Tuesday, December 31, 2019
Keheningan Yang Mencurigakan........bener toh !!!! Air di botol plastik sudah membanjiri lantai dan tas serta kertas2 pada kuyub.....Bocah kok ono ae polah-e
# Jodoh? Akhlaknya Diprioritaskan daripada Ilmu Agamanya?
Ingat! “ilmu agamanya” lho, bukan “agamanya”. Karena agama sesoerang itu mencakup ilmu, akhlak dan amalnya.
Kenapa sih? Bukannya ilmu agama, kan mantap tuh, apalagi ustadz dan orang yang punya ilmu agama
Memang patokan utama memilih dan tidak ada tawar-menawar lagi adalah:
AGAMA dan AKHLAK
Tetapi kalau bicara memilih jodoh, cenderung dan prioritas melihat bagaimana akhlaknya sesama manusia dan makhluk lainnya, akhlak nan mulia, memudahkan orang lain, menjadi teman disaat susah, banyak orang yang senang dengan mulianya akhlaknya
Kenapa?
1. Karena akhlak adalah cerminan.keimanan seseorang. Jika akhlaknya baik itulah cerminan imannya dan keikhlasannya, insyaAllah baik. Walaupun mungkin ilmu agamanya tidak banyak sekali
Sebagaimana hadits:
أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا
“Mukmin yang paling sempurna Imannya adalah yang paling baik akhlaknya”
(HR At-Thirmidzi no 1162, As-Shahihah no 284)
2. Ilmu agama tinggi belum tentu imannya bagus.
(Tetapi harus husnudzan bahwa ilmu agama dengan niat yang ikhlas akan membawa kepada akhlak yang baik)
Misalnya ada ustadz, tapi akhlaknya kurang baik. Senior dalam ilmu agama tetapi sombong dan merasa tinggi (ingat, ini sangat sedikit)
3. Di zaman sekarang ini, ilmu sangat mudah didapat. Atau “terlihat/terkesan” berilmu cukup mudah (apalagi di medsos)
ada google, modal copas, telpon minta fatwa dengan cepat.
Sehingga sekedar testimoni tentang “ilmu agamanya” saja kurang cukup. Maksudnya jangan terbuai dan terlena dahulu dengan testimoni ilmu agamanya
“Ustadz”, “lulusan universitas Islam ternama”, “bahasa arab dan hapalan bagus”, “Ustadz dunia maya”
Tetapi carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang akhlaknya dan muamalah dengan sesama makhluk.
Ingat! dalam kehidupan rumah tangga nanti, kemuliaan akhlak sangat penting (silahkan tanya deh ke mereka yang sudah berumah tangga). Rumah tangga itu susah dan senang. Saat-saat senang dan aman, semua bisa jadi teman yang baik, tetapi belum tentu di saat susah
Bagaimama mencari info tentang akhlaknya?
1. Tanya kepada keluarga dan teman dekatnya yang sudah lama bergaul
Bukan dengan pacaran/ujicoba. Mohon maaf karena pacaran itu yang ditampilkan baik-baiknya aja,Setia dan romantis padahal ada maunua, ketemunya pas cantik dan gantengnya. Padahal…
2.Tanyakan kepada teman-teman di daerah asalnya.
Karena seseorang itu bisa jadi berubah sikapnya di lingkungan baru/perantauan. Di daerah orang gak berani macam-macam dan neko-neko. Tetapi di daerah (kekuasaan) sendiri bisa jadi.. (ini hati-hati dan cek-ricek, bukan su’udzan)
3.Tanyakan kepada teman yang mungkin satu rumah/kontrakan/kos dengannya
Karena “rumah adalah aurat” disitu kelemahan dan kekurangan terlihat.
Sedangkan dalam urusan jodoh. Nabi shallallaahu alaihi wa sallam memerintahkan harus memberikan informasi yang seimbang dan terbuka kelebihan dan kekurangannya.
4. Jika dia seorang aktifis atau ikut di organisasi tertentu (termasuk.kantor tempat bekerja), anda bisa.tanyakan beberapa teman kantor dan bosnya.
