Obat traditionalku belum mempan buat dedek.....Kalau kakaknya sudah lumayan sehat dan bisa beraktivitas normal lagi karena kugempur dengan madu...Nah si kecil Naila masih engrok-engrok terus karena dahak yang bisa dia keluarkan. Efeknya dia jadi malas makan dan nggak mau minum susu soyanya lagi. Maunya cuma nenen terus.....
Panas yang sampai 38 C pada hari senin kemarin hari ini sudah turun jadi 37 C. Alhamdulillah. Cuma telingaku masih sering ngeres kalau mendengar suara membran dahaknya saat dia tidur.....pingin banget aku sedot semuanya biar anakku bisa bernafas lega kembali. Kini kalau bobok dia harus membuka mulutnya karena tidak bisa bernafas mudah lewat hidung mungilnya.
Obat dari dokter yang sudah diminum sejak senin malam [31 Mei '10]....memang sudah berhasil menetralkan suhu tubuhnya. Tetapi belum sepenuhnya membuat pilek dan batuknya reda.
Dokter memberi obat berupa :
@ Sanmol [Paracetamol] ---> untuk menurunkan demamnya
@ Erysanbe Sirup [Erythromycin Ethylsuccinate] ---> antibiotik untuk infeksi pernafasan
@ Sedangkan yang satunya lagi merupakan obat racikan....:(
Malam hari sejak aku beri obat itu, naila bisa tidur lumayan lama, walau dgn suara membran yang masih terdengar. Kemarin seharian pun demikian. Pagi lembur tidur, siang juga, malam-pun lembur juga....kasihan betul setiap bangun dia kelihatan lemes banget nggak seperti biasanya yang sangat sulit untuk dibuat tenang.
Pagi tadi-pun, ketika kami beri obatnya dia sudah meronta-ronta bahkan akhirnya sampai muntah. Yah sudah mau apa lagi..... siang ini sudah bisa tidur nyenyak tapi dengan ngorok juga. Walau sejak kemarin malam aku juga menggunakan pipet untuk menyedot ingus-nya.
Dan malam ini panas-nya datang lagi...Jam 3 aku sudah dibangunkan oleh suhu tubuh Naila yang meningkat. Tapi karena belum waktunya minum obat lagi ya aku hanya memberinya Sanmol, lalu kuneneni dan kukompres dengan air hangat. Ya Allah lihat wajahnya yang kuyu aku jadi tidak sampai hati.
No comments:
Post a Comment