Foto ini diambil di Ruang TV Gylinde Student Accomodation. Rumah yang manjadi tempat tinggal kami selama 6 bulan sejak kedatangan kami yang pertama di kota ini. Kisah sehari-hari kami masih terekam dalam ingatan.
Saat-saat yang paling ramai adalah kalau salah satu penghuni-nya menyelenggarakan hajatan. Entah itu syukuran kelulusan, ulang tahun, ataupun acara pengajian dan tahlilan.
Payneham Accomodation menjadi kampung Melayu kedua setelah Tonsley, sebab hampir 80% penduduknya adalah student Indo. Waktu pertama kali kami datang angkatan yang tinggal di sana adalah masih angkatan pertama karena memang akomodasi ini baru di buka. Jadi Pak Agung-Bu Ika, Mbak Diah, Tante Septi, Om Alin dan Om Ferry, Tante Zuhra, Om Faizal, Tante Siska, Tante Novi, Om Wawan, Om Yayon, Om Adi, Om Rizky, Om Najib, Om Dony adalah kenalan-kenalan pertama kami di tempat itu.
Kehidupan sehari-hari bergulir begitu saja. Dari kesibukan belajar, keramaian di dapur saat sore sudah menjelang (maklum masaknya dilakukan bersama-sama di dapur umum)....antriannya lumayan panjang juga. Cicip-cicipan makanan. Obrolan2 di ruang TV saat menunggu sholat Maghrib dan dan Isya. Sharing info mengenai lowongan pekerjaan. Ngajar ngaji Muaalaf Bule...Tente Zulaika. Diskusi Islam dengan Tante Ritsuko-Phd dari Jepang. Ya ada hal yang terindukan ternyata.....he...he....
Ada juga kisah-kisah sedih yang mewarnai....nggak usah disebutin di sini ah....namanya juga hidup bersama. Satu saat pasti adalah hal-hal yang agak bergesekan kepentingan. Maaf lahir bathin deh kalau selama tinggal di sana kami sekeluarga pernah berbuat yang tidak mengenakkan walau insyallah kami lakukan itu tanpa ada kesengajaan karena ketidakmampuan kami memahami setiap individu.
But Payneham sangat membekas di hati. Yang teringat sampai saat ini lebih banyak kisah-kisah bahagianya. Walau Jauh di mata tetapi tetap dekat di hati.......:-)).
Saat-saat yang paling ramai adalah kalau salah satu penghuni-nya menyelenggarakan hajatan. Entah itu syukuran kelulusan, ulang tahun, ataupun acara pengajian dan tahlilan.
Payneham Accomodation menjadi kampung Melayu kedua setelah Tonsley, sebab hampir 80% penduduknya adalah student Indo. Waktu pertama kali kami datang angkatan yang tinggal di sana adalah masih angkatan pertama karena memang akomodasi ini baru di buka. Jadi Pak Agung-Bu Ika, Mbak Diah, Tante Septi, Om Alin dan Om Ferry, Tante Zuhra, Om Faizal, Tante Siska, Tante Novi, Om Wawan, Om Yayon, Om Adi, Om Rizky, Om Najib, Om Dony adalah kenalan-kenalan pertama kami di tempat itu.
Kehidupan sehari-hari bergulir begitu saja. Dari kesibukan belajar, keramaian di dapur saat sore sudah menjelang (maklum masaknya dilakukan bersama-sama di dapur umum)....antriannya lumayan panjang juga. Cicip-cicipan makanan. Obrolan2 di ruang TV saat menunggu sholat Maghrib dan dan Isya. Sharing info mengenai lowongan pekerjaan. Ngajar ngaji Muaalaf Bule...Tente Zulaika. Diskusi Islam dengan Tante Ritsuko-Phd dari Jepang. Ya ada hal yang terindukan ternyata.....he...he....
Ada juga kisah-kisah sedih yang mewarnai....nggak usah disebutin di sini ah....namanya juga hidup bersama. Satu saat pasti adalah hal-hal yang agak bergesekan kepentingan. Maaf lahir bathin deh kalau selama tinggal di sana kami sekeluarga pernah berbuat yang tidak mengenakkan walau insyallah kami lakukan itu tanpa ada kesengajaan karena ketidakmampuan kami memahami setiap individu.
But Payneham sangat membekas di hati. Yang teringat sampai saat ini lebih banyak kisah-kisah bahagianya. Walau Jauh di mata tetapi tetap dekat di hati.......:-)).
No comments:
Post a Comment