Karena organisasi terkadang komplek, rumit dan butuh “otak yang dingin” menyelesaikan dan menghadapi masalah. Itu bisa menjadi cerminan awal mengarungi bahtera rumah tangga
Sebaiknya jangan juga terpaku kaku dengan testimoni ustadz -gurunya- tentang ilmu agamanya. apalagi ustadz tersebut jarang bergaul dan hanya ketemu di majelis ilmu. Di majelis ilmu insyaAllah akhlaknya terlihat baik semua
Kami yakin, anda lebih tahu bagaimana cara mencari informasi yang tepat dan akurat tentang akhlaknya
Tetapi ingat, jangan sampai kita su’udzan dengan mereka yang berilmu agama. Dalam masalah jodoh (apalagi bagi wanita) perlu cek dan ricek.
Kami menulis hal ini karena memang ada kejadiannya (ingat, sedikit). Ternyata ilmu agama tidak sesuai dengan amalnya, akhlaknya tidak “segarang” dan “setenar” di medsos.
Bagi comblang (pahala mencomblang yang sesuai syariat besar lho) yang memperantarai, sebaiknya jangan menjadi comblang atau merekomendasikan/menawarkan hanya karena tahu ilmu agamanya saja.
misalnya ustadz lulusan universitas ternama, langsung ditawarkan.ke sana ke sini, padahal dia kurang tahu tentang akhlaknya atau bahkan tidak kenal.
jika iya ingin menawarkan, maka bantulah dengan mencarikan info tentang akhlak dan agamanya
Prinsip comblang: sebaiknya jangan jika tidak kenal (anjuran lho)
Mohon maaf, kami share ini berdasarkan beberapa pengalaman (bukan pengalaman pribadi hehe) semoga bisa menjadi informasi bagi kita semua.
Semoga Allah membaguskan akhlak kita dan kaum muslimin. Semoga Allah memudahkan jodoh bagi mereka yang tengah harap-menanti
@Pesawat Sriwijaya Air Jogja-Makasar
Penyusun: Raehanul Bahraen
(KABID Kemuslimahan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari -YPIA- Yogyakarta masa 2013-2015)
__
Telegram (klik): bit.ly/muslimafiyah
LINE (klik): bit.ly/LINE-Raehanul
Broadcast WA muslimafiyah: +62895384942337
(Simpan nomornya, Kirim Pesan via WA ا
[Nama Lengkap-Kota]
(Direkap tiap hari Ahad)
Ingat! “ilmu agamanya” lho, bukan “agamanya”. Karena agama sesoerang itu mencakup ilmu, akhlak dan amalnya.
Kenapa sih? Bukannya ilmu agama, kan mantap tuh, apalagi ustadz dan orang yang punya ilmu agama
Memang patokan utama memilih dan tidak ada tawar-menawar lagi adalah:
AGAMA dan AKHLAK
Tetapi kalau bicara memilih jodoh, cenderung dan prioritas melihat bagaimana akhlaknya sesama manusia dan makhluk lainnya, akhlak nan mulia, memudahkan orang lain, menjadi teman disaat susah, banyak orang yang senang dengan mulianya akhlaknya
Kenapa?
1. Karena akhlak adalah cerminan.keimanan seseorang. Jika akhlaknya baik itulah cerminan imannya dan keikhlasannya, insyaAllah baik. Walaupun mungkin ilmu agamanya tidak banyak sekali
Sebagaimana hadits:
أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا
“Mukmin yang paling sempurna Imannya adalah yang paling baik akhlaknya”
(HR At-Thirmidzi no 1162, As-Shahihah no 284)
2. Ilmu agama tinggi belum tentu imannya bagus.
(Tetapi harus husnudzan bahwa ilmu agama dengan niat yang ikhlas akan membawa kepada akhlak yang baik)
Misalnya ada ustadz, tapi akhlaknya kurang baik. Senior dalam ilmu agama tetapi sombong dan merasa tinggi (ingat, ini sangat sedikit)
3. Di zaman sekarang ini, ilmu sangat mudah didapat. Atau “terlihat/terkesan” berilmu cukup mudah (apalagi di medsos)
ada google, modal copas, telpon minta fatwa dengan cepat.
