Makan sahur pakai roti lapis coklat dan segelas air putih. Alhamdulillah. Walau terlambat karena udah dekat waktu subuh tapi masih bisa menganjal perut buat seharian. Nadia tidak ikut puasa. Dan malah bawa bekal Ayam "K" sisa lauk makan kemarin. Duh doyan makan bener nih anak.
Naila yang awalnya ogah-ogahan buat pergi sekolah. Hari ini memutuskan akhirnya berangkat juga. Setelah aku beri tahu kalau nanti di sekolah akan ada latihan tari buat acara Hari Anak Nasional di Lapangan Pancasila. Dia udah membayangkan pakai kaos baru dan sarung baru buat tarian massal
Oh ya, kalau bicara tentang tari, kayaknya kegiatan ini jadi salah satu charger Naila untuk berangkat sekolah. Seperti Sabtu kemarin. Bangun tidur dia sudah girang karena dia tahu hari ini libur. Padahal hari ini adalah saat dia harus lomba "Gerak dan Lagu" tingkat kecamatan di sekolahnya. Jadilah bujuk rayu harus segera dilancarkan. Dan finally adalah kita akan beliin tas baru (sebenarnya janjiin yang ini sudah lama, tapi belum sempat juga). Akhirnya berangkat jam 6:30 terlaksana juga. Sampai di sana, yah masih sepi. Malah kita masih sempat bantu2 panitia buat masang rafia buat lintasan lari bawa bendera. Bahkan di detik2 pembukaan, salah satu anggota tim tarinya malah belum berangkat....wkwkwk. Yah gini ini kalau pemberitahuan cuma bermodal sms aja. Padahal ini untuk sesuatu yang penting loh. Lomba gitu. Khan nggak lucu kalau sampai salah satu anggota tim sampai masih ngorok di rumah padahal temannya udah melilit perutnya khawatir kok temannya belum datang.
Akhirnya lomba yang ditunggu-tunggu dari hasil latihan satu bulan datang juga. Dapat nomor 2. Tapi ceilah salah arah masuk. Jadiah mereka menari dengan semangat tapi tariannya menghadap diding kosong. Alias membelakangi dewan juri. Naila yang dari awal sudah kuwanti-wanti kalau nanti narinya menghadap ke pelatih (istilahku buat dewan juri). Tampak pada awal agak kebingungan. Dia sudah bergerak mau membalik badan menghadap par juri. Namun karena 2 temannya tetap menghadap sana ya udah diapun jadi ikut serta. Trus mereka bertiga narinya mojok lagi padahal tengah ruangan lebar.....wkwkwk. Yah udah buat pengalaman. Next insyaallah bisa lebih bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan segala sesuatu.
Hasil akhir sih memang nggak dapat "Pahala" (itu istilah Naila untuk piala). Namun who care? Naila tampak enjoy saja. Dia minta segera pulang sama bapaknya karena mau main gelembung dan nonton Disney kataya. Dan sudah melupakan apa yang terjadi.
Sementara aku masih cabut lagi buat acara Technical Meeting - Story Telling buat anak SMP dalam rangka FL2SN. Tempatnya lagi-lagi di SMPN 1. Ketemu Nadia lagi yang ternyata tadi sudah dijemput bapaknya dan dikasih bocorn acara kita selajutnya adalah mau buka wawasan ke Semarang buat lihat2 "Sofa" di Ace Hardware dan Informa.
TM seperti biasa telat dan walau sudah dibuka setelah kita protes kebiasaan buruk dengan kurangnya menghargai waktu orang lain dengan bikin-bikin acara yang selalu telat. Akhirnya acara bisa dimulai. Penjelasan-pun mengalir, sampai kebayang gimana caranya ya bikin story telling yang asyik dan gimana cara mempersiapkannya.
