadaan sebagai seorang muslim dan mewasiatkan kepada keturunannya agar diwafatkan juga dalam keadaa seorang Muslim. Firman-Nya :
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. ” (QS. Al Baqoroh : 132).
Allah Subhanaahu wa Ta’aalaa telah menyeru kaum Mukminin agar meninggal diatas islam, Firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”
(QS. Ali Imron : 102).
#Intisarikajian
Ucapan : “ قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي”
(Ya Rabb tunjukilah aku)
Perkataan ‘auzi’niy’ maknanya adalah ‘alhimny’ (berilah aku ilham) yakni suatu petujuk agar aku bisa,
“ أَنْ أَشكُرَ نِعْمَتَكَ التي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ ”
(untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku).
Nikmat terbesar seorang hamba adalah keimanan, sebagaimana dalam firman-Nya :
بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar ”
(QS. Al Hujuraat : 17).
Imamul Mufasirin Ibnu Abbas rodhiyallahu anhu mengartikan nikmat tersebut adalah tauhid.
Dan tidak bertentangan juga jika nikmat tersebut adalah umum mencakup seluruh nikmat yang Allah berikan kepada kita semua, karena nikmat Allah sangatlah banyak dan besar, yang seorang hamba tidak akan mampu menghitungnya. Allah berfirman :
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya”
(QS. Ibrohim : 34 & An-Nahl : 18).
Lalu doanya “ وعلى وَالِدَيَّ”
(dan kepada ibu bapakku) yakni nikmat yang sama berupa keimanan dan nikmat-nikmat dari Allah yang diberikan kepada kedua orang tuaku, sehingga mereka memeluk agama Islam ini dan menjadikan aku sebagai keturunannya beragama Islam.
Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda :
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap anak dilahirkan diatas fitrah, kedua orang tuanya-lah yang menjadikan anaknya menjadi Yahudi atau Nashroni atau Majusi” (Muttafaqun alaih).
Diantara nikmat yang diberikan kepada orang tuaku juga adalah rezeki berupa mata pencaharian yang dengannya orang tuaku dapat memelihara dan merawatku.
Allah berfirman :
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوف
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.”
(QS. Al Baqoroh : 233).
Dan yang menakjubkan sekalipun nafkah seorang bapak kepada keluarganya adalah suatu kewajiban yang dituntut agama dan kebiasaan urf suatu masyarakat, namun Allah tetap memberikan pahala kepada bapak kita dan ini tentunya nikmat yang lain juga.
Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda :
إِذَا أنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً يَحْتَسِبُهَا فَهِيَ لَهُ صَدَقَةٌ
“Jika seorang Bapak memberikan nafkah kepada keluarganya dengan suatu nafkah, maka itu adalah shodaqoh baginya” (Muttafaqun alaih).
Dan tentunya masih banyak nikmat-nikmat lain yang tak terhingga.
Lalu doanya “وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً”
(dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh)
yakni amalan yang ditujukan kepada wajah Allah dan mengikuti petunjuk Nabi-Nya sholallahu alaihi wa salam.
Firman-Nya :
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”
(QS. Al Kahfi : 110).
Dan barangsiapa yang berbuat amal sholih, maka ia mendapatkan pahala yang tidak terputus-putus dan surga-Nya Allah Subhanaahu wa Ta’aalaa. Firman-Nya :
إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”
(QS. At Tiin : 6).
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun ”
(QS. An Nisaa : 124).
Lalu doanya “تَرْضَاهُ”
(yang Engkau ridhai)
yakni amal-amal sholeh yang diridhoi dan dicintai oleh Allah, ini adalah seluruh jenis ibadah,
sebagaimana firman-Nya :
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu”
(QS. Az Zumar : 7).
Lalu doanya “وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ”
(berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku) yakni agar keturunanku semuanya masuk Islam dan mentauhidkan-Mu. Mendapatkan karunia anak-anak dan cucu-cucu yang sholih dan sholihah adalah dambaan setiap insan yang bertakwa.
Lihatlah bagaimana Nabi Ibrohim alaihi salam berdoa :
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آَمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ (35) رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala
(QS. Ibrohim : 35).
Dalam doa berikutnya, Nabi Ibrohim alaihi salam memanjatkan agar anak keturunannya senantiasa beribadah kepada Allah Subhanaahu wa Ta’aalaa.
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur ”
(QS. Ibrohim : 37).
Dan salah satu doa yang disyariatkan kepada kita juga, agar memohon keluarga dan anak keturunan, yang dapat menjadi penyejuk pandangan dengan keimanan dan amal shaleh mereka.
Firman-Nya :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”
(QS. Al Furqon : 74).
Lalu doanya “ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ ”
(Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau),
yakni aku benar-benar bertaubat dengan memohon ampun kepada Engkau wahai Dzat yang Maha Pengampun dan Menerima Taubat. Kesalahan-kesalahanku sangat banyak dan aku belum dapat menunaikan rasa syukur kepada Engkau atas nikmat-nikmat yang telah engkau berikan.
Nabi sholallahu alaihi wa salam mengajari kita untuk berdoa setiap pagi dan petang dengan doa yang disebut sebagai “Sayyidul Istighfar” :
سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
“Sayyidul Istighfar engkau berdoa : Ya Allah Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilaah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku, aku adalah hamba-Mu, aku diatas perjanjian dengan-Mu dan Janji dengan-Mu semampuku, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan apa yang telah aku perbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa, selain Engkau” (HR. Bukhori).
Lalu doanya “ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ ”
(dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri)
yakni aku adalah termasuk kaum Muslimin. Islam jika disebutkan secara umum, maka ini mencekup juga seluruh agama yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul dari Adam alaihi salam sampai kepada Nabi kita Muhammad sholallahu alaihi wa salam.
Adapun jika Islam dimaksud secara khusus, maka itulah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad sholallahu alaihi wa salam kepada seluruh umat manusia dan jin.
Para Nabi alaihi salam senantiasa berdoa agar diwafatkan dalam keadaan sebagai seorang muslim dan mewasiatkan kepada keturunannya agar diwafatkan juga dalam keadaa seorang Muslim. Firman-Nya :
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. ” (QS. Al Baqoroh : 132).
Allah Subhanaahu wa Ta’aalaa telah menyeru kaum Mukminin agar meninggal diatas islam, Firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”
(QS. Ali Imron : 102).
#Intisarikajian
Tuesday, April 23, 2019
Bahagia bukan milik dia yang hebat dalam segalanya....Namun dia yang mampu temukan hal sederhana dalam hidupnya dan tetap bersyukur.
[duniapustaka.com]
Photo :
Silaturahmi ke rumah Nyai Nunuk Rahmawati
Makasih ya sudah menerima kami dan direpoti selama 4 hari 4 malam.
4 project dalam 4 hari
- Ikut Mencoblos untuk NKRI dan jagoanku di Jateng.
- Urus SIM anak wedhok yang mau kuliah.
- Urus STNK Spedmot
- Urus KK
- Urus Legalisir Raport anak pindahan
- Hadiri pertemuan Emak-Emak Chetar di Perumahan kami yang dulu.
- Menghadap Sang Guru yang mau siap-siap berangkat Umroh lagi.
Bonusnya :
Deal kontrakan rumah....ketemu langsung sama yang mau kontrak. Ati adem.
Semoga Bu Dokter dapat memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan di rumah lama kami. Aamiin
Bonus lainnya :
Makan Rolade Daun dan Tempe sepuasnya
Pulang2 dapat SMS.
'Suk lek rene maneh ra usah ngowo rok karo Jaket' (plus screenshoot)
hihihi....hobine ninggal-ninggal barang.
Katanya sih hobi ninggal barang itu punya potensi menjadi orang kaya raya.....hahaha.
Yok opo Mak Nunuk....Ojo ngomong "Wis sak bahagiamu lah mbak"
[duniapustaka.com]
Photo :
Silaturahmi ke rumah Nyai Nunuk Rahmawati
Makasih ya sudah menerima kami dan direpoti selama 4 hari 4 malam.
4 project dalam 4 hari
- Ikut Mencoblos untuk NKRI dan jagoanku di Jateng.
- Urus SIM anak wedhok yang mau kuliah.
- Urus STNK Spedmot
- Urus KK
- Urus Legalisir Raport anak pindahan
- Hadiri pertemuan Emak-Emak Chetar di Perumahan kami yang dulu.
- Menghadap Sang Guru yang mau siap-siap berangkat Umroh lagi.
Bonusnya :
Deal kontrakan rumah....ketemu langsung sama yang mau kontrak. Ati adem.
Semoga Bu Dokter dapat memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan di rumah lama kami. Aamiin
Bonus lainnya :
Makan Rolade Daun dan Tempe sepuasnya
Pulang2 dapat SMS.
'Suk lek rene maneh ra usah ngowo rok karo Jaket' (plus screenshoot)
hihihi....hobine ninggal-ninggal barang.
Katanya sih hobi ninggal barang itu punya potensi menjadi orang kaya raya.....hahaha.
Yok opo Mak Nunuk....Ojo ngomong "Wis sak bahagiamu lah mbak"
Tuesday, March 26, 2019
Mari Upayakan Kebaikan Meski Diawali dengan Memaksaan Diri
Dalam Kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali mengatakan bahwa,
“Siapa saja yang di dalam pangkal fitrahnya belum didapati sifat baik, maka hendaklah ia memaksakan diri berbuat baik; barang siapa yang tidak diciptakan memiliki sifat tawadhu, hendaklah ia berusaha keras bersifat tawadhu sampai terbiasa."
Dalam dunia sepakbola pembiasaan ini dikenal dengan latihan, yang tidak boleh seorang pemain pun tidak mengikuti sesi latihan ini. Siapa yang tidak latihan, kemungkinan besar akan mendapatkan sanksi dari pelatih. Sebab, latihan akan sangat menentukan jalannya pertandingan bahkan perolehan kemenangan.
Jika, mereka yang hanya tergerak melakukan sesuatu hanya demi profesi dan materi begitu gigih berlatih dan membiasakan diri dengan segala macam aturan dan kedisiplinan, mengapa, kita yang sebagai Muslim tidak benar-benar giat dalam berlatih, membiasakan diri mengamalkan syariah Allah dengan penuh kedisiplinan?
Bangun di tengah malam misalnya, jelas ini bukan perkara yang asyik bagi yang belum terbiasa, tetapi siapa yang mampu membiasakan diri bangun malam, niscaya momentum tengah malam itu akan sangat menyenangkan. Sebab, ada manfaat langsung yang dirasakan ketika melakukan amalan sunnah Nabi yang utama itu.
Seperti orang yang baru belajar mengemudikan mobil. Ketika ia baru belajar, seluruh pikirannya seolah berada dalam tekanan. Tangan, kaki bahkan leher nampak seperti sangat kaku. Menginjak pedal gas pun ragu-ragu, apalagi ketika harus menginjak dan melepas pedal kopling. Tetapi, seiring dengan kerasnya latihan, akhirnya mengemudikan mobil sama sekali bukan beban.
Lebih jauh dari masa tabi’in adalah masa sahabat Rasulullah. Para sahabat Nabi itu memiliki kebiasaan yang sangat sederhana tetapi sangat mengagumkan. Kala mempelajari al-Qur’an, para sahabat Nabi ini tidak serta merta membaca dan mengkaji semua ayat. Tetapi mereka mempelajari al-Qur’an sepuluh ayat demi sepuluh ayat. Setelah memahami dan mengamalkannya, barulah mereka menambah pelajaran al-Qur’annya.
Sebagian dari kita mungkin merasa biasa saja tidak membaca al-Qur’an sehari, tidak bangun malam, atau bahkan mungkin tidak bersedekah. Padahal, selamanya kita tidak akan mampu membaca al-Qur’an setiap hari, bangun di tengah malam, apalagi sedekah setiap hari, manakala memang tidak ada niat kuat dalam diri kita sendiri.
Untuk itu, perlu adanya paksaan dalam diri kita sendiri agar mampu melakukan kebiasaan amalan baik. Mungkin, pada awalnya akan sangat berat, tetapi seiring berjalannya waktu, hal itu akan menjadi biasa dan insya Allah kita akan memperoleh manfaat luar biasa, baik dunia maupun akhirat.*
Dicuplik dari :
Rep: Imam Nawawi
Editor: Cholis Akbar
Note :
Mungkin dapat dipahami hikmah dari diwajibkannya sholat lima waktu dalam sehari semalam. Semua itu adalah sarana agar setiap Muslim memiliki kebiasaan baik yang dapat mencegahnya dari berbuat zalim dan tercela.
Dalam Kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali mengatakan bahwa,
“Siapa saja yang di dalam pangkal fitrahnya belum didapati sifat baik, maka hendaklah ia memaksakan diri berbuat baik; barang siapa yang tidak diciptakan memiliki sifat tawadhu, hendaklah ia berusaha keras bersifat tawadhu sampai terbiasa."
Dalam dunia sepakbola pembiasaan ini dikenal dengan latihan, yang tidak boleh seorang pemain pun tidak mengikuti sesi latihan ini. Siapa yang tidak latihan, kemungkinan besar akan mendapatkan sanksi dari pelatih. Sebab, latihan akan sangat menentukan jalannya pertandingan bahkan perolehan kemenangan.
Jika, mereka yang hanya tergerak melakukan sesuatu hanya demi profesi dan materi begitu gigih berlatih dan membiasakan diri dengan segala macam aturan dan kedisiplinan, mengapa, kita yang sebagai Muslim tidak benar-benar giat dalam berlatih, membiasakan diri mengamalkan syariah Allah dengan penuh kedisiplinan?
Bangun di tengah malam misalnya, jelas ini bukan perkara yang asyik bagi yang belum terbiasa, tetapi siapa yang mampu membiasakan diri bangun malam, niscaya momentum tengah malam itu akan sangat menyenangkan. Sebab, ada manfaat langsung yang dirasakan ketika melakukan amalan sunnah Nabi yang utama itu.