Sehingga sekedar testimoni tentang “ilmu agamanya” saja kurang cukup. Maksudnya jangan terbuai dan terlena dahulu dengan testimoni ilmu agamanya
“Ustadz”, “lulusan universitas Islam ternama”, “bahasa arab dan hapalan bagus”, “Ustadz dunia maya”
Tetapi carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang akhlaknya dan muamalah dengan sesama makhluk.
Ingat! dalam kehidupan rumah tangga nanti, kemuliaan akhlak sangat penting (silahkan tanya deh ke mereka yang sudah berumah tangga). Rumah tangga itu susah dan senang. Saat-saat senang dan aman, semua bisa jadi teman yang baik, tetapi belum tentu di saat susah
Bagaimama mencari info tentang akhlaknya?
1. Tanya kepada keluarga dan teman dekatnya yang sudah lama bergaul
Bukan dengan pacaran/ujicoba. Mohon maaf karena pacaran itu yang ditampilkan baik-baiknya aja,Setia dan romantis padahal ada maunua, ketemunya pas cantik dan gantengnya. Padahal…
2.Tanyakan kepada teman-teman di daerah asalnya.
Karena seseorang itu bisa jadi berubah sikapnya di lingkungan baru/perantauan. Di daerah orang gak berani macam-macam dan neko-neko. Tetapi di daerah (kekuasaan) sendiri bisa jadi.. (ini hati-hati dan cek-ricek, bukan su’udzan)
3.Tanyakan kepada teman yang mungkin satu rumah/kontrakan/kos dengannya
Karena “rumah adalah aurat” disitu kelemahan dan kekurangan terlihat.
Sedangkan dalam urusan jodoh. Nabi shallallaahu alaihi wa sallam memerintahkan harus memberikan informasi yang seimbang dan terbuka kelebihan dan kekurangannya.
4. Jika dia seorang aktifis atau ikut di organisasi tertentu (termasuk.kantor tempat bekerja), anda bisa.tanyakan beberapa teman kantor dan bosnya.
Karena organisasi terkadang komplek, rumit dan butuh “otak yang dingin” menyelesaikan dan menghadapi masalah. Itu bisa menjadi cerminan awal mengarungi bahtera rumah tangga
Sebaiknya jangan juga terpaku kaku dengan testimoni ustadz -gurunya- tentang ilmu agamanya. apalagi ustadz tersebut jarang bergaul dan hanya ketemu di majelis ilmu. Di majelis ilmu insyaAllah akhlaknya terlihat baik semua
Kami yakin, anda lebih tahu bagaimana cara mencari informasi yang tepat dan akurat tentang akhlaknya
Tetapi ingat, jangan sampai kita su’udzan dengan mereka yang berilmu agama. Dalam masalah jodoh (apalagi bagi wanita) perlu cek dan ricek.
Kami menulis hal ini karena memang ada kejadiannya (ingat, sedikit). Ternyata ilmu agama tidak sesuai dengan amalnya, akhlaknya tidak “segarang” dan “setenar” di medsos.
Bagi comblang (pahala mencomblang yang sesuai syariat besar lho) yang memperantarai, sebaiknya jangan menjadi comblang atau merekomendasikan/menawarkan hanya karena tahu ilmu agamanya saja.
misalnya ustadz lulusan universitas ternama, langsung ditawarkan.ke sana ke sini, padahal dia kurang tahu tentang akhlaknya atau bahkan tidak kenal.
jika iya ingin menawarkan, maka bantulah dengan mencarikan info tentang akhlak dan agamanya
Prinsip comblang: sebaiknya jangan jika tidak kenal (anjuran lho)
Mohon maaf, kami share ini berdasarkan beberapa pengalaman (bukan pengalaman pribadi hehe) semoga bisa menjadi informasi bagi kita semua.
