Saturday, August 22, 2009

Puasa Hari Pertama

Puasa hari pertama sekembali kami di tanah air adalah hari ini. Kemarin malam kami sudah melaksanakan shalat tarawih di Masjid. Nadia tampak bersemangat sekali untuk mengikuti shalat tersebut dan sama sekali nggak terpengaruh oleh 4 anak-anak besar di depannya yang sepertinya memutuskan hanya mengikuti shalat tarawih 2 rakaat awal saja. Alhamdulillah hatinya masih teguh hari ini.

Pulang terawih kami masih sempatkan diri untuk mampir warung makan buat beli Cap-Cai dan Nasi Goreng buat makan malam dan persiapan sahur nanti.

Wednesday, June 17, 2009

Ikut IT Kids Fiesta 2006

Medio 31 May 2006


Ini untungnya punya bapak kerja dengan hal-hal yang berhubungan dengan dunia IT. Begitu dapat info mengenai adanya lomba IT Kids Fiesta 2006, langsung deh bapaknya mendaftarkan anak semata wayang-nya yang saat itu kelihatannya demen banget main berbagai game di komputer....sekalian kita juga pingin tahu sampai seberapa mental kompetisi yang tumbuh pada diri si kecil. Maklum kami memang jarang mengikutkan dia dalam kompetisi-kompetisi. Lomba ini sendiri merupakan kegiatan lanjutan yang diselenggarakan oleh PT Bangun Satya Wacana Gramedia yang dilakukan guna ikut meningkatkan kualitas SDM di bidang ICT bagi dunia pendidikan di Indonesia. Kalau sejak diadakan untuk pertama kalinya pada tahun 2004 kegiatan ini diberi nama "Smartschool Fiesta" maka sejak tahun 2006 nama kegiatan diubah menjadi "IT Kids Fiesta" dengan "IT Camp" sebagai puncaknya. Lomba ini sendiri babak penyisihannya digelar di 10 kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bogor, Medan, Lampung Palembang dan Balikpapan.

Nah siang itu, kami terpaksa meminta ijin kepada guru kelas Nadia untuk mengikuti acar lomba tersebut. Alhamdulillah guru-guru Nadia malah mendukung. Nadi berangkat ke tempat lomba tanpa berganti pakaian seragam maklum takut telat....untung sudah di daftar ulangkan dulu sama bapaknya sehingga dia langsung bisa mendapat kaos peserta. Alhamdulillah selama menunggu giliran lomba dia sama sekali tidak rewel dan kelihatannya siap tempur...he...he...menambah keyakinan ortunya bahwa anaknya paling tidak masih punya mental kompetisi. Ketika tiba giliran dia masuk ruangan [ortu nggak boleh ikut nih] ternyata dia cuek aja dan gampang banget diarahkan oleh panitia untuk menempati tempatnya. Malah kami yang ortu harap-harap cemas dia ngerti nggak ya maksud instruksi yang diberikan oleh panitiannya. Sambil sesekali kami mengambil foto dia yang sudah berada di dalam ruangan. Deng.....begitu lomba dimulai di grupnya....ternyata dia sudah asyik mencet-mencet tuts-nya dan tampil sebagi yang pertama selesai di grupnya. Duh senengnya diriku sebagai ortu dan berharap bahwa dia bisa menboyong piala pulang ke rumah.




Sambil berharap-harap cemas kita menunggu pengumuman. Dan hasilnya sedikit kecewa karena waktu selesai Nadia mengerjakan puzzle ternyata masih kalah dari pemenang grup lainnya. Yah belum rejekinya nduk....tapi emak bangga kok bahwa Nadia sudah berani tampil berkompetisi.....:-D. Dan emaknya harus dengan sabar memberi pengertian ke dia kalau kalah bukan berarti dia nggak bagus, tapi ada anak lain yang lebih cepat lagi mengerjakan puzzle tersebut....dan mereka bisa lebih cepat mungkin karena mereka lebih rajin lagi latihan menyelesaikan soal-soal puzzle tersebut.



Informasi hasil final "IT Camp" di Jakarta ternyata mengukuhkan Balikpapan sebagai salah satu kota yang patut diperhitungkan. Alhamdulillah untuk tingkat SD...SD Patra Darma meraih juara pertama. Sedangkan untuk tingkat SMP.....SMP Nasional KPS [di bawah Yayasan KPS -tempat emak bekerja saat itu] berhasil meraih juara ke 3 di bawah bimbingan Pak Suradi Masikki. Selamat ya Pak...


We Came in as Caterpillars and are leaving as Butterflies

Medio 24 Juni 2006


Pagi itu Nadia sudah siap didadani dengan tempelan ikan-ikanan hasil kreasi emaknya setelah seminggu sebelumnya emaknya pusing tujuh keliling...bingung mau bikin apa ketika surat dari sekolah nyampe di tangannya. Surat itu berisi permohonan untuk mensupport acara wisuda pertama TKIT Mardhatillah dengan membuatkan Nadia hiasan untuk tampil di panggung dengan tema Ikan....Jadi lah beberapa hari sebelum hari H emaknya sudah mikir- mikir mau bikin hiasan ikan....Tapi seperti apa ya? Kalau Om Helmi-mu yang seniman itu pasti langsung dapat ide nduk tapi emak-mu yang gambar ayam aja nggak bisa harus super mikir nih mau bikin apa. Ya udah hal yang penting pertama adalah cari kardus bekas-nya dulu. Alhamdulillah ketika berbelanja di sebuah toko....ternyata pemiliknya baikan mau nagsih kardus bekas packing. Aman deh. Pekerjaan selanjutnya cari referensi gambar ikan di buku-buku Nadia.....dapatlah gambar ikan yang cukup gendut....Jenis ikan apa ya ini? Sepertinya mirip-mirip "Ikan Dorang"...he...he..he...Lalu dimulailah acara "Gunting dan Jahit jadilah Gaun......hi..hi...hi..." emang tikusnya Cinderalla. Beli kertas hias yang ada gradasi warnanya aja biar lebih meriah dan sekali tempel bisa banyak warnanya....jadi nggak perlu nempelin satu-persatu sisiknya, maklum emaknya sok sibuk urusan kantor saat itu. Dan biar tambah meriah lagi.... emak bikinkan mahkota dan gelang-nya sekalian. Untuk talinya....ublek-ublek lagi benang-benang di laci jahitan (berhubung nggak pernah njahit jadi benangnya masih punya stock banyak....:-D). Wolalah....jadilah "Fish Princess" yang siap manggung di acara perpisahan kakak kelasnya.

Dan Berangkatnya kita pagi-pagi [padahal biasanya kita sering terlambat]....alhamdulillah ternyata sampai di sekolah masih sepi, jadi kita bisa foto2 dulu di atas panggung. Hitung-hitung buat menginggatkan dia akan masa-masa TK-nya dulu.


Perpisahan siswa TKIT Mardhatillah angkatan pertama ini mengambil tema "We came in as Caterpillars and are leaving as Butterflies". Panggungnya ditata cantik dari tangan-tangan penuh kasih para bapak-ibu guru dan staf sekolah. Sebagian menggunakan bahan daur ulang alias bahan bekas. seperti koran-koran bekas yang digunakan untuk merenda panggung plus bendera yang digantung di langit-langit.

Anak-anak TK-pun masuk ke dalam Gedung Serba Guna dengan tertib lalu duduk dengan rapi menghadap panggung. Tak berapa lama acarapun dimulai, dari mulai pembukaan, sambutan sampai akhirnya acara yang pastinya ditunggu-tunggu yaitu penampilan anak-anak. Penampilan pertama dibawakan oleh kelas PG yang tentu saja tidak mau ketinggalan ikut nyumbang suara di acara tersebut.






Lalu dilanjutkan kelas TK-Kecil Nadia pun yang ampil dengan ikan-ikan yang bergelantungan di depan dada mereka....it's cool....Lalu kelas lainnya pun menyumbangkan performance dengan tema Kupu-Kupu. Duh cantik2-nya hasil karya para ortu...ortupun bisa berkarya demi sang buah hati.....:-D. Tiba giliran kelas selanjutnya dengan sebuah sandiwara tentang "Caterpillars become Butterflies"-nya.