Seperti orang yang baru belajar mengemudikan mobil. Ketika ia baru belajar, seluruh pikirannya seolah berada dalam tekanan. Tangan, kaki bahkan leher nampak seperti sangat kaku. Menginjak pedal gas pun ragu-ragu, apalagi ketika harus menginjak dan melepas pedal kopling. Tetapi, seiring dengan kerasnya latihan, akhirnya mengemudikan mobil sama sekali bukan beban.
Lebih jauh dari masa tabi’in adalah masa sahabat Rasulullah. Para sahabat Nabi itu memiliki kebiasaan yang sangat sederhana tetapi sangat mengagumkan. Kala mempelajari al-Qur’an, para sahabat Nabi ini tidak serta merta membaca dan mengkaji semua ayat. Tetapi mereka mempelajari al-Qur’an sepuluh ayat demi sepuluh ayat. Setelah memahami dan mengamalkannya, barulah mereka menambah pelajaran al-Qur’annya.
Sebagian dari kita mungkin merasa biasa saja tidak membaca al-Qur’an sehari, tidak bangun malam, atau bahkan mungkin tidak bersedekah. Padahal, selamanya kita tidak akan mampu membaca al-Qur’an setiap hari, bangun di tengah malam, apalagi sedekah setiap hari, manakala memang tidak ada niat kuat dalam diri kita sendiri.
Untuk itu, perlu adanya paksaan dalam diri kita sendiri agar mampu melakukan kebiasaan amalan baik. Mungkin, pada awalnya akan sangat berat, tetapi seiring berjalannya waktu, hal itu akan menjadi biasa dan insya Allah kita akan memperoleh manfaat luar biasa, baik dunia maupun akhirat.*
Dicuplik dari :
Rep: Imam Nawawi
Editor: Cholis Akbar
Note :
Mungkin dapat dipahami hikmah dari diwajibkannya sholat lima waktu dalam sehari semalam. Semua itu adalah sarana agar setiap Muslim memiliki kebiasaan baik yang dapat mencegahnya dari berbuat zalim dan tercela.
Sunday, March 24, 2019
KULINERAN MALAM
Menjenguk sepupu yg tertimba musibah kecelakaan di Madiun sabtu kemarin, patah tulang rahang, pinggul dan kakinya, setelah menjalani operasi selama 6 jam si adik sepupu sekarang sdh boleh pemulihan di rumah. Semoga lekas pulih ya dik...bisa beraktifitas normal kembali seperti sedia kala....
Langsung pulang malam itu juga, karena bakul jamu harus produksi untuk orderan pagi ini... He.. He..,
tapi club doyan makan ini nggak melewatkan kuliner Madiun tentu saja, padahal sebelum sampe TKP ( rumah sepupu ) perut udah diganjal ama bakso depan masjid selepas mampir sholat ashar....
Pingin ngintip toko BLUDER COKRO yg baru... Waahhh tambah bagus aja.... Keren tempatnya sekarang..... Pilih.. Pilih.. Coba rasa baru... Smokedbeef dan tiramisu yg aku blum pernah coba....
Lanjut kita akhiri dengan pecel Madiun sebelum cuz balik pulang.....
Alhamdulillah... Semoga perjalanan kemarin membawa berkah dan pastinya membawa kekenyangan...
😍😍😍
Yuks diulang lagi kulinerannya mbakdhi Dian Farida Anies...tak ajak melemu bersama
Ha.. Ha....
Menjenguk sepupu yg tertimba musibah kecelakaan di Madiun sabtu kemarin, patah tulang rahang, pinggul dan kakinya, setelah menjalani operasi selama 6 jam si adik sepupu sekarang sdh boleh pemulihan di rumah. Semoga lekas pulih ya dik...bisa beraktifitas normal kembali seperti sedia kala....
Langsung pulang malam itu juga, karena bakul jamu harus produksi untuk orderan pagi ini... He.. He..,
tapi club doyan makan ini nggak melewatkan kuliner Madiun tentu saja, padahal sebelum sampe TKP ( rumah sepupu ) perut udah diganjal ama bakso depan masjid selepas mampir sholat ashar....
Pingin ngintip toko BLUDER COKRO yg baru... Waahhh tambah bagus aja.... Keren tempatnya sekarang..... Pilih.. Pilih.. Coba rasa baru... Smokedbeef dan tiramisu yg aku blum pernah coba....
Lanjut kita akhiri dengan pecel Madiun sebelum cuz balik pulang.....
Alhamdulillah... Semoga perjalanan kemarin membawa berkah dan pastinya membawa kekenyangan...
😍😍😍
Yuks diulang lagi kulinerannya mbakdhi Dian Farida Anies...tak ajak melemu bersama
Ha.. Ha....
Sepiring berdua
Makan sepiring berdua, bukan berarti lagi irit nasi, tidak juga lagi tak beruang. Tetapi dengan sepiring berdua, kita dapat memadu kasih dengan kekasih kita. Sudah setahun aku tak pernah makan berlainan piring dengan istriku kecuali 2 hal. Pertama, ketika berada di undangan. Kedua, istriku lagi tidak disisiku atau ketika aku tugas keluar kota.
Tahukah engkau makna dibalik sepiring berdua? Mungkin bagi orang lain, suatu hal yang biasa-biasa saja. Tapi buatku adalah hal yang luarbiasa. Bahkan aku pernah mendapat olokan dari banyak orang. Ada yang mengatakan, lagi belajar ngirit, sudah gak punya piring lagi, males nyuci piring karena sehari Cuma 2 piring dan 2 sendok yang dicuci dan masih banyak lagi.
Buatku mereka yang mengatakan itu adalah sebuah sorakan seporter yang tak merasakan betapa nikmatnya makan sepiring berdua. Dari sini timbullah cinta, dari sini timbullah kasih sayang, dari sini timbul pengertian, dan dari sini timbullah segalanya.
Beberapa hal yang terkadang sangat diremahkan seorang suami, padahal hal itu membuat istrinya bahagia luarbiasa. Salah satunya adalah menemani istrinya ke pasar tradisional untuk berbelanja keperluan keluarga. Terkadang kita sebagai suami tak terlalu peduli akan hal ini. Tahunya adalah ketika brangkat dan pulang kerja makanan sudah tersedia di meja makan. Kita tak tahu bagaimana perjuangan seorang istri mengurusi keperluan rumahtangga kita. Berawal dari belanja di pasar, mulai melirik kanan kiri, depan belakang. Memikirkan apa yang akan dimasak untuk suamiku tercinta? Belum lagi kalau kita tak suka ini dan itu. Sang istripun berpikir keras, kalau masak ikan pari suamiku tak suka, masak oseng-oseng suamiku tak suka, asin gak suka apalagi pedas. Dari sini sang istri mencoba memadukan bumbu-bumbu menjadi masakan yang suami sukai. Belum lagi jika sudah sampai di rumah yang lantainya masih kotor dan cucian menggunung kaya gunung berapi yang jika meletus baunya sampai kerumah tetangga. Hahahaha sungguh luarbiasa.
Cobalah dan rasakan apa yang istrimu lakukan. Meski seminggu hanya sekali itu sudah cukup dan sangat cukup untuk membahagiakan istrimu. Jangan biarkan ia sendiri, cobala temani meskipun itu hanya makan sepiring berdua. Memadu kasih dan memadu cinta dengan sepiring berdua akan memesrakan rumahtangga.
by
alfaruq fjs
Photo : makan siang gudeg warlah
Makan sepiring berdua, bukan berarti lagi irit nasi, tidak juga lagi tak beruang. Tetapi dengan sepiring berdua, kita dapat memadu kasih dengan kekasih kita. Sudah setahun aku tak pernah makan berlainan piring dengan istriku kecuali 2 hal. Pertama, ketika berada di undangan. Kedua, istriku lagi tidak disisiku atau ketika aku tugas keluar kota.
Tahukah engkau makna dibalik sepiring berdua? Mungkin bagi orang lain, suatu hal yang biasa-biasa saja. Tapi buatku adalah hal yang luarbiasa. Bahkan aku pernah mendapat olokan dari banyak orang. Ada yang mengatakan, lagi belajar ngirit, sudah gak punya piring lagi, males nyuci piring karena sehari Cuma 2 piring dan 2 sendok yang dicuci dan masih banyak lagi.
Buatku mereka yang mengatakan itu adalah sebuah sorakan seporter yang tak merasakan betapa nikmatnya makan sepiring berdua. Dari sini timbullah cinta, dari sini timbullah kasih sayang, dari sini timbul pengertian, dan dari sini timbullah segalanya.
Beberapa hal yang terkadang sangat diremahkan seorang suami, padahal hal itu membuat istrinya bahagia luarbiasa. Salah satunya adalah menemani istrinya ke pasar tradisional untuk berbelanja keperluan keluarga. Terkadang kita sebagai suami tak terlalu peduli akan hal ini. Tahunya adalah ketika brangkat dan pulang kerja makanan sudah tersedia di meja makan. Kita tak tahu bagaimana perjuangan seorang istri mengurusi keperluan rumahtangga kita. Berawal dari belanja di pasar, mulai melirik kanan kiri, depan belakang. Memikirkan apa yang akan dimasak untuk suamiku tercinta? Belum lagi kalau kita tak suka ini dan itu. Sang istripun berpikir keras, kalau masak ikan pari suamiku tak suka, masak oseng-oseng suamiku tak suka, asin gak suka apalagi pedas. Dari sini sang istri mencoba memadukan bumbu-bumbu menjadi masakan yang suami sukai. Belum lagi jika sudah sampai di rumah yang lantainya masih kotor dan cucian menggunung kaya gunung berapi yang jika meletus baunya sampai kerumah tetangga. Hahahaha sungguh luarbiasa.
Cobalah dan rasakan apa yang istrimu lakukan. Meski seminggu hanya sekali itu sudah cukup dan sangat cukup untuk membahagiakan istrimu. Jangan biarkan ia sendiri, cobala temani meskipun itu hanya makan sepiring berdua. Memadu kasih dan memadu cinta dengan sepiring berdua akan memesrakan rumahtangga.
by
alfaruq fjs
Photo : makan siang gudeg warlah
Tuesday, March 5, 2019
Gryffindor
Naila : mama, aku pingin baca bukunya Harry Potter. mama punya ya? Aku pernah lihat di rak
Mama : Iya, mama punya. Tapi ya mungkin nggak kebawa ke sini Nai. Entar aja yo kalau kita ke balik Salatiga kita ambil.
Naila : Oh...Ok. Buku mama itu pakai Bahasa Indonesia ya? Aku maunya yang pakai Bahasa Inggris.
Mama : Wuik, tenan Nai? Ya...kalau itu mama nggak punya. Semua bahasa Indonesia. Yakin mau baca buku setebal itu pakai Bahasa Inggris.
Naila : Iya....memangnya kenapa?
Mama : ehmmm.....nggak, mama waktu seumurmu ora fasih inggris-inggrisan Nai.
Dulu ada loh buku Lima Sekawan, Sapta Siaga, Pasukan Mau Tau....asyik2 ceritanya.
Naila : Dalam bahasa Inggris?
Mama : Ya enggaklah...khan waktu itu mama belum bisa bahasa Inggris. Tapi kayaknya mama mulai suka baca yang tebal2 gitu waktu kelas 3 SD juga. Sama kayak kamu sekarang.
Naila : Aku pinginnya yang berbahasa Inggris ma....
Malamnya emak curhat ke bapaknya anak-anak tentang keinginan anaknya yang satu ini.
Eh curhatan emak diseriusin sama bapak. Ternyata di carikan info mengenai buku itu. Walhasil....ternyata untuk memperingati 20 tahun terbitnya...lagi keluar seri baru buku "HP and the Philosopher's Stone" dalam 4 warna sampul.
Jadi kalau kita merasa kayak murid Gryffindor maka pilih saja merah-emas, kalau Slytherin.. hijau, Ravenclaw biru atau Hufflepuff kuning.
Dan si anak karena setiap ditanya "sopo lakon favoritmu". Jawabnyanya pasti Harry Potter. Maka jadilah bapaknya membelikan sampul Gryffindor....hahaha
Padahal ketika kita main2 kuis dia sama kakaknya lebih ke arah Ravenclaw.....yang anaknya serius dan taat aturan. Sedang Emak - Bapaknya cenderung ke arah Gryffindor yang cenderung bonek dan selalu sibuk berpetualang.....hahaha.
Dan di malam kedua ini si dia berbisik, "aku sudah halaman 77 ma." Si kakak dengar dan mengoda "emang kamu paham Nai, apa isinya?".
Naila menjawab, "enggak, tapi aku obsess ma."
Dalam hatiku, masak ada sih orang yang nggak geh isi buku, tapi tahan banget baca terus. Kemana-mana tuh buku di bawa dan dia kelihatan asyik membaca.
Pertanyaannya? Dia nih pura2 tidak tahu buat menyenangkan kakaknya atau memang nggak tahu.
Selidik hari ini menghasilkan kalimat.
"Aku tau isi bukunya ma, but I can't explain kalau pakai Indonesia. It's easy for me to read in English"
Oooohhhh, gono tah...
Yo wis jelaskan Nai isinya in English.
I forgot already...jarene karo nyengir.
#nailastory
#bukunaila
Naila : mama, aku pingin baca bukunya Harry Potter. mama punya ya? Aku pernah lihat di rak
Mama : Iya, mama punya. Tapi ya mungkin nggak kebawa ke sini Nai. Entar aja yo kalau kita ke balik Salatiga kita ambil.
Naila : Oh...Ok. Buku mama itu pakai Bahasa Indonesia ya? Aku maunya yang pakai Bahasa Inggris.
Mama : Wuik, tenan Nai? Ya...kalau itu mama nggak punya. Semua bahasa Indonesia. Yakin mau baca buku setebal itu pakai Bahasa Inggris.
Naila : Iya....memangnya kenapa?
Mama : ehmmm.....nggak, mama waktu seumurmu ora fasih inggris-inggrisan Nai.
Dulu ada loh buku Lima Sekawan, Sapta Siaga, Pasukan Mau Tau....asyik2 ceritanya.
Naila : Dalam bahasa Inggris?
Mama : Ya enggaklah...khan waktu itu mama belum bisa bahasa Inggris. Tapi kayaknya mama mulai suka baca yang tebal2 gitu waktu kelas 3 SD juga. Sama kayak kamu sekarang.