Semoga Allah membaguskan akhlak kita dan kaum muslimin. Semoga Allah memudahkan jodoh bagi mereka yang tengah harap-menanti
@Pesawat Sriwijaya Air Jogja-Makasar
Penyusun: Raehanul Bahraen
(KABID Kemuslimahan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari -YPIA- Yogyakarta masa 2013-2015)
__
Telegram (klik): bit.ly/muslimafiyah
LINE (klik): bit.ly/LINE-Raehanul
Broadcast WA muslimafiyah: +62895384942337
(Simpan nomornya, Kirim Pesan via WA ا
[Nama Lengkap-Kota]
(Direkap tiap hari Ahad)
Kompor atau TV
(Episode - bertahun lalu saat sedang bikin dapur rumah baru)
Emak sejak dulu bercita-cita punya kompor seperti punya mbah uti. Yang stove sama oven nyambung jadi satu. Sudah lihat-lihat ke beberapa toko elektronik. Ternyata yang diinginkan harganya masih bikin senyum-senyum sendiri.
Demi menentamkan hati, maka kubilang ke Kangmas suami. "Ah beli kompor tanam saja, lebih terjangkau. Lagian aku khan bukan orang yang hobi masak-memasak. Belum tentu juga kalau ada oven aku bakal sering masak makanan jenis gitu. Yang ada malah aku harus rajin membersihkannya saja karena ketumpahan minyak". ini jelas alasan highly effective moms.....wkwkwk
Dan apa jawaban Kangmas saat itu. "Kayaknya mendingan mama tak belikan TV baru saja ya. Khan mama lebih hobi nonton Master Chef daripada masak. Biar lebih nyaman nontonnya.....hehehe"
Iku nyindir opo nyemoni yo....hahaha
Dan beberapa hari lalu ucapan selamat meluncur dari Kangmas.
"Selamat ya ma, bisa jadi juara 1. Nggak sia-sia hobi nonton Master Chef.....hahaha"
Dan aku cuma bisa tergelak juga.
Lumayan juga pernah juara di kompetisi lomba potong dadu buah. Sangat perlu digaris bawahi tebal-tebal. Lomba potong dadu buah ya....bukan masak-memasak. Jadi jangan bayangkan ada keterlibatan meracik bumbu di dalamnya.
Tapi Kangmas masih juga membesarkan hati dengan mengatakan "memotong dengan kecepatan tinggi dan rapi juga butuh keahlian loh ma."
Tambah ngakak aku. Ra popo disemoni maneh....hahaha
Mungkin ada hikmahnya juga bahwa setiap di suruh bantu-bantu di dapur, dimanapun dan acara apapun, maka pekerjaan yang diamanahkan padaku pastilah cuma seputar kupas dan rajang.....hahaha.
Tapi untunglah anak dan suami bisa berthan selama ini. Malah Naila kecilku adalah pengagum berat masakanku. Selepas aku masak. Dia sering sekali bilang...."ehmmm harum baunya ma, ini pasti enak.".
Indikator sukses memasakku adalah piring Naila licin tandas atau nambah. Tapi kalau gagal maka tanpa komen dia akan tinggalkan lauk yang hanya dicuil-cuil di piringnya. Begitu menjaga perasaannya dia pada mamanya yang fakir ilmu memasaknya ini.......hahaha
Photo : by Kangmas
Transmart Solo
31 Desember 2018
(Episode - bertahun lalu saat sedang bikin dapur rumah baru)
Emak sejak dulu bercita-cita punya kompor seperti punya mbah uti. Yang stove sama oven nyambung jadi satu. Sudah lihat-lihat ke beberapa toko elektronik. Ternyata yang diinginkan harganya masih bikin senyum-senyum sendiri.
