Pingin banget membaca buku yang disebut seorang teman. Yaitu "13 Wasiat Terlarang! Dasyat Dengan Otak Kanan" by Ippho Santosa PhG. Dan sebuah buku berwarna merah yang mencuat dari rak buku di perpustakaan umum hari itu seakan menjadi jawaban keinginan kuat-ku. Dan hari Sabtu kemarin, sepagian aku habiskan waktu untuk membacanya.
Penulis menamakan abad sekarang yaitu abad 21 sebagai Era Otak Sebelah Kanan. Dimana penghargaan lebih diberikan kepada profesi-profesi dimana pelakunya adalah mereka yang kuat otak sebelah kanannya, semisal entertainer, enterpreneur, conceptualizer dan spiritualis, dengan ciri utama mereka Berbasis High Touch dan Kreativitas.
Isi dari buku tersebut adalah menyoroti 13 perbendaharaan otak sebelah kanan yang kerap diabaikan dan dilalaikan selama ini. Dan ternyata 13 hal itu perlu selalu kita asah untuk meningkatka kemampuan otak kanan. Yaitu :
01. Gurauan (humor)
Tertawa kerap bersanding dengan imajinasi, empati, keramahtamahan dan sintesis.
Tertawa kerap bersanding dengan imajinasi, empati, keramahtamahan dan sintesis.
Kenapa gurauan? karena saat anda bergurau dan tertawa karena suatu gurauan, maka pada saat anda tertawa, otak kiri tidak akan bisa berfikir. Yang artinya otak kanan yang memiliki potensi tanpa batas itu leluasa melahap gurauan demi gurauan. Dan jadilah anda orang kanan walaupun hanya sesaat.....:)
Dan bukankah kehadiran orang yang suka tertawa lebih ditunggu-tunggu daripada orang yang suka cemberut. Dan telah terbukti eksekutif2 paling efektif acapkali menyelipkan dan menyisipkan gurauan.
02. Permainan (Games)
Permainan kerap tak terpisahkan dari gurauan, cerita, kreativitas, imajinasi dan intuisi yang semuanya berurat berakar pada otak kanan.
Dimana berdasarkan hasil penelitian, disebutkan bahwa jika anda berkutat dengan game tertentu (sekali lagi tertentu), maka Anda akan mempertajam kemampuan otak kanan, terutama dalam memecahan masalah yang meniscayakan identifikasi pola. Dimana identifikasi pola merupakan wilayah kerja otak kanan.
03. Cerita (Story)
Sebuah Cerita merangsang muatan-muatan yang terkandung di otak kanan, seperti guruan, kiasan, imajinasi dan kreativitas.
Sebuah Fakta cuma bisa menyergap sisi rasional manusia dan hanya bisa mengungkapkan sesuatu. Sedangkan Sebuah Cerita bisa menguncang sisi emosional dan bisa menghibur, membujuk sekaligus menghanyutkan.
04. Kiasan (Metaphor)
Kiasan dapat merangsang muatan-muatan yang terkandung di otak kanan, semisal gurauan, imajinasi, kreativitas dan keramahtamahan.
"Hal terhebat di dunia adalah menjadi penguasa kiasan" - Aristoteles
Ia mendaulat kiasan sebagai tanda kegeniusan. Dimana menurutnya, seseorang memendam bakat khusus seandainya sanggup menghubungkan dua hal yang berbeda menjadi satu persamaan. Kiasan dapat menghibur, mendramatisir dan menyederhanakan, sehingga orang awam pun akan manggut-manggut atas perkara-perkara yang rumit.
Dan kiasan itu bersemayam di otak kanan. Karena segala sesuatu yang tersurat (low context) hanya bisa dicerna oleh otak kiri, sedangkan yang high context adalah urusan otak kanan
05. Kreativitas (Creativity)
Sebagai salah satu inventori otak kanan yang paling berharga, kreativitas bukanlah semata-mata soal menguras ide, tetapi juga soal berburu solusi, membalikkan cara pandang, mengebrak perubahan atau aktivitas sejenis. Dan kreativitas merupakan hak setiap insan.
Menjadi kreatif memang tidak mudah, namun kreatifitas bisa membuahkan kesuksesan yang mengejutkan dan menakjubkan. Jadi janganah takut lagi untuk menjajal cara-cara yang berbeda.
Bangsa Jepang menjadi bangsa yang kreatif karena mereka membiasakan diri dengan gambar, musik dan menulis huruf kanji sejak pra-sekolah sampai sekolah dasar.
06. Visual (Visual)
Sebagai konsumsi mata, desain (design), warna (color), dan visual (visual) merupakan pernak pernik serba kanan yang sangat penting.