Naila : Aku pinginnya yang berbahasa Inggris ma....
Malamnya emak curhat ke bapaknya anak-anak tentang keinginan anaknya yang satu ini.
Eh curhatan emak diseriusin sama bapak. Ternyata di carikan info mengenai buku itu. Walhasil....ternyata untuk memperingati 20 tahun terbitnya...lagi keluar seri baru buku "HP and the Philosopher's Stone" dalam 4 warna sampul.
Jadi kalau kita merasa kayak murid Gryffindor maka pilih saja merah-emas, kalau Slytherin.. hijau, Ravenclaw biru atau Hufflepuff kuning.
Dan si anak karena setiap ditanya "sopo lakon favoritmu". Jawabnyanya pasti Harry Potter. Maka jadilah bapaknya membelikan sampul Gryffindor....hahaha
Padahal ketika kita main2 kuis dia sama kakaknya lebih ke arah Ravenclaw.....yang anaknya serius dan taat aturan. Sedang Emak - Bapaknya cenderung ke arah Gryffindor yang cenderung bonek dan selalu sibuk berpetualang.....hahaha.
Dan di malam kedua ini si dia berbisik, "aku sudah halaman 77 ma." Si kakak dengar dan mengoda "emang kamu paham Nai, apa isinya?".
Naila menjawab, "enggak, tapi aku obsess ma."
Dalam hatiku, masak ada sih orang yang nggak geh isi buku, tapi tahan banget baca terus. Kemana-mana tuh buku di bawa dan dia kelihatan asyik membaca.
Pertanyaannya? Dia nih pura2 tidak tahu buat menyenangkan kakaknya atau memang nggak tahu.
Selidik hari ini menghasilkan kalimat.
"Aku tau isi bukunya ma, but I can't explain kalau pakai Indonesia. It's easy for me to read in English"
Oooohhhh, gono tah...
Yo wis jelaskan Nai isinya in English.
I forgot already...jarene karo nyengir.
#nailastory
#bukunaila
Sunday, March 3, 2019
Kangen masa-masa kecilnya...
Kini si Dia sudah makin dewasa...
Pembicaraan-pembicaraan kita pun sudah jauh berbeda...
Kadang mama harus diingatkan bapak...
Bahwa di balik sikap dewasamu ada pribadi
yang tetap ingin diajak bercanda selayaknya Naila...hehehe
Kini si Dia sudah makin dewasa...
Pembicaraan-pembicaraan kita pun sudah jauh berbeda...
Kadang mama harus diingatkan bapak...
Bahwa di balik sikap dewasamu ada pribadi
yang tetap ingin diajak bercanda selayaknya Naila...hehehe
Monday, February 18, 2019
Mungkin yang tidak faham IT dan cuma bisa belanja di Olshop, ngabisin duit namun gak ngerti cara kerja olshop itu gimana , akan tertawa seperti di debat tadi mlm.
Pak Prabowo mengatakan unicorn ini akan menjadi peluang keluarnya uang indonesia ke luar negeri (atau bagaimana tadi intinya seperti itulah), Lalu pendukung 01 tertawa, dijawab sama pak prabowo "silahkan anda tertawa ini masalah bangsa!"
Saya komentar dikit.
Lazada itu milik siapa ?
Tokopedia milik siapa ?
OLX milik siapa ?
Nah, investasi saham besar untuk dunia OSCommerce di indonesia mayoritas dimiliki asing, terutama pak Jack Ma!
Berbagai jenis layanan aplikasi berbayar juga hampir smua milik asing.
Contoh : hosting web itu banyak yang lokal kok. IDWEBHOST, RUMAHWEB blablabla, Tapi mereka beli ruang cloud dari luar negeri, Singapore atau US.
Belum lagi jika sudah dikondangkan CMS dan jadi sebuah olshop berbasis web, didukung dengan aplikasi mobile, tiba-tiba saja perusahaan olshop tersebut dilirik investor luar negeri dengan laba yang pastinya jatuh kemereka.
Silahkan tertawa!
Waktu itu di Bali ada wisatawan China belanja dengan weChat Pay, untungnya pasti keluar negeri (dengan broker perusahaan pariwisata China yang curang)
Lazada sahamnya terbesar dimiliki Alibaba, punya-e Kang Jack Ma.
Belum yang lain.
Jadi, perkataan Pak Prabowo tadi malam cukup berdasar sih menurut saya.
Pengembangan Startup Unicorn untuk bisnis online, harus diawasi dan waspada , karena kalo salah, tahu-tahu ada akuisisi investor asing yang tidak menguntungkan orang indonesia itu sendiri.
Copas M. Alfinas
---------------------------------------------------------------
Photo : didiclick by Kangmas
Jaga Tanah Air kita ya Nduk........Negara kita kaya akan budaya yang santun dan orang-orang yang penuh ketulusan dalam mengabdi.
30 September 2018
Keraton Surakarta
Pak Prabowo mengatakan unicorn ini akan menjadi peluang keluarnya uang indonesia ke luar negeri (atau bagaimana tadi intinya seperti itulah), Lalu pendukung 01 tertawa, dijawab sama pak prabowo "silahkan anda tertawa ini masalah bangsa!"
Saya komentar dikit.
Lazada itu milik siapa ?
Tokopedia milik siapa ?
OLX milik siapa ?
Nah, investasi saham besar untuk dunia OSCommerce di indonesia mayoritas dimiliki asing, terutama pak Jack Ma!
Berbagai jenis layanan aplikasi berbayar juga hampir smua milik asing.
Contoh : hosting web itu banyak yang lokal kok. IDWEBHOST, RUMAHWEB blablabla, Tapi mereka beli ruang cloud dari luar negeri, Singapore atau US.
Belum lagi jika sudah dikondangkan CMS dan jadi sebuah olshop berbasis web, didukung dengan aplikasi mobile, tiba-tiba saja perusahaan olshop tersebut dilirik investor luar negeri dengan laba yang pastinya jatuh kemereka.
Silahkan tertawa!
Waktu itu di Bali ada wisatawan China belanja dengan weChat Pay, untungnya pasti keluar negeri (dengan broker perusahaan pariwisata China yang curang)
Lazada sahamnya terbesar dimiliki Alibaba, punya-e Kang Jack Ma.
Belum yang lain.
Jadi, perkataan Pak Prabowo tadi malam cukup berdasar sih menurut saya.
Pengembangan Startup Unicorn untuk bisnis online, harus diawasi dan waspada , karena kalo salah, tahu-tahu ada akuisisi investor asing yang tidak menguntungkan orang indonesia itu sendiri.
Copas M. Alfinas
---------------------------------------------------------------
Photo : didiclick by Kangmas
Jaga Tanah Air kita ya Nduk........Negara kita kaya akan budaya yang santun dan orang-orang yang penuh ketulusan dalam mengabdi.
30 September 2018
Keraton Surakarta
Ratna Sarumpaet bohong! Begitulah penilaian publik. Juga hasil penyidikan. Sudah ada keputusan pengadilan? Entahlah. Publik cenderung melupakannya. Yang pasti, Ratna ditangkap dan ditahan atas kebohongan publik. Proses hukumnya? Masih misteri.
Ratna sendirian? Publik ragu. Lalu, apa tujuan dan maksud Ratna Sarumpaet melakukan itu? Publik menunggu. Kasus ini harus dibongkar. Supaya ada kejelasan dan tidak berhenti di panggung politik.
Kasus ini sudah memakan korban sejumlah tokoh dan sejumlah pendukungnya. Dituduh telah terlibat membuat hoax. Secara politik, ini merugikan. Hingga sekarang, tak jelas siapa sutradara hoax di balik Ratna Sarumpaet. Mesti diusut tuntas.
Kebohongan publik Ratna sudah menjadi kasus hukum. Maka, harus dituntaskan secara hukum. Jangan hanya berhenti di perspektif dan opini politik. Tidak baik sebagai warisan moral anak bangsa.
Kasus Ratna berlalu, muncul kasus Drijon Sihotang di Medan. Pedagang ini memasang spanduk penolakan kedatangan Sandi di salah satu pasar tradisional. Sandi menghampirinya dan ajak bicara. Santun dan ramah. Publik mengapresiasi langkah Sandi. Sabar dan dengan sikap positif.
Belakangan, ramai di media bahwa Sandi dituduh merekayasa peristiwa itu. Erick Tohir, temen dari kecil Sandi yang sekarang jadi Ketua Timses Jokowi adalah salah satu yang ikut di dalamnya. Sandi di-bully sebagai pembuat hoax yang canggih. Sandi lapor polisi? Tidak. Kendati tak terbukti.
Kasus ini justru jadi luck buat Sandi. Dapat dua poin. Pertama, karena bersikap positif. Kedua, tuduhan rekayasa tak terbukti. Publik semakin berempati kepada Sandi.
Setelah kasus Drijon, muncul Imas Siti Masitoh. Ibu muda dari Sumedang ini menangis agak histeris untuk bisa berfoto dengan Sandi. Sedikit emosional dan sensasional. Seperti adegan di film. Bahkan mirip teman Zulaikha ketika ketemu Nabi Yusuf. Sssst…kejauhan! Sekedar analogi tak masalah.
Imas caleg PAN! Itu mah direkayasa! Kentara banget! Begitulah buzzer, entah punya siapa, langsung bekerja menghajar Sandi. Ternyata, salah! Ibu Imas bukan caleg PAN.
Tidak berhenti di Imas. Ada Ilyas Daeng Ila. Orang Sulawesi. Jumpa Sandi dalam keadaan badan berlumpur. Curhat dan di-shoot kamera. Ini dia! Kata buzzer. Dapat nih bahan. Masak ketemu cawapres telanjang? Badannya berlumpur lagi. Anehnya, yang berlumpur hanya dadanya, punggungnya enggak. Pasti pencitraan! Kali ini, mampus loh!
Buzzer bekerja. Temanya: Sandi pencitraan. Di-bully habis. Bahannya menarik. Publik pasti percaya! Ternyata? Si Daeng testimoni. Dia barusan bersihin lumpur di kolong tempat tidur, setelah rumahnya diguyur banjir. Ia lakukan dengan tengkurap. Ya, pastilah yang kena lumpur dadanya. Lalu dengar kabar ada cawapres Sandiaga yang sedang blusukan ke kampungnya. Spontan si Daeng pergi, nyamperin Sandi. Kondisi badannya yang telanjang-berlumpur mendorong Sandi memanggilnya. Kok di-shoot kamera? Siapapun capres dan cawapres, semua aktifitas kampanyenya pasti dishoot kamera.
Drijon, Imas dan Ilyas Daeng harus berterima kasih kepada buzzer-buzzer itu. Karena mereka, tiga orang kampung ini mendadak jadi terkenal.
Tak kalah terkenalnya adalah Subhan. Petani Brebes ini mendadak jadi populer. Kepilauan hatinya sebagai petani akibat harga bawang yang hancur, mendorong ia terpaksa menumpahkan banyak air mata ketika curhat ke Sandi. Kenapa ke Sandi? Subhan mungkin berpikir bahwa Sandi orang yang tepat. Bisa memberi solusi. Tentu, setelah terpilih jadi wapres.
Masak laki-laki segagah itu menangis? Lebay! Ngaku-ngaku miskin dan rumahnya tergadai. Padahal pakai jam tangan mahal. Ganjil! Lalu diusut, ternyata Subhan mantan komisioner KPUD. Ini dia! Bahan bagus banget. Kalau yang satu ini tidak akan salah lagi. Gak bakal meleset. Pikir tim buzzer.
Buzzer pun bekerja. Dilengkapi dengan surat pernyataan bermaterai bahwa Subhan minta maaf karena telah melakukan kebohongan publik. Surat pernyataan ini beredar masif di medsos. Publik terkesima. Ada-ada ini Sandi! Nalar publik mulai terkecoh.
Untung ada TV One. Langsung wawancara Live dengan Subhan. Di TV, Subhan bersuara. Suaranya keras. Nampak kesal dan emosional. Terutama kepada Guntur Romli, atas tulisan dan komentarnya di medsos. Subhan tegas: tak ada rekayasa. Tak pernah ia buat surat pernyataan itu. Dan Subhan sudah melaporkan Guntur Romli dan si pembuat surat palsu ke Bareskrim. Akankah laporan Subhan ditindaklanjuti? Kita percayakan pada polisi. Rakyat menunggu.
Empat kasus, dengan menyisakan pertanyaan terkait kasus Ratna Sarumpaet, seolah memberi kesimpulan kepada publik bahwa ada sekenario meng-hoak-kan Prabowo-Sandi. Ini seperti bagian dari strategi politik. Ada penggiringan opini. Oleh siapa? Aneh kalau anda gak tahu! Pokoknya, apapun yang dilakukan Prabowo dan Sandi diopinikan sebagai hasil rekayasa. Sayangnya, tak berhasil.
Bersamaan dengan strategi meng-hoak-kan Prabowo-Sandi, viral video incumben yang sedang disutradarai. pertama, ketika shooting pidato. Kedua, dikejar-kejar sejumlah ibu-ibu yang bergantian menghampiri dan menangis saat incumben duduk di dalam mobil. Lengkap dengan suara sutradara dan pengarah gerakan.
Publik bertanya: kenapa video ini viral? Siapa yang berani memviralkan? Sebagian orang justru curiga. Menduga video ini sengaja diviralkan. Tujuannya? Memberi pesan bahwa kampanye itu adalah bagian dari pencitraan. Dalam politik, itu sah-sah saja dan wajar. Maka, Sandi pasti juga melakukan hal yang sama: pencitraan. Inilah “mungkin” pesan yang ingin disampaikan melalui bocornya dua video itu.
Selama ini, pesona Sandi berhasil melampaui incumben. Konsisten menggerus suara. Maka, strategi meng-hoak-kan (menciptakan opini pencitraan) Prabowo-Sandi boleh jadi dianggap efektif.
Sayangnya, strategi ini ceroboh. Tak digarap dengan rapi dan hati-hati. Serampangan dan terkesan amatiran. Akhirnya, justru jadi blunder.
