Kalau anda
percaya bisa berhasil anda akan betul-betul berhasil. Karena jika anda percaya
“saya bisa melakukan itu” maka akan berkembanglah cara untuk melaksanakannya.
Syarat utamanya : jangan campur adukkan pengertian “PERCAYA” dengan “WISHFUL
THINKING”. [Dr DJ Schwartz]
Dalam acara
“Berbagi Mimpi” yang dilakukan di MA Persis 20. Teh Nida Syauqiah Amjad Dzihni
selaku Young Leader indscrippt Digital berbagi ilmu kepada para remaja
setingkat SMA agar mereka tahu bagaimana caranya agar mimpi mereka dapat
terealisasi dan tidak hanya tersimpan dalam bentuk tulisan.
Saya sendiri mengenal tentang Ilmu Mewujudkan Mimpi beberapa tahun yang lalu melalui workshop “The Law of Attraction” di sebuah komunitas parenting. Sangat menarik sekali ilmu tersebut. Hukum Ketertarikan ini sendiri memiliki definisi “Segala sesuatu yang saya pikirkan dengan segenap perhatian, energy dan konsentrasi pikiran, baik hal yang positif maupun negative, akan datang ke dalam kehidupan saya.”
The Law of Attraction sendiri memiliki formula sederhana yang terdiri dari 3 tahap, yaitu
1. Kenali
Hasrat Keinginan Anda. Pastikan bahwa anda benar-benar tahu apa yang anda
inginkan. Karena yang sering menyulitkan, ternyata tak semua orang tahu apa
yang sesuangguhnya mereka inginkan dan lebih pandai mengenali hal-hal yang tidak
mereka inginkan.
2. Berikan
perhatian pada hasrat itu. Jadi kenali hasrat anda dan terus memberikan
perhatian padanya. Karena hukum ketertarikan akan melipat gandakan apa saja
yang menjadi perhatian atau fikirkan dengan segenap energi dan fokus pikiran.
3. Biarkan
hasrat itu menjelma menjadi nyata. Maksudnya adalah dengan meniadakan getaran negative
atau mengusir rasa ragu.
Ada satu kisah tentang mimpi yang dengan ijin Allah SWT tentunya, dapat kami wujudkan di satu tahun setelah kami mengenal Teori ini, yaitu mimpi kami untuk mengunjungi Tanah Suci.
Praktek tahap pertama adalah, kami mengenali hasrat kami untuk bersegera menunaikan umroh. Dengan sering berdiskusi masalah ini bersama suami. Hingga kami memantapkan cita-cita akan bersegera pergi karena kami merasa diri kami seharusnya sudah waktunya kalau diihat dari kondisi fisik dan mental. Kami begitu yakin bahwa keinginan kuat yang kami panjatkan dalam doa-doa kami akan bisa terwujud walaupun pada saat itu kami sama sekali belum memiliki dana.
Praktek tahap kedua kami lakukan
dengan jalan menvisualkan mimpi kami ini dengan memasang gambar di dekat tempat
kami biasa melakukan sholat. Setiap selesai sholat bahkan dalam doa-doa kami di
sepertiga malam kami selipkan harapan-harapan kami ini. Buku-buku mengenai
umrohpun kami mulai pelajari. Kami juga aktif untuk mengantar saudara atau
teman yang akan berangkat umroh sambil menitip doa kepada mereka agar kami bisa
segera mengikuti jejak mereka.
Tahap ketiga adalah kami melepaskan semua keraguan dengan tetap berdoa dan berharap pasti akan ada jalan untuk mencapai cita-cita ini.
Dan Alhamduillah tepat di tanggal
terakhir yang sudah kami targetkan, dengan ijin Allah SWT kami berhasil
menginjak tanah Madinah untuk pertama kali. Dengan biaya yang tidak kami
sangka-sangka bisa terpenuhi di detik-detik terakhir. MasyaAllah. Sungguh besar
nikmat Allah kami rasakan pada saat itu.
Kisah lain tentang penerapan
teori ini beberapa kali terbukti dalam perjalanan hidup kami. Karena itulah
kami mulai tidak ragu-ragu lagi untuk berani bermimpi, berani menvisualkan dan
berani untuk mulai melawan energi negatif dalam upaya mencapai mimpi-mimpi ini.
Seperti kata sebuah pantun
nasehat dari Bapak Rakib Jamari dan Gen22.net
Berkilau
bagai berlian
Tampak indah
berseri-seri
Jika kamu
punya impian
Jangan hanya
berdiam diri
Pisang
ditebang, pulut ditampi
Dibuat
lepat, oleh nelayan
Terbanglah
bersama mimpi-mimpi
Suatu saat
jadi kenyataan
#indscriptcreative
#indscriptwriting
#indblack
#indscriptcreative
#indscriptwriting
#indblack
2 comments:
Subhanallah..sangat menginspirasi Bunda
Luar biasa pengalamannya mba... salut!
Post a Comment