Pulang dari sana, kita terus cabut jalan ke Semarang. Mampir Carefour cuma dapat satu keset lurik oranye....xixixi. Trus Naila pingin dibelikan sosis Jerman yang Gede dan dilumuri Mayo. Wuih jadi pingin bikin sendiri di rumah. Karena yang lain juga kelaparan dan budget bulanan udah menipis, akhirnya Mas Nug ambil inisiatif cari tempat makan yang dekat kampus aja. Yup jalan deh ke area Undip. Dapat Warung Nasi Briyani....ini dia kerinduanku pada nasi Briyani akhirnya terpenuhi juga. Ndak tanggung-tanggung aku mau yang Nasi Briyani Kambing sementara Mas Nug yang ndak begitu doyan gitu2, maunya makan Nasi Briyani telur. Waduh Mas khan nggak otentik jadinya.Sementara Nadia dihadapkan pada dua pilihan yang sama2 berat (kayak tanding aja). yaitu keinginan kuatnya untuk makan nasi goreng keju atau nasi kare. Akhirnya pilihan jatuh pada Nasi Goreng Keju yang porsinya Gede. Awalnya dia menarik nafas tapi habis juga (hihihi....Gembul)
Trus mampir Masjid Agung Semarang dulu buat sholat dan parkir mobil. Di Masjid sempat dapat insiden di marahin nenek-nenek gaul. Iya bener Nenek Gaul. Wajah udah masuk kategori nenek (kecuali mungkin dia anak muda tapi wajah menua). Tapi dandanannya bok.....pakai jaket kulit hitam, celana selutut, pakai gelang atau rantai ya dari metalik di kakinya....hehehe. Awalnya sih karena curious aja, kok salah satu pintu kamar mandi di tempat wudhu lama amat nggak buka2. Padahal pintu2 yang lain udah pada gonta-ganti orang. Niat sih mau ngasih kode ke tuh orang di dalam kalau yang antri sudah banyak. Lah dia maah buka pintu sambil ngomel2...katanya dia aja nunggu 1 jam juga nggak keberatan. Kayaknya nggak mungkin deh kecuali mungkin kalau jumatan.....hehehe. Trus ngomel dan nyuruh kita masuk padahal dia masih ada di dalam dan lagi ngancingi celana dan pakai sabuk metaliknya. Wuih boleh juga nih eyang-eyang.....Tapi yang pasti alhamdulilah gaya begitupun masih ingat yang kuasa.
Lepas dari sana, kita cabut ke Ace Hardware dan Informa. Nontonin barang-barang yang unik dan menimbulkan ide. Coba merasakan sofa-sofa yang empuk. Siapa tahu ada yang cocok walau ukuran kantong kita masih terbatas. Akhirnya hasil akhirnya ya cuma cuci mata. Trus merasakan indahnya Alun-Alun Semarang di malam hari. Naila bisa asyik main di playgroundnya. Alhamdulillah. Naila tuh anaknya mudah untuk bahagia dengan hal-hal yang sederhana.
Pulang udah lapar lagi. Dan mampir lagi ke kampung mahasiswa Undip. Maunya cari harga murah dan sekalian cari mainan Naila "Si Pancing" yang dikira ketinggalan di Warung Nasi Briyani. Udah nyari ke sana teryata tidak ada. Yah pasrah deh Nai kehilangan saah satu mainan favoritemu. Trus cabut cari makan, dapatnya di Warung Nasi Bebek Pak Gendut. Estimasi awal paling setiap orang habis antara 15 - 20 ribu. Makanya beli bebeknya 2 aja sedangkan Naila minta ayam. Berlauk ayam ada crispynya, Alhamdulillah Naila habis satu piring nasi....wuih jatah anak ini memang sudah jatah orang dewasa. Bapaknya habis satu bebek. Sedangkan aku menghabiskan sisa ayam Naila, sedikit bebek Nadia dan sepiring tempe crispy.... Udah benar-benar full. Dan cabut pulang.
Sepanjang perjalanan, aku bicara panjang lebar tentang cita-cita pendidikan yang ingin anak-anak bisa dapatkan. Dan Naila-Nadia ternyata hanya tertidur mendengarnya. Yah sudah mending gobrolnya sama Allah saja deh.....Enak curhatnya.