Terbongkarnya empat kasus di atas menyadarkan rakyat betapa politik itu tak lagi punya batas norma dan rambu moral. Semua cara dihalalkan, kendati tak elegan. Ambisi untuk menang membuat sejumlah pihak gelap mata. Hati nurani tak lagi memiliki fungsi. Ironis!
Tapi, setidaknya, empat kasus ini memberi pelajaran sekaligus berhasil membuka mata rakyat siapa sesungguhnya para pemain hoak itu. Siapapun mereka, mari kita lawan!
Jakarta, 17 Februari 2019
Dr. TONY ROSYID
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
Cakrawarta.com
-----------------------------------------------
Photo : didiclick by Naila
Ratna sendirian? Publik ragu. Lalu, apa tujuan dan maksud Ratna Sarumpaet melakukan itu? Publik menunggu. Kasus ini harus dibongkar. Supaya ada kejelasan dan tidak berhenti di panggung politik.
Kasus ini sudah memakan korban sejumlah tokoh dan sejumlah pendukungnya. Dituduh telah terlibat membuat hoax. Secara politik, ini merugikan. Hingga sekarang, tak jelas siapa sutradara hoax di balik Ratna Sarumpaet. Mesti diusut tuntas.
Kebohongan publik Ratna sudah menjadi kasus hukum. Maka, harus dituntaskan secara hukum. Jangan hanya berhenti di perspektif dan opini politik. Tidak baik sebagai warisan moral anak bangsa.
Kasus Ratna berlalu, muncul kasus Drijon Sihotang di Medan. Pedagang ini memasang spanduk penolakan kedatangan Sandi di salah satu pasar tradisional. Sandi menghampirinya dan ajak bicara. Santun dan ramah. Publik mengapresiasi langkah Sandi. Sabar dan dengan sikap positif.
Belakangan, ramai di media bahwa Sandi dituduh merekayasa peristiwa itu. Erick Tohir, temen dari kecil Sandi yang sekarang jadi Ketua Timses Jokowi adalah salah satu yang ikut di dalamnya. Sandi di-bully sebagai pembuat hoax yang canggih. Sandi lapor polisi? Tidak. Kendati tak terbukti.
Kasus ini justru jadi luck buat Sandi. Dapat dua poin. Pertama, karena bersikap positif. Kedua, tuduhan rekayasa tak terbukti. Publik semakin berempati kepada Sandi.
Setelah kasus Drijon, muncul Imas Siti Masitoh. Ibu muda dari Sumedang ini menangis agak histeris untuk bisa berfoto dengan Sandi. Sedikit emosional dan sensasional. Seperti adegan di film. Bahkan mirip teman Zulaikha ketika ketemu Nabi Yusuf. Sssst…kejauhan! Sekedar analogi tak masalah.
Imas caleg PAN! Itu mah direkayasa! Kentara banget! Begitulah buzzer, entah punya siapa, langsung bekerja menghajar Sandi. Ternyata, salah! Ibu Imas bukan caleg PAN.
Tidak berhenti di Imas. Ada Ilyas Daeng Ila. Orang Sulawesi. Jumpa Sandi dalam keadaan badan berlumpur. Curhat dan di-shoot kamera. Ini dia! Kata buzzer. Dapat nih bahan. Masak ketemu cawapres telanjang? Badannya berlumpur lagi. Anehnya, yang berlumpur hanya dadanya, punggungnya enggak. Pasti pencitraan! Kali ini, mampus loh!
Buzzer bekerja. Temanya: Sandi pencitraan. Di-bully habis. Bahannya menarik. Publik pasti percaya! Ternyata? Si Daeng testimoni. Dia barusan bersihin lumpur di kolong tempat tidur, setelah rumahnya diguyur banjir. Ia lakukan dengan tengkurap. Ya, pastilah yang kena lumpur dadanya. Lalu dengar kabar ada cawapres Sandiaga yang sedang blusukan ke kampungnya. Spontan si Daeng pergi, nyamperin Sandi. Kondisi badannya yang telanjang-berlumpur mendorong Sandi memanggilnya. Kok di-shoot kamera? Siapapun capres dan cawapres, semua aktifitas kampanyenya pasti dishoot kamera.
Drijon, Imas dan Ilyas Daeng harus berterima kasih kepada buzzer-buzzer itu. Karena mereka, tiga orang kampung ini mendadak jadi terkenal.
Tak kalah terkenalnya adalah Subhan. Petani Brebes ini mendadak jadi populer. Kepilauan hatinya sebagai petani akibat harga bawang yang hancur, mendorong ia terpaksa menumpahkan banyak air mata ketika curhat ke Sandi. Kenapa ke Sandi? Subhan mungkin berpikir bahwa Sandi orang yang tepat. Bisa memberi solusi. Tentu, setelah terpilih jadi wapres.
Masak laki-laki segagah itu menangis? Lebay! Ngaku-ngaku miskin dan rumahnya tergadai. Padahal pakai jam tangan mahal. Ganjil! Lalu diusut, ternyata Subhan mantan komisioner KPUD. Ini dia! Bahan bagus banget. Kalau yang satu ini tidak akan salah lagi. Gak bakal meleset. Pikir tim buzzer.
Buzzer pun bekerja. Dilengkapi dengan surat pernyataan bermaterai bahwa Subhan minta maaf karena telah melakukan kebohongan publik. Surat pernyataan ini beredar masif di medsos. Publik terkesima. Ada-ada ini Sandi! Nalar publik mulai terkecoh.
Untung ada TV One. Langsung wawancara Live dengan Subhan. Di TV, Subhan bersuara. Suaranya keras. Nampak kesal dan emosional. Terutama kepada Guntur Romli, atas tulisan dan komentarnya di medsos. Subhan tegas: tak ada rekayasa. Tak pernah ia buat surat pernyataan itu. Dan Subhan sudah melaporkan Guntur Romli dan si pembuat surat palsu ke Bareskrim. Akankah laporan Subhan ditindaklanjuti? Kita percayakan pada polisi. Rakyat menunggu.
Empat kasus, dengan menyisakan pertanyaan terkait kasus Ratna Sarumpaet, seolah memberi kesimpulan kepada publik bahwa ada sekenario meng-hoak-kan Prabowo-Sandi. Ini seperti bagian dari strategi politik. Ada penggiringan opini. Oleh siapa? Aneh kalau anda gak tahu! Pokoknya, apapun yang dilakukan Prabowo dan Sandi diopinikan sebagai hasil rekayasa. Sayangnya, tak berhasil.
Bersamaan dengan strategi meng-hoak-kan Prabowo-Sandi, viral video incumben yang sedang disutradarai. pertama, ketika shooting pidato. Kedua, dikejar-kejar sejumlah ibu-ibu yang bergantian menghampiri dan menangis saat incumben duduk di dalam mobil. Lengkap dengan suara sutradara dan pengarah gerakan.
Publik bertanya: kenapa video ini viral? Siapa yang berani memviralkan? Sebagian orang justru curiga. Menduga video ini sengaja diviralkan. Tujuannya? Memberi pesan bahwa kampanye itu adalah bagian dari pencitraan. Dalam politik, itu sah-sah saja dan wajar. Maka, Sandi pasti juga melakukan hal yang sama: pencitraan. Inilah “mungkin” pesan yang ingin disampaikan melalui bocornya dua video itu.
Selama ini, pesona Sandi berhasil melampaui incumben. Konsisten menggerus suara. Maka, strategi meng-hoak-kan (menciptakan opini pencitraan) Prabowo-Sandi boleh jadi dianggap efektif.
Sayangnya, strategi ini ceroboh. Tak digarap dengan rapi dan hati-hati. Serampangan dan terkesan amatiran. Akhirnya, justru jadi blunder.
Terbongkarnya empat kasus di atas menyadarkan rakyat betapa politik itu tak lagi punya batas norma dan rambu moral. Semua cara dihalalkan, kendati tak elegan. Ambisi untuk menang membuat sejumlah pihak gelap mata. Hati nurani tak lagi memiliki fungsi. Ironis!
Tapi, setidaknya, empat kasus ini memberi pelajaran sekaligus berhasil membuka mata rakyat siapa sesungguhnya para pemain hoak itu. Siapapun mereka, mari kita lawan!
Jakarta, 17 Februari 2019
Dr. TONY ROSYID
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
Cakrawarta.com
-----------------------------------------------
Photo : didiclick by Naila
Sunday, February 17, 2019
Dahulu saat Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Raja Namrud datanglah burung pipit yang bolak balik mengambil air dan meneteskan air itu di atas api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Cicak yang melihatnya tertawa.
“Hai pipit.!!… bodohnya yang kau lakukan itu.. Paruhmu yg kecil hanya bisa menghasilkan beberapa tetes air saja, mana mungkin bisa memadamkan api itu…??.!!
Burung pipit pun menjawab : “Wahai cicak.. memang tak mungkinlah aku bisa memadamkan api yg besar itu, tapi aku tak mau jika Allah melihatku diam saja saat sesuatu yang Allah cintai dizhalimi. Allah tak akan melihat hasilnya apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak. Tapi Allah akan melihat dimana aku berpihak”.
Cicak terus tertawa, dan sambil menjulurkan lidahnya ia berusaha meniup api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Memang tiupan cicak tak ada artinya tak menambah besar api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Tapi Allah melihat dimana Ia berpihak
Hikayat ini terjadi sekarang..
dan akan terus berulang
Saat Alquran dinistakan, suara azan permasalahkan, bendera tauhid di bakar dan
Pembela Agama dikriminalisasi..
Aku bertanya padamu sahabat..
Dimana kau berpihak..??
Memang, pendapatmu tak akan mengubah sedikitpun takdir Allah..
Tapi Allah akan mencatat dimana kau berpihak
Renungkanlah sejenak..!!
SALAM AKAL SEHAT
---------------------------------------------------------
Photo : didiclick
Episode mampir warung makan,. Naila tetap pilih ayam goreng. Lagi enak-enaknya makan, tiba-tiba dia nyeletuk. "Ma....ma....lihat ayamnya kayak jari mama biasanya.....hahaha".
Weh iyo yo Nai.
Pancen ukhuwah itu harus dinomer satukan.
Tapi pilihan presiden tetap no 2. Ayam aja tahun ini pilih no 2 for #Prabowo-Sandi....hehehe
Salatiga, Desember 2019
Warung Makan Bu Toha-Tuntang
Cicak yang melihatnya tertawa.
“Hai pipit.!!… bodohnya yang kau lakukan itu.. Paruhmu yg kecil hanya bisa menghasilkan beberapa tetes air saja, mana mungkin bisa memadamkan api itu…??.!!
Burung pipit pun menjawab : “Wahai cicak.. memang tak mungkinlah aku bisa memadamkan api yg besar itu, tapi aku tak mau jika Allah melihatku diam saja saat sesuatu yang Allah cintai dizhalimi. Allah tak akan melihat hasilnya apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak. Tapi Allah akan melihat dimana aku berpihak”.
Cicak terus tertawa, dan sambil menjulurkan lidahnya ia berusaha meniup api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Memang tiupan cicak tak ada artinya tak menambah besar api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Tapi Allah melihat dimana Ia berpihak
Hikayat ini terjadi sekarang..
dan akan terus berulang
Saat Alquran dinistakan, suara azan permasalahkan, bendera tauhid di bakar dan
Pembela Agama dikriminalisasi..
Aku bertanya padamu sahabat..
Dimana kau berpihak..??
Memang, pendapatmu tak akan mengubah sedikitpun takdir Allah..
Tapi Allah akan mencatat dimana kau berpihak
Renungkanlah sejenak..!!
SALAM AKAL SEHAT
---------------------------------------------------------
Photo : didiclick
Episode mampir warung makan,. Naila tetap pilih ayam goreng. Lagi enak-enaknya makan, tiba-tiba dia nyeletuk. "Ma....ma....lihat ayamnya kayak jari mama biasanya.....hahaha".
Weh iyo yo Nai.
Pancen ukhuwah itu harus dinomer satukan.
Tapi pilihan presiden tetap no 2. Ayam aja tahun ini pilih no 2 for #Prabowo-Sandi....hehehe
Salatiga, Desember 2019
Warung Makan Bu Toha-Tuntang
Saturday, February 16, 2019
N2 : Pak, boleh ya kita buka coklatnya
Bpk : Loh, itu coklat buat mama. Tanya dulu sama mama. (Kemarin beliaunya bilang, "ini ma, tak oleh-olehin coklat. Gantian....masak anaknya terus yang dioleh-olehin....hehehe).
N1 : wuik, sungguh itu buat mama, bukan kita Nai. Hmmmm bapak rek.
N2. : Boleh ya ma dibuka.
Ma : Boleh (wong bagi mama-e coklat itu luxury thing sampai sekarang. Jadi sepanjang apapun coklatnya, tetap sekali makan cuma 1 slice kecil, tapi menikmtinya bisa 3 menit gigitan penuh perasaan.....hahaha)
N1. : Ngapain bapak bawain coklat.
Ma. : Yo sekali-kali lah Nad. Sing jelas bukan karena Valen**** Day.....hahaha. Ra usah melu-melu yo.
N1 yang sudah SMA : halah ma, wong aku aja nggak ingat kalau tanggal2 kemarin ada VD.
Ma. : Alhamdulilah.....Yok sopo mau coklat. Isuk2 malah sarapan coklat kita..hahaha
-------------------------------------------------------------------
Photo : didiclick
Edisi dioleh-olehin suami semalam yang baru pulang dari Pulau D.
Rupanya beliau ingat terakhir kali pulang bepergian istri pura2 ngambek karena kecapekan. Ini wujud edisi melumerkan hati istri....hahaha.
Jazakillah khoiron Kangmas. Selalu ada untuk.mendidik 2 buah hati kita
Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku”
Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)
Terdapat ganjaran yang besar bagi orangtua yang mengayomi anak perempuan mereka, berupa nikmat surga, terhalangi dari siksa api neraka, dan kedekatan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhirat.
Lihatlah bagaimana Islam memuliakan anak perempuan dan memberi ganjaran khusus bagi orang tua yang mau mengayomi anak-anak perempuan mereka. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita keturunan yang shalih dan shalihah. Wallahul musta’an.