Setelah selesai semua penampilan anak-anak acara-pun dilanjutkan dengan Graduation yang hanya boleh dihadiri oleh peserta dan orang tuanya. Nah karena Nadia belum termasuk anggota yang diwisuda jadi kita harus juga terusir dari arena.....:-D. Aku hanya sempat nonton para sarjana kecil berbaris rapi memakai pakaian wisuda-nya lalu kita harus segera keluar ruangan karena takut nanti menggangu kekhikdmatan acara tersebut.




Anyway....Nadia kelihatan sangat menikmati acara tersebut, apalagi ketika dia boleh mencoba-coba dandanan teman-temannya plus bisa nandanin emaknya.

Tuesday, June 16, 2009

Nadia's English Day

17 December 2005

Diantara tumpukan kaset-kaset video yang belum tergarap, aku menemukan sebuah kaset kenangan saat Nadia masih bersekolah di TKIT-Mardhatillah. Event yang aku rekam saat itu adalah "Event English Day" yang mengambil tema "Fun With English - 17 December 2005". Wah berarti sudah 4 tahun yang lalu. Kok ya cepat banget waktu berlalu.

Event ini menarik kurasa, karena berusaha mengapresiasikan kemampuan anak-anak dalam berbahasa Inggris. Acara tersebut digelar dengan mengundang Bapak Imdaad-Walikota Balikpapan selaku tamu kehormatan yang akan membuka acara. Alhamdulillah....sekitar tahun 2005 - 2007, saat di mana aku masih berkecimpung di kegiatan beberapa sekolah...terlihat perhatian Bapak Imdaad terhadap dunia pendidikan cukup tinggi. Hal ini terlihat dari sering bersedianya beliau datang selaku undangan kehormatan di beberapa event sekolah baik di Mardhatilah-Lukman Al Hakim, Sekolah Nasional KPS maupun TK/SD/SMP-IT Istiqomah.

Dalam rekaman tersebut tampak anak-anak yang maju ke panggung untuk mempresentasikan kemampuan bahasa Inggris mereka baik sebagai MC, Song Performance dan mereka semua tampak PD habis dalam versi anak-anak....:-D. Lagu-lagu yang bernuasa Islam yang dibawakan dalam Bahasa Inggris mengalir dari satu penampilan ke penampilan yang lain......:-D

Kelas Nadia hari itu kompak mengenakan baju bernuansa merah, lalu wajah mereka ditutup dengan kacamata kertas besar kreasi sendiri plus ditambah dengan topi hasil karya mereka sendiri juga.....Lucu....Lalu Lagu yang mereka bawakan adalah "Kepala Pundak Lutut Kaki" yang di Inggriskan.....sayang pas adegan dia nyanyi eh malah aku salah pencet tombol record-nya......jadi kepotong deh lagu komplitnya....ini-lah kalau emaknya sibuk mengabadikan dan bukannya menikmati penampilan anak......:-D

Selesai Stage Performance maka acara pindah dari Gedung Serba Guna ke Lapangan rumput yang luas. Dimana beberapa stand bazar makanan sudah tersedia. Ada stand Ice Cream, Stand buah-buahan, Stand Jajanan....wah pokoknya seru. Yang jual siapa lagi kalau bukan anak-anak [dibantu guru-gurunya]. Dan aturan yang berlaku dalam transaksi jual belinya adalah kewajiban untuk berbahasa Inggris....Nah bagi ortu yang belum bisa berbahasa Inggris jangan kuatir karena ada training singkat dari Bu Wilda.......he...he...he...Jadi nggak ada alasan nggak bisa pakai bahasa Inggris lagi.

Nadia hari itu kebagian jatah jualan coklat di stand Smart Chocolate. Dia jelas menikmati jualan dan nerima duit dari customer....wah jangan-jangan karena udah terlatih hitung menghitung uang sejak duni itu ya.... jadinya sampai saat ini dia paling jago kalau membahas Matematika dengan topik uang di Grade 3 kelas Mr Mallee.... ya mudah-mudahan bisa jadi calon wirausaha beneran ya nduk ... jangan kayak ibunya yang jualan aja nggak pernah bisa.

Dalam sehari itu tak terasa Nadia sedang belajar banyak hal sambil having fun. Dari mulai belajar tampil di panggung buat melatih PD-nya biar nggak ngampang demam panggung, belajar musik, belajar menjadi bagian dari sebuah tim, belajar matematika saat berjualan plus belajar untuk melatih mental berdagang......Alhamdulillah.

Monday, June 15, 2009

Nadia & Her Hobbies

Nadia membaca buku "duo stories"-nya dalam hening, sementara aku menyiapkan mie Tom Yam instant buat makan malam dan bapaknya masih serius menekuri komputer-nya. Sebenarnya suasana tidak sehening itu karena nyala TV masih menemani kesibukan kami...maklum acara Master Chef masih menjadi favorite kami berdua [aku dan Nadia]. Jadi disetiap jeda iklan aku melanjutkan proses memasak-ku....lari-lari antara dapur dan kamar yang memang kubiarkan tertutup rapat karena bau masakan yang aku pastikan bakal semerbak menyerbu seluruh ruangan. Kalau bau roti sih enak...harum. Nah ini bau udang teman makan Tom Yam pasti-lah bikin semua ruangan terasa amis nantinya. Nadia-lah yang menjadi sirine kalau acara sudah mulai lagi......"Mom...it's back"....enaknya punya anak yang punya hobby sama....:-D.

Hobby Membaca-nya

Sudah sebulan ini Nadia mulai membaca buku yang lebih banyak tulisan daripada gambarnya. Proses perkembangan membacanya semakin meningkat kukira. Kalau dulu dia suka membaca sambil mengucapkan kini dia mulai hanya menekuri jejereran huruf-huruf dalam diam...dan hanya matanya yang bergerak lincah menandakan bahwa dia sedang asyik membaca. Kalau dulu buku-buku yang dipinjam-nya masih berkisah tentang anak-anak dengan beraneka gambar kini dia mulia mengemari buku-buku yang berkisah tentang petualangan anak-anak usia antara 8 -12 tahun.....seperti "The Saddle Club-Kisah Club Berkuda"......

Peran guru sebagai motivator sangat mempengaruhi keseriusan Nadia menyelesaikan buku-buku yang menjadi kewajiban dia untuk dibaca di rumah. Tanpa harus dipaksa maka setiap malam dia akan menyiapkan folder Reading Book-nya, membaca dengan keras kalau ada aku di sampingnya dan meminta tanda tanganku sebagai bukti accomplishment-nya....:-D. Dan dia akan dengan bangga memperlihatkan stiker dan tulisan Mr Mallee yang memyemangati dia untuk terus rajin membaca.......

Tanpa terasa hampir 2 tahun budaya membaca Nadia terbentuk di sini. Hanya dalam hitungan bulan saja gairah membacanya begitu meningkat. Padahal ketika kami hendak berangkat ke OZ aku sedikit kuatir karena dia sama sekali tidak berselera untuk belajar bahasa Inggris. Untungnya beberapa teman yang sudah senior dalam dunia pendidikan memberikan ketenangan dengan mengatakan "tenang aja bu, anak itu otaknya masih seperti spon yang mampu menyerap segala sesuatu dengan cepat". Dan benar aja aku yang dulunya mengajari dia sekarang harus berbalik diajari dia terutama tentang bagaimana mem-pronunciation-kan sebuah kata dengan benar.....malah kadang aku jadi sering diketawain dia kalau salah.....:D maklum nduk ini lidah sudah jawa medok.

Kegemaran itu pada awalnya memang terasa dipaksa. Bagaimana tidak, setiap hari Nadia harus membawa satu buku berdasarkan tingkat membacanya [ini yang menentukan guru-nya]. Dari buku yang simple kata2-nya sampai akhirnya menjadi buku setengah cerpen yang mulai kompleks bahasa-nya. Tentu saja dibalik paksaan tersebut ada reward yang membuat anak seperti berlomba-lomba untuk mampu menyelesaikan bacaannya......

Perpustakaan sekolah dan perpustakaan wilayah-pun menjadi alat penyaluran hobby Nadia yang satu ini. Agar tertib maka jadwal peminjaman di perpustakaan sekolah masing-masing kelas ditentukan....untuk kelas Nadia adalah setiap hari Jum'at....jadi setiap hari Jum'at dia akan mendapatkan tambahan pinjaman buku.

