Monday, April 27, 2015

Minggu ke 4 - Recount Teks.

Sudah dua mingguan lebih, hujan selalu turun selepas dhuhur. Suasana jadi kelabu. Namun semangat hidup ndak boleh redup nih. Persiapan menyambut kedatangan ibu mertua yang katanya mau berkunjung ke Salatiga.

Walau Mas selalu bilang nggak usah sibuk-sibuk, biasa aja napa kalau kedatangan tamu. Cuman aku yang selalu tidak pernah enakan kalau rumah kelihatan kotor pas ada tamu jadinya ya selalu akhirnya bikin jadwal harian sebelum hari H. 

Beres-beres buku dan kertas yang selalu berantakan sudah dilakukan sebagian. Heran aku. Buku-bukuku kok ndak pernah habis berantakannya. Apa lagi kalau sudah menjelang ujian. Maka sudah bisa dipastikan semua akan amburadul gara-gara pada keluar semua buku referensinya. Dan seharian hari ini sudah ubek-ubek mau bikin Soal Ulangan Harian buat kelas 8 besok. 

Pagi ini acara menyiapkan ulangan harian sedikit terganggu karena ada yang intens curhat. Yah sudah walau pikiran terpecah, tapi alhamdulilah sebagian sudah bisa aku selesaikan. Tinggal nambahin aja nanti. Moga malam ini bisa segera selesai. Konsentrasi ke Recount Teks dulu deh.

Recount Teks sebenarnya adalah Teks yang menceritakan kembali suatu peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu.

Struktur Teks Recount tuh ada 3 yaitu :
1. Orientation
2. Events
3. Re-Orientation

Orientation (orientasi) : berisi pendahuluan tentang peristiwa yang terjadi, tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut, tempat serta waktu peristiwa itu terjadi.

Events : berisi jalinan peristiwa/kejadian yang ada dalam cerita pengalaman tersebut. Bagian ini bisa terdiri atas beberapa event/peristiwa.

Re-orientation  : berisi tentang rangkuman/penutup cerita.

Ciri-ciri Kebahasaan Teks Recount
1. Menggunakan Past Tense
2. Menggunakan kata hubung (conjuction), misal : then, before, after.

Minggu ke 3 - Lomba Tari Naila

Makan sahur pakai roti lapis coklat dan segelas air putih. Alhamdulillah. Walau terlambat karena udah dekat waktu subuh tapi masih bisa menganjal perut buat seharian. Nadia tidak ikut puasa. Dan malah bawa bekal Ayam "K" sisa lauk makan kemarin. Duh doyan makan bener nih anak. 

Naila yang awalnya ogah-ogahan buat pergi sekolah. Hari ini memutuskan akhirnya berangkat juga. Setelah aku beri tahu kalau nanti di sekolah akan ada latihan tari buat acara Hari Anak Nasional di Lapangan Pancasila. Dia udah membayangkan pakai kaos baru dan sarung baru buat tarian massal

Oh ya, kalau bicara tentang tari, kayaknya kegiatan ini jadi salah satu charger Naila untuk berangkat sekolah. Seperti Sabtu kemarin. Bangun tidur dia sudah girang karena dia tahu hari ini libur. Padahal hari ini adalah saat dia harus lomba "Gerak dan Lagu" tingkat kecamatan di sekolahnya. Jadilah bujuk rayu harus segera dilancarkan. Dan finally adalah kita akan beliin tas baru (sebenarnya janjiin yang ini sudah lama, tapi belum sempat juga). Akhirnya berangkat jam 6:30 terlaksana juga. Sampai di sana, yah masih sepi. Malah kita masih sempat bantu2 panitia buat masang rafia buat lintasan lari bawa bendera. Bahkan di detik2 pembukaan, salah satu anggota tim tarinya malah belum berangkat....wkwkwk. Yah gini ini kalau pemberitahuan cuma bermodal sms aja. Padahal ini untuk sesuatu yang penting loh. Lomba gitu. Khan nggak lucu kalau sampai salah satu anggota tim sampai masih ngorok di rumah padahal temannya udah melilit perutnya khawatir kok temannya belum datang.

Akhirnya lomba yang ditunggu-tunggu dari hasil latihan satu bulan datang juga. Dapat nomor 2. Tapi ceilah salah arah masuk. Jadiah mereka menari dengan semangat tapi tariannya menghadap diding kosong. Alias membelakangi dewan juri. Naila yang dari awal sudah kuwanti-wanti kalau nanti narinya menghadap ke pelatih (istilahku buat dewan juri). Tampak pada awal agak kebingungan. Dia sudah bergerak mau membalik badan menghadap par juri. Namun karena 2 temannya tetap menghadap sana ya udah diapun jadi ikut serta. Trus mereka bertiga narinya mojok lagi padahal tengah ruangan lebar.....wkwkwk. Yah udah buat pengalaman. Next insyaallah bisa lebih bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan segala sesuatu.