Surabaya, 16 Februari 2019
Dan 2 buku ini menghiasi meja kami sampai 4-6 bulan ke depan.
Bpk : Loh, itu coklat buat mama. Tanya dulu sama mama. (Kemarin beliaunya bilang, "ini ma, tak oleh-olehin coklat. Gantian....masak anaknya terus yang dioleh-olehin....hehehe).
N1 : wuik, sungguh itu buat mama, bukan kita Nai. Hmmmm bapak rek.
N2. : Boleh ya ma dibuka.
Ma : Boleh (wong bagi mama-e coklat itu luxury thing sampai sekarang. Jadi sepanjang apapun coklatnya, tetap sekali makan cuma 1 slice kecil, tapi menikmtinya bisa 3 menit gigitan penuh perasaan.....hahaha)
N1. : Ngapain bapak bawain coklat.
Ma. : Yo sekali-kali lah Nad. Sing jelas bukan karena Valen**** Day.....hahaha. Ra usah melu-melu yo.
N1 yang sudah SMA : halah ma, wong aku aja nggak ingat kalau tanggal2 kemarin ada VD.
Ma. : Alhamdulilah.....Yok sopo mau coklat. Isuk2 malah sarapan coklat kita..hahaha
-------------------------------------------------------------------
Photo : didiclick
Edisi dioleh-olehin suami semalam yang baru pulang dari Pulau D.
Rupanya beliau ingat terakhir kali pulang bepergian istri pura2 ngambek karena kecapekan. Ini wujud edisi melumerkan hati istri....hahaha.
Jazakillah khoiron Kangmas. Selalu ada untuk.mendidik 2 buah hati kita
Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku”
Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)
Terdapat ganjaran yang besar bagi orangtua yang mengayomi anak perempuan mereka, berupa nikmat surga, terhalangi dari siksa api neraka, dan kedekatan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhirat.
Lihatlah bagaimana Islam memuliakan anak perempuan dan memberi ganjaran khusus bagi orang tua yang mau mengayomi anak-anak perempuan mereka. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita keturunan yang shalih dan shalihah. Wallahul musta’an.
Surabaya, 16 Februari 2019
Dan 2 buku ini menghiasi meja kami sampai 4-6 bulan ke depan.
Friday, February 8, 2019
Emak selalu bilang bahwa pengetahuan yang tidak dibagi dengan orang lain menjadi kekayaan yang hilang dari akal.
-Emak- Daoed J
Hal 120
--------------------------------------------
Photo : didiclick
Episode menyerahkan 2 karya antalogi yang sudah keluar ke perpusda Salatiga. Alhamdulillah satu lagi mimpi tercapai. Berharap suatu hari ada karya yang ikut rapi berjejer mengisi rak-rak perpustakaan milik negara. Aamiin
- Finally I Found You
- Berlian Masa Depan
-Emak- Daoed J
Hal 120
--------------------------------------------
Photo : didiclick
Episode menyerahkan 2 karya antalogi yang sudah keluar ke perpusda Salatiga. Alhamdulillah satu lagi mimpi tercapai. Berharap suatu hari ada karya yang ikut rapi berjejer mengisi rak-rak perpustakaan milik negara. Aamiin
- Finally I Found You
- Berlian Masa Depan
Thursday, January 31, 2019
.... Bahwa tagar IbuNegaraAsyik yang inspiratif ini ternyata digunakan oleh para buzzer untuk men- "degradasi" personal Prabowo Subianto pada kontestasi Pilpres 2019 ini.
Padahal ...
....Konstitusi ( UUD 1945 berikut amandemen ) sama sekali tidak ada ketentuan tentang Ibu Negara, yang dengan demikian sama sekali tidak ada peran formil dari seorang isteri Presiden dalam ketatanegaraan Indonesia.
ARTINYA, menonjol-nonjolkan tentang kisah perkawinan JUSTRU patut diduga malah mengkonfirmasi tidak adanya kelebihan lain dari sesorang, karena bicara ttg Kepempimpinan sejatinya adalah bicara soal kemampuan merumuskan Gagasan Besar ( berikut memperjuangkannya ) yang dimaksudkan untuk kepentingan Orang banyak, meski terkadang ada kehidupan pribadi yang terkoyak.
Kepemimpinan TIDAK-LAH CUKUP hanya dengan pembuktian ekspose video-video / foto-foto indah kebersamaan keluarga atau momong cucu hingga menjadi headline utama pemberitaan media massa, Sementara pada kesempatan lain... hanya untuk "sekedar konsisten" dalam hitungan hari saja tidak mampu, hingga "dikoreksi" oleh bawahannya 😌😔☹️
Indonesia Negara Besar ( ingat.... kalau ngomongin besar itu tentang penduduk, sumber daya dan potensi lainnya ) dan Negara Luas ( kalau ini bicara ttg KM2 wilayah ), yang itu membutuhkan Leadership yang tegas ! Kecakapan yang mumpuni ! dan Kemandirian yang independen !
By Tara Palasara
---------------------------------------------------------------------
Photo : didiclick
Episode kangen masakan Jawa Timur. Trus ngajak ibu Jajan bersama keluarga adik.
Dan Warung Pak Hasyim direkomendasikan menjadi tempat melepas kerinduan itu.
Menu Jatim komplit. Ada Tahu Tek, Tahu Telur, Tahu Campur, Lontong Balap, Lontong Kupang plus dikancani Sate Kikil.
Alhamdulillah ibu tasih kerso dahar makanan yang berbumbu legit-legit petis begini.
Ibuku dimataku adalah seorang ibu negara keluarga kami......hehehe
Saat masih sehat beliau adalah wanita mandiri
yang kuat....
LDR beberapa tahun dengan bapak yang sedang menuntut ilmu di Amerika beliau jalani dengan tabah....
Ditemani tantangan mendidik putra-putri yang cukup banyak dan masih pada berebut perhatian saat itu...
Sehat-sehat njih bu....Aamiin.
Padahal ...
....Konstitusi ( UUD 1945 berikut amandemen ) sama sekali tidak ada ketentuan tentang Ibu Negara, yang dengan demikian sama sekali tidak ada peran formil dari seorang isteri Presiden dalam ketatanegaraan Indonesia.
ARTINYA, menonjol-nonjolkan tentang kisah perkawinan JUSTRU patut diduga malah mengkonfirmasi tidak adanya kelebihan lain dari sesorang, karena bicara ttg Kepempimpinan sejatinya adalah bicara soal kemampuan merumuskan Gagasan Besar ( berikut memperjuangkannya ) yang dimaksudkan untuk kepentingan Orang banyak, meski terkadang ada kehidupan pribadi yang terkoyak.
Kepemimpinan TIDAK-LAH CUKUP hanya dengan pembuktian ekspose video-video / foto-foto indah kebersamaan keluarga atau momong cucu hingga menjadi headline utama pemberitaan media massa, Sementara pada kesempatan lain... hanya untuk "sekedar konsisten" dalam hitungan hari saja tidak mampu, hingga "dikoreksi" oleh bawahannya 😌😔☹️
Indonesia Negara Besar ( ingat.... kalau ngomongin besar itu tentang penduduk, sumber daya dan potensi lainnya ) dan Negara Luas ( kalau ini bicara ttg KM2 wilayah ), yang itu membutuhkan Leadership yang tegas ! Kecakapan yang mumpuni ! dan Kemandirian yang independen !
By Tara Palasara
---------------------------------------------------------------------
Photo : didiclick
Episode kangen masakan Jawa Timur. Trus ngajak ibu Jajan bersama keluarga adik.
Dan Warung Pak Hasyim direkomendasikan menjadi tempat melepas kerinduan itu.
Menu Jatim komplit. Ada Tahu Tek, Tahu Telur, Tahu Campur, Lontong Balap, Lontong Kupang plus dikancani Sate Kikil.
Alhamdulillah ibu tasih kerso dahar makanan yang berbumbu legit-legit petis begini.
Ibuku dimataku adalah seorang ibu negara keluarga kami......hehehe
Saat masih sehat beliau adalah wanita mandiri
yang kuat....
LDR beberapa tahun dengan bapak yang sedang menuntut ilmu di Amerika beliau jalani dengan tabah....
Ditemani tantangan mendidik putra-putri yang cukup banyak dan masih pada berebut perhatian saat itu...
Sehat-sehat njih bu....Aamiin.
Sunday, January 27, 2019
Copas ...
Seorang anak mengamati bagaimana Ayahnya rajin membaca Al-Qur'an namun tak kunjung hafal selain Alfatihah dan surat-surat pendek. Ia lalu berkata pada Ayahnya,
"Wahai Ayah, engkau rajin membaca Al-Quran namun tak kunjung engkau hafal selain sedikit. Lalu apa gunanya buatmu?"
Ayahnya menjawab,
"Ada gunanya. Permisalan bacaanku ini seperti jika engkau mengambil air laut dengan keranjang bambu."
"Bagaimana bisa? Tentu airnya akan keluar celah keranjang."
Sangkal anaknya.
"Kalau engkau benar ingin tahu coba lakukan saja."
Jawab Ayahnya.
Maka si anak mengambil keranjang bambu yang biasa mereka gunakan menampung arang untuk mengambil air laut. Berkali-kali ia mencoba mengambil tapi sia-sia, airnya selalu menerobos celah-celah keranjang bambu.
Pada akhirnya si anak menyerah karena lelah, ia protes pada Ayahnya,
"Sungguh ini pekerjaan sia-sia. Tidak ada gunanya, yah."
.
"Tidak." jawab Ayahnya.
"Engkau memang tidak bisa mengambil air laut, tapi coba lihat keranjang bambu itu."
Si anak melihat dan ia baru menyadari kalau keranjang itu kini bersih tanpa ada bekas hitam dari arang.
"Adakah kau lihat sedikit saja warna hitam bekas arangnya?" Tanya sang Ayah.
"Tidak ada. Sudah bersih." Jawab si anak.
"Seperti itulah, aku memang tidak mampu menampung Al-Quran dalam kepalaku, namun Al-Quran telah membersihkan hatiku." Nasehat sang Ayah.
Rajinlah membaca Al-Qur'an meski belum mampu menghafalnya.
Lalu berusahalah mengerti artinya.
📝 Kisah disampaikan pada saat kajian tafsir Ibnu Katsir sampai pada surat al-Furqon
👤Ustadz Mubarak Bamuallim, Lc., M.H.I.
Photo : didiclick
Naila saat tes penempatan di Program Tahfidz - Al Qur'an Camp YKTN Salatiga.
Semangat ya Nai, walau belum bisa tembus sepekan 5 juz. Namun banyak pelajaran yang bisa diambil dari kita mondok berdua di sana.
Dan emak baru tahu, kalau kau begitu ingin menjadi pribadi mandiri. Kok yo wis isin lek ndusel-ndusel emak-e terus....hahaha
Seorang anak mengamati bagaimana Ayahnya rajin membaca Al-Qur'an namun tak kunjung hafal selain Alfatihah dan surat-surat pendek. Ia lalu berkata pada Ayahnya,
"Wahai Ayah, engkau rajin membaca Al-Quran namun tak kunjung engkau hafal selain sedikit. Lalu apa gunanya buatmu?"
Ayahnya menjawab,
"Ada gunanya. Permisalan bacaanku ini seperti jika engkau mengambil air laut dengan keranjang bambu."
"Bagaimana bisa? Tentu airnya akan keluar celah keranjang."
Sangkal anaknya.
"Kalau engkau benar ingin tahu coba lakukan saja."
Jawab Ayahnya.
Maka si anak mengambil keranjang bambu yang biasa mereka gunakan menampung arang untuk mengambil air laut. Berkali-kali ia mencoba mengambil tapi sia-sia, airnya selalu menerobos celah-celah keranjang bambu.
Pada akhirnya si anak menyerah karena lelah, ia protes pada Ayahnya,
"Sungguh ini pekerjaan sia-sia. Tidak ada gunanya, yah."
.
"Tidak." jawab Ayahnya.
"Engkau memang tidak bisa mengambil air laut, tapi coba lihat keranjang bambu itu."
Si anak melihat dan ia baru menyadari kalau keranjang itu kini bersih tanpa ada bekas hitam dari arang.
"Adakah kau lihat sedikit saja warna hitam bekas arangnya?" Tanya sang Ayah.
"Tidak ada. Sudah bersih." Jawab si anak.
"Seperti itulah, aku memang tidak mampu menampung Al-Quran dalam kepalaku, namun Al-Quran telah membersihkan hatiku." Nasehat sang Ayah.
Rajinlah membaca Al-Qur'an meski belum mampu menghafalnya.
Lalu berusahalah mengerti artinya.
📝 Kisah disampaikan pada saat kajian tafsir Ibnu Katsir sampai pada surat al-Furqon
👤Ustadz Mubarak Bamuallim, Lc., M.H.I.
Photo : didiclick
Naila saat tes penempatan di Program Tahfidz - Al Qur'an Camp YKTN Salatiga.
Semangat ya Nai, walau belum bisa tembus sepekan 5 juz. Namun banyak pelajaran yang bisa diambil dari kita mondok berdua di sana.
Dan emak baru tahu, kalau kau begitu ingin menjadi pribadi mandiri. Kok yo wis isin lek ndusel-ndusel emak-e terus....hahaha
Saturday, January 26, 2019
Menurut emak, kita boleh saja menjelaskan kepada orang lain pertimbangan kita dalam memperjuangkan sesuatu, tetapi jangan sekali-kali membujuk, apalagi menghasut, agar dia ikut serta.
Kalaupun dia memutuskan untuk ikut berjuang, keputusan itu merupakan hasil pertimbangan sendiri atas tanggung jawabnya sendiri. Ketentuan yang sama juga berlaku bagi diriku.
Kalau aku menganggap perlu ikut bertarung memperjuangkan sesuatu yang telah dimulai oleh seseorang, hal itu seharusnya kulakukan karena kehendak nuraniku sendiri, bukan karen anjuran yang lain.
Jadi dalam memperjuangkan sesuatu harus bermodalkan keberanian dan keyakinan sendiri.