Sedangkan kami sendiri juga membuat jadwal berkunjung ke perpustakaan wilayah yaitu pada hari minggu dimana Subrub Library kami buka mulai pukul 2 siang sampai 5 sore. Nah kalau di sini Nadia nggak cuma kalap pinjam buku tapi juga kalap pinjam VCD......yang enaknya nggak dibatasi jumlah pinjamannya.

Dapat sarana seperti ini tentu saja sayang kalau dilewatkan. Menginggat ketika kami nanti harus balik ke kota kami yang namanya perpustakaan mungkin masih belum jadi kebutuhan pokok yang perlu dipertimbangkan keberadaannya....padahal "buku adalah jendela dunia". Dengan-nya manusia akan mampu menularkan informasi dan pengetahuan. Sampai kadang begitu kuatnya keyakinan itu hingga aku sering terobsesi untuk mempersuasi orang lain agar membuat anak-anak-nya mencintai buku. Hingga kubermimpi jika penyediaan sarana untuk membuat orang tercerahkan pikirannya seperti buku, jaringan internet bisa menjadi primadona pembangunan mungkin bangsa kita bisa menjadi bangsa yang tak terbelakang lagi.

Hobby Nonton-nya

Beralih dari buku, Nadia juga punya hobby lain yaitu nonton film. Untuk acara TV atau VCD dia kelihatannya sudah nggak hobby lagi melihat film-film kartu produksi WB....kalau dulu aku sampai bosan banget menemani dia nonton VCD "Harry Potter" atau "The Fairies" atau "Bratz" tapi kini hobby-nya mulai bergeser melihat serial TV seperti "The Saddle Club", "M.I. High-Kisah TV ttg detektif remaja"....

Kisah-kisah dalam setiap film-film itu sering mempengaruhi daya imajinasi Nadia saat bermain.....kalau dulu karena terpengaruh film "HP", "The Fairies" maka dia sering banget minta dibelikan pernak-pernik yang berhubungan dengan dunia para peri seperti "pakaian balet", "sayap kupu-kupu", "tongkat ajaib"....ampun deh semuanya serba pink!!!

Kini dengan perubahan haluan tontonan-nya....maka pernak-pernik yang dia inginkan-pun berubah, kuda......kuda.....kuda.....kuda......sampai dia searching lagu-lagu Saddle Club di YouTube, nyari sendiri data Club Berkuda yang dia ingin ikuti dari soal biaya, lokasi[ sampai info detailnya [untuk yang ini nggak terturuti ya nak....], kalau lihat boneka kuda rasanya kalap pingin beli aja....kasihan sih....cuma entar aja deh di Indo soalnya barang yang mau diangkut ke Indo sudah audzubillah banyaknya....dan yang lebih ajaib lagi setiap hari dia menjadikan kursi satu-satunya di unit kami menjadi kuda tunggangan dia, di kasih bantalah buat saddle-nya, kain sprei-pun harus direlakan untuk menjadi penutup saddle-nya, jump-rope-nya diagunakan untuk menjadi tali kekang dan selalu diikat dimanapun [sebelnya kadang bikin kesandung orang yang jalan dan kadang harus rajin membuka ikatnya kalau kita mau pakai kursinya]....puih....belum lagi dia bikin acara lompat kuda setiap harinya....jadi pulang sekolah dia sudah bikin arena berkuda sendiri dengan membuat halang rintang di-mana-mana....berhubung nggak ada kuda beneranya jadi dia lari sambil lompat-lompat sendiri.....bagus kali ya buat olah raga sore.......benar-benar nggak ada capeknya. Untung unit kami termasuk luas....jadi bebas deh dia lari dari satu ruangan ke ruangan yang lain.....:-D

Nah acara pretender lainnya terpengaruh sama film M.I. High....ini kisah detektif remaja yang berusaha menyelamatkan dunia dengan teknologi yang kayaknya kalau pas jaman kecil-ku setara dengan "Mission Impossible"......Nah kalau keinginan ini yang sedang kambuh maka lemari pakaian bakal jadi sasaran.....dia akan mencari semua jaket bapak atau ibunya yang berwarna hitam....biar kedodoran yang penting hitam. Ditambah dengan kaos panjang hitam dan celana hitamnya dia akan beraksi dengan segala "gadget" yang dia buat sendiri.......dari telepon gengam yang udah rusak, kertas-kertas berisi nama-nama sandi, pensil yang digunakan sebagai pemancar....dan entah apalagi yang bergatungan di tali pinggang kamar mandi-nya. Kadang aku sampai ketawa sendiri melihat kesibukannya.......dan anehnya dia enjoy banget dengan imajinasinya.

Dari setiap imajinasinya aku melihat dia selalu memilih menjadi tokoh yang baik....meniru tindakan tokoh idolanya yang mencintai kudanya dan selalu menjaga persahabatan seperti dalam film TSC atau menjadi tokoh pembela kebenaran dalam film M.I. High. Dia juga selalu bilang "Why is she/he so mean, mom?" kalau melihat perbuatan pemain antagonis-nya. Paling tidak dia sudah belajar untuk membedakan mana tindakan yang baik dan mana yang tidak.........

Walau masih sering juga timbul rasa was-was akibat efek negatif dari film yang ditontonnya....tapi sampai saat ini kami belum memutuskan untuk menstop secara total hobbynya yang satu ini. Karena sampai saat ini aku masih melihat dia masih mampu membedakan tontonan yang boleh dia tonton atau tidak berdasarkan label-label standar yang ditentukan oleh pemerintah OZ. Seperti di bawah ini :

TV Classification System for Australia

Exempt From Classification
The “E” rating indicates material that is exempt from classification.
For General Exhibition
The G rating indicates material that is suitable for all ages. Violence must “have a low threat and be justified by context”, sexual activity, nudity and drug use may only be “very discreetly implied”, and coarse language must be “very mild and infrequent”.
Parental Guidance Recommended For Young Viewers
The PG rating recommends parental guidance for young viewers. It is more relaxed in all categories. Violence should be mild and infrequent, and drug use and nudity should be justified by context. Coarse language must be mild and justified by context. This category allows the use of words such as "shit" and "bitch".
Recommended For Mature Audiences
The M rating is recommended for mature but relatively young audiences. Language is moderate in impact, allowing the use of words such as 'fuck,' but "aggressive or strong coarse language" should be infrequent, and sex may be moderately implied. Sexual violence must be limited. Drug use can be depicted in context. This is the highest unrestricted rating.
Suitable For Mature Audiences Only
The MA15+ rating is restricted to those 15 and over meaning those under 15 cannot legally view the film without being accompanied by a parent or legal guardian. It may contain strong bloody violence if justified by context, strong implication of sexual activity, and strong impact coarse language (though “very coarse language” should be infrequent), and “strong themes”.

Resouce : wikipedia

Thursday, June 4, 2009

Mencoba Memaknai Bekerja adalah Ibadah

Aku merenung sesaat mencoba mengevalusai makna hidup bagiku sampai saat ini. Dan aku tiba-tiba teringat salah satu artikel yang membuat kesan di hatiku. Kucari-cari di file yang masih tersimpan. Alhamdulillah ternyata masih ada.....dan aku ingin mempostingkan artikel ini sebagai penginggat dan penambah motivasi-ku dalam mencari keridoan-Mu


Mencari Tuhan Di Penggorengan Pisang Raja
by Cahyo Pramono (Pengamat & Praktisi Manajemen)

Sore hari terasa lezat jika disisipi beberapa potong pisang goreng dan teh manis hangat. Setelah lelah berdiri beberapa jam menyampaikan materi pelatihan, laju mobil saya bergerak ke warung gorengan yang tidak jauh dari komplek perhotelan mentereng di negeri ini. Kaca mata bisnis saya selalu saja senang memperhatikan geliat orang-orang yang berani menolong diri sendiri dan keluarganya melalui usaha halal dalam bentuk apa pun.

Melihat warung ini, saya mencoba mengkalkulasikan kira-kira berapa besar nilai bisnisnya. Bagaimana pengelolaannya, bagaimana pemasarannya, teknik jual si pelayan dan berbagai hal-hal teoritis lainnya. Seorang paruh baya menyodorkan sepiring pisang goreng ke hadapan saya sambil tersenyum ramah dan berbasa-basi mempersilakan mencicipinya sekaligus menanyakan minuman apa yang saya minati. Pemilik wajah yang begitu teduh dan damai itu bernama Sudiro yang akhirnya saya tahu bahwa panggilan akrabnya Wak Diro. Menikmati pisang goreng terasa lebih hangat dengan obrolan ringan bersama Wak Diro.

