Semalam badanku letih namun mata ini tidak mau juga dipejamkan. Entah
kegelisahan apalagi yang masih mengayuti pikiranku. Akhirnya tumpukan
kardus-kardus yang berisi buku dan kertas-kertas file menjadi sasaran
kegiatan. Setumpuk kertas dalam map oranye itu menarik perhatianku dan
ternyata isinya adalah sekumpulan file2 e-mail yang dulu sengaja
kusimpan agar dapat kubaca dan kubaca lagi. Kumpulan tulisan pembangkit
semangat jika hati mulai down lagi.
Form : Fauzi Ade
Sent : Wednesday, October 13, 1999
To : ****(KPC)
Subject : Butir-Butir Hikmah Buya Hamka
"Di dalam menempuh jalan hidup janganlah mencoba menjarak dari Tuhan sebab kendali yang sebenarnya terpegang di tanganNya.
Betapapun kita memegang kemudi bahtera menuju pelabuhan yang dicita-cita, namun yang menentukan arah angin ialah Dia.
Sebelum sampai ketempat perhentian, janganlah lekas puas dan gembira jika nasib selamat, tetapi bersyukurlah !!!
Dan
jika angin ribut mengguncangkang bahtera sehingga seakan-akan tiang
akan patah, janganlah berguncang jiwamu sebab sesudah angin ribut itu
alam akan terang kembali, sebab itu hendaklah sabar.
Imbangan pelajaran hidup adalah antara SYUKUR dan SABAR.
Perhitungan laba dan rugi bukanlah di tengah pelayaran, tetapi di tempat perhentian terekhir."
(HAMKA)
Tanpa
sadar setitik air mata menetes.......Astagfirullah ampuni dosaku ya
Allah. Ampuni dosaku karena mungkin aku terlalu sombong untuk
mendekatkan jarakku pada-Mu ya ROBB Sang PENGUASA. Ampuni aku karena
mungkin aku belum mampu BERSYUKUR dan BERSABAR dalam menjalani
kehidupanku. Mungkin mudah untuk TERUCAP di bibirku namun belum mewujud
dalam GERAK LAKU AKTIVITAS-ku. Iyyakana'nudu wa Iyyakasta'in [Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan]....Aku mohon pertolong-Mu ya Allah yang Maha Pengasih dan
Penyayang.....Gerakkanlah jiwaku dan bukalah mata hatiku untuk selalu
SYUKUR dan SABAR dalam arti yang sebenar-benarnya.
Salatiga, Senin 28 Maret 2011