Hasil akhir sih memang nggak dapat "Pahala" (itu istilah Naila untuk piala). Namun who care? Naila tampak enjoy saja. Dia minta segera pulang sama bapaknya karena mau main gelembung dan nonton Disney kataya. Dan sudah melupakan apa yang terjadi. 

Sementara aku masih cabut lagi buat acara Technical Meeting - Story Telling buat anak SMP dalam rangka FL2SN. Tempatnya lagi-lagi di SMPN 1. Ketemu Nadia lagi yang ternyata tadi sudah dijemput bapaknya dan dikasih bocorn acara kita selajutnya adalah mau buka wawasan ke Semarang buat lihat2 "Sofa" di Ace Hardware dan Informa.

TM seperti biasa telat dan walau sudah dibuka setelah kita protes kebiasaan buruk dengan kurangnya menghargai waktu orang lain dengan bikin-bikin acara yang selalu telat. Akhirnya acara bisa dimulai. Penjelasan-pun mengalir, sampai kebayang gimana caranya ya bikin story telling yang asyik dan gimana cara mempersiapkannya.

Pulang dari sana, kita terus cabut jalan ke Semarang. Mampir Carefour cuma dapat satu keset lurik oranye....xixixi. Trus Naila pingin dibelikan sosis Jerman yang Gede dan dilumuri Mayo. Wuih jadi pingin bikin sendiri di rumah. Karena yang lain juga kelaparan dan budget bulanan udah menipis, akhirnya Mas Nug ambil inisiatif cari tempat makan yang dekat kampus aja. Yup jalan deh ke area Undip. Dapat Warung Nasi Briyani....ini dia kerinduanku pada nasi Briyani akhirnya terpenuhi juga. Ndak tanggung-tanggung aku mau yang Nasi Briyani Kambing sementara Mas Nug yang ndak begitu doyan gitu2, maunya makan Nasi Briyani telur. Waduh Mas khan nggak otentik jadinya.Sementara Nadia dihadapkan pada dua pilihan yang sama2 berat (kayak tanding aja). yaitu keinginan kuatnya untuk makan nasi goreng keju atau nasi kare. Akhirnya pilihan jatuh pada Nasi Goreng Keju yang porsinya Gede. Awalnya dia menarik nafas tapi habis juga (hihihi....Gembul)

Trus mampir Masjid Agung Semarang dulu buat sholat dan parkir mobil. Di Masjid sempat dapat insiden di marahin nenek-nenek gaul. Iya bener Nenek Gaul. Wajah udah masuk kategori nenek (kecuali mungkin dia anak muda tapi wajah menua). Tapi dandanannya bok.....pakai jaket kulit hitam, celana selutut, pakai gelang atau rantai ya dari metalik di kakinya....hehehe. Awalnya sih karena curious aja, kok salah satu pintu kamar mandi di tempat wudhu lama amat nggak buka2. Padahal pintu2 yang lain udah pada gonta-ganti orang. Niat sih mau ngasih kode ke tuh orang di dalam kalau yang antri sudah banyak. Lah dia maah buka pintu sambil ngomel2...katanya dia aja nunggu 1 jam juga nggak keberatan. Kayaknya nggak mungkin deh kecuali mungkin kalau jumatan.....hehehe. Trus ngomel dan nyuruh kita masuk padahal dia masih ada di dalam dan lagi ngancingi celana dan pakai sabuk metaliknya. Wuih boleh juga nih eyang-eyang.....Tapi yang pasti alhamdulilah gaya begitupun masih ingat yang kuasa. 

Lepas dari sana, kita cabut ke Ace Hardware dan Informa. Nontonin barang-barang yang unik dan menimbulkan ide. Coba merasakan sofa-sofa yang empuk. Siapa tahu ada yang cocok walau ukuran kantong kita masih terbatas. Akhirnya hasil akhirnya ya cuma cuci mata. Trus merasakan indahnya Alun-Alun Semarang di malam hari. Naila bisa asyik main di playgroundnya. Alhamdulillah. Naila tuh anaknya mudah untuk bahagia dengan hal-hal yang sederhana.