Dalam guyonan yang mengalir saya tahu ternyata Wak Diro adalah perantau asal Kudus yang sudah 16 tahun menjual gorengan pisang. Dalam satu hari dia bisa menghabiskan satu tandan besar dan hasil penjualannya bisa menyekolahkan keempat anaknya hingga menjadi sarjana. Wak Diro rupanya jebolan fakultas teknik universitas negeri tertua di Yogyakarta, walau ia hanya bisa sampai semester lima.

Kenapa tidak bisnis yang lain Wak? Atau menjadi Pegawai Negeri? Tanya saya menyelidik. Belum sempat menjawab pertanyaan saya, ia menganggukkan badan tanda permisi kepada saya karena datang satu mobil Kijang Inova baru yang mendekat. Ternyata mobil itu dikemudikan oleh istrinya yang mengantarkan sesuatu. Fikiran saya berputar tak tentu. Tanpa sadar saya sedang menakar kantong orang tua ini. "Seorang penjual pisang goreng mampu menguliahkan keempat anaknya hingga sarjana dan kini di depan mata saya, si isteri datang dengan mobil baru yang tidak murah harganya".

Sekali lagi saya jarah lagi semua sudut warung kecil itu. Penataan dagangan lumayan menarik, tetapi tidak istimewa. Kualitas produknya berupa gorengan juga terasa sama seperti pisang goreng di tempat lain. Atmosfir warung juga sama seperti warung-warung lain, walau yang ini terlihat lebih bersih dan terjaga. Sarana promosi sangat sederhana, hanya tulisan Pisang Goreng Panas yang ditulis tangan dengan kuas biasa. Daftar harga tercetak di selembar kertas terlaminasi yang ditempel di dinding sebelah kiri. Ada dua orang pegawai yang membantu menggoreng, membuat minuman dan melayani pelanggan sekaligus. Tetapi jumlah pembelinya silih berganti, tidak sederas air pancuran, tetapi datang satu-satu seperti tiada henti. Tak lama kemudian istri Wak Diro pergi. Kata Wak Diro, isterinya harus mengantar beberapa kertas tisu ke lima cabangnya yang lain. Dan informasi itu membuat saya memilih untuk bertahan lebih lama demi mengetahui apa rahasia sukses bisnis ini.

Setelah melewati beberapa basa-basi, lalu ia bertanya kepada saya: "Mas, sampean apa percaya sama Gusti Allah?". Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, karena saya tidak bisa memperkirakan kemana arah pemikirannya. Lalu tanpa menunggu jawaban saya, Wak Diro menjelaskan dalam delapan tahun terakhir dia tidak lagi mencari uang semata, tapi mencari Tuhan. "Uang bagi saya hanyalah sekadar bonus atas pencarian dan pengabdian saya ke Gusti Allah." Seperti pengakuan kebanyakan manusia, dia meyakini hanya Tuhan yang sanggup mengarahkan dirinya kepada kondisi apa pun. "Mas, saya bukan jualan pisang goreng lho," aku Wak Diro, "Saya ini sedang membantu orang-orang agar bisa beribadah dengan baik".

Wow.. fikir saya, apakah penjual pisang goreng ini masih waras? "Saya ini senang membantu banyak orang dengan mengganjal perutnya agar ibadah shalat Ashar dan Maghribnya berjalan dengan baik, karena jam makan malam biasanya setelah Isya," terang Wak Diro. Saya mulai memahami apa maksud kalimat Wak Diro sebelumnya. "Uang bagi saya, hanyalah sekadar bonus atas pencarian dan pengabdian saya ke Gusti Allah". Kini saya faham, mengapa dia begitu ramah menyambut tamu-tamunya, kualitas gorengan tetap terjaga baik ukuran maupun takarannya dan ruangan kedai ini tetap terjaga kebersihannya. Jelas bukan karena sekadar mencari uang, tetapi Wak Diro sedang beribadah. Mencari keridhaan Tuhan. Seperti dijanjikan Allah ketika kita bersyukur, maka nikmat itu terus bertambah dan mengalir lancar.

Saya benar-benar terbayang betapa saya dan banyak sahabat saya yang kerja mati-matian siang-malam hanya sekadar mencari uang. Bayangan itu begitu asam terasa setelah mendengar pengakuan Wak Diro itu. Betapa Wak Diro sudah menemukan kunci dasar sukses bisnis. Dia tidak sekadar menjual jajanan, dia muncul dengan alasan yang lebih mulia. Pisang goreng hanya media mendapatkan ridha Sang Khalik. Semua bentuk kerja dan bisnis dikerjakannya dengan menghadirkan batin, tulus dan ikhlas.

"Bagian saya adalah mempermudah ibadah orang lain, bagian Gusti Allah menjaga saya mas, saya hanya pasrah dan memohon agar selalu dituntun Gusti Allah," aku Wak Diro.

"Apa pun langkah saya, saya percaya Gusti Allah akan menyelamatkan saya. Jika saya dibawa ke kubangan kebo sekali pun, saya tetap percaya kalau itu adalah kehendak Gusti Allah dengan maksud tertentu agar saya mendapatkan hikmah atas perjalanan itu".

Menyelesaikan pisang terakhir, saya bertanya, "Wak, apakah sampean tidak khawatir dengan kenaikan BBM?"

Dengan ringan Wak Diro menjawab, "Lha wong, saya sudah serahkan hidup saya ke Gusti Allah, kok mesti khawatir?"

Sambil mengulurkan uang kembalian ke saya, dia berujar: "Saya kan cuma kawulo, apakah pantes kalau saya ikut campur tangan ngatur kerjaan Kanjeng Gusti?"

Catatan Kaki :

Membaca artikel ini dengan bait-bait kalimat yang menusuk ulu hatiku.

"Uang bagi saya hanyalah sekadar bonus atas pencarian dan pengabdian saya ke Gusti Allah."
"Mas, saya bukan jualan pisang goreng lho. Saya ini sedang membantu orang-orang agar bisa beribadah dengan baik. Saya ini senang membantu banyak orang dengan mengganjal perutnya agar ibadah shalat Ashar dan Maghribnya berjalan dengan baik, karena jam makan malam biasanya setelah Isya,"

"Bagian saya adalah mempermudah ibadah orang lain, bagian Gusti Allah menjaga saya mas, saya hanya pasrah dan memohon agar selalu dituntun Gusti Allah,"

membuat-ku makin tercenung dan tak terasa air mata haru meleleh. Perlahan-lahan lintasan berbagai peristiwa muncul...

Dari setiap jenis pekerjaan yang kulakukan selama ini jujur dari hati nurani-ku orientasi utama adalah untuk mendapatkan penghasilan mencukupi kebutuhan keluarga. Walaupun selalu kutanamkan dalam diriku bahwa Bekerja adalah Ibadah, namun masih terasa ada ke-egoan-ku yang tumbuh saat memaknainya. Mencoba bertanya dalam diri....Benarkah hasil kerja yang kulakukan tidak hanya berorientasi untuk memakmurkan diriku sendiri & memakmurkan keluargaku dengan rezeki yang halal? Benarkah zakat yang kukeluar-kan dari setiap penghasilan-ku bukan hanya kumaknai menuntaskan kewajiban-ku terhadap orang lain?

Tertatih-tatih lagi kucoba menyadarkan diriku untuk memperbaiki niat dalam setiap perbuatan-ku. Lebih Memaknai "Bekerja adalah Ibadah...Not only hablum minallah tapi juga hablum minannas".


Bantu aku ya Allah untuk lebih memaknai hidupku
Selalu sadarkan aku ya Allah akan amalan-amalan sederhana namun berkenan di hati-Mu
Yang dapat menjadi penolong-ku di saat aku menghadap-Mu

Thursday, May 28, 2009

Master Class [Squid - Calamari - Octopus]

Apa Bedanya Squid - Calamari - Octopus? Jujur saja aku baru tahunya setelah nonton episode Master Class ini....Selama ini kupikir sama aja antara Squid, Calamari ataupun Octopus.....dan ternyata pemahaman-ku itu salah.....