Demi menentamkan hati, maka kubilang ke Kangmas suami. "Ah beli kompor tanam saja, lebih terjangkau. Lagian aku khan bukan orang yang hobi masak-memasak. Belum tentu juga kalau ada oven aku bakal sering masak makanan jenis gitu. Yang ada malah aku harus rajin membersihkannya saja karena ketumpahan minyak". ini jelas alasan highly effective moms.....wkwkwk
Dan apa jawaban Kangmas saat itu. "Kayaknya mendingan mama tak belikan TV baru saja ya. Khan mama lebih hobi nonton Master Chef daripada masak. Biar lebih nyaman nontonnya.....hehehe"
Iku nyindir opo nyemoni yo....hahaha
Dan beberapa hari lalu ucapan selamat meluncur dari Kangmas.
"Selamat ya ma, bisa jadi juara 1. Nggak sia-sia hobi nonton Master Chef.....hahaha"
Dan aku cuma bisa tergelak juga.
Lumayan juga pernah juara di kompetisi lomba potong dadu buah. Sangat perlu digaris bawahi tebal-tebal. Lomba potong dadu buah ya....bukan masak-memasak. Jadi jangan bayangkan ada keterlibatan meracik bumbu di dalamnya.
Tapi Kangmas masih juga membesarkan hati dengan mengatakan "memotong dengan kecepatan tinggi dan rapi juga butuh keahlian loh ma."
Tambah ngakak aku. Ra popo disemoni maneh....hahaha
Mungkin ada hikmahnya juga bahwa setiap di suruh bantu-bantu di dapur, dimanapun dan acara apapun, maka pekerjaan yang diamanahkan padaku pastilah cuma seputar kupas dan rajang.....hahaha.
Tapi untunglah anak dan suami bisa berthan selama ini. Malah Naila kecilku adalah pengagum berat masakanku. Selepas aku masak. Dia sering sekali bilang...."ehmmm harum baunya ma, ini pasti enak.".
Indikator sukses memasakku adalah piring Naila licin tandas atau nambah. Tapi kalau gagal maka tanpa komen dia akan tinggalkan lauk yang hanya dicuil-cuil di piringnya. Begitu menjaga perasaannya dia pada mamanya yang fakir ilmu memasaknya ini.......hahaha
Photo : by Kangmas
Transmart Solo
31 Desember 2018
Finally selama 1 bulan ini saya akhirnya menemukan cara tidur Deep Sleep.
Dan ini sangat membantu saya tetep sholat malam walau saya tidur jam 12 malam.
Apa itu?
Pernah gag temen2 tidur selama 6-8 jam tapi bangun malah badan terasa capek?
Tidur adalah aktivitas sepele, tapi sesungguhnya aktivitas ini sangat penting sekali.
Tidur itu bukan soal kuantitas, tapi pada kualitasnya.
Selama 1 bulan ini setiap malam saya hanya tidur 2-3 jam sehari. Bangun sebelum shubuh dan tidur tidur lagi. Kebayang gimana capeknya?
Tapi ternyata enggak capek. Malah badan jadi enakeun. Karena saya bener2 tidur deep sleep.
Saya tau tidur deep sleep ini dari coach Armala. Tadinya heran, masak sih?
Setelah browsing2 ternyata bener. Ada 3 tahapan ketika kita tidur.
Light sleep. Tahapan kita baru aja tertidur.
Deep sleep. Tahapan kita bener2 tidur. Nyenyak pules. Dan itu berlangsung selama 2 jam.
Rem sleep. Tahapan dimana kita tidur tapi bermimpi. Nah rata2 orang biasanya mengalami rem sleep. Akhirnya membuat badan cepat capek walaupun tidur selama 8 jam.
Kok bisa saya menemukan cara tidur Deep Sleep?
Nahh inilah tahapan yang saya siapkan sebelum tidur
1. Berwudhu sebelum tidur.
2. Sholat witir 3 rakaat sebelum tidur.
3. Tidak bermain HP lagi. Bener2 diletakkan
4. Sebelum baca doa tidur. Baca Alfatihah, Al ikhlas, Al Falaq, Annas, Ayat kursi. Lalu doa mau tidur.
5. Berdoa minta ampun sama Allah karena seharian banyak khilaf dan salah. Cara ini dipraktekan Bilal bin Rabbah.
6. Minum air putih 1 gelas
Alhamdulillah setelah membiasakan aktivitas sebelum tidur. Saya tidak bermimpi lagi. Bener2 tidurnya pulas. Tidur 2-3 jam cukup.