Pulang udah lapar lagi. Dan mampir lagi ke kampung mahasiswa Undip. Maunya cari harga murah dan sekalian cari mainan Naila "Si Pancing" yang dikira ketinggalan di Warung Nasi Briyani. Udah nyari ke sana teryata tidak ada. Yah pasrah deh Nai kehilangan saah satu mainan favoritemu. Trus cabut cari makan, dapatnya di Warung Nasi Bebek Pak Gendut. Estimasi awal paling setiap orang habis antara 15 - 20 ribu. Makanya beli bebeknya 2 aja sedangkan Naila minta ayam. Berlauk ayam ada crispynya, Alhamdulillah Naila habis satu piring nasi....wuih jatah anak ini memang sudah jatah orang dewasa. Bapaknya habis satu bebek. Sedangkan aku menghabiskan sisa ayam Naila, sedikit bebek Nadia dan sepiring tempe crispy.... Udah benar-benar full. Dan cabut pulang.

Sepanjang perjalanan, aku bicara panjang lebar tentang cita-cita pendidikan yang ingin anak-anak bisa dapatkan. Dan Naila-Nadia ternyata hanya tertidur mendengarnya. Yah sudah mending gobrolnya sama Allah saja deh.....Enak curhatnya.


Thursday, April 23, 2015

Bakti Pada Orang Tua

Pagi ini, Adzan Subuh belum juga berkumandang, tetapi anak-anak semua sudah bangun. Nadia memang minta dibangunin Sahur. Alhamdulillah dia mulai mau rajin puasa Senin-Kamis. Walau alasan pertama dulu dia ikut puasa gini : "daripada kalau aku pulang sekolah siang, juga jarang ada makanan di rumah, mending aku ikut puasa deh ma".....hehehe. Tapi bapaknya dengan santai bilang, ya nggak papa walau niat awalnya begitu. semua khan ada prosesnya. Kalau dia sudah bisa merasakan nikmat tentu sudah akan beda lagi niatnya. 

Kalau ndak disibukkan dengan masak di pagi hari, aku jadi bisa mencicil beberes rumah. Nadia kuminta menyapu rumah. Sementara Naila karena asyik nonton Disney. Dia berkali-kali mengklaim kalau dia ndak mau sekolah. Sampai dia tanya-tanya : "Kenapa sih aku harus sekolah?". biasanya kalau dia mulai tanya-tanya begitu aku akan menjawab : "karena......karena....." Namun hari ini kubiarkan saja Mas Nug menjawab : "Yah biar pinter, biar Naila bisa baca buku, biar Naila bisa ngaji, biar Naila makin pinter kayak kakak." Sebentar aku mikir juga.....kalau targetnya itu, apa bukan seharusnya aku yang menjadikan dia pinter hal-hal tersebut ya.......tuing. Jadi mikir deh. 

Akhirnya Disney jadi wasalam. Artinya Naila sudah habis waktu nontonnya. Buat nambah semangat dia kita main "Sut" buat menentukan siapa yang bisa masuk kamar mandi dulu. Wuih senangnya dia ketika menang lawan mamanya. Dan dengan langkah kemenangan dia masuk kamar mandi duluan. Yah, padahal aku sudah diburu-buru kakaknya yang paling anti terlambat masuk sekolah "Malu ma, masak anak OSIS ngasih contoh yang buruk". Iyo wis. Naila segera di gobrot. Dan untuk ngasih waktu dia buat main air (kebiasaan dia berlama-lama di kamar mandi). Aku sekalian aja nyikat lantai kamar mandi yang udah beberapa hari terasa nggak keset plus wastafel di ruang makan yang udah mulai bulukan dengan muncunya bercak-bercak coklat di dalamnya. 

Mandi express trus ganti baju express juga. Pakai batik aja, dan biar nggak kelihatan kayak orang mau datang kondangan, batiknya ditutupi cardigan. Udah aman. terkesan formal nyante. Bawa Es Lilin jualan dan buku-buku yang mau dikembalikan ke Perpustakaan. Trus cabut ngantar Nadia dan baru sadar kalau buku segebok itu ketinggalan di rumah. Habis ngantar Nadia langsung aja balik lagi

Tuesday, April 21, 2015

Kartini & Semangat Menulis Yang Hampir Padam

Hari ini tanggal 21 April 2015. Mungkin ini sudah menjadi perayaan kartini-ku yang ke 38 kali sejak aku bersekolah (mestinya). Dan seperti hari-hari Kartini yang lain, maka Kebaya dan Baju Nasional mulai dikeluarkan dari penyiampanannya. 

Kalau dulu aku menjadi anak-anak yang memperingati hari Kartini. Maka kini aku telah menjadi 14 tahun menjadi ibu, yang mulai ikut ribet menyiapkan baju nasional setiap anak-anak memperingatinya di sekolah.