Di episode 23-Master Class kali ini salah satunya ya membahas mengenai Squid atau cumi yang telah digunakan sebagai Core Ingredient dalam Pressure Test minggu ini. Baru kali ini aku nyadar apa sih bedanya kita nyebut the things itu Squid atau Calamari. Calamari sendiri sebenarnya adalah salah satu type dari Squid dan yang menjadi pembeda penamaan ternyata terletak pada panjang "wings atau sayapnya". Orang akan memberi nama "Squid" untuk squid yang panjang sayapnya hanya setengah badannya saja, sedangkan orang akan menyebut "Calamari"untuk squid yang panjang sayapnya adalah sepanjang tubuhnya. Nah kalau beda antara Squid/Calamari dengan Octopus yang jelas terletak pada anggota tubuhnya...kalau Squid punya 8 lengan dan 2 tentacles maka Octopus hanya memiliki 8 lengan saja tanpa tentakel.....[ini salah satu hasil ngamati saat belanja ke seafood stall di Central Market....^_^.]

Tambahan ilmu yang kudapat dari Chef-Gary....saat dimasak Squid akan mengalami proses Tender-Tough-Tender. Artinya kalau dia dimasak cepat sekitar 30 detik- 1 menit hasilnya akan squid akan lembut saat dimakan, sedangkan kalau terlalu lama maka dia akan jadi sedikit liat ketika dikunyah-istilahnya kayak karet, tapi jika dimasak lebih lama lagi sekitar 45 menit sampai 1 jam maka dia malah akan menjadi lunak lagi.

Nah karena aku punya persediaan cumi di refridge, ya ku coba aja resep yang dibuat oleh Gary Judulnya "Chilli and Fennel Squid". Saat nonton sih kelihatnnya mudah. Squid tinggal di bersihkan, dikerat dan dipotong-potong kotak, lalu panaskan pan dan tuang olive oil (jangan terlalu banyak), trus tambahkan garam lalu butter dan sedikit bubuk cabe, bolak-balik cepat sampai kelihatannya colouring dan angkat lalu hidangkan dengan mengucuri air jeruk lemon di atasnya.

Kucoba dan hasilnya .....ha 3X gagal total....ora enak tenan. Dipikir-pikir kenapa ya? mungkin karena ingredientnya yang nggak cocok dengan resep. Pertama Squid harus segar yaitu smell fishy, salty and sweat like a sea...sedangjan Squid-ku sudah 2 hari ngedon di refridge. Lalu aku juga lupa untuk mengeringkan dulu Squid-nya dengan Tissue Dapur untuk mengurangi kandungan airnya jadi ketika Squid dimasak.....yang terjadi nggak kayak di resep Gary yang hasilnya kering berminyak...hasilku malah penuh dengan air yang keluar dari Squid-nya....^_^. Lalu garam yang biasa dipakai sama Gary biasanya Sea Salt sedangkan aku cuma pakai Garam biasa. Butter yang kupakai bukan butter malahan mentega ya terang aja rasanya hampar....he...he...Udah deh maunya modifikasi tapi rasanya malahan amburadul. Duh gimana nih padahal suami sudah kelaparan. Akhirnya sambil jengkel kumasukkan aja saus sambal ABC, merica, daun bawang, seledri dan kutambahkan sedikit air tidak lupa juga gula sedikit. Udah eh malah jadi Cumi Asam Manis.....eh Mas dan Nadia malah suka (sampai Mas ngabisin kuah-nya). Yah alhamdulillah bukan kegagalan total hingga harus masuk tempat sampah deh......Next Time mungkin bisa dicoba lagi.

Sports Day - 02

9 May 2008

Hari ini bunda off dari kerja Nadia. Selain pergi ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan, hal yang paling bunda inginkan adalah ikut memberikan support dirimu di acara "Sport Day" di sekolahmu.

"Bunda sadar bahwa bunda hampir tidak punya waktu lagi untuk mengikuti perkembanganmu. Sejak Bunda bekerja full time maka praktis bunda hanya sempat memikirkan kebutuhan utamamu saja sayang. Seperti Memasakan makanmu tapi bunda nggak sempat menunggui makan pagi. Mencuci bajumu tapi tidak sempat melihatmu berdandan di waktu pagi. Merapikan mainanmu tapi nggak pernah sempat menemanimu bermain sampai puas.........kadang bunda sendiri berpikir "What kind of Bunda am I? Maafkan bunda sayang.......
Melihatmu menjerit riang ketika melihat bunda datang (walau terlambat). Membuat bunda berpikir betapa mungkin kamu rindu dan ingin sekali berbagi pengalaman dengan bunda. Dan betapa senangnya dirimu ketika melihat bunda memotret dirimu bersama kedua sahabat karibmu .....Nabila dan Putri."


Aussie people memang sangat mengilai olahraga. Dan sangat beruntung bahwa kegilaan olah raga mereka di dukung oleh pemerintah dengan memberikan fasilitas olah raga yang berlimpah di mana-mana. Lapangan-lapangan luas dengan pepohonan rindang di sekitarnya banyak berserakan di berbagai pelosok. Hampir semua sekolah memiliki lapangan olah raga rumput yang sangat luas. Coba bayangkan dengan sekolah-sekolah di Indonesia yang mungkin hanya memiliki lapangan seluas lapangan tennis dan sudah ditutupi oleh semen karena memudahkan perawatan --- karena bisa-bisa becek di musim hujan), dan tembok-tembok atau pagar yang tinggi yang memisahkan sekolah dengan dunia luar ---- yah kalau tidak suara bising kendaraan pasti menggangu anak-anak belajar -:).

Ini adalah The Second Sport Day-mu ya Nak. Dan kali ini dirimu sudah tidak lagi bersekolah di East Torrens namun sudah hijrah ke Belleveu High Primary School. Seperti biasa Team dibagi menjadi 4 warna : Red - Blue - Green dan Yellow. Dan Nadia kali ini berada di Yellow Team. Sudah sejak seminggu yang lalu dia minta dibelikan kaos berwarna kuning....maklum setelah diubek-ubek isi lemari ternyata baru tersadar bahwa dia hampir tidak punya sama sekali kaos kuning yang masih layak pakai......^_^. Kali ini-pun dia harus berpisah Team dengan Nabila di Red Team dan Putri di Blue Team dua orang sahabat dekatnya.

Kalau bicara mengenai outdoor activity seperti ini tentu saja pesan-pesan sponsor sudah jauh-jauh hari diberikan kepada ortu :


1. Hats.
Sebagai salah satu negara dengan prosentase penderita skin cancer yang cukup besar, maka alat yag satu ini seperti-nya hukumnya selalu wajib dipakai kalau beraktivitas di luar, walaupun mereka diijinkan untuk melepaskan sejenak ketika berkompetisi-lah iyalah kalau enggak bisa-bisa pelarinya sibuk ngejar topinya yang ketinggalan dan nggak masuk-masuk garis finis. Karena waktu di East Torrens Nadia sudah punya topi lebar maka ketika dia pindah ke BHPS dia minta bapaknya buat belikan dia topi kompetai [ini istilahku sendiri soalnya menginggatkan aku pada film-film perjuangan di jaman jepang berkuasa......:D]

2. Sunscreen
Ini pasti selalu terpakai selama Musim Panas. Nadia sering banget komentar begini kalau lagi makai SunScreennya, "I have dark skin Mom, so I don't have to use it much as the one who have a light skin"..... kali ini dia merasa bangga dengan kecoklatannya, padahal biasanya ribut banget dengan warna kulitnya yang sebenarnya membuat dia lebih exotic.


3. Hair Colour and Face Painting.
Murid-murid punya kesempatan emas buat mengecat wajah dan rambutnya di hari ini, tetapi harus dengan ijin ortu-nya dan dilakukan di rumah dan nggak boleh dibawa-bawa ke sekolah karena takutnya mereka pada iseng coret-coret temannya tanpa menyadari mungkin saja ada temannya yang alergi terhadap bahan-bahan tersebut.

4. Shoes
Harus pakai sepatu dan nggak boleh nyeker waktu lomba.....wah padahal ada anak-anak yang hobbynya nyeker karena terasa lebih ringan.


5. Drinks.
Walau disediakan beberapa drinking-tap di seputaran sekolah tetapi nggak ada yang dekat dengan lapangan olah raganya. Jadi ya...harus bawa....lucu dong kalau atlet nggak bawa minum paling enggak sebotol air.....


