“Ma….kepalaku kok pusing banget ya,” kalimat itu meluncur dari mulut
suamiku saat pulang kerja.“Astagfirullah…………kenapa pak,” tanyaku sedikit
galau tetapi berusaha belajar menahan diri untuk tidak bertanya yang
terlalu mendetil. Karena aku sendiri merasakan nggak enaknya ditanyain
gencar saat aku dalam kondisi menahan sakit. “Nggak tahu…………sejak tadi
sore di kantor sudah nyut-nyut”. Wah langsug periksa kepala dan
lehernya. Ehmmmmmmmmmmmm……hangat. “Ok…sudah ya pak….hari ini bapak
sudah nggak usah ribet menyelesaikan pekerjaan rumah yang terbengkalai
gara-gara aku KO,” tegasku. “Toh pekerjaan rumah emang nggak akan ada
selesainya. Entar sedikit demi sedikit aku akan bereskan. Saat fisikku
sudah mendukung” Lanjutku tanpa mau dibantah. “Lah tapi khan mama masih
lemes dan batuk gitu kok,” masku masih sedikit ngeyel. “Tenang aja
nantikan akan ada malaikat yang membantuku,” jawabku guyon menenangkan
dia
Akhirmya Mas mau juga menurut. Selepas mandi air hangat dan
sholat. Kami-pun harus meluncur mencari makan di pujasera karena hari
ini aku sama sekali tidak masak apa-apa. Dan mengharapkan mas yang lagi
sakit seperti itu untuk keluar sendiri mencari lauk tentu tidak
memungkinkan, sedangkan kalau aku sendiri yang keluar dalam keadaaan
masih lemas begini tentu bisa membahayakan bukan cuma diriku….bisa-bisa
aku meleng nabrak orang lain. Yah akhirnya berempat kami keluar, makan
di luar, beli obat dan pulang langsung pada bablas tidur karena nggak
usah ada episode beres-beres dapur lagi…..hehehe. Dan tengah malam
pertolongan Allah benar-benar datang, aku terbangun dengan tubuh yang
lebih segar dari hari-hari kemarin, walau batukku masih ngekek terdengar
nggak enak di kuping….hehehe. Energi-ku tiba-tiba muncul kembali
setelah satu setengah minggu lemes dempes seperti pejuang yang habis
kalah perang. Benar-benar tidak ada tenaga…..benar-benar hal yang tidak
pernah terjadi sebelumnya….walau aku sudah mengunakan cara mensuggesti
diri bahwa aku sehat dan aku harus sehat karena tugasku masih
banyak……Namun lemes dan batukku kelihatannya masih enggan meninggalkanku
(atau mungkin keyakinanku untuk sembuh kurang ya …….entahlah). Yang
jelas KO ini terlalu lama, dan bikin jengkel karena semua pekerjaan
rumah harus dilakukan dengan pelan-pelan untuk menyisakan energi dan
tugas-tugas lainnya-pun harus juga terkena imbasnya….ihik…ihik….ihik.
Tapi
sungguh dalam kesulitan begitu, alhamdulillah ada lahan bagi kami
berdua dan anak-anak untuk belajar menegaskan arti “BER-EMPATI”………….,
selama aku drop, my three musketeers benar-benar menjaga dan membantuku
dengan caranya sendiri-sendiri.
Mas
yang full semangat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang
biasanya menjadi hal yang biasanya kukerjakan. Berhubung aku tidak mampu
terlalu banyak beraktifitas fisik seperti masak, mencuci baju,
membersihkan rumah maka Mas dengan sigap akan mencarikan sarapan buat
kami setiap pagi, nanti siangnya mencarikan lauk lagi yang bisa masuk ke
tenggorokan dan perutku, dan malamnya sepulang kerja mencarikan lagi
lauk yang sejenis dengan tadi siang (berkuah dan lembut). Selepas itu
sepulang kerja Mas akan mulai sibuk membereskan rumah, dapur dan cucian
yang mulai menjulang. Dan setiap bunyi yang tak sengaja dia
hasilkan….benar-benar mengores ulu hatiku. Perasaan ini terasa
sedih…..duh kenapa badan ini begitu lemas bagi melayang….hingga suamiku
yang sudah lelah bekerja seharian masih harus menanggung beban pekerjaan
yang seharusnya bisa kulakukan. Kerjaku hanya bisa duduk dan sesekali
berdiri dengan lemas……….bahkan menerima beberapa tamupun kulakukan
dengan memaksakan diri. Dan kali ini suamiku benar-benar tegas tidak
memperbolehkan aku keluar rumah. Dimana sebelumnya nggak pernah hal
tersebut harus beliau lakukan. “Mama harus sehat dulu, kalau perlu nanti
aku yang mengerjakan PR-PR mama,” katanya tegas sambil mengoda-ku.