-Emak- hal 106
By Doed Joesoef
------------------------------------------------------------------------
Photo : by friend
Ngancani Bang Sandi keliling Pasar Raya Salatiga. Sampai di titik istirahat. Sudah disambut hidangan Tumpang Koyor makanan khas kota kecil kami.
Namun hari itu ternyata beliau sedang berpuasa. Staminanya memang keren. Aku aja langsung tepar njarem sikil dan kelaparan.....hahaha.
Wajahku sampai kucel tertimpa terik mentari. Tapi coba lihat bang Sandi.....tak tampak lelah padahal setelah Salatiga beliau harus menuju titik lainnya. Salut Bang.....Doa kami bersama-mu
Note :
ben ra salah persepsi. Jelas bang Sandi nggak kenal aku......hahaha.
Aku dikasih kesempatan beliau buat bikin dokumentas pribadi. Udah pernah photo bersama Wakil Presiden 2019 Republik Indonesia. Aamiin
Kalaupun dia memutuskan untuk ikut berjuang, keputusan itu merupakan hasil pertimbangan sendiri atas tanggung jawabnya sendiri. Ketentuan yang sama juga berlaku bagi diriku.
Kalau aku menganggap perlu ikut bertarung memperjuangkan sesuatu yang telah dimulai oleh seseorang, hal itu seharusnya kulakukan karena kehendak nuraniku sendiri, bukan karen anjuran yang lain.
Jadi dalam memperjuangkan sesuatu harus bermodalkan keberanian dan keyakinan sendiri.
-Emak- hal 106
By Doed Joesoef
------------------------------------------------------------------------
Photo : by friend
Ngancani Bang Sandi keliling Pasar Raya Salatiga. Sampai di titik istirahat. Sudah disambut hidangan Tumpang Koyor makanan khas kota kecil kami.
Namun hari itu ternyata beliau sedang berpuasa. Staminanya memang keren. Aku aja langsung tepar njarem sikil dan kelaparan.....hahaha.
Wajahku sampai kucel tertimpa terik mentari. Tapi coba lihat bang Sandi.....tak tampak lelah padahal setelah Salatiga beliau harus menuju titik lainnya. Salut Bang.....Doa kami bersama-mu
Note :
ben ra salah persepsi. Jelas bang Sandi nggak kenal aku......hahaha.
Aku dikasih kesempatan beliau buat bikin dokumentas pribadi. Udah pernah photo bersama Wakil Presiden 2019 Republik Indonesia. Aamiin
Thursday, January 24, 2019
Underdog
Nadia : Mama, team kami serasa jadi underdog saat ini. (Curhatan dia tentang situasi saat itu).
Emak : lah nopo kok bisa begitu?
Maka meluncurkan kisah 1001 malam. Eh salah yo....kisah curhatan dia dan teman-teman.
Nadia : teman-teman jadi down dan bla...bla....bla....
Ok, sudah sedikit paham arah peristiwa. Baik, mulai sekarang kita susun strategi baru bersama para ortu yang lain. Lakukan sampai titik darah penghabisan. Mengenai hasil serahkan pada yang Kuasa.
Doa dan Upaya. OK.
Upaya mereka mengalahkan ego, tangis disana sini, kerja keras mereka berhari-hari, semangat guru2 yang membimbing mereka, jatuh bangun ortu mendampingi dari latihan sampai mencarikan properti. Berbuah manis ketika bertemu dengan Takdir dari Allah Yang Maha Pengasih. "Mama....kita Juara"......
Terima kasih ya Allah, untuk rejeki prestasi ini. Aamiin.
Salatiga, 24 Januari 2019
H-2 Edisi beres2 file trus nemu koran ini.
Siap-siap mbolang menuju bumi Allah yang lain lagi....
Juni 2017 - Perjalanan yang menyimpan kenangan tak terlupakan.
Sebulan kemudian si dia pindah sekolah.....hehehe
#2017GlobalYouthFestival
#Korea Selatan
Nadia : Mama, team kami serasa jadi underdog saat ini. (Curhatan dia tentang situasi saat itu).
Emak : lah nopo kok bisa begitu?
Maka meluncurkan kisah 1001 malam. Eh salah yo....kisah curhatan dia dan teman-teman.
Nadia : teman-teman jadi down dan bla...bla....bla....
Ok, sudah sedikit paham arah peristiwa. Baik, mulai sekarang kita susun strategi baru bersama para ortu yang lain. Lakukan sampai titik darah penghabisan. Mengenai hasil serahkan pada yang Kuasa.
Doa dan Upaya. OK.
Upaya mereka mengalahkan ego, tangis disana sini, kerja keras mereka berhari-hari, semangat guru2 yang membimbing mereka, jatuh bangun ortu mendampingi dari latihan sampai mencarikan properti. Berbuah manis ketika bertemu dengan Takdir dari Allah Yang Maha Pengasih. "Mama....kita Juara"......
Terima kasih ya Allah, untuk rejeki prestasi ini. Aamiin.
Salatiga, 24 Januari 2019
H-2 Edisi beres2 file trus nemu koran ini.
Siap-siap mbolang menuju bumi Allah yang lain lagi....
Juni 2017 - Perjalanan yang menyimpan kenangan tak terlupakan.
Sebulan kemudian si dia pindah sekolah.....hehehe
#2017GlobalYouthFestival
#Korea Selatan
Pemimpin Tanpa Rasa Bersalah
Esai khasanah
By : Emha Ainun Nadjib
Di tengah Bapak kami bercerita tentang “Kenapa Bukan Sunan Kalijaga saja yang jadi Sultan”, “Kenapa pendiri Jombang tidak duduk memimpin Jombang”, “Amanah Cincin dari Mbah Kholil Bangkalan”, “Aliran Pencak Silat Ki Tebuireng” — Kakak lagi-lagi mengejar soal rasa bersalah sebagai modal utama pada jiwa seorang pemimpin.
Karena di tengah kisah-kisah itu Bapak nyeletuk: Rakyat yang paling sial di suatu desa, atau yang paling celaka di suatu Negara, adalah kalau pemimpinnya tidak punya rasa bersalah.
“Apa ada pemimpin yang seperti itu”, Kakak nyeletuk.
“Kenapa tidak”, jawab Bapak, “Banyak faktor yang bisa menjadi sebab seorang pemimpin tak punya rasa bersalah”
“Contohnya, Pak”
“Banyak sekali. Umpamanya: orang menjadi pemimpin karena ambisi pribadi. Menjadi pemimpin karena karier. Menjadi pemimpin karena direkayasa oleh sindikat penjudi dan penjahat. Menjadi pemimpin untuk menumpuk kekayaan…”
“Kok mengerikan begitu”, kata Kakak.
“Ada juga karena ia memang tidak paham bahwa menjadi pemimpin adalah menjadi buruhnya rakyat. Sehingga ia tidak sungguh-sungguh dan tidak lengkap menguasai peta permasalahan yang ditanganinya, sehingga ia tidak punya ukuran untuk menilai apakah ia sedang melakukan kebenaran atau kesalahan”
“Tapi benar atau salah kan tergantung pijakan pandangnya”, Kakak membantah, “Seorang Kepala Negara bisa merasa benar menurut kepentingan kekuasaannya, tapi bisa salah kalau dilihat dari kedaulatan rakyat atas kesejahteraannya”
Bapak menjelaskan: “Justru yang saya maksud adalah pemimpin yang tidak mampu mengurai beda antara kepentingannya untuk melestarikan kekuasaannya, dengan hak-hak rakyat untuk mendapatkan keadilan”
“Apa mungkin suatu bangsa atau rakyat memilih pemimpin yang tidak memiliki tata logika untuk memilah dua konteks itu, bahkan tidak menguasai peta permasalahan?”
“Kenapa tidak”
“Apa sedemikian terbelakangnya rakyat Negara itu sehingga memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin?”
“Kalau rakyatnya memiliki hak pilih yang otentik, seharusnya hal itu tidak terjadi”, jawab Bapak, “tetapi kalau dalam demokrasi yang berlangsung rakyat tidak punya peluang untuk benar-benar memilih pemimpin dengan nurani dan perhitungan akal sehatnya, bisa saja yang terpilih adalah Presiden yang lebih parah dibanding yang kau tanyakan itu”
“Kok bisa rakyat tidak punya peluang untuk memilih pemimpinnya?”
“Karena rakyat hanya dipilihkan oleh partai-partai politik. Ibarat pasar, ada beribu, bahkan berjuta makanan, tetapi partai politik hanya mengambil satu atau dua atau tiga makanan saja. Dan rakyat hanya punya peluang untuk memilih satu di antara dua atau tiga itu”
“Apa partai politiknya sedemikian bodohnya sehingga memilihkan satu dua makanan busuk untuk dipilih oleh rakyatnya?”
“Tidak harus bodoh. Mungkin justru sangat pandai. Hanya saja kriteria yang mereka pakai bukan kualitas kepemimpinan. Calon pemimpin dipilih berdasarkan tawar-menawar harga, berdasarkan lalulintas keuangan. Mereka saling menghitung calon-calon mana saja yang paling bisa dipakai untuk mengeruk keuntungan. Bisa saja yang dipilih adalah boneka, patung atau berhala. Yang penting menguntungkan”
“Kenapa rakyat mau memilih boneka, patung atau berhala untuk menjadi pemimpinnya?”
“Karena partai politik memperkenalkan calonnya dengan mendustakan kenyataannya. Calon pemimpin ditampilkan dengan pencitraan, pembohongan, dimake-up sedemikian rupa, dibesar-besarkan, dibaik-baikkan, diindah-indahkan, dihebat-hebatkan”
“Itu bukan politik namanya, Pak, itu kriminal”
“Memang bukan politik, melainkan perdagangan. Bukan demokrasi, melainkan perjudian. Memang bukan kepemimpinan, tapi talbis. Kalau dipaksakan untuk disebut demokrasi, ya itu namanya Demokrasi Talbis”
“Talbis itu apa to Pak?”
“Talbis adalah Iblis menemui Adam di sorga dengan kostum dan make up Malaikat, sehingga Adam menyangka ia adalah Malaikat. Maka Adam tertipu. Rakyat adalah korban talbis di berbagai lapisan. Mereka dibohongi sehingga menyangka bahwa yang dipilihnya adalah pemimpin, padahal boneka. Boneka yang diberhalakan melalui pencitraan”
“Apakah pemimpin yang demikian bisa berkuasa?”
“Yang benar-benar berkuasa adalah botoh-botoh yang membiayainya. Setiap langkahnya dikendalikan oleh para botoh. Setiap keputusannya sudah dipaket oleh penguasa modal. Ia tidak bisa mandiri, karena dikepung oleh kelompok-kelompok yang juga saling berebut demi melaksanakan kepentingan masing-masing”
“Apa ia tidak merasa malu menjadi boneka?”
“Itu satu rangkaian: tidak merasa bersalah, tidak malu, tidak tahu diri, tak mengerti bahwa ia sedang menyakiti dan menyusahkan rakyatnya, tidak memahami posisinya di hati masyarakat, tidak punya cermin untuk melihat wajahnya”
“Sampai separah itu, Pak?”
“Tidak punya konsep tentang martabat manusia, harga diri Bangsa dan marwah Negara. Hanya mengerti perdagangan linier dan sepenggal, tidak paham perniagaan panjang yang ada lipatan dan rangkaian putarannya. Tidak memahami tanah dan akar kedaulatan, pertumbuhan pohon kemandirian, dengan timeline matangnya bunga dan bebuahannya. Pemimpin yang demikian membawa bangsanya berlaku sebagai pengemis yang melamar ke Rentenir…”
“Pemimpin yang seperti itu akhirnya pasti jatuh dan hancur”, kata Kakak.
“Belum tentu”, kata Bapak, “Jangan lupa bahwa kalau para botoh mampu mengangkat berhala ke kursi singgasana, berarti mereka juga menguasai seluruh perangkat dan modalnya untuk bikin apa saja semau mereka di Negara itu. Juga selalu sangat banyak orang dan kelompok yang mencari keuntungan darinya, bahkan menggantungkan hidupnya. Sehingga mereka membela boneka itu mati-matian. Mereka selalu mengumumkan betapa baik dan hebatnya pemimpin yang mereka mendapatkan keuntungan darinya, sampai-sampai akhirnya mereka yakin sendiri bahwa ia benar-benar baik dan hebat. Uang, kekuasaan dan media, sanggup mengumumkan sorga sebagai neraka, dan meyakinkan neraka adalah sorga”
Yogya 1 Agustus 2017.
https://www.caknun.com/2017/pemimpin-tanpa-rasa-bersalah/
Ilustrasi Photo : kangmas
3-D Celosia - Bandungan.
Expresimu ndah tenanan toh Nai..padahal jarak kita lumayan jauh.
Esai khasanah
By : Emha Ainun Nadjib
Di tengah Bapak kami bercerita tentang “Kenapa Bukan Sunan Kalijaga saja yang jadi Sultan”, “Kenapa pendiri Jombang tidak duduk memimpin Jombang”, “Amanah Cincin dari Mbah Kholil Bangkalan”, “Aliran Pencak Silat Ki Tebuireng” — Kakak lagi-lagi mengejar soal rasa bersalah sebagai modal utama pada jiwa seorang pemimpin.
Karena di tengah kisah-kisah itu Bapak nyeletuk: Rakyat yang paling sial di suatu desa, atau yang paling celaka di suatu Negara, adalah kalau pemimpinnya tidak punya rasa bersalah.
“Apa ada pemimpin yang seperti itu”, Kakak nyeletuk.
“Kenapa tidak”, jawab Bapak, “Banyak faktor yang bisa menjadi sebab seorang pemimpin tak punya rasa bersalah”
“Contohnya, Pak”
“Banyak sekali. Umpamanya: orang menjadi pemimpin karena ambisi pribadi. Menjadi pemimpin karena karier. Menjadi pemimpin karena direkayasa oleh sindikat penjudi dan penjahat. Menjadi pemimpin untuk menumpuk kekayaan…”
“Kok mengerikan begitu”, kata Kakak.