Acara-acara seperti ini pasti membutuhkan volunteer untuk jadi Marshall, jualan di Kantin Sekolah ataupun yang menyiapkan stall BBQ dan cake. Plus mereka sangat mengharapkan ortu untuk menyumbang makanan kecil yang dapat dijual untuk menambah dana sekolah.....good idea bukan....cuma karena sudah beberapa hari ini aku nggak enak badan aku jadi agak nggak semangat untuk jadi volunteer. Nah kalau nyumbang makanan sebenarnya sih bisa aja kita beli biskuit atau snack dari Wollies atau Coles untuk dijual....cuma nggak kepikiran karena kukira harus hasil masakan sendiri...Nah kalau ini mana sempat.


Karena aku harus ke dokter dulu di pagi hari jadi kami sudah telat banget ketika datang ke acara Sport Day Nadia kali ini. Datang-datang sudah acara Championship Sprints...dimana Nadia belum berkesempatan untuk mewakili Teamnya.....sedangkan acara sebelumnya karena baru masuk kelas 2 dan masih dalam program NAP maka cuma bisa ikut "Long Run" aja.....awalnya karena dia nggak dapat Pita Juara dia agak sedikit merajuk....kebiasaan buruk....maka tugas ortu nih buat nerangin ke dia....dan alhamdulillah dia bisa normal kembali dan menikmati sisa lomba yang dimainkan oleh anak-anak yang lebih besar serta bergabung dengan tim kebesarannya yaitu "Yellow Team" sambil sesekali ngikuti yel-yel yang sudah diapalin selama semingguan ini di rumah.....^_^.





Yellow is the best
We will beat the rest
Go Yellow [clap-clap]....Go Yellow [clap-clap]

Yellow is so cold
We will rule the school
Go Yellow [clap-clap]....Go Yellow [clap-clap]

If you can't hear us We'll shout louder
Make a scene so You'll be prouder
Go Yellow [clap-clap]....Go Yellow [clap-clap]

Yellow win win Sports Day
We'll make you shout hip hip Hooray
Go...............Yellow




Lomba-lomba lain yang masih digelar untuk kakak kelasnya adalah Tunnelball Spoke Relay, Corner Spry Spoke Relay, Over Under Relay, Zig Zag Relay, Side Pass Realy, Bob Spry Relay. Yang kemudian ditutup dengan Tug of War.....untuk yang ini nggak cuma student aja yang bertanding...pada akhir acara para teacher/staff menantang para parents buat bertanding....dan karena jumlah yang tidak seimbang [banyakan di parents-nya] ya tentu aja menang parents......^-^.



Untuk menentukan siapa Tim pemenang di setiap Sport Day enggak cuma ditentukan oleh anggota Tim siapa saja yang telah menjadi juara di setiap lomba, namun kekompakan, yel-yel dukungan tim plus manner dari anggota tim juga dinilai dan mendapat poin.

Nah dari semua poin dini akan dikalkulasi untuk menentukan siapa pemenangnya. Dan Jawara tahun ini adalah "Red Team".


Lah nih anak sudah males aja nonton dan teriak-teriak....trus malah klesotan di rumput sambil ngobrol sama Putri.....:D




Go Yellow....biar kalah yang penting sehat ya Nak.....dan beda Team bukan berarti harus bermusuhan khan...indahnya persahabatan.


Wednesday, May 27, 2009

Baling-Baling Bambu....eh Kertas

Pulang sekolah hari ini ada lagi yang baru dari kelas science-nya yaitu bikin baling-baling bambu.....eh baling-baling kertas deng.......emangnya Doraemon. Cara bikinnya nggak susah tapi bisa bikin Nadia senangnya minta ampun......dan rahasianya ternyata terletak pada benda kecil yang diseput clip....ya clip yang digunakan sebagai pemberat supaya baling-baling itu kalau dilempar ke atas akan turun dengan posisi tegak.....dan berputar....





Bahan :
** Kertas HVS yang agak tebalan dikit tapi nggak usah tebal-tebal
** Buat pola ukuran panjang 21 cm dan lebar 8 cm. Gunting menurut pola
** Lipat 2 sama besar dan untuk Bagian A dibagi 2 segi panjang yang sama besar, dan Bagian B dibuat 3 segi panjang yang 2 bagian pingir berukuran 2 x 10.5 cm. dan bagian tengahnya berukuran 3.5 x 10,5 cm
** Gunting Bagian A sehingga terbelah membentuk 2 segi panjang dan gunting bagian bawahnya sepanjang segi panjang kecil.
** Lipat Bagian B sehingga terbentuk persegi panjang tunggal.
** Sematkan clip. Dan baling-baling siap diluncurkan.....
It's fun Mom.....:-D

Tuesday, May 26, 2009

Puding Apukat

Punya apukat harus segera dimanfaatkan nih, kalau enggak bisa keburu rusak. Dan yang terbersit di kepala adalah bikin Juice Apukat. Cuma tantangannya adalah aku nggak punya blender dan persediaan evaporated chocolate milk. Mau diancurin trus dikasih gula aja kok rasanya kurang menantang ya.....lagian aku pinginnya sekalian bikin buat recess time Nadia besok di sekolah. Mikir dan mikir....akhirnya Aha!!! bikin Puding Apukat aja. Pasti Nadia senang.......akhirnya ngublek isi kulkas trus nyocokin sama resep di internet....nggak nyambung.....bahan yang tersedia nggak ada yang cocok dengan resep di internet. Yah bikin resep sendiri aja ya.


Puding Apukat

Bahan :
* Apukat
* Nangka
* Santan
* Susu cair
* Gula
* Agar-agar

Cara Membuat :
1. Apukat dihancurkan. Nangka dicincang kecil-kecil lalu campurkan ke dalam adonan apukat.
2. Tuang santan dan susu cair. Aduk rata lalu tambahkan gula (aku pakai gula yang sudah dicairkan dengan campuran rasa daun pandan)
3. Tuang bubuk agar-agar dan aduk sampai rata.
4. Jerang di api sedang sampai matang lalu tuang ke cetakan agar-agar. Masukkan kulkas dan biarkan dingin lalu siap untuk dihidangkan.....nyaem.

Scallop

Hari ini sudah sedikit lega karena makan pagi dan makan siang Nadia serta bapaknya terselesaikan. Sekarang mulai mikir apa yang akan kuhidangkan buat makan malam nanti ya. Untuk nabati-nya aku sudah bisa memutuskan bikin Salad Indo aja deh alias Pecel [sudah kebayang krius-krius sayuran yang segar]. Bener deh nih baby kayaknya bakal perempuan....soalnya maniak betul sama sayuran sekarang.......^-^.

Untuk buah mau mau bikin jus alpukat aja deh......cuma masalahnya aku nggak punya blender....apa di mixer aja ya.....jadi ingat mbak Petris. Dulu banget dia bercerita mengenai teori Blender dan Mixer, maklum dia khan Ahli Masak yang Mining Engineer....jadi teori memasaknya itu dia bawa juga dalam dunia mining-nya....cuma sayangnya aku nggak inget-inget banget apa yang dia terangkan saat itu....Maklum gaptek plus nggak doyan masak sih diriku.

OK kembali ke rencana dinner. Untuk hewani-nya apa ya? Giliran seafood hari ini dan pilihannya kalau nggak ikan, cumi atau scallop....karena cuma itu persediaannya. Mungkin aku milih scallop aja deh karena kalau kelamaan disimpen di frezzer bisa cepat rusak padahal dia paling mahal lagi harganya. Masak 1/4 kg sama dengan AUD $ 9 atau setara dengan Rp 65.000. Padahal 1/4 kg itu khan cuma sak uprit........Kalau bukan karena Nadia yang menghiba minta dibikinkan makanan ini [kebanyakan nonton acara memasak di TV] nggak bakal aku beli deh. Buat beli Ikan LJ aja bisa dapat 2 kg nduk. Katanya sih saking enaknya nih seafood dimasak simple aja pasti dijamin enak....Masakan simple OZ ya berarti simpe banget loh......cuma dikucuri jeruk, ditabur garam dan merica, digoreng pakai Olive Oil dan Butter....that's it.

Kalau udah ada rencana ya ngeblok bisa lanjut deh.

