Pulang nginep dua malam di Sagita Hotel berbonus demam. Ya....setelah 2 hari 2 malam bermain di kamar hotel, pulang-pulang dua gadisku terkapar karena demam yang tinggi. Panik? tentu saja!!! Karena hari ini adalah Minggu maka nggak mungkin kalau mereka kubawa ke dokter. Dan yang terlintas pertama kali langsung "Bawang Merah".
Obat traditional akhirnya menjadi alternatif di saat otakku benar-benar blong menghadapi hal ini. Apalagi si kecil yang memang nggak di-imunisasi. Aku takut saja terjadi sesuatu dengan-nya karena begitu banyak info tentang efek demam pada usia-usia 7 bulanan yang bisa merakibat pada perkembangan anak.
Aku langsung aja mengambil beberapa butir Bawang Merah lalu kuparut dan kutambahkan dengan Minyak Kayu Putih. Lalu segera kubalurkan ke tubuh mereka....dari punggung, perut, dada, leher, tangan dan kaki sampai ke ubun-ubun. Dan Alhamdulillah mulai turun panasnya. Kakaknya bisa tidur hanya dengan berbalut kaos dalam dan celana dalam. Begitu juga si dedek bayi yang lebih sering kudekap.
Obat traditional akhirnya menjadi alternatif di saat otakku benar-benar blong menghadapi hal ini. Apalagi si kecil yang memang nggak di-imunisasi. Aku takut saja terjadi sesuatu dengan-nya karena begitu banyak info tentang efek demam pada usia-usia 7 bulanan yang bisa merakibat pada perkembangan anak.
Aku langsung aja mengambil beberapa butir Bawang Merah lalu kuparut dan kutambahkan dengan Minyak Kayu Putih. Lalu segera kubalurkan ke tubuh mereka....dari punggung, perut, dada, leher, tangan dan kaki sampai ke ubun-ubun. Dan Alhamdulillah mulai turun panasnya. Kakaknya bisa tidur hanya dengan berbalut kaos dalam dan celana dalam. Begitu juga si dedek bayi yang lebih sering kudekap.