Dan alarm tubuh saya otomatis mensetting tubuh saya bangun sebelum shubuh. Alhamdulillah ala kulli hal.
Semua ini terjadi atas izin Allah. Tapi tetep manusia harus ikhtiar dlu. Mohon bener2 sama Allah agar Allah mau bertemu di sepertiga malam terakhir kita.
Tips nya cukup sederhana. Tapi jika dibiasakan InshaAllah jadi tidur yang berkualitas.
Semangat sholat malam mak. Sholat malam itu kebiasaan orang orang sholeh.
Dan seorang ibu sebaiknya sholat malam. Agar setelah sholat malam kita bisa memegang dada anak kita, lalu berdoa untuknya.
Doa seorang ibu ma'bul.
Pegang dada anak kita. Baca Alfatihah, Ayat Kursi, Qs Al Insyiroh dan Al Qadr.
Kata ustadz saya, ini adalah cara agar anak kita tidak diganggu makhluk ghoib. Dan agar di masa depan anak anak kita terhindar dari dosa zina.
Bismillah kita bisa 💪
Mari terus berdoa yang baik baik. Gunakan keistimewaan doa seorang ibu untuk mendoakan anak anaknya 😇
Semoga bermanfaat
Tri Widayanti
Dan ini sangat membantu saya tetep sholat malam walau saya tidur jam 12 malam.
Apa itu?
Pernah gag temen2 tidur selama 6-8 jam tapi bangun malah badan terasa capek?
Tidur adalah aktivitas sepele, tapi sesungguhnya aktivitas ini sangat penting sekali.
Tidur itu bukan soal kuantitas, tapi pada kualitasnya.
Selama 1 bulan ini setiap malam saya hanya tidur 2-3 jam sehari. Bangun sebelum shubuh dan tidur tidur lagi. Kebayang gimana capeknya?
Tapi ternyata enggak capek. Malah badan jadi enakeun. Karena saya bener2 tidur deep sleep.
Saya tau tidur deep sleep ini dari coach Armala. Tadinya heran, masak sih?
Setelah browsing2 ternyata bener. Ada 3 tahapan ketika kita tidur.
Light sleep. Tahapan kita baru aja tertidur.
Deep sleep. Tahapan kita bener2 tidur. Nyenyak pules. Dan itu berlangsung selama 2 jam.
Rem sleep. Tahapan dimana kita tidur tapi bermimpi. Nah rata2 orang biasanya mengalami rem sleep. Akhirnya membuat badan cepat capek walaupun tidur selama 8 jam.
Kok bisa saya menemukan cara tidur Deep Sleep?
Nahh inilah tahapan yang saya siapkan sebelum tidur
1. Berwudhu sebelum tidur.
2. Sholat witir 3 rakaat sebelum tidur.
3. Tidak bermain HP lagi. Bener2 diletakkan
4. Sebelum baca doa tidur. Baca Alfatihah, Al ikhlas, Al Falaq, Annas, Ayat kursi. Lalu doa mau tidur.
5. Berdoa minta ampun sama Allah karena seharian banyak khilaf dan salah. Cara ini dipraktekan Bilal bin Rabbah.
6. Minum air putih 1 gelas
Alhamdulillah setelah membiasakan aktivitas sebelum tidur. Saya tidak bermimpi lagi. Bener2 tidurnya pulas. Tidur 2-3 jam cukup.
Dan alarm tubuh saya otomatis mensetting tubuh saya bangun sebelum shubuh. Alhamdulillah ala kulli hal.
Semua ini terjadi atas izin Allah. Tapi tetep manusia harus ikhtiar dlu. Mohon bener2 sama Allah agar Allah mau bertemu di sepertiga malam terakhir kita.
Tips nya cukup sederhana. Tapi jika dibiasakan InshaAllah jadi tidur yang berkualitas.
Semangat sholat malam mak. Sholat malam itu kebiasaan orang orang sholeh.