(maklum kadang masih coba memaksakan diri duduk di depan kompi-demi PR
yang serasa tak ada habis-habisnya…..hehehe). Duh…………kalau tidak
menginggat perjuangannya menjadi suster selama aku sakit, pingin rasanya
tubuh ini masih melompat ke sana-sini karena PR-ku masih
banyak……..ihik….ihik….ihik.
Nadia sulungku pun membantu dengan
menyelesaikan urusannya sendiri tanpa banyak bicara, dari menyetrika
baju-baju perginya, mengerjakan PR-PRnya tanpa mengangguku yang lagi KO,
memandikan adiknya setiap sore, mengajak adiknya bermain dan makan
bersamanya, nggak rewel sama sekali dengan menu makanan non minyak yang
lagi diterapkan, sebelum berangkat dan pulang sekolah bikinin mamanya
teh hangat krn kali dia miris mendengar batuk mamanya yang nggak
sembuh-sembuh….hehehe, siapin meja makan setiap kali kita akan
mengunakan. bahkan kalau diminta untuk membuat sesuatu ataupun melakukan
sesuatu dia jadi lebih sigap dari biasanya…..Thanks ya nduk.
Dan
Naila the second (hari ini tepat ulang tahunnya yang ke 3…subhanallah
sudah bertambah besar anakku), membantu mamanya dengan berusaha menjadi
anak yang baik banget (menurutku). Jadi Selama hanya kami berdua yang di
rumah dari jam 8 sampai jam 4, jadi sekitar 8 jam sehari, maka dia akan
beraktifitas di sekitar tempat tidurku. Dari bermain computer, nonton
VCD, membaca (read : membaca dengan bahasaya sendiri sambil
terkagum-kagum pada gambar-gambar di dalam bukunya), beraktivitas
sendiri dengan mainan-mainannya (bisa bayangkan khan betapa
berantakannya kamarku setiap hari). Dan yang pasti kalau biasanya aku
menemani dia bobok siang maka kali ini dia yang menemani tidur siangku
setiap habis minum obat….hehehe. Dan kalau sudah bosan biasanya dia akan
keluar kamar dan menyanyi-nyanyi sendiri dengan suara kencangnya itu.
Walau kadang berisik banget namun tingkahnya tetaplah menghiburku. Dan
yang bikin aku jadi tersedak terharu adalah saat-saat kalau mamanya
sudah mulai kering kerongkongannya dan minta Naila untuk ambilkan air
putih (karena di meja sudah habis), maka tubuhnya yang mungil akan
terseok-seok membawa botol air minum ke dekatku, lalu mengambilkan gelas
dari lemari dapur untukku. Dia juga jadi yang paling sering
menginggatkan aku untuk meminum obatku dengan membawakan kantong obatku
sambil bergumam “mama sakit……..mama sakit…………..minum obat…….minum obat.”
Dan diapun menyodorkan obat-obat itu padaku. Duh nduk makasih banget
ya. !!!
Terima Kasih tak terhingga buat My Three
Musketers.......karena kehendak Allah SWT, lalu doa dari
saudara-tetangga-teman-teman (makasih banget) dan semangat perjuangan
kalian-lah my three musketeers, mama bisa berangsur-angsur sembuh. Dan
yang pasti kalian membuat mama merasa dicintai, dirawat dan dijaga dalam
proses kesembuhan mama.
Dan kini salah satu musketeer-ku jatuh
sakit juga. Dan aku bisa bayangkan kelelahan karena pekerjaan yang dia
lakukan selama merawatku. Kini waktuku untuk merawat-nya. Dan entah
keajaiban apa yang terjadi, begitu salah satu prajuritku jatuh sakit kok
energiku menjadi berangsur-angsur kembali. Aku harus bangkit karena
siapa lagi yang harus merawat mereka. Apalagi yang sakit ini Sang
Jenderal – Sang Perwira Tinggi. Jadi ya Sang Perwira Menengah-pun harus
maju jadi actingnya……hehehe. Siap Komandan !!!
Saya jadi teringat
diskusi dengan salah satu teman yang pernah membahas mengenai ayat dalam
surat Asy-Syarh 94: 5-6 …... Dan dia memakai konsep “Gelas Setengah
Kosong Setengah Isi?” dalam memahami ayat tersebut.
Fa inna ma’al ‘usri yusron. Inna ma’al usri yusron
(Asy-Syarh 94 : 5-6)
Artinya : Maka sesungguhnya, setelah (beserta, dibalik) kesulitan itu, ada (setelah mempelajarinya) kemudahan.
Jika
kita berusaha bisa melihat kesulitan dan kegagalan sebagai alat untuk
mempelajari hal-hal yang menuntun kita memperoleh kemudahan ,
keberhasilan, dan kesuksesan. Itulah arti dibalik kesulitan ada
kemudahan
- wallahu a’lam bissawab -
Jadi kepikiran :
Bayangkan
berapa potensi yang bisa kumiliki untuk meraih kemudahan, seandainya
aku memiliki kesanggupan untuk belajar dari setiap kesulitan yang aku
alami.