Kali ini yang ada hubungan-nya dengan scallop. Makhluk opo toh scallop itu? katanya dia termasuk bangsa seafood. Ya emang benar ternyata dia masih termasuk dalam golongan kerang-kerangan. Ternyata bentuknya seperti kerang ceper, cangkang atau shell bagian atasnya berwarna putih dan cangkang bagian bawahnya berwarna merah. Jika dibuka akan nampak seperti gambar di bawah. Bagian hitam yang ada di paling ujung adalah yang paling beracun [burung aja nggak mau makan]. Bagian-bagian yang ada di dalamnya akan dibuang selain "Adductor Muschle"-nya yang berwarna putih dan yang berwarna oranye. Inilah yang mempunyai nilai jual tertinggi. Dan di makan segar-pun OK....katanya....persis oyster aja....maklup.

Hasil akhirnya Nadia suka karena dicocol ke sambal bawang, sedangkan suami nggak terlalu doyan dan malah senang ngabisin pecelnya doang....:-D. Memang sih aslinya, suami ora doyan bangsa kerang-kerangan....nggak kayak diriku yang apapun bisa masuk perut....^_^.

Master Chef - Week 4

Ritme dari acara satu ini mulai nampak. Setiap hari Minggu kita disuguhi dengan episode Weekly Challenge - Mystery Box. Yang menang di ronde ini punya kesempatan untuk memilih Bahan Utama (The Core Ingredient) untuk ronde berikutnya. Keuntungan lainnya dia mendapatkan kesempatan pertama untuk memilih 10 bahan pendukung lainnya dalam waktu 5 menit. Sedangkan kontestan lainnya harus puas dengan waktu 2 menit saja.


3 kontestan dengan penilaian terbawah dalam ronde ke 2 ini, harus mengikuti The Preassure Test hari berikutnya[Senin] dan bagi yang kalah dia harus rela terelimimasi oleh The Judge. Sedangkan dari 3 kontestan terbaik di ronde ke 2 terpilih The Best Recipe yang akan memperoleh kesempatan untuk berhadapan dengan Professional Chef untuk membuat masakan yang sama dimana resepnya adalah resep andalan Sang Chef [Selasa]. Jika dia dapat mengalahkan nilai Chef tersebut maka dia mendapat kesempatan untuk langsung masuk ke babak final tanpa melewati babak eliminasi yang melelahkan.

Di hari Rabu, para kontestan akan dibagi menjadi 2 regu dimana setiap regu harus mempresentasikan menu masakan dengan kondisi yang berbeda-beda. Dari mengelola Restoran China, Membuat BBQ Seafood bagi special guest, sampai memasak hidangan bagi 3 kritikus masakan. Regu yang kalah harus siap mengeliminasi salah satu temannya pada hari berikutnya yaitu [Kamis]. Sedangkan bagi regu yang menang akan mendapatkan kesempatan untuk makan siang dan mendapatkan pelajaran dari para chef di resto-resto terkenal.

Dan penutup akhir pekan [Jum'at] kita akan disuguhi dengan acara MasterClass. Dimana 2 orang The Judge yang memang Chef Profesional--Gary Mehigan dan George Calombaris akan memperagakan berbagai teknik memasak dari bahan-bahan yang menjadi spesial ingredient sepanjang minggu itu.......lumayan nambah ilmu.

Sekilas melihat acara masak memasak di TV OZ....terbersit dalam pikiranku tentang kenapa masakan orang bule terkesan lebih simple ya daripada masakan Asia.....spesial Jawa....yang bumbu dapurnya kadang sampai aku sendiri aja nggak tahu bentuknya. Mungkin karena mentahnya aja bahan dasarnya sudah pada enak....seperti sayuran dan buah-buahan yang memang segar, krius, dan manis (ini pengalaman pribadi selama 2 thn di sini). Jadi Nadia dan bapaknya-pun lebih suka makan sayur-sayuran yang masih mentah daripada di olah....atau cuma direbus sebentar dengan bumbu minimalis seperti di garam dan merica aja......apa itu ya sebabnya orang bule2 ini pada doyan banget makan salad.....habis emang fresh sih.

Dan mengambil sedikit pelajaran dari budaya memasak di sini yang penting bagi mereka adalah gimana cara membuat sausnya......kadang sambil bercanda sama suami aku sering bilang sauce bagi orang sini mungkin sama dengan sambal korek, sambal tomat, sambal trasi bagi orang kita......harus mantap buat menambah kelezatan hidangan utamanya........^-^.


So membuka minggu ini, Mystery Box dibuka dan ternyata isinya adalah Ikan Snapper, Telur, Cabe Merah Besar, Kentang dan "Golden Ale" beer. Berbeda dengan minggu2 sebelumnya kali ini The Judge memilih 5 orang untuk dirasakan masakannya. Dan pemenangnya Mystery Box Challenge adalah Tom dengan resep "Lemon Snapper with Chili and Ginger" mengalahkan Sandra, Julie, Geny dan Andrew. Kalau lihat gaya tampilan masakan si Tom jadi keingat Gurame Goreng yang biasa ada di resto-resto....bahkan biasanya lebih cantik lagi penampilannya dengan dipisahnya daging dan tulangnnya. Nggak kalah deh kuliner Indonesia......:)




Tom mendapat keuntungan untuk masuk Patry pertama kali dan memilih Core Ingredient untuk Invention Test Challenge yang mengambil tema French. Dari 3 pilihan bahan utama....Gruyere Cheese, Sweet Shortcut Pastry dan Beef, Tom memilih Beef......dan hasilnya Tom, Sam dan Trevor harus menghadapi Preassure Test karena mereka termasuk The Bottoms, sedangkan Chris, Sandra dan Pooh termasuk dalam 3 The Best dengan Chris sebagai pemenangnya.

Hal yang mengharukan di sini adalah waktu lihat adegan kecewanya Sam saat The Judge- George mengomentari "Steak with red wine and mushroom sauce-nya" felt 'like a bit of a pub meal", sehingga ketika balik ke stationnya dia langsung membuang steaknya itu ke sampah....lalu keluar airmatanya saat George menghampiri dan berbicara padanya bahwa dia akan mengajari Sam how to make "Good Red Wine Sauce".

Lanjutan cerita hari ke 2 di minggu ke 4 nih [payah nih orientasi hariku.... lagi kabur]. Pressure Test yang harus diikuti oleh Sam, Trevor dan Tom kali ini adalah membuat bikin "Sticky Date Pudding with Butterscotch Sauce & Almond Praline" dalam waktu 1 jam. Dulu aku selalu mengira kalau yang disebut puding tuh ya agar-agar atau jelly....dan biasanya dimakan dingin-dingin.....ternyata salah besar. Pudding itu bisa juga hanget ya....wah ndeso banget....dan bentuknya nggak harus kenyel-kenyel malah sering terkesan seperti cake aja bagiku......^-^.

Problem-nya adalah bahwa mereka bertiga tidak menjadikan dessert sebagai spesialisasi mereka....Sam saja sampai tanya "What is that?"....sedangkan Trevor bahkan sampai ngomong " I never even eatten that's kind of stuff. The only dessert I ever eatten was ice cream"....sampai teman-temannya yang nonton pada ketawa semua. Mereka lalu boleh mencoba satu-satu buat merasakan taste dan texture dari makanan ajaib itu......he...he....

Selama masak kelihatannya Sam dan Tom lebih menguasai medan.....mereka lebih mudah menterjemahkan resep ke dalam action sedangkan Trevor kelihatan harus bolak-balik membaca resep untuk meyakinkan bahwa dia tidak miss sesuatu. Sam juga banyak mendapatkan bantuan advise dari Kate-sahabat dekatnya sang spesialis dessert. Kekeliruan selama proses memasak-pun dialami oleh mereka. Tom dengan membikin cairan gula praline yang kelihatannya nggak bakal cukup alias terlalu sedikit sehingga dia harus bikin lagi....Trevor salah pakai Brown Sugar yang seharusnya Caster Sugar waktu bikin praline jadi hasilnya coklat banget dan ya harus bikin lagi......sedangkan Sam harus menambah waktu oven buat puddingnya karena kelihatannya belum matang benar. Begitu mereka selesai masak saking gembiranya sampai Trevor teriak "I can bake!" kayaknya nasibnya sama deh dengan diriku yang juga paling nggak percaya diri kalau nge-bake sesuatu....hingga sampai sekarang nggak maju-maju.