Dan seorang ibu sebaiknya sholat malam. Agar setelah sholat malam kita bisa memegang dada anak kita, lalu berdoa untuknya.
Doa seorang ibu ma'bul.
Pegang dada anak kita. Baca Alfatihah, Ayat Kursi, Qs Al Insyiroh dan Al Qadr.
Kata ustadz saya, ini adalah cara agar anak kita tidak diganggu makhluk ghoib. Dan agar di masa depan anak anak kita terhindar dari dosa zina.
Bismillah kita bisa 💪
Mari terus berdoa yang baik baik. Gunakan keistimewaan doa seorang ibu untuk mendoakan anak anaknya 😇
Semoga bermanfaat
Tri Widayanti
Bapak
https://m.facebook.com/groups/276508415791710?view=permalink&id=566023593506856
"SUDAH SELESAI DENGAN DIRI SENDIRI"
Pernahkah kita melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah?
Dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan?
Tetap terkendali dan sabar saat difitnah, diejek dan dicaci, sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung?
Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan.
Bersikap biasa saja ketika makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di warung sederhana di pinggir jalan.
Tidak bangga saat naik mobil mewah dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.
Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak mengeluh saat jatuh miskin.
Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan mereknya.
Mata mereka sudah tidak silau, dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris.
MEREKA LEBIH MEMILIH ARTI HIDUP
Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi.
Orang-orang seperti ini, adalah orang-orang yang sudah "SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI"
Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi JIWANYA sudah berada di 'Langit'.
Ego atau ke 'aku' annya sudah ditaklukkannya. Buat mereka, kehidupan di atas bumi yang mereka jalani hanyalah sekedar peran-peran fana dari Sang Khalik yang Maha Agung.
Tampilan orang-orang seperti ini mungkin kurang seru atau kurang asik, dan tidak banyak orang-orang seperti ini.
Tapi carilah mereka...
DAN JADIKAN MEREKA SAHABAT SEJATI.
Bila tak kau temukan, maka jadilah mereka.
Sumber: MT Ashabul Jannah
Pernahkah kita melihat atau mengenal seseorang yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah?
Dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan?
Tetap terkendali dan sabar saat difitnah, diejek dan dicaci, sebaliknya juga bersikap kalem saat disanjung?
Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi pimpinan, dan juga saat menjadi bawahan.
Bersikap biasa saja ketika makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di warung sederhana di pinggir jalan.
Tidak bangga saat naik mobil mewah dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.
Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya, dan tidak mengeluh saat jatuh miskin.
Menggunakan sandang-papan dan peralatan untuk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan mereknya.
Mata mereka sudah tidak silau, dan tidak tergoda dengan indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris.
MEREKA LEBIH MEMILIH ARTI HIDUP
Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi.
Orang-orang seperti ini, adalah orang-orang yang sudah "SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI"
Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi JIWANYA sudah berada di 'Langit'.
Ego atau ke 'aku' annya sudah ditaklukkannya. Buat mereka, kehidupan di atas bumi yang mereka jalani hanyalah sekedar peran-peran fana dari Sang Khalik yang Maha Agung.
Tampilan orang-orang seperti ini mungkin kurang seru atau kurang asik, dan tidak banyak orang-orang seperti ini.
Tapi carilah mereka...
DAN JADIKAN MEREKA SAHABAT SEJATI.
Bila tak kau temukan, maka jadilah mereka.
Sumber: MT Ashabul Jannah
Monday, December 30, 2019
Dentuman musik di samping rumah kakak, sama sekali tak menganggu kenyenyakan tidurku. Seperti pergantian bulan lainnya tak juga kami buat malam ini istimewa karenanya.
Yang sedikit membedakan adalah bahwa malam ini kami bersilaturahmi ke rumah kakak tertua kangmas di Klaten. Bertemu dengan ponakan dan cucu Salwa yang lucu.
Asyik berdiskusi tentang rencana keluarga, tentang rencana pernikahan ponakan dan masih banyak topik lainnya. Sampai akhirnya ngantuk menyerang dan kami-pun terlelap di alam mimpi masing-masing.