Lilin, sikat gigi, pakaian, perabot, ponsel, komputer, mobil, closet, rumah, ruko mustahil dijual mahal, laku dan berkelanjutan jika mengandalkan fungsi semata. Harganya bisa menanjak dan melonjak hanya jika diimbuhi dan dibubuhi dengan desain.
Bagaimana dengan warna. Alih-alih menjadi pelengkap penderita, di dunia ritel warna menjadi magnet terkuat. Ketika anda memajang sederet barang, maka lapisan paling luar dan paling terlihat oleh konsumen adalah warna, Terus? Desain. Setelah itu baru Merek.
Bagaimana dengan visual?
Konfusius mengatakan "Sebuah gambar setara nilainya dengan seribu kata"
Berfikir visual terhitung unggul dari segi cepatnya mengolah informasi. Dimana orang yang ekstrem kanan mampu berfikir secara visual dengan laju yang mencegangkan, 32 gambar per-detik. dan saking lajunya kadang-kadang ia sendiri tidak ngeh dengan prosesnya. Tahu-tahu saja ia paham hasilnya. Disinilah imajinasi dan intuisi terpercik.
Orang ekstrem kanan juga lebih jago membaca dalam hati daripada membaca lisan. Dan memang membaca dalam hati hasilnya lebih OK karena selain berlangsung dengan cepat juga lebih bisa dimengerti oleh otak.
07. Musik (Music)
Aktivitas-aktivitas kiri haruslah dibungkus dengan kanan. Salah satunya adalah dengan musik. Manusia mana yang sanggup menikmati hidup tanpa alunan musik.
Dalam kehidupan bernegara, orang mengenal lagu-lagu nasionalisme yang dengannya diharapkan nasionalisme akan lebih menggelora dan membara. dalam dunia fim, orang mengenal soundtrack, yang dengannya diharapan cerita akan lebih mengalir dan bergulir. Untuk menidurkan anak orang mengenal lullaby dan ninabobok, yang dengannya diharapkan anak akan lebih cepat tidur dan mendengkur. Dalam dunia pemasaran orang mengenal jingle, yang dengannya diharapkan pesan komersial akan lebih mengena dan bermakna.
Jingle yang merupakan pesan merek dalam format musik, diharapkan bisa menembak kesadaran merek, makna merek, manfaat merek dan sikap positif terhadap merek. Jingle mampu mengores memori konsumen dalam waktu relatif lama. Ingat jingle "Indomie Seleraku"?
Aktivitas-aktivitas kiri haruslah dibungkus dengan kanan. Salah satunya adalah dengan musik. Manusia mana yang sanggup menikmati hidup tanpa alunan musik.
Dalam kehidupan bernegara, orang mengenal lagu-lagu nasionalisme yang dengannya diharapkan nasionalisme akan lebih menggelora dan membara. dalam dunia fim, orang mengenal soundtrack, yang dengannya diharapan cerita akan lebih mengalir dan bergulir. Untuk menidurkan anak orang mengenal lullaby dan ninabobok, yang dengannya diharapkan anak akan lebih cepat tidur dan mendengkur. Dalam dunia pemasaran orang mengenal jingle, yang dengannya diharapkan pesan komersial akan lebih mengena dan bermakna.
Jingle yang merupakan pesan merek dalam format musik, diharapkan bisa menembak kesadaran merek, makna merek, manfaat merek dan sikap positif terhadap merek. Jingle mampu mengores memori konsumen dalam waktu relatif lama. Ingat jingle "Indomie Seleraku"?
08. Intuisi (Intuition)
Berbekal intuisi, anda bagai melihat sesuatu yang tak terlihat oleh sebagian orang.
Dalam fenomena kontralateral, otak sebelah kanan mengemudikan motorik tubuh sebelah kiri. Sebaliknya, otak sebelah kiri mengemudikan motorik tubuh sebelah kanan. Seorang ibu, dimanapun, selalu mengendong bayinya dengan tangan kiri. Kenapa? supaya si ibu bisa mengaktifkan otak kanannya yang intuitif (baca : kontralateral). Karena saat itu si bayi belum bisa berkomunikasi dengan kata-katanya. Satu-satunya celah yang mungkin, kedua-duanya berkomunikasi secara intuitif.
"My imagination, creates my reality" Imajinasi merupakan cikal bakal realitas. - Walt Disney.