“Ada juga karena ia memang tidak paham bahwa menjadi pemimpin adalah menjadi buruhnya rakyat. Sehingga ia tidak sungguh-sungguh dan tidak lengkap menguasai peta permasalahan yang ditanganinya, sehingga ia tidak punya ukuran untuk menilai apakah ia sedang melakukan kebenaran atau kesalahan”
“Tapi benar atau salah kan tergantung pijakan pandangnya”, Kakak membantah, “Seorang Kepala Negara bisa merasa benar menurut kepentingan kekuasaannya, tapi bisa salah kalau dilihat dari kedaulatan rakyat atas kesejahteraannya”
Bapak menjelaskan: “Justru yang saya maksud adalah pemimpin yang tidak mampu mengurai beda antara kepentingannya untuk melestarikan kekuasaannya, dengan hak-hak rakyat untuk mendapatkan keadilan”
“Apa mungkin suatu bangsa atau rakyat memilih pemimpin yang tidak memiliki tata logika untuk memilah dua konteks itu, bahkan tidak menguasai peta permasalahan?”
“Kenapa tidak”
“Apa sedemikian terbelakangnya rakyat Negara itu sehingga memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin?”
“Kalau rakyatnya memiliki hak pilih yang otentik, seharusnya hal itu tidak terjadi”, jawab Bapak, “tetapi kalau dalam demokrasi yang berlangsung rakyat tidak punya peluang untuk benar-benar memilih pemimpin dengan nurani dan perhitungan akal sehatnya, bisa saja yang terpilih adalah Presiden yang lebih parah dibanding yang kau tanyakan itu”
“Kok bisa rakyat tidak punya peluang untuk memilih pemimpinnya?”
“Karena rakyat hanya dipilihkan oleh partai-partai politik. Ibarat pasar, ada beribu, bahkan berjuta makanan, tetapi partai politik hanya mengambil satu atau dua atau tiga makanan saja. Dan rakyat hanya punya peluang untuk memilih satu di antara dua atau tiga itu”
“Apa partai politiknya sedemikian bodohnya sehingga memilihkan satu dua makanan busuk untuk dipilih oleh rakyatnya?”
“Tidak harus bodoh. Mungkin justru sangat pandai. Hanya saja kriteria yang mereka pakai bukan kualitas kepemimpinan. Calon pemimpin dipilih berdasarkan tawar-menawar harga, berdasarkan lalulintas keuangan. Mereka saling menghitung calon-calon mana saja yang paling bisa dipakai untuk mengeruk keuntungan. Bisa saja yang dipilih adalah boneka, patung atau berhala. Yang penting menguntungkan”
“Kenapa rakyat mau memilih boneka, patung atau berhala untuk menjadi pemimpinnya?”
“Karena partai politik memperkenalkan calonnya dengan mendustakan kenyataannya. Calon pemimpin ditampilkan dengan pencitraan, pembohongan, dimake-up sedemikian rupa, dibesar-besarkan, dibaik-baikkan, diindah-indahkan, dihebat-hebatkan”
“Itu bukan politik namanya, Pak, itu kriminal”
“Memang bukan politik, melainkan perdagangan. Bukan demokrasi, melainkan perjudian. Memang bukan kepemimpinan, tapi talbis. Kalau dipaksakan untuk disebut demokrasi, ya itu namanya Demokrasi Talbis”
“Talbis itu apa to Pak?”
“Talbis adalah Iblis menemui Adam di sorga dengan kostum dan make up Malaikat, sehingga Adam menyangka ia adalah Malaikat. Maka Adam tertipu. Rakyat adalah korban talbis di berbagai lapisan. Mereka dibohongi sehingga menyangka bahwa yang dipilihnya adalah pemimpin, padahal boneka. Boneka yang diberhalakan melalui pencitraan”
“Apakah pemimpin yang demikian bisa berkuasa?”
“Yang benar-benar berkuasa adalah botoh-botoh yang membiayainya. Setiap langkahnya dikendalikan oleh para botoh. Setiap keputusannya sudah dipaket oleh penguasa modal. Ia tidak bisa mandiri, karena dikepung oleh kelompok-kelompok yang juga saling berebut demi melaksanakan kepentingan masing-masing”
“Apa ia tidak merasa malu menjadi boneka?”
“Itu satu rangkaian: tidak merasa bersalah, tidak malu, tidak tahu diri, tak mengerti bahwa ia sedang menyakiti dan menyusahkan rakyatnya, tidak memahami posisinya di hati masyarakat, tidak punya cermin untuk melihat wajahnya”
“Sampai separah itu, Pak?”
“Tidak punya konsep tentang martabat manusia, harga diri Bangsa dan marwah Negara. Hanya mengerti perdagangan linier dan sepenggal, tidak paham perniagaan panjang yang ada lipatan dan rangkaian putarannya. Tidak memahami tanah dan akar kedaulatan, pertumbuhan pohon kemandirian, dengan timeline matangnya bunga dan bebuahannya. Pemimpin yang demikian membawa bangsanya berlaku sebagai pengemis yang melamar ke Rentenir…”
“Pemimpin yang seperti itu akhirnya pasti jatuh dan hancur”, kata Kakak.
“Belum tentu”, kata Bapak, “Jangan lupa bahwa kalau para botoh mampu mengangkat berhala ke kursi singgasana, berarti mereka juga menguasai seluruh perangkat dan modalnya untuk bikin apa saja semau mereka di Negara itu. Juga selalu sangat banyak orang dan kelompok yang mencari keuntungan darinya, bahkan menggantungkan hidupnya. Sehingga mereka membela boneka itu mati-matian. Mereka selalu mengumumkan betapa baik dan hebatnya pemimpin yang mereka mendapatkan keuntungan darinya, sampai-sampai akhirnya mereka yakin sendiri bahwa ia benar-benar baik dan hebat. Uang, kekuasaan dan media, sanggup mengumumkan sorga sebagai neraka, dan meyakinkan neraka adalah sorga”
Yogya 1 Agustus 2017.
https://www.caknun.com/2017/pemimpin-tanpa-rasa-bersalah/
Ilustrasi Photo : kangmas
3-D Celosia - Bandungan.
Expresimu ndah tenanan toh Nai..padahal jarak kita lumayan jauh.
Saturday, January 19, 2019
Being economical doesn't mean spending money a little, but spending it for useful purpose.
Berhemat bukan berarti mengeluarkan uang sedikit sekecil-kecilnya, tetapi mengeluarkan uang untuk keperluan yang berguna.
Photo : didiclick
Salatiga 19 Jan 2019.
Ngeteh bareng Kangmas yang baru pulang mudik.....hehehe
Berhemat bukan berarti mengeluarkan uang sedikit sekecil-kecilnya, tetapi mengeluarkan uang untuk keperluan yang berguna.
Photo : didiclick
Salatiga 19 Jan 2019.
Ngeteh bareng Kangmas yang baru pulang mudik.....hehehe
Barusan pulang dari jemput N. Hujan gantian antara deras dan rintik. Melirik Carport, ternyata para mbak-mbak ayam lagi cangkruk di samping mobil.
Langsung terlontar :" mbak-mbak ayam, bolehlah kalian rapat di situ. Tapi nggak usah ninggal-ninggalin ya". Barusan ngomong gitu, udah nampak lepotan hijau di lantai....hahaha.
Padahal kemarin barusan tak pel jeng....ihik.
"Sabar aja lah ya. Hati ini khan kayak wafer. Berapa lapis?.......RATUSAN."
Photo : didiclik
Salatiga 19 Jan 2019
Naila heran, nopo mama kok jongkok-jongkok dekat mobil. "Nih lagi mo dokumentasi ayam rapat Nai."
Langsung terlontar :" mbak-mbak ayam, bolehlah kalian rapat di situ. Tapi nggak usah ninggal-ninggalin ya". Barusan ngomong gitu, udah nampak lepotan hijau di lantai....hahaha.
Padahal kemarin barusan tak pel jeng....ihik.
"Sabar aja lah ya. Hati ini khan kayak wafer. Berapa lapis?.......RATUSAN."
Photo : didiclik
Salatiga 19 Jan 2019
Naila heran, nopo mama kok jongkok-jongkok dekat mobil. "Nih lagi mo dokumentasi ayam rapat Nai."
Tuesday, January 15, 2019
Pluto Doyan Duren
Aku sejak dulu tidak pernah benar-benar bisa dekat dengan binatang. Jadi sampai sekarang pun binatang peliharaan tak pernah cukup lama bertahan di rumah kami.
Pernah pingin punya kolam ikan yang agak besaran. Kangmas pun minta aku berlatih dulu dengan membelikan akuarium kecil-kecilan.
Sayangnya 3 ekor ikan cupang pun tetap tak terselamatkan. Walau aku sudah ganti air dan kasih makan. ihik.
Tapi anehnya rumahku sering jadi ampiran. Kucing-kucing liar dan ayam-ayam tetangga yang tak dikandangkan di siang hari.
Jadi walau tak punya peliharaan. Tetapi kotoran-kotoran hewan kerap menghiasi lantai teras dan taman. Tak apalah semoga tanaman-tanaman mengambil manfaat darinya.
4 hari di Bogor, jadi kenalan sama si Felis Catus.. Terpesona juga melihat dia doyan makan duren. Dan sekarang jadi kangen sama gaya jalannya yang sok cuek, padahal suka di elus-elus....hehehe
Nama kucing ini Mas Pluto. Dan dia ini suka banget garuk-garuk pintu kamar. Jadi teringat horor suara di malam hari yang ternyata Mas Pluto lagi beraksi.
Wadeh kapan ya bisa ketemu Mas Pluto lagi.
Sehat-sehat ya. Hati-hati jangan sampai kesengat lebah lagi....
Bogor, 12 Januari 2019
Edisi Pluto Doyan Duren
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10218505543490319&id=1247142962
Aku sejak dulu tidak pernah benar-benar bisa dekat dengan binatang. Jadi sampai sekarang pun binatang peliharaan tak pernah cukup lama bertahan di rumah kami.
Pernah pingin punya kolam ikan yang agak besaran. Kangmas pun minta aku berlatih dulu dengan membelikan akuarium kecil-kecilan.
Sayangnya 3 ekor ikan cupang pun tetap tak terselamatkan. Walau aku sudah ganti air dan kasih makan. ihik.
Tapi anehnya rumahku sering jadi ampiran. Kucing-kucing liar dan ayam-ayam tetangga yang tak dikandangkan di siang hari.
Jadi walau tak punya peliharaan. Tetapi kotoran-kotoran hewan kerap menghiasi lantai teras dan taman. Tak apalah semoga tanaman-tanaman mengambil manfaat darinya.
4 hari di Bogor, jadi kenalan sama si Felis Catus.. Terpesona juga melihat dia doyan makan duren. Dan sekarang jadi kangen sama gaya jalannya yang sok cuek, padahal suka di elus-elus....hehehe
Nama kucing ini Mas Pluto. Dan dia ini suka banget garuk-garuk pintu kamar. Jadi teringat horor suara di malam hari yang ternyata Mas Pluto lagi beraksi.
Wadeh kapan ya bisa ketemu Mas Pluto lagi.
Sehat-sehat ya. Hati-hati jangan sampai kesengat lebah lagi....
Bogor, 12 Januari 2019
Edisi Pluto Doyan Duren
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10218505543490319&id=1247142962
Copas:
(dgn editing)
.....
Empat kepala lapas dari B, A C, dan I sepakat saling mengadakan kunjungan kerja untuk mencari tahu jenis kejahatan yang sering terjadi di negara mereka.
Negara B mendapat kesempatan pertama. Dengan wajah sedih, si kepala lapas mengajak ketiga rekannya ke penjara yang hampir kosong.
"Beginilah kondisi penjara kami. Kosong melompong. Kami kekurangan penjahat. Beberapa penjara bahkan terpaksa tutup karena tidak berpenghuni," katanya menjelaskan pada 3 rekannya yang lain.
Kepala sipir dari negara A, K, dan I melongo.
Negara A mendapat kesempatan kedua. Kepala sipir membawa tamunya ke penjara yang walaupun cukup mewah, tapi sangat menyeramkan dan terisolasi dari dunia luar.
Kepala sipir dari negara B terkaget-kaget. Dia kemudian bertanya, kejahatan apa yang telah dilakukan oleh narapidana-narapidana yang wajahnya menyeramkan tersebut.
"Kebanyakan mereka anggota geng, pengedar narkoba, psikopat dan pembunuh massal," jawab kepala sipir dari negara A.
Kesempatan ketiga jatuh pada negara K. Si kepala lapas membawa ketiga rekannya ke penjara yang sangat mengerikan, dengan wajah-wajah narapidana yang membikin bergidik mental orang yang melihatnya.
"Mereka kebanyakan produsen, penyelundup, dan pengedar narkoba," jelasnya. "Kami kewalahan dengan mereka. Kami kekurangan penjara. Bagaimana jika mereka kami kirim ke negaramu?" Tanya kepala lapas kepada tamunya yang dari negara B.
Kepala lapas dari negara B tertawa.
Dan kesempatan terakhir datang pada negara I. Tuan rumah membawa tamunya ke penjara yang bangunannya cukup tua. Yang membuat tamu-tamunya keheranan adalah wajah-wajah penghuni penjara yang jauh berbeda dengan penjara-penjara di negara A dan negara K. Wajah-wajah mereka jauh dari kesan pelaku kriminal. Tidak bisa dibandingkan dengan penjahat dari negara A dan negara K. Bahkan di antara mereka, ada ibu-ibu dan beberapa remaja yang jadi narapidana.
"Apa kejahatan mereka?" Tanya tamu dari negara B.
"Mereka kebanyakan narapidana atas kasus UU ITE, penyalahgunaan informasi elektronik," jawab kepala lapas negara I.
"Mereka hacker? White collar criminal? Pencuri data perbankan? Penipu online?" Tanya tamu dari negara A.
"Oh bukan. Mereka ditangkap karena sering mengkritik pemerintah melalui Facebook, Twitter, dan medsos lainnya," tuan rumah menjelaskan.
Kepala lapas dari negara B, A dan K tertawa terpingkal-pingkal.
Photo : by hani
Istana Bogor
13 Januari 2019
(dgn editing)
.....
Empat kepala lapas dari B, A C, dan I sepakat saling mengadakan kunjungan kerja untuk mencari tahu jenis kejahatan yang sering terjadi di negara mereka.