Bangun pagi ini udah dikasih surprise, mau dimasakin Ikan Bandeng bakar by Bu Pat. Asyik.....iso ajar masak lagi. Aku paling seneng lihat bu Pat masak. Sepiring tempe-tahu dengan sambel bikinannya saja bikin aku bisa nambah berkali-kali. Entah kenapa masakan nya selalu terasa enak di lidahku Bu Pat ini orang Sulawesi...darinya aku jadi tahu cara masak palumara, pisang ijo, sambel ikan bakar....dan yang paling top adalah Coto bikinannya. Ngangeni dan selalu jadi menu andalan lebaran keluarga besar suami selama beberapa tahun terakhir.
Lihat Bu Pat dengan lihainya membakar bandeng-bandeng tambak dan air laut juga. Ilmu nya tunggu sampai ikan tidak mengeluarkan air lagi utk memastikan tingkat kematangannya.
Bumbu Ikan Bakarnya cuma garam ditambah minyak jelantah saja.....ini baru bagiku.
Sedangkan sambel kecapnya rasanya begitu segar.
Pertama : Cabe, garam, trasi diulek dulu. Trus ditambah kacang goreng. Setelah halus ditambah tomat dikit aja. Trus tambah kemangi diulek juga. Trus kasih jeruk sambel. Baru diguyur sama kecap. Wis tah. Makyus tenan.
Klaten
1 Januari 2019
Yang sedikit membedakan adalah bahwa malam ini kami bersilaturahmi ke rumah kakak tertua kangmas di Klaten. Bertemu dengan ponakan dan cucu Salwa yang lucu.
Asyik berdiskusi tentang rencana keluarga, tentang rencana pernikahan ponakan dan masih banyak topik lainnya. Sampai akhirnya ngantuk menyerang dan kami-pun terlelap di alam mimpi masing-masing.
Bangun pagi ini udah dikasih surprise, mau dimasakin Ikan Bandeng bakar by Bu Pat. Asyik.....iso ajar masak lagi. Aku paling seneng lihat bu Pat masak. Sepiring tempe-tahu dengan sambel bikinannya saja bikin aku bisa nambah berkali-kali. Entah kenapa masakan nya selalu terasa enak di lidahku Bu Pat ini orang Sulawesi...darinya aku jadi tahu cara masak palumara, pisang ijo, sambel ikan bakar....dan yang paling top adalah Coto bikinannya. Ngangeni dan selalu jadi menu andalan lebaran keluarga besar suami selama beberapa tahun terakhir.
Lihat Bu Pat dengan lihainya membakar bandeng-bandeng tambak dan air laut juga. Ilmu nya tunggu sampai ikan tidak mengeluarkan air lagi utk memastikan tingkat kematangannya.
Bumbu Ikan Bakarnya cuma garam ditambah minyak jelantah saja.....ini baru bagiku.
Sedangkan sambel kecapnya rasanya begitu segar.
Pertama : Cabe, garam, trasi diulek dulu. Trus ditambah kacang goreng. Setelah halus ditambah tomat dikit aja. Trus tambah kemangi diulek juga. Trus kasih jeruk sambel. Baru diguyur sama kecap. Wis tah. Makyus tenan.
Klaten
1 Januari 2019
Saturday, December 28, 2019
Begitu indahnya Islam membentuk akhlak
Agar kita selalu belajar tentang yang Hak
Iringi ibadah sehari-hari
Dengan doa kepada Sang Pembolak Balik hati
Agar jauh sifat riya' dalam diri
karena sifat itu mampu meracuni
Sehalus langkah kaki semut
Yang membuat amal kita terengut
#tausiyahustadzhananattaki
Agar kita selalu belajar tentang yang Hak
Iringi ibadah sehari-hari
Dengan doa kepada Sang Pembolak Balik hati
Agar jauh sifat riya' dalam diri
karena sifat itu mampu meracuni
Sehalus langkah kaki semut
Yang membuat amal kita terengut
#tausiyahustadzhananattaki
Subscribe to:
Posts (Atom)