Pulang dari sana, kita terus cabut jalan ke Semarang. Mampir Carefour cuma dapat satu keset lurik oranye....xixixi. Trus Naila pingin dibelikan sosis Jerman yang Gede dan dilumuri Mayo. Wuih jadi pingin bikin sendiri di rumah. Karena yang lain juga kelaparan dan budget bulanan udah menipis, akhirnya Mas Nug ambil inisiatif cari tempat makan yang dekat kampus aja. Yup jalan deh ke area Undip. Dapat Warung Nasi Briyani....ini dia kerinduanku pada nasi Briyani akhirnya terpenuhi juga. Ndak tanggung-tanggung aku mau yang Nasi Briyani Kambing sementara Mas Nug yang ndak begitu doyan gitu2, maunya makan Nasi Briyani telur. Waduh Mas khan nggak otentik jadinya.Sementara Nadia dihadapkan pada dua pilihan yang sama2 berat (kayak tanding aja). yaitu keinginan kuatnya untuk makan nasi goreng keju atau nasi kare. Akhirnya pilihan jatuh pada Nasi Goreng Keju yang porsinya Gede. Awalnya dia menarik nafas tapi habis juga (hihihi....Gembul)
Trus mampir Masjid Agung Semarang dulu buat sholat dan parkir mobil. Di Masjid sempat dapat insiden di marahin nenek-nenek gaul. Iya bener Nenek Gaul. Wajah udah masuk kategori nenek (kecuali mungkin dia anak muda tapi wajah menua). Tapi dandanannya bok.....pakai jaket kulit hitam, celana selutut, pakai gelang atau rantai ya dari metalik di kakinya....hehehe. Awalnya sih karena curious aja, kok salah satu pintu kamar mandi di tempat wudhu lama amat nggak buka2. Padahal pintu2 yang lain udah pada gonta-ganti orang. Niat sih mau ngasih kode ke tuh orang di dalam kalau yang antri sudah banyak. Lah dia maah buka pintu sambil ngomel2...katanya dia aja nunggu 1 jam juga nggak keberatan. Kayaknya nggak mungkin deh kecuali mungkin kalau jumatan.....hehehe. Trus ngomel dan nyuruh kita masuk padahal dia masih ada di dalam dan lagi ngancingi celana dan pakai sabuk metaliknya. Wuih boleh juga nih eyang-eyang.....Tapi yang pasti alhamdulilah gaya begitupun masih ingat yang kuasa.
Lepas dari sana, kita cabut ke Ace Hardware dan Informa. Nontonin barang-barang yang unik dan menimbulkan ide. Coba merasakan sofa-sofa yang empuk. Siapa tahu ada yang cocok walau ukuran kantong kita masih terbatas. Akhirnya hasil akhirnya ya cuma cuci mata. Trus merasakan indahnya Alun-Alun Semarang di malam hari. Naila bisa asyik main di playgroundnya. Alhamdulillah. Naila tuh anaknya mudah untuk bahagia dengan hal-hal yang sederhana.
Pulang udah lapar lagi. Dan mampir lagi ke kampung mahasiswa Undip. Maunya cari harga murah dan sekalian cari mainan Naila "Si Pancing" yang dikira ketinggalan di Warung Nasi Briyani. Udah nyari ke sana teryata tidak ada. Yah pasrah deh Nai kehilangan saah satu mainan favoritemu. Trus cabut cari makan, dapatnya di Warung Nasi Bebek Pak Gendut. Estimasi awal paling setiap orang habis antara 15 - 20 ribu. Makanya beli bebeknya 2 aja sedangkan Naila minta ayam. Berlauk ayam ada crispynya, Alhamdulillah Naila habis satu piring nasi....wuih jatah anak ini memang sudah jatah orang dewasa. Bapaknya habis satu bebek. Sedangkan aku menghabiskan sisa ayam Naila, sedikit bebek Nadia dan sepiring tempe crispy.... Udah benar-benar full. Dan cabut pulang.
Sepanjang perjalanan, aku bicara panjang lebar tentang cita-cita pendidikan yang ingin anak-anak bisa dapatkan. Dan Naila-Nadia ternyata hanya tertidur mendengarnya. Yah sudah mending gobrolnya sama Allah saja deh.....Enak curhatnya.
No comments:
Post a Comment