Saat penjurian...komentar-pun pun tetap dialamatkan...Untuk Sam's Pudding, praline dianggap terlalu tebal dan saus-nya kurang gelap. Untuk Trevor's Pudding-nya agak berantakan karena dia mencukil-nya dari cetakan. Dan masakan yang paling mendekati sempurna adalah milik Tom. Dan hasilnya tidak ada satu-pun yang tereliminasi oleh juri. Wah betapa senangnya mereka. Ketika mereka kembali ke MasterChef house mereka mencoba mengibuli peserta lainnya dengan munculnya Trevor dan Tom untuk pertama kalinya hingga membuat Kate menangis karena kehilangan satu lagi sahabat selain Josh....tapi begitu Sam muncul lagsung dia berlari dan memeluk Sam. Semua kelihatan terkejut atas keputusan juri....ada yang girang dan ada yang kelihatan kurang senang....bahkan Chris sampai bilang "the invention test a bit ripped off [curang] that the three worst performer had been given a lifeline".....Wah makin seru nih.

Photos Resource : www.masterchef.com.au

Friday, May 22, 2009

Mr Mallee's Girls

20
Girly-nya Nadia terlihat dari berbagai sikap dia....dari yang suka dandan lebih dari ibunya....:), suka membaca buku-buku yang kesannya feminim seperti ballet, fairy....Mainannya pasti seputar boneka dan pretending to be mom, teacher, or tokoh cewek yang dikaguminya. Teman bermainannya juga kebanyakan dengan anak perempuan [mau sih mainan sama teman-teman lelakinya tetapi kebanyakan dia menganggap mereka jahil]....he...he.....Sampai-sampai yang dihafal di dalam kelas juga teman-teman perempuannya....Dia selalu menyebut clan-nya itu sebagai Mr Mallee's Girl. Dia juga suka banget merubah-ubah dandanan rambutnya....atau berganti-ganti baju untuk berperan [yang ini kadang menyebalkan karena baju-baju yang sudah diatur rapi di dalam almari harus rela diaduk-aduk lagi sama Nadia].

Thursday, May 21, 2009

Stimulus Plan Tax Bonus Payments

Sore ini asyik berdebat mengenai Tax Bonus Payments yang lagi seru-serunya dibicarakan di seputar dunia kerja orang-orang Indo. Masalah yang timbul adalah nggak semua orang kebagian cipratan rejeki yang sama dengan orang lain.....he...he...namanya juga rejeki ya khan tergantung yang ngasih.

Sampai saat ini-pun rekening bank-ku belum ketambahan jumlah yang cukup mengiurkan tersebut. sekitar AUD $ 900 kata teman-teman yang sudah mendapatkan. Nah sore ini ketika suami membaca koran lokal "Messenger Eastren Courier" ada satu kolom iklan pemberitahuan mengenai hal tersebut. Langsung deh kita coba-coba menganalisa mengapa si A dapat sedangkan kita sendiri nggak dapat....Nasib.....:)). Sampai-sampai aku juga menelpon Mbak Neli yang dulu bekerja di tempat yang sama denganku dan beliaunya sudah menerima Tax Bonus tersebut...."penasaran mbak?", katanya. "Iyalah....sebenarnya apa sih dasar perhitungannya? wong kondisinya hampir sama. Dan yang little bit nggak masuk akal adalah wong kita pembayaran pajaknya sudah dikembalikan semua kok waktu kita claim....kok sekarang pemerintah begitu baik hatinya bagi-bagi bonus sebesar itu......

Kenapa ya kok aku nggak eligible? Padahal syarat-nya sudah terpenuhi :
- be an Ausralian rsident for tax purposes.
- have a taxable income of $ 100,000 or less in the 2007-08 financial year
- have lodged your 2007-2008 tax return, and
- paid tax in 2007-2008

tambahan lagi aku eligible jika:
- your 2007-2008 taxable income does not exceed $ 100,000
- your adjusted tax liability for 2007-2008 is greater than zero (that is, you paid tax)
- you lodge your 2007 -2008 tax return by 30 June 2009 or by the deferred date granted to you by the Tax Office, and
- you were an Australian Resident for tax purposes during the 2007-2008 financial year.

Nah nyoba-nyoba ngecek ke Australian Tax Department nggak nyambung-nyambung....antri-nya panjang...ya udah deh malas lagi ngurusnya

Wednesday, May 20, 2009

Kangaroo Island - Day 01

Wisata ke Kangaroo Island atau yang biasa disingkat KI ternyata sangat berkesan juga. Walaupun pada awalnya aku sedikit ragu mengenai jadi tidaknya kita berangkat menginggat kelihatannya para panitia yang ditunjuk kurang begitu siap plus ditambah ramalan cuaca yang kelihatannya bakal kurang bersahabat di minggu-minggu itu. Maklum sudah mendekati Winter.

Pagi ini kami sudah siap tempur menerjang dinginnya pagi. Nadia malah sudah 3 hari sebelumnya siap dengan tas dan pernak-perniknya....benar nih anak kalau sudah mau diajak pergi pasti deh paling siap duluan jauh-jauh hari, nggak cuma kalau pergi bahkan kalau mau diundang acara ultah temannya aja sudah sejak hari pertama undangan datang dia sudah ribut menyiapkan kartu bikinan-nya sendiri, baju yang akan dipakai [mungkin biar kalau hari H-nya baju itu nggak lagi pas di laundry emaknya kali ya], plus hampir setiap hari menginggatkan untuk membeli hadiah buat yang Ultah....kadang sangat annoying banget, tapi well prepare lah nih anak....beda jauh ama emaknya yang kalau enggak mepet belum mau bergerak.......^-^.

Back to cerita semula. Pagi ini sebenarnya masih terasa capek juga karena kemarin sampai malam kami masih nonton Laskar Pelangi....begitu nyampe' rumah harus siap-siap ransum yang akan dibawa selama 3 hari di sana [maklum khan nggak gampang cari makanan halal di sana, plus nggak ada satu orang peserta-pun yang bersedia untuk mengemban tugas jadi tukang masak]. Jadi tiap orang harus bawa perbekalannya sendiri-sendiri. Untung mas masih mau bantu untuk menyiapkan baju-baju yang mau dipakainya. Simple sih cuma satu tas travel untuk kita berdua plus 2 tas ransum makanan serta tas pink Nadia yang dengan setia dibawa sendiri oleh pemiliknya. Sebelum berangkat foto dulu sama si Possy...kelihatan segar karena sudah disuap makan pagi dulu. Alhamdulillah punya anak yang juga gampang banget diajak merubah-ubah jadwal bangun-nya....nggak ada rewel tapi wajah ceria, malah masih sempat ngurusin bekal kaos kaki emaknya [duh perhatian banget nih anak].

Nggak berapa lama Taxi yang menjemput kami sudah datang....Karena tempat ngumpulnya di kota jadi setiap orang harus mengusahakan sendiri transport untuk pergi ke sana. Dan karena nggak mungkin nitipin mobil di parkiran Bus Station [bisa mabok kena charge-nya] plus bis yang tiada satupun beroperasi pada jam 5:30...akhirnya ya harus rela untuk memanggil abang taxi tersayang.

Nyampe' di Bus Station, ternyata kita bukan orang yang pertama datang...sudah pada banyak yang ngumpul ada Mbak Vivien, Mbak Liza, Nuze, Alphi plus keluarga Mbak Ikha-Mas Masykur. Nggak berapa lama menyusul keluarga Mbak Hasti-Mas Yaser dengan gadis cantiknya Azizah...lalu keluarga Mbak Yayan...dan yang terakhir rombongan si ketua regu Erna dan Reni adiknya serta keluarga Mbak Afrida-Mas Fahmi. Lalu langsung kita menuju counter keberangkatan dan mendaftarkan nama kita masing-masing.

Dalam bis-pun kita masih tetap ramai, padahal masih pagi banget....sampai supir yang merangkap kondektur-nya harus 3 X mangulang menghitung jumlah kita. Pusing ya pak....:-). Mungkin diantara para penumpang ada yang mengerutu karena kehebohan kita kali....yah mohon dimaafkan saja ya. Dalam perjalanan pak driver ternyata merangkap juga sebagai pemandu kita yang sesekali menjelaskan lokasi dimana kita berada. Dalam perjalanan menuju pelabuhan dimana Ferry kita sudah setia menunggu, kami sempat ketemu dengan Wind-Farm...sempat mencoba mengabadikannya namun karena cuaca masih mendung yah jadi kurang indah hasilnya.