Dahulu saat Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Raja Namrud datanglah burung pipit yang bolak balik mengambil air dan meneteskan air itu di atas api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Cicak yang melihatnya tertawa.
“Hai pipit.!!… bodohnya yang kau lakukan itu.. Paruhmu yg kecil hanya bisa menghasilkan beberapa tetes air saja, mana mungkin bisa memadamkan api itu…??.!!
Burung pipit pun menjawab : “Wahai cicak.. memang tak mungkinlah aku bisa memadamkan api yg besar itu, tapi aku tak mau jika Allah melihatku diam saja saat sesuatu yang Allah cintai dizhalimi. Allah tak akan melihat hasilnya apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak. Tapi Allah akan melihat dimana aku berpihak”.
Cicak terus tertawa, dan sambil menjulurkan lidahnya ia berusaha meniup api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Memang tiupan cicak tak ada artinya tak menambah besar api yang membakar Nabi Ibrahim AS.
Tapi Allah melihat dimana Ia berpihak
Hikayat ini terjadi sekarang..
dan akan terus berulang
Saat Alquran dinistakan, suara azan permasalahkan, bendera tauhid di bakar dan
Pembela Agama dikriminalisasi..
Aku bertanya padamu sahabat..
Dimana kau berpihak..??
Memang, pendapatmu tak akan mengubah sedikitpun takdir Allah..
Tapi Allah akan mencatat dimana kau berpihak
Renungkanlah sejenak..!!
SALAM AKAL SEHAT
---------------------------------------------------------
Photo : didiclick
Episode mampir warung makan,. Naila tetap pilih ayam goreng. Lagi enak-enaknya makan, tiba-tiba dia nyeletuk. "Ma....ma....lihat ayamnya kayak jari mama biasanya.....hahaha".
Weh iyo yo Nai.
Pancen ukhuwah itu harus dinomer satukan.
Tapi pilihan presiden tetap no 2. Ayam aja tahun ini pilih no 2 for #Prabowo-Sandi....hehehe
Salatiga, Desember 2019
Warung Makan Bu Toha-Tuntang
No comments:
Post a Comment