Untuk menguatkan visi, maka kita harus mengasah imajinasi. Pakailah otak kanan anda untuk melihat yang tak terlihat. Dalam artian anda tidak perlu meletakkan atap pada bangunan pikiran anda. Sehingga imajinasi anda bisa melompat-lompat, jumpalitan bahkan melambung tidak karu-karuan. Dan satu alasan tunggal mengapa orang kiri terbatas pencapaiannya, karena mereka membatasi pikiran mereka. Dengan dalih rasionalitas, mereka meletakkan atap pada bangunan pikiran mereka. Ketahuilah bahwa pikiran hanya meniscayakan fondasi, bukan atap. Sehingga anda hanya perlu menentukan tujuan (itulah deskripsi otak kanan) selebihnya serahkan kepada otak kiri dan biarkanlah ia yang mengubek-ubek jalannya. Kanan dulu, baru Kiri.
Lalu agar berjaya dan digdaya (menurut seorang jenderal), Imajinasi itu mesti dikristalkan menjadi visi , dimana kedua-duanya merupakan inventori otak kanan. Terminologi untuk visi adalah niat. "Mulailah dengan yang kanan - Mulailah dengan otak kanan - Mulailah dengan Niat". Jadiah mulailah dengan visi dan misi (kanan) setelah itu barulah diiringi dengan strategi dan taktik (kiri). Gambaran besar dulu (kanan), baru detail (kiri). Niat dulu (kanan), baru amalan (kiri). "Begin with the end in mind" - Steven Convey.
Berbekal intuisi, anda bagai melihat sesuatu yang tak terlihat oleh sebagian orang.
Dalam fenomena kontralateral, otak sebelah kanan mengemudikan motorik tubuh sebelah kiri. Sebaliknya, otak sebelah kiri mengemudikan motorik tubuh sebelah kanan. Seorang ibu, dimanapun, selalu mengendong bayinya dengan tangan kiri. Kenapa? supaya si ibu bisa mengaktifkan otak kanannya yang intuitif (baca : kontralateral). Karena saat itu si bayi belum bisa berkomunikasi dengan kata-katanya. Satu-satunya celah yang mungkin, kedua-duanya berkomunikasi secara intuitif.
"My imagination, creates my reality" Imajinasi merupakan cikal bakal realitas. - Walt Disney.
Untuk menguatkan visi, maka kita harus mengasah imajinasi. Pakailah otak kanan anda untuk melihat yang tak terlihat. Dalam artian anda tidak perlu meletakkan atap pada bangunan pikiran anda. Sehingga imajinasi anda bisa melompat-lompat, jumpalitan bahkan melambung tidak karu-karuan. Dan satu alasan tunggal mengapa orang kiri terbatas pencapaiannya, karena mereka membatasi pikiran mereka. Dengan dalih rasionalitas, mereka meletakkan atap pada bangunan pikiran mereka. Ketahuilah bahwa pikiran hanya meniscayakan fondasi, bukan atap. Sehingga anda hanya perlu menentukan tujuan (itulah deskripsi otak kanan) selebihnya serahkan kepada otak kiri dan biarkanlah ia yang mengubek-ubek jalannya. Kanan dulu, baru Kiri.
Lalu agar berjaya dan digdaya (menurut seorang jenderal), Imajinasi itu mesti dikristalkan menjadi visi , dimana kedua-duanya merupakan inventori otak kanan. Terminologi untuk visi adalah niat. "Mulailah dengan yang kanan - Mulailah dengan otak kanan - Mulailah dengan Niat". Jadiah mulailah dengan visi dan misi (kanan) setelah itu barulah diiringi dengan strategi dan taktik (kiri). Gambaran besar dulu (kanan), baru detail (kiri). Niat dulu (kanan), baru amalan (kiri). "Begin with the end in mind" - Steven Convey.
09. Sintesis (Synthesis)
Dalam aktivasinya, sintesis sendiri selalu tik tok dengan kreativitas, imajinasi, dan intuisi.
Setidak-tidaknya ada 5 jenis sintesis :
- Generalis
Maksudnya adalah orang yang lihai dan piawai mengangkangi sejumlah bidang sekaligus.
"Ukuran paling tepat utuk menguji kecerdasan tingkat tinggi adalah kemampuan untuk menyimpan dua gagasan berlawanan sekaligus dalam pikiran, namun kedua-duanya berfungsi" - F Scott Fitzgerald.
- Crosser
Ini adalah tipe orang yang meninggalkan satu bidang, menyeberang ke bidang lain, dan berhasil di bidang baru tersebut.
- Tricker,
10. Empati (empathy)
11. Keramah-tamahan (Hospitality)
12. Syukur (Gratitude)
13. Pemaknaan Hidup (Meaning)
No comments:
Post a Comment