Negara B mendapat kesempatan pertama. Dengan wajah sedih, si kepala lapas mengajak ketiga rekannya ke penjara yang hampir kosong.
"Beginilah kondisi penjara kami. Kosong melompong. Kami kekurangan penjahat. Beberapa penjara bahkan terpaksa tutup karena tidak berpenghuni," katanya menjelaskan pada 3 rekannya yang lain.
Kepala sipir dari negara A, K, dan I melongo.
Negara A mendapat kesempatan kedua. Kepala sipir membawa tamunya ke penjara yang walaupun cukup mewah, tapi sangat menyeramkan dan terisolasi dari dunia luar.
Kepala sipir dari negara B terkaget-kaget. Dia kemudian bertanya, kejahatan apa yang telah dilakukan oleh narapidana-narapidana yang wajahnya menyeramkan tersebut.
"Kebanyakan mereka anggota geng, pengedar narkoba, psikopat dan pembunuh massal," jawab kepala sipir dari negara A.
Kesempatan ketiga jatuh pada negara K. Si kepala lapas membawa ketiga rekannya ke penjara yang sangat mengerikan, dengan wajah-wajah narapidana yang membikin bergidik mental orang yang melihatnya.
"Mereka kebanyakan produsen, penyelundup, dan pengedar narkoba," jelasnya. "Kami kewalahan dengan mereka. Kami kekurangan penjara. Bagaimana jika mereka kami kirim ke negaramu?" Tanya kepala lapas kepada tamunya yang dari negara B.
Kepala lapas dari negara B tertawa.
Dan kesempatan terakhir datang pada negara I. Tuan rumah membawa tamunya ke penjara yang bangunannya cukup tua. Yang membuat tamu-tamunya keheranan adalah wajah-wajah penghuni penjara yang jauh berbeda dengan penjara-penjara di negara A dan negara K. Wajah-wajah mereka jauh dari kesan pelaku kriminal. Tidak bisa dibandingkan dengan penjahat dari negara A dan negara K. Bahkan di antara mereka, ada ibu-ibu dan beberapa remaja yang jadi narapidana.
"Apa kejahatan mereka?" Tanya tamu dari negara B.
"Mereka kebanyakan narapidana atas kasus UU ITE, penyalahgunaan informasi elektronik," jawab kepala lapas negara I.
"Mereka hacker? White collar criminal? Pencuri data perbankan? Penipu online?" Tanya tamu dari negara A.
"Oh bukan. Mereka ditangkap karena sering mengkritik pemerintah melalui Facebook, Twitter, dan medsos lainnya," tuan rumah menjelaskan.
Kepala lapas dari negara B, A dan K tertawa terpingkal-pingkal.
Photo : by hani
Istana Bogor
13 Januari 2019
Sunday, January 13, 2019
Kemudian sambil duduk-duduk di "Oranjeplein" dengan makan kacang goreng dan minum eskrim, paman menganjurkan aku untuk mulai melatih dan membiasakan menulis.
Pilihlah setiap kata menurut makna yang dikandungnya dan kemudian susun kata-kata itu menjadi kalimat hidup yang bertutur kepada kegelapan dan ketidakpedulian. Tunggulah gemanya.
Bila bergaung, betapapun lemah suaranya, kirim lagi kalimat-kalimat lain hingga terangkum menjadi kisah yang mengandung pesan tertentu bagi nurani manusia.
Jadikan tulisanmu itu sebagai cara kau melihat, cara kau berpikir dan merasakan, cara kau hidup, cara kau memposisikan kemanusiaanmu.
Dan siapakah yang bisa mengubah, bahkan memupus pandanganmu, meredam pikiranmu, melenyapkan pesanmu, mematikan nuranimu?
Tak ada seorang pun, tandas paman. Kau bisa mati tetapi tulisanmu tidak.
-------------------------------------------------------------------------
Cuplikan buku "Emak Penuntunku dari Kampung Darat sampai Sorbonne"
By Daoed Joesoef
Photo : didiclick
Di Bis Eka jurusan Sby -Sltg. Naila lagi tertarik baca "Pulang" nya Tere Liye
Di Bab Si Babi Hutan dia terkekeh-kekeh menemukan kosakata baru "Babi Hutan"
14 Oktober 2018
Pilihlah setiap kata menurut makna yang dikandungnya dan kemudian susun kata-kata itu menjadi kalimat hidup yang bertutur kepada kegelapan dan ketidakpedulian. Tunggulah gemanya.
Bila bergaung, betapapun lemah suaranya, kirim lagi kalimat-kalimat lain hingga terangkum menjadi kisah yang mengandung pesan tertentu bagi nurani manusia.
Jadikan tulisanmu itu sebagai cara kau melihat, cara kau berpikir dan merasakan, cara kau hidup, cara kau memposisikan kemanusiaanmu.
Dan siapakah yang bisa mengubah, bahkan memupus pandanganmu, meredam pikiranmu, melenyapkan pesanmu, mematikan nuranimu?
Tak ada seorang pun, tandas paman. Kau bisa mati tetapi tulisanmu tidak.
-------------------------------------------------------------------------
Cuplikan buku "Emak Penuntunku dari Kampung Darat sampai Sorbonne"
By Daoed Joesoef
Photo : didiclick
Di Bis Eka jurusan Sby -Sltg. Naila lagi tertarik baca "Pulang" nya Tere Liye
Di Bab Si Babi Hutan dia terkekeh-kekeh menemukan kosakata baru "Babi Hutan"
14 Oktober 2018
Friday, January 11, 2019
Alhamdulillah....
Di bulan Januari 2019, akhirnya kesampaian juga salah satu target tahun ini. Silaturahmi ke Bogor yang sebenarnya pinginnya sudah dari 2-3 bulan lalu.
Tujuan pertama tentu saja silaturahmi ke rumah adik yang sudah betah jadi penduduk Bogor selama ini Daripada kedahuluan beliaunya mendarat di bumi Allah yang lain lagi
(Karena keluarga ini sangat hobi pindah-pindah..hahaha), maka Rabu sore kemarin dalam hitungan 1 jam aku sudah siap packing dan memaksa ikut beliaunya pulang ke Bogor ....hahaha. Maaf ya dik Hani Handayani
Pepatah lama "Sekali dayung 2 - 3 pulau terlampaui", alhamdulillah bisa berlaku juga di moment ini.
Ternyata bisa juga slaturahmi ke teman lama yang dulu senasib jadi perantau di kota sanggata, di pelosok hutan Kalimantan Timur.
Setelah janjian lewat FB akhirnya aku bisa berkunjung ke AB Home. Dan sosok yang bikin kepo diriku selama ini ternyata masih sama seperti dulu. Ramah dan bahasa jawa timurmu masih belum terkikis habis...dan yang utama beliaunya mau banget meluangkan waktunya sampai ada appoitment yang dibatalkan gara2 nggak terasa sesi silaturahmi ini menghabiskan waktu 3 jam konseling kayaknya ya......hahaha.
Jazakillah khoiron emak Diena Syarifa. Obrolannya sangat menginspirasi . "Saya cuma ingin membuat mereka tertawa bahagia dalam proses pendidikannya". Itu yang sangat membekas dari obrolan kita hari ini.
Sedangkan adikku @hani Handayani sangat terkesan oleh ceritamu hingga terkongklusi hidden message dari perjalanan hidupmu : "jika kamu melakukan sesuatu karena ingin membantu orang lain. Entah bagaimana Allah akan mudahkan urusanmu dan membukakan jalan selebar-lebarnya untukmu untuk lebih bermanfaat lagi buat orang lain"
Semoga ku bisa memaknai perjumpaan kemarin dengan baik dan mulai bergerak.
"Mulailah gerakan dari hal yang kecil dan kau sukai" itu pesanmu kemarin.
Sekali lagi Jazakillah khoiron sudah menjadi inspirasiku selama ini.....
BTW :
Emak Diena Syarifa Ojo ngomong aku lebay yo dengan tulisan ini. Iki tenanan. Masio dirimu ra percoyo. (Arek Suroboyo lak ra basa-basi...wkwkwk)
Photo : by Shifa
AB Home - Bogor
11 Januari 2019
Di bulan Januari 2019, akhirnya kesampaian juga salah satu target tahun ini. Silaturahmi ke Bogor yang sebenarnya pinginnya sudah dari 2-3 bulan lalu.
Tujuan pertama tentu saja silaturahmi ke rumah adik yang sudah betah jadi penduduk Bogor selama ini Daripada kedahuluan beliaunya mendarat di bumi Allah yang lain lagi
(Karena keluarga ini sangat hobi pindah-pindah..hahaha), maka Rabu sore kemarin dalam hitungan 1 jam aku sudah siap packing dan memaksa ikut beliaunya pulang ke Bogor ....hahaha. Maaf ya dik Hani Handayani
Pepatah lama "Sekali dayung 2 - 3 pulau terlampaui", alhamdulillah bisa berlaku juga di moment ini.
Ternyata bisa juga slaturahmi ke teman lama yang dulu senasib jadi perantau di kota sanggata, di pelosok hutan Kalimantan Timur.
Setelah janjian lewat FB akhirnya aku bisa berkunjung ke AB Home. Dan sosok yang bikin kepo diriku selama ini ternyata masih sama seperti dulu. Ramah dan bahasa jawa timurmu masih belum terkikis habis...dan yang utama beliaunya mau banget meluangkan waktunya sampai ada appoitment yang dibatalkan gara2 nggak terasa sesi silaturahmi ini menghabiskan waktu 3 jam konseling kayaknya ya......hahaha.
Jazakillah khoiron emak Diena Syarifa. Obrolannya sangat menginspirasi . "Saya cuma ingin membuat mereka tertawa bahagia dalam proses pendidikannya". Itu yang sangat membekas dari obrolan kita hari ini.
Sedangkan adikku @hani Handayani sangat terkesan oleh ceritamu hingga terkongklusi hidden message dari perjalanan hidupmu : "jika kamu melakukan sesuatu karena ingin membantu orang lain. Entah bagaimana Allah akan mudahkan urusanmu dan membukakan jalan selebar-lebarnya untukmu untuk lebih bermanfaat lagi buat orang lain"
Semoga ku bisa memaknai perjumpaan kemarin dengan baik dan mulai bergerak.
"Mulailah gerakan dari hal yang kecil dan kau sukai" itu pesanmu kemarin.
Sekali lagi Jazakillah khoiron sudah menjadi inspirasiku selama ini.....
BTW :
Emak Diena Syarifa Ojo ngomong aku lebay yo dengan tulisan ini. Iki tenanan. Masio dirimu ra percoyo. (Arek Suroboyo lak ra basa-basi...wkwkwk)
Photo : by Shifa
AB Home - Bogor
11 Januari 2019
Tuesday, January 8, 2019
Kalau buku ini sudah keluar dari lemari, mak Nunuk Rahmawati
Hmmmm.....berarti diagnosa sudah hampir 90 persen positif.
Pening awak lihat barang-barang yang sudah harus diinventarisir.
Moga-moga tidak ada lagi kejadian satu kardus penuh berisi buku, kamus dan koleksi perangko anak-anak hilang tak tentu rimbanya.
Atau lemari-lemari yang kehilangan baut dan kita lupa cara merakitnya.
Ditambah box plastik yang pecah karena handling yang tak semulus iklannya.
Sebulan, dua bulan ataupun setengah tahun pun
Masih bisa jadi cerita yang kita rajut bersama.
Karena persahabatan itu selalu penuh asa.
Dan aku yakin kau tetap tertawa, melihat catatan tak ada ujungnya.......
Photo : didiclick
Bakso Mledos - Salatiga
8 Januari 2019
Hmmmm.....berarti diagnosa sudah hampir 90 persen positif.
Pening awak lihat barang-barang yang sudah harus diinventarisir.
Moga-moga tidak ada lagi kejadian satu kardus penuh berisi buku, kamus dan koleksi perangko anak-anak hilang tak tentu rimbanya.
Atau lemari-lemari yang kehilangan baut dan kita lupa cara merakitnya.
Ditambah box plastik yang pecah karena handling yang tak semulus iklannya.
Sebulan, dua bulan ataupun setengah tahun pun
Masih bisa jadi cerita yang kita rajut bersama.
Karena persahabatan itu selalu penuh asa.
Dan aku yakin kau tetap tertawa, melihat catatan tak ada ujungnya.......
Photo : didiclick
Bakso Mledos - Salatiga
8 Januari 2019
Kalau buku ini sudah keluar dari lemari, mak Nunuk Rahmawati
Hmmmm.....berarti diagnosa sudah hampir 90 persen positif.
Pening awak lihat barang-barang yang sudah harus diinventarisir.
Moga-moga tidak ada lagi kejadian satu kardus penuh berisi buku, kamus dan koleksi perangko anak-anak hilang tak tentu rimbanya.
Atau lemari-lemari yang kehilangan baut dan kita lupa cara merakitnya.
Ditambah box plastik yang pecah karena handling yang tak semulus iklannya.
Sebulan, dua bulan ataupun setengah tahun pun
Masih bisa jadi cerita yang kita rajut bersama.
Karena persahabatan itu selalu penuh asa.
Dan aku yakin kau tetap tertawa, melihat catatan tak ada ujungnya.......
Photo : didiclick
Bakso Mledos - Salatiga
8 Januari 2019
Hmmmm.....berarti diagnosa sudah hampir 90 persen positif.
Pening awak lihat barang-barang yang sudah harus diinventarisir.
Moga-moga tidak ada lagi kejadian satu kardus penuh berisi buku, kamus dan koleksi perangko anak-anak hilang tak tentu rimbanya.
Atau lemari-lemari yang kehilangan baut dan kita lupa cara merakitnya.
Ditambah box plastik yang pecah karena handling yang tak semulus iklannya.
Sebulan, dua bulan ataupun setengah tahun pun
Masih bisa jadi cerita yang kita rajut bersama.
Karena persahabatan itu selalu penuh asa.
Dan aku yakin kau tetap tertawa, melihat catatan tak ada ujungnya.......
Photo : didiclick
Bakso Mledos - Salatiga
8 Januari 2019
Subscribe to